Home / Romansa / CINTA SATU MALAM DENGAN CEO / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of CINTA SATU MALAM DENGAN CEO: Chapter 21 - Chapter 30

392 Chapters

21. Hadiah Mahal

Luke menahan diri untuk tidak memaki Aldric dan Marvin. Dengan sikap tenang, ia memperhatikan dua lelaki di depannya. Aldric masih sibuk dengan beberapa berkas yang diberikan Marvin.‘Cara kerja Aldric juga mirip sekali dengan Alex saat sedang serius mengerjakan sesuatu.’ Luke berbicara dalam hatinya.“Tuan Luke,” sapa Aldric dengan sikap resmi.“Ya, Tuan Aldric,” balas Luke.“Aku ingin Anda merevisi anggaran. Buat tiga kali lipat.”Luke berjengit kaget. Itu artinya perusahaannya akan mendapatkan sokongan dana lebih dari 100 milyar dari Perusahaan Osborn. Rasa curiga langsung terlintas di pikiran Luke.“Tidak perlu, Tuan. Saya dan tim sudah mencapai kesepakatan pada angka yang tertera. Jika angka tersebut berubah, kami harus mengulang seluruh perencanaan,” tolak Luke.Saling adu pendapat kemudian berlangsung antara Marvin dan Luke. Marvin tidak terima usulan bosnya ditolak pengusaha baru seperti Luke. Hingga akhirnya Aldric menengahi.“Ya sudah. Terserah,” ujar Aldric menutup diskusi
last updateLast Updated : 2023-02-06
Read more

22. Mantan Kekasih

Sandra menatap sekeliling. Ia bukanlah wanita bodoh. Salah satu alasannya menerima tawaran agar Alex mendapatkan fasilitas berkuda ini selain agar keinginan Alex terpenuhi, juga untuk mencari tau apakah benar sekolah ini membuka jalur prestasi. Ia curiga ada seseorang yang bermain pada keputusan tersebut.“Sandra,” sapa seseorang dari balik punggung Sandra.Suara seorang lelaki yang Sandra kenali itu membuat ia menoleh cepat. “Ivan?”“Haii,” balas Ivan. Lelaki di depan Sandra segera memamerkan barisan gigi-gigi putihnya.“Ya Tuhan. Ivan, apa kabar?” Sandra mendekat, dengan tetap menjaga jarak kepada lelaki yang bukan mahramnya.“Kamu lihat sendiri, aku baik-baik saja.”“Apa yang kamu lakukan di sini? Apa kamu sedang berlibur?”“Aku pemilik sekolah berkuda ini. Tepatnya milik keluarga ayahku.”Sandra membelalakkan matanya. “Jadi, anakku bisa bersekolah di sini karena kamu?”“Jangan melotot begitu. Ayo kita duduk dulu sambil mengobrol.” Ivan merentangkan satu tangannya untuk mengarahkan
last updateLast Updated : 2023-02-06
Read more

23. Rindu Tertahan

“Aldric, honey!” seru Valerie. Ia sangat kesal melihat Aldric tidak memperhatikan apa yang ia ceritakan sejak tadi.“Ya?” tanpa dosa Aldric bertanya.“Kenapa sih melamun saja?” tukas Valerie dengan sewot.“Aku memikirkan pekerjaanku,” kilah Aldric. Tentu saja ia berbohong karena sesungguhnya ia memikirkan tentang Sandra dan mantan kekasihnya.Sejak ia mengetahui kisah tentang Sandra, Aldric menjadi sulit fokus. Ia benar-benar tidak terima putranya diberi beasiswa oleh mantan kekasih ibunya. Kalau saja pekerjaan tidak sedang menggunung, ia akan segera terbang ke Jerman.“Kamu memiliki sekertaris, asisten pribadi, juga tim sukses. Biarkan mereka yang bekerja,” ucap Valerie dengan sombongnya.“Mereka selalu bekerja sesuai dengan arahanku, Val. Jadi tetap saja aku yang memegang kendali semua keputusan.”“Kamu itu merepotkan diri sendiri. Coba kamu ikuti saranku. Kita hanya perlu sering tampil di berbagai acara selebriti dan posting kebersamaan kita di media sosial. Aku yakin, pamormu akan
last updateLast Updated : 2023-02-07
Read more

24. Kebenaran di Depan Mata

“Auntie Leah,” panggil Alex.Leah melambaikan tangan. Ia juga memberikan ciuman jauh kepada putra dari sahabatnya. Kemudian ia mengangkat kepalan tangan, memberikan tanda untuk semangat bertanding.“Uncle Ivan.” Kini Alex memanggil lelaki yang berada di samping Daddy Luke.Ivan mengacungkan jempol kepada Alex. Awalnya ia duduk di antara Sandra dan Luke. Tentu saja, Luke bersikap protektif dengan tidak membiarkan Ivan berduaan dengan adiknya sehingga ia menggeser posisi duduk Ivan.Dua pasang mata menatap deretan kursi di depan mereka. Aldric menatap Alex yang siap mengikuti lomba. Ia kembali didera rasa sedih karena tidak mendapat sambutan dari putranya sendiri.Lalu netranya menatap Sandra yang sedang berbincang pelan dengan Leah. Kemudian ia melihat Sandra dan Leah tergelak bersama. secara spontan, Aldric pun tersenyum melihat wanita yang melahirkan anaknya tertawa. Kapankah ia bisa melihat Sandra tertawa bersamanya?Lamunan Aldric buyar karena acara lomba spelling bee akan berlangs
last updateLast Updated : 2023-02-07
Read more

25. Rahasia yang Terbongkar

“Aldric Rafantino Osborn. Pengusaha triyulner, memiliki jaringan bisnis bukan saja di Inggris melainkan juga di Eropa. Sekarang ini, ia sedang mencalonkan diri menjadi gubernur Inggris pada pemilihan tahun depan. Bertemu denganmu saat Konferensi Bisnis Internasional di Bali,” ungkap Luke panjang lebar.Mendengar pernyataan kakaknya, Sandra langsung menutup wajah dengan kedua tangannya dan kembali menangis pelan. Ia tak tau selama ini kakak-kakaknya masih mencari sosok lelaki tersebut. Perjuangannya menyembunyikan identitas ayah dari anaknya itu dan tinggal sendiri di Jerman ternyata sia-sia.“Sudahlah, San. Kita hadapi saja lelaki itu. Kami akan selalu membantumu.” Luke menenangkan adiknya.“hiks, hiks, bagaimana kakak bisa tau?” Isak Sandra.“Alex yang bercerita bahwa Aldric menemuinya di sekolah. Putramu itu juga bilang ia curiga bahwa lelaki itu ayahnya karena wajah mereka yang mirip.”Sandra menghapus air mata dan cairan yang keluar dari hidungnya dengan tisu. “Kakak ingat saat Sa
last updateLast Updated : 2023-02-08
Read more

26. Aku Ayah Kandungmu

Saking frustasinya Aldric, ia sampai merencanakan penculikan untuk anaknya sendiri. Ia akan berusaha mendekatkan diri kepada Alex saat putranya itu telah bersamanya. Rencananya sudah berjalan lima puluh persen."Saya pun tidak yakin dengan rencana itu, Tuan. Anda terlalu gegabah jika menjalankan niat itu.""Itu kulakukan agar bisa bersama putraku.""Tapi Anda juga harus memperhatikan citra Anda sebagai politisi, Tuan.""Aku bisa mengurung Alex di mansion hingga saatnya aku mengumumkan bahwa aku telah memiliki anak.""Nyonya Sandra adalah wanita yang cerdas. Ia tak kan diam saja mendapat perlakuan seperti itu. Ia mungkin akan langsung berbicara dengan media, pemerhati anak, dan komunitas wanita.""Menurutmu Sandra bisa melakukan hal seperti itu?""Tentu saja, Tuan. Lihat saja ulah kakak-kakaknya yang dengan berani menerobos masuk ke ruang ini. "Aldric terdiam. Jika pertemuannya dengan putranya nanti tidak berhasil dengan baik. Ia akan kembali melanjutkan niatnya. Tak peduli Marvin at
last updateLast Updated : 2023-02-08
Read more

27. Pertemuan Ayah dan Anak

“Sebenarnya, aku adalah ayah kandungmu.”Alex mengangguk. “Iya, aku sudah tau.”“Aldric tersenyum. “Ada yang memberitahumu, atau kamu hanya menduga?”“Aku tau sendiri.”“Anak pintar,” puji Aldric.Lelaki itu menatap tangan mungil di dalam genggamannya. “Sejak pertama kali bertemu kamu, Daddy ingin sekali menyentuhmu dan memelukmu.”Aldric menjeda kalimatnya, lalu berkata, “Sekarang, boleh Daddy memelukmu?”Alex balas menatap sosok yang masih berjongkok di hadapannya. Ia mengangguk pada permintaan lelaki yang telah mengakui ia adalah ayahnya. Anak lelaki itu membiarkan lelaki itu memeluk dan menciuminya.“Ya Tuhan. Terima kasih,” ucap Aldric seraya memeluk erat tubuh Alex dan menciumi pipinya.Aldric menangkupkan kedua tangan besarnya di wajah Alex. “Kamu tau kamu sangat mirip Daddy saat Daddy kecil. Kemarilah, Daddy tunjukkan fotonya.”Pengusaha yang sedang berbahagia itu menggandeng tangan putranya. Mereka duduk di sofa besar. Aldric membuka lembaran album foto dan menunjukkan foto-f
last updateLast Updated : 2023-02-09
Read more

28. Sahabat Rasa Saudara

Baru kemarin Alex pergi bersama Luke ke Inggris. Sandra akhirnya menyetujui alasan kakaknya untuk melibatkan Aldric dalam pengasuhan putranya. Hanya saja, semua itu masih menjadi rahasia karena kakak sulung mereka pasti tidak menyetujuinya.“Selalu aneh rasanya tanpa Alex di sisiku, Le,” keluh Sandra pada sahabatnya.“Sepertinya kamu harus membiasakan diri seperti ini karena kamu telah menyetujui usul Kak Luke,” balas Leah.Sandra tidak menjawab, ia hanya menatap taman di depannya. Taman tempat biasanya Alex bermain. Terkadang ia dan Alex juga piknik di taman ini.“Paling tidak saat Alex bersama ayahnya, kita bisa bepergian berdua lagi, San. Seperti dulu saat kita berkuliah,” imbuh Leah lagi.Kepala Sandra kini mengangguk. Matanya masih sendu mengingat sang putra. Ia ingin segera mendengar cerita tentang pertemuan putranya dengan sang ayah kandung.“Le … kita buat bisnis di Indonesia aja, yuk. Kamu pulang juga ya,” usul Sandra.“Wah kita sehati, San. Aku juga berpikiran begitu.”“Bene
last updateLast Updated : 2023-02-09
Read more

29. Ada Wanita Lain

Bukan Aldric namanya jka sang pengusaha yang hebat dalam berstrategi bisnis itu mengalah kepada keputusan kedua kakak kandung Sandra. Ia berupaya sebisa mungkin, menghalangi jalan wanita yang pernah mengandung anaknya itu untuk kembali ke Indonesia. Ia tak rela harus terpisah jauh dari putranya.“Saya sudah menghubungi rekan-rekan di kedutaan Jerman dan kedutaan Indonesia, Tuan. Mereka berjanji akan mempersulit dokumen Nyonya Sandra dan Tuan Muda Alex.”“Bagus, pantau terus. Biar bagaimanapun kita tidak bisa lengah. Kakak-kakak kandung Sandra selain pemberani, mereka juga cukup panjang akal.”“Baik, Tuan.” Marvin mengambil ponselnya di meja saat melihat ada satu notifikasi masuk. “Nona Valerie menghubungi Anda, Tuan.”“Katakan aku sedang rapat.”“Tidak bisa, Tuan. Nona sekarang sudah berada … “Kalimat Marvin terhenti karena suara pintu yang terbuka.“Aldric, honey.” Valerie tanpa permisi masuk ke ruang kerja tunangannya.“Permisi, Tuan, Nona,” ucap Marvin yang segera meninggalkan ruan
last updateLast Updated : 2023-02-10
Read more

30. Puzzle Kenangan

“Ting.”Suara bel di pintunya berbunyi. Sandra segera meraih jilbab dan mengenakannya sebelum membuka pintu. Seorang lelaki berdiri dan langsung menundukkan kepala dengan santun.“Maaf, Nyonya Sandra. Saya utusan Tuan Marvin. Saya ditugaskan untuk mengambil koper berisi puzzle-puzzle.”“Oh, baik. Tunggu sebentar.”Sandra kembali masuk ke dalam apartemen. Ia memang telah mendapat kabar bahwa Aldric akan mengurus puzzle-puzzle yang telah disusun Alex. kebetulan, Sandra juga sudah bingung akan ia apakan dengan mainan putranya itu.Lelaki utusan asisten pribadi Aldric segera pamit setelah menerima koper yang dimaksud. Sandra memperhatikan lelaki tersebut meletakkan koper dengan hati-hati di bagasi mobil. Ibu dari Alex itu segera menutup rapat pintu apartemen setelah tamunya pergi.“Siapa yang datang, San?” tanya Leah yang baru saja keluar dari kamar mandi.“Kurir,” jawab Sandra singkat.“Ooh … Alex dan Kak Luke pulang jam berapa?”“Kak Luke bilang kemungkinan akan pulang malam agar tidak
last updateLast Updated : 2023-02-10
Read more
PREV
123456
...
40
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status