Home / Romansa / CINTA SATU MALAM DENGAN CEO / Chapter 71 - Chapter 80

All Chapters of CINTA SATU MALAM DENGAN CEO: Chapter 71 - Chapter 80

392 Chapters

71. Kejutan di Bandara

“Aku ingin kamu menyelesaikan apapun yang menurutmu perlu dituntaskan secepatnya, sayang,” lirih Sandra dengan senyum tenang di wajahnya.Aldric menunduk menatap istrinya. Bersyukurlah ia memiliki istri cantik, cerdas, berhati baik seperti Sandra. Ia tidak akan pernah menyesali keputusannya untuk mempercepat pernikahan.Ini adalah kali kedua Aldric meninggalkan Bali. Kali ini ia tidak mau melihat Bali yang semakin menjauh. Ia menyandarkan kepalanya di sandaran kursi pesawat jet pribadinya yang empuk. Memejamkan mata dan membayangkan kebersamaan yang ia lalui bersama istri dan putranya.“Sial,” umpat Aldric dalam hati. Baru beberapa menit rasanya ia telah dilanda rindu.Pengusaha itu menoleh ke samping. Marvin duduk dengan tab di atas pahanya. Namun begitu, mata asistennya itu terpejam.Perlahan, Aldric bangkit dari duduknya. Ia mengambil tab di pangkuan Marvin dan memasukkannya ke dalam tas. Lalu, ia meminta salah satu pramugari memberikan selimut pada tubuh asistennya.Setelahnya, Al
last updateLast Updated : 2023-03-17
Read more

72. Kejutan di Mansion

“Orang tua Anda sudah menunggu di mansion, Tuan,” ucap Marvin setelah meredakan ketegangan telinganya.Aldric mendengus kasar. “Iya, kita langsung ke mansion,” balasnya.Pulang ke rumah sendiri seharusnya menjadi suatu hal yang melegakan. Namun kini, justru perasaan gundah yang Aldric rasakan. Ia mengucap istigfar berkali-kali untuk menenangkan dirinya.Madam Mary dan jajaran pelayan berdiri dan membungkukkan kepala mereka saat Aldric melewati foyer. Ia langsung menuju ruang keluarga. Tempat orang tuanya biasa berkumpul jika mereka datang ke mansionnya.“Mom, Dad,” sapa Aldric. Ia menyempatkan diri mencium kedua pipi Helen dan Alonso.Setelahnya, Aldric mengambil minuman yang diberikan Madam Mary. Ia duduk di depan orang tuanya. Dengan sikap yang sangat tenang, ia menyesap teh dan meletakkannya di meja.“Dari mana kamu?” tanya Alonso. Ia tak habis pikir, bagaimana Aldric bisa setenang ini.“Menenangkan diri, Dad.”Alonso menggeleng kesal. “Kamu pergi menenangkan diri dengan meninggalk
last updateLast Updated : 2023-03-18
Read more

73. Perang Ciptaan Valerie

Valerie menggenggam keras ponselnya. Belum cukup melampiaskan perasaan, ia melempar ponsel ke lantai hingga beberapa bagian kecil ponsel tersebut berhamburan ke berbagai arah.Wanita berparas cantik itu baru saja mendapat laporan dari Helen. Ia sama sekali tak menduga, Aldric yang biasanya penurut dapat melakukan hal yang menurutnya gila. Menikahi seseorang yang tidak ia kenali.Mantan tunangan Aldric itu mulai menyusun strategi. Ia akan membawa berita ini ke berbagai media. Lelaki itu dipastikan akan mendapat imbas buruk karena telah berani mempermalukannya.Jalanan yang cukup padat tidak menyurutkan Valerie berkendara sendiri. Ia menuju kantor seorang detektif. Helen sudah menunggunya di sana.“Detektif Harris,” sapa Helen.“Nyonya Helen, Nona Valerie,” balas Harris mempersilahkan tamunya untuk duduk.“Begini, Detektif. Saya ingin kembali menyewa jasa Anda untuk menyelidiki seseorang.”“Baik, Nyonya. Siapa?”“Sandra.”Lelaki berperawakan sedang itu mengerutkan dahi. “Bukankah saya s
last updateLast Updated : 2023-03-19
Read more

74. Bersikap Masa Bodoh

“Anda ingin semua berita ini dilenyapkan, Tuan?” tanya Marvin.Mereka sedang berada di kantor. Sekertaris Aldric menyampaikan berita tentang tajuk utama beberapa media terkenal. Bahkan, di perjalanan menuju kantor, Marvin telah dihubungi beberapa wartawan untuk meminta konfirmasi.“Tidak. Biarkan saja berita tidak bermutu itu,” sahut Aldric tidak perduli.“Baik, Tuan.”“Apa agenda hari ini?”“Ada pertemuan dengan Perdana Mentri, acara amal pada dinas sosial, kunjungan ke proyek dan terakhir partai pendukung Anda meminta bertemu dan mendiskusikan beberapa isu.”“Pasti salah satunya tentang hubunganku dengan Valerie,” dengus Aldric jengkel.“Tidak bisa dipungkiri, berita itu ternyata cukup berpengaruh terutama pada kaum sosialita, Tuan.”Aldric terdiam sesaat. Ia telah meramalkan beberapa hal yang akan terjadi. Pengusaha itu juga yakin, Valerie akan membuat ulah dengan segala cara agar media memperhatikan kesedihannya.Daripada memikirkan dampak yang terjadi atas pemberitaan pagi ini, A
last updateLast Updated : 2023-03-20
Read more

75. Ingin Kembali ke Jerman

Helen tetap mengintip dari balik pintu yang sedikit terbuka. Ia mendengar suara wanita itu. Suara yang lembut dan renyah saat tertawa. Bahasa Inggrisnya sangat baik dengan aksen barat.“Siapa sebenarnya wanita ini?” Helen menjadi amat penasaran.Wanita yang melahirkan Aldric itu belum sepenuhnya rela putranya telah menikah diam-diam. Apalagi, ia menikah dengan wanita yang tidak ia kenal sama sekali. Helen tetap berpikiran, Valerie adalah yang terbaik bagi putranya.Di dalam kamar yang disiapkan Aldric untuk orang tuanya, Helen berjalan mondar-mandir. Detektif Harris hingga kini belum menemukan Sandra di sudut-sudut kota Jerman. Wanita tua itu berpikir apa sebenarnya Sandra dan Alex berada di salah satu kota di Inggris?“Apa yang kamu pikirkan, Helen?” tanya Alonso yang baru saja keluar dari kamar mandi.“Barusan aku lewat kamar Aldric. Aku mendengar ia berbicara dengan wanita itu. Istrinya.”Alonso mendengus, “Lalu?”“Entahlah. Aku sangat penasaran dengan sosok wanita ini.”“Yang past
last updateLast Updated : 2023-03-21
Read more

76. Tidak Ingin Menang

Aldric mondar-mandir di sekitar apartemen. Sandra dan Alex sedang dalam perjalanan. Akhirnya pengusaha itu meluluskan permintaan istrinya untuk kembali ke Jerman.Jam tangan yang melingkari tangan kanannya sudah menunjukkan pukul dua siang. Menurut Marvin, pesawat mereka datang tepat waktu. Artinya dalam beberapa menit lagi, mereka bisa saja membuka pintu apartemen ini.“Tiit.” Aldric menoleh cepat saat sensor pintu berbunyi kemudian membuka.“Daddyyy …” seru suara anak lelaki kecil yang berlari menghampiri.“Alex, sayang,” balas Aldric. Ia melebarkan lengan dan segera menangkap serta mengangkat putra kesayangannya dalam dekapan.“Assalamualaykum,” sapa Sandra dengan senyum cantik di wajahnya.“Waalaykumussalam.” Aldric segera merengkuh Sandra dengan lengan kirinya yang bebas.Lelaki itu seperti tidak puas-puasnya menciumi istri dan anaknya. Ia tidak memperdulikan keberadaan Marvin dan Lee yang mondar-mandir meletakkan koper-koper Sandra dan Alex.“Kamu sudah makan, Aldric sayang? Mam
last updateLast Updated : 2023-03-21
Read more

77. Penguntit Alex

Aldric kembali ke Inggris menjelang tengah malam. Ia berjanji akan menyempatkan datang ke Jerman setiap kali ada kesempatan. Untuk sementara waktu, Lee juga menetap di Jerman untuk mengawal Sandra dan Alex. Leah kemudian datang berkunjung. Sandra sudah mengantisipasi keadaan agar ia dan Alex tidak kesepian. Namun, setelah seharian di apartemen saja, mereka tetap merasa bosan. “Bagaimana jika kita menyamar?” usul Leah. “Maksudnya? Kita menyamar agar bisa jalan-jalan keluar?” Leah mengangguk. “Aku rasa profilku sudah tertutupi hijab, jadi tidak perlu menyamar lagi.” “OK. Mungkin bisa kita tambahkan aksesoris seperti mantel panjang, kacamata dan topi.” “Lalu, Alex?” Spontan Sandra dan Leah menatap anak kecil yang sedang bermain games bersama Lee. Yang paling menyolok pada penampilan Alex adalah wajahnya yang tampan sehingga menarik perhatian. Setiap orang yang berpapasan dengan putra Sandra itu akan langsung menoleh. “Kita pakaikan wig?” “Dan make up agar kulit wajahnya tidak te
last updateLast Updated : 2023-03-22
Read more

78. Suami Pengecut

Detektif Harris hampir saja menjatuhkan ponselnya. Ia kaget mendengar anak buahnya mengatakan bahwa mereka menemukan Alex. Selesai berbicara, lelaki bertubuh subur itu membuka file yang dikirimkan anak buahnya tersebut.Seraya mengetuk-ngetukkan jemarinya di atas meja, Harris berpikir keras. Apakah ia akan memberitahukan penemuannya ini pada Nyonya Helen dan Nona Valerie? Demi rasa egonya, ia sangat malas. Apalagi mengingat sikap Valerie yang terlihat jelas menyangsikan kemampuannya. Perjanjian mereka pun telah usai. Harris tidak ada kewajiban untuk melaporkan kabar terbaru ini.Setelah mempertimbangkan berbagai kemungkinan, Harris memasukkan foto-foto yang baru saja ia cetak ke dalam sebuah amplop. Seorang pegawai kemudian datang dan mengambil amplop tersebut. Pegawai tersebut pergi setelah mendengar perintah dari bosnya.***Aldric sedang berada di ruang rapat. Kepergiannya ke Indonesia menyisakan banyak pekerjaan. Walaupun memiliki jajaran pemimpin yang kompeten, tetap saja lelaki
last updateLast Updated : 2023-03-23
Read more

79. Menghadapi Inggris Bersama

Tiga jam kemudian, Aldric telah berada di apartemen Sandra di Jerman. Ia menyisip masuk ke dalam selimut. Menciumi leher dan pipi istrinya yang tertidur menghadap ponsel.Sandra menggeliat. Ia mengerjapkan matanya berulang kali. Harum tubuh seseorang yang ia kenali membuatnya tersentak sesaat.“Aldric? Kenapa kamu di sini? Ya Allah, aku pasti mimpi lagi,” gumamnya seraya menutup matanya lagi.Aldric terkekeh melihat ulah istrinya. Ia kembali melancarkan serangan kasih sayangnya hingga Sandra benar-benar terbangun.“Ini bukan mimpi, My love,” bisik Aldric.Wanita cantik itu akhirnya terduduk. Ia menatap wajah tampan di hadapannya. Dengan masih terheran-heran, ia mengelus rahang berbulu halus yang memandangnya dengan senyum.“Kamu benar-benar ke sini? Apa ada yang penting?” tanya Sandra heran.“Ya, ada.”“Apa?”“Kamu dan Alex.”“Gombal!” pekik Sandra geli saat Aldric mulai mengelitiki pinggangnya.Kembali Aldric menghujani istrinya dengan kecupan. Sandra dengan pasrah membiarkan suaminy
last updateLast Updated : 2023-03-24
Read more

80. Penthouse Baru

Mobil yang membawa Aldric dan keluarganya sampai di sebuah gedung mewah. Mereka melakukan berbagai pemeriksaan ketat. Cukup memakan waktu lama, karena Sandra dan Alex harus mendaftarkan wajah mereka sebagai penghuni.Aldric memiliki tempat parkir sendiri berikut dengan lift yang tepat berada di depan lahan parkirnya. Tanpa menunggu lama, rombongan kecil itu menuju lantai 45. Lantai di mana penthouse yang dibeli Aldric khusus untuk keluarga barunya berada.Dua orang pelayan menunduk sopan melihat kedatangan Aldric.“Selamat datang, Tuan Aldric.”Aldric menoleh pada Sandra, “My love, ini Madam Mary. Ia akan tinggal bersama kita di penthouse.”Sandra langsung mengulurkan tangannya, “Salam kenal, Madam Mary. Saya, Sandra.”Madam Mary tertegun melihat uluran tangan Sandra. Hal yang sangat jarang ia temui, seorang Nyonya mau berjabat tangan dengan seorang pelayan. Ia tersenyum menyambut keramahan Nyonya barunya.“Nyonya Sandra. Saya siap melayani Anda dan keluarga,” balas Madam Mary yang ke
last updateLast Updated : 2023-03-25
Read more
PREV
1
...
678910
...
40
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status