Home / Romansa / CINTA SATU MALAM DENGAN CEO / 56. Bukan Salah Daddy

Share

56. Bukan Salah Daddy

Author: ReyNotes
last update Last Updated: 2023-03-02 12:44:57

“Mom, aku suka apartemen yang ini,” bisik Alex. Ia tidak ingin sales yang menemani mereka mendengar ucapannya barusan.

Sandra tersenyum dan mengusak sayang kepala Sang Putra. Ia dan Luke sedang mendengarkan wanita berperawakan sedang dan berwajah ramah itu menjelaskan tentang penyewaan apartemen.

“Apa kami bisa mendiskusikannya lebih dulu?” tanya Luke.

“Tentu, Tuan. Saya tinggalkan kalian di sini sebentar untuk membuat ikatan batin pada tempat ini,” ucap sales wanita itu yang tersenyum seraya meninggalkan mereka bertiga.

“Bagaimana?” Luke bertanya pada Sandra.

“Bagus sekali ya, Kak. Sebanding dengan harganya yang juga mahal,” puji Sandra sekaligus mengeluh.

“Gedung apartemen ini memang cukup terkenal dengan pengamanan dan privasinya. Itu sebabnya Tuan Marvin menyarankan tempat ini. Kalian lebih aman di sini.”

“Tapi aku nggak sanggup bayar sewanya, Kak.”

“Biaya pendidikan Alex sudah disupport penuh oleh ayahnya. Jika masih kurang, kakak tambahkan. Bagaimana?”

Sandra merenung, menekuni
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   57. Menjalankan Rencana Besar

    Aldric sedang serius bekerja pada laptopnya. Ia hanya mengangguk singkat saat Marvin mengetuk pintu dan segera masuk. Asistennya langsung duduk sementara paengusaha itu tetap mengetik.“Ehm, Tuan. Nyonya Sandra sudah memutuskan untuk menyewa apartemen FiveStar. Mereka kini sedang dalam perjalanan ke Bank untuk melakukan transaksi sewa-menyewa.”Pengusaha tersebut menghentikan sejenak pekerjaannya. Ia mengangguk puas. Gedung apartemen itu milik salah satu rekan sesama pengusaha. Aldric akan jauh lebih mudah memantau Sandra dan Alex.“Beli unit apartemen itu dengan fasilitas terlengkap sebelum Luke membayar sewanya,” titah Aldric.“Siap, Tuan.” Marvin dengan cepat menarikan jarinya pada tab.Beberapa menit kemudian, Marvin berucap, “Selesai, Tuan. Beres.”***Luke mengernyitkan dahinya. Ia menerima kuitansi pembayaran pembelian satu unit apartemen mewah dengan fasilitas terlengkap. Parkir dan lift pribadi, ruang olahraga dan spa VIP serta beberapa fasilitas lain.Nama Sandra tertera pad

    Last Updated : 2023-03-03
  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   58. Melamar Sandra

    “Plak!”Tamparan keras langsung diterima Aldric. Alzam yang tersadar setelah mendengar salam perkenalan tersebut langsung naik pitam. Napasnya memburu karena emosi.Marvin dengan sigap langsung berdiri di depan Tuannya. Namun, Aldric menggeser asistennya. Ia memberi kode kepada Marvin untuk tidak ikut campur.“Maafkan atas kedatangan saya yang mengejutkan,” ucap Aldric.“Keluar kau dari rumah ini. Selama ini kau menghilang dan sekarang tiba-tiba datang. Kami tidak sudi menerimamu!” teriak Alzam.Aldric jelas menangkap aura kemurkaan dari Alzam. Namun begitu, ia tidak mengerti karena Alzam berbicara dalam bahasa Indonesia. Ia menoleh pada Luke dan Deniz, memohon untuk menenangkan ayahnya.Deniz langsung bertindak. Ia memegang lengan Alzam. Kemudian mendudukkannya di sofa di sebelah Ibu mereka yang telah terduduk lemas saat Aldric memperkenalkan diri.Sementara itu, Luke langsung menyeret pelan lengan Aldric. “Apa yang Tuan lakukan?” desis Luke.“Aku melakukan yang seharusnya aku lakuka

    Last Updated : 2023-03-04
  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   59. Lamaran Diterima

    Tiga belas jam perjalanan dari Jerman menuju Singapore. Perjalanan tersebut ternyata tidak membosankan bagi Alex. Ia asyik bermain dengan banyaknya fasilitas di jet pribadi milik Aldric.Deniz sebelumnya telah memberitahu adiknya tentang keadaan Ibu mereka. Sandra tidak sempat bertanya, bagaimana Aldric bisa terlibat. Ia langsung menyetujui apapun yang Kakaknya perintahkan karena sangat mengkhawatirkan Emi.“Mommy, tenang ya. Kata Daddy Luke, Nenek sudah membaik kok,” cetus Alex.Sandra tersenyum dan mengembuskan napas lega. “Iya, sayang.”Kedatangan Sandra dan Alex disambut Keluarga Javier. Wanita itu tidak melihat Aldric di mana pun. Padahal ia berharap dapat bertemu lelaki tampan itu untuk sekedar mengucapkan terima kasih.Satu jam kemudian, Aldric datang. Ia berjalan dengan satu tangan berada di saku celana. Lelaki itu tersenyum dan melambaikan tangan pada putranya.“Daddy!” seru Alex.Anak kecil itu segera melepaskan pegangan tangan kakeknya. Alzam, Deniz, Sandra dan Luke menyaks

    Last Updated : 2023-03-05
  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   60. Keluarga Baru

    Aldric menatap Alzam. Ia terlalu kaget untuk berbicara. Setelah ia mengatakan akan melamar Sandra, tiga lelaki Keluarga Javier hanya terdiam tanpa menjawab apapun. kini, ia bisa mengembuskan napas lega, Aldric tersenyum pada Alzam, Deniz dan Luke.“Terima kasih.” Lelaki yang masih shock itu hanya mampu merespon singkat.“Kami melihat sendiri ketulusan dan kasih sayang Anda pada Alex. Juga perhatian Anda pada Sandra. Apalagi Luke juga sudah memberitahu kami bahwa Anda adalah seorang mualaf dan berguru pada Ustadz yang sama dengan Ustadz kami, yaitu Ustadz Rachman. Kami semakin yakin untuk menerima Anda menjadi anggota keluarga kami,” ungkap Deniz.“Selamat datang di Keluarga Javier, Tuan Aldric,” ucap Luke.“Saya salut orang seperti Anda ternyata memiliki hati yang baik dan tanggung jawab yang tinggi. kita bicarakan detail acara pernikahan setelah kita beristirahat.” Alzam berpamitan dan beranjak ke salah satu kamar hotel.“Saya juga istirahat dulu ya. Biar bisa cepat gantian jaga deng

    Last Updated : 2023-03-06
  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   61. Sampai Bertemu di Depan Penghulu

    Esok harinya, Keluarga Javier bersiap untuk kembali ke Jakarta. Deniz mempercepat langkahnya menuju loket administrasi. Di depan petugas, ia menyebutkan nama Ibunya sebagai pasien.“Tuan Aldric sudah membayar semua tagihan, Tuan. Silahkan, ini kuitansinya,” ucap bagian administrasi.Deniz terpaku di tempat. Ia menatap angka pada blanko kuitansi yang jumlahnya mencapai sebuah harga rumah mewah. Tentu saja, fasilitas yang mereka dapatkan memang merupakan fasilitas VVIP.Lelaki tinggi yang merupakan Kakak Sandra itu kembali ke depan ruang perawatan. Ia menepuk bahu Luke yang sedang menemani ayah mereka makan. Deniz memutuskan beranjak mendekati Aldric yang duduk menjaga jarak dengan keluarga Javier.Marvin segera bangkit dari duduknya saat Deniz mendaratkan bokongnya pada kursi di samping Aldric. Kakak Sandra itu melirik Aldric yang sedang menekuni grafik pada laptopnya. Sepertinya pengusaha itu masih tetap bekerja pada saat ini.“Angka yang fantastis,” ucap Deniz seraya memperlihatkan l

    Last Updated : 2023-03-07
  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   62. Malam Sebelum Pernikahan

    Sandra berdiri di tengah kamarnya. Kamar yang ia tinggalkan hampir lima tahun lalu. Semua isi kamarnya masih sama. Mama Emi bilang, ia tau suatu saat putri satu-satunya akan kembali ke kamar ini sehingga ia tidak merubah apapun.“Doa Mama terkabul,” ucap Mama Emi seraya beranjak ke ranjang dan duduk di pinggir tempat tidur Sandra.“Doa yang mana, Mah?”“Kamu pulang dan Mama bisa melihat kamu menikah.”Wanita cantik itu berjalan pelan ke arah Sang Ibu. Ia menekuk lututnya dan merebahkan kepalanya di pangkuan Emi. Sandra menangis tertahan.“Maafkan Sandra ya, Mah. Tetapi, sesungguhnya Sandra belum ihklas menikah karena tidak tau siapa lelaki itu, Mah.”Emi mengelus rambut putrinya yang tidak tertutup hijab karena berada di dalam kamarnya. “Yang jelas, ia adalah lelaki yang baik dan bertanggung jawab.”“Mama kenal dia?” Sandra mendongakkan kepalanya.“Iya. Mama, Papa dan kakak-kakakmu sudah mengenalnya.”Sandra mengangkat wajahnya dan menatap Emi. “Siapa dia, Mah?”Wanita yang melahirkan

    Last Updated : 2023-03-08
  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   63. Kenyataan yang Terselubung

    Hal pertama yang Aldric lakukan ketika Keluarga Javier meninggalkan Singapore adalah menelpon salah satu teman dekatnya. Seorang wartawan terkemuka yang ia percayai. Orang yang selalu bertabayun sebelum ia mempublikasikan sebuah cerita.“Noel?”“Aldric? Suatu kehormatan!”Aldric terkekeh, “Aku butuh bantuanmu.”“Tentu. Kau tak kan menelponku jika tidak menginginkan sesuatu.”“Jangan begitu. Beritaku ini akan membuatmu semakin terkenal.”“Begitu? Skandal apa yang membuatmu begitu ingin memasukkan berita ini melalui tanganku?”“Ini bukan sekedar skandal, Noel.”“Lalu apa? Sebuah kisah dari kenyataan yang terselubung?”“Akh … kau memang pintar bermain kata,” dengus Aldric.“Ceritakan!”“Apakah saluran ini aman?”Sekejap Noel tidak menjawab. Beberapa saat kemudian Noel mengatakan akan menghubungi Aldric kembali. Ia ingin memastikan bahwa apa yang akan ia bicarakan dengan Aldric dapat terjaga kerahasiannya.Setengah jam kemudian, Noel menelpon kembali.“Maaf. Aku harus memasang alat anti s

    Last Updated : 2023-03-09
  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   64. Hari Pernikahan

    Sandra telah siap dengan baju pengantin berwarna putih. Ia menatap cermin. Pantulan dirinya begitu cantik, elegan dan mempesona.Sayang, aura kesedihan justru terlihat dari wajahnya. Ia ingin protes, tetapi semua orang sepertinya menganggap pernikahannya ini adalah yang terbaik. Terbaik menurut mereka, belum tentu terbaik untuk Sandra. Begitu sanggahnya di dalam hati.Namun demikian, perasaannya lebih tenang ketika Ummi, istri Ustadz Rachman berkunjung. Ummi menyampaikan ceramah singkat. Ceramah tentang keutamaan menjadi seorang istri dan Ibu serta membangun keluarga yang utuh.‘Bismillah. Aku pasrah, Ya Allah,” gumam Sandra dengan satu tarikan napas panjang.Keluarga Javier telah selesai berdandan. Para lelaki mengenakan jas mewah berwarna biru muda. Demikian juga dengan para wanita. Biru memang warna favorit Sandra.Hanya keluarga inti dan Leah, sahabat Sandra yang akan menghadiri akad nikah. Semua sesuai dengan permintaan Aldric. Sementara mempelai pria pun mengatakan hanya didampi

    Last Updated : 2023-03-10

Latest chapter

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   392. Akhir yang Bahagia

    Sandra berhasil menembus komunitas pendidikan di Inggris. Namanya diperhitungkan dan selalu dibawa-bawa saat ada perbincangan mengenai sistem pendidikan internasional. Bahkan, seringkali Sandra menjadi pembicara ataupun moderator pada seminar bergengsi di negara-negara Eropa. Karir Aldric pun semakin meningkat. Ia tidak perlu lagi mengontrol perusahaannya. Uang-uang yang ia investasikan kini sudah bekerja untuk dirinya dengan menghasilkan pundi-pundi kekayaan yang sangat besar. Sore ini, keadaan mansion kembali ramai. Keluarga Javier dan keluarga Osborn serta sahabat-sahabat Aldric dan Sandra berkumpul untuk merayakan kesuksesan Sandra. Malam ini, wanita cantik itu akan menerima penghargaan dari sebuah media pendidikan sebagai salah satu wanita yang cukup berpengaruh di Inggris. “Cantik sekali,” puji Aldric menatap penampilan istrinya. “Terima kasih, sayang. Kamu juga tampan sekali.” Sandra balas memuji suaminya yang telah menggunakan stelan jas mewah yang elegan senada dengan gaun

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   391. Keluarga Ideal

    Semua kepala menengok ke arah kepala pelayan. Saat lelaki itu bergeser dan memperlihatkan tamu yang datang, Sandra menutup mulutnya. Sementara, Aldric mengembangkan senyum.“Madam Mary!” pekik Alex. Anak lelaki itu segera berlari mendekat dan memeluk tamu yang ternyata adalah Madam Mary dan Jason.Aldric berdiri menyalami tamu-tamunya. Sementara Sandra masih terduduk dengan satu tangan menutup mulutnya. Dengan pandangan haru, wanita itu menatap Madam Mary, mantan pelayan setia Aldric yang juga selalu menjaganya dan Alex di masa sulit mereka.“Nyonya Sandra,” sapa Madam Mary seraya mengulurkan tangannya.Sandra menatap tangan tersebut, ia berdiri lalu memeluk wanita setengah baya di depannya. Bahagia sekali mendapat kunjungan dari orang yang menyayangi mereka. Jason, suami Madam Mary sekaligus mantan pelayan setia Helen dan Alonso pun salling berjabatan dengan penuh haru.“Ayo, silahkan duduk,” ajak Aldric.“Maaf, Tuan. Kenalkan, ini putra kami, Daniel.” Madam Mary menggiring putranya

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   390. Sandra Bule

    “Mommy, Abang mau jaga Adik Nayya malam ini. Abang tidur di kamar Adik, ya?” pinta Alex.“Mmm … sebaiknya Abang Alex tanya Daddy. Biasanya, Nayya tidur bersama Daddy,” ucap Sandra dengan lembut pada putranya.Aldric yang mendengar permintaan putranya dan jawaban Sandra, seketika teringat pada nasehat Marvin.“Boleh. Tentu saja, Abang Alex boleh tidur menjaga Adik Nayya,” balas Aldric cepat.Jawaban Aldric membuat Sandra menoleh menatap suaminya. Tumben sekali, ia mau dipisahkan dengan Nayya malam ini. Aldric menangkap tatapan heran istrinya.“Lagipula, Daddy kangen tidur berdua saja dengan Mommy,” imbuh Aldric lagi.“Yeayyy … Abang tidur sama Adik.” Alex melonjak-lonjak senang. Tetapi, kemudian, Alex teringat akan sesuatu.“Tapi, Dad, kalau Adik Nayya menangis, Abang harus bagaimana?”“Ada baby monitor di kamar Adik. Jadi, kalau Adik Nayya menangis, kami akan dengar. Mommy akan datang dan menyusui Adik Nayya.”“Oh, oke.” Alex mengacungkan jari jempolnya.Menjelang tidur, Aldric dan Sa

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   389. Menikmati Peran Baru

    Sandra menggeleng samar mendengar bisikan suaminya. Ia tidak langsung menjawab karena ada suster bersama mereka. setelah Nayya menyusu dengan tenang, suster menjauhi mereka.Pebisnis mapan itu menatap mulut bayinya yang sedang menghisap. Kedua pipinya terlihat kembang kempis. Tangan mungil Nayya mengenggam jari kelingking ibunya.“Sepertinya nikmat sekali,” canda Aldric.“Memang nikmat ya, Nay. Soalnya Nayya cuma boleh minum ASI saja,” balas Sandra.“Nayya, Daddy boleh minta, nggak?”Aldric memang berbicara pada bayinya. Tapi, tentu saja pertanyaan itu ditujukan pada ibunya. Sandra mencebikkan bibir merespon perkataan sang suami.“Apa rasa ASI, sih, My love?”“Mana aku tau? Aku kan tidak pernah mencoba. Pertanyaan yang aneh.”Aldric terkekeh. “Kok, kamu jadi sensitif begitu. Nanti Nayya jadi terganggu dengan suara Mommy yang tidak ramah.”“Maaf, ya, Nay. Daddy suka usil sama Mommy,” Sandra berkata pada bayinya dengan senyum di bibir.“Daddy ‘kan cuma bertanya, karena Nayya belum bisa

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   388. Menertawakan Masa Lalu

    Alex mendorong stroller Nayya dibantu Aldric. Sandra melingkari lengannya pada pinggang suaminya. Pintu kaca besar otomatis terbuka saat mereka akan keluar.Kebetulan, Keluarga Javier dan orang tua Aldric pun sedang berada di taman. Bahkan Marvin, Leah dan Kevin juga tampak mengobrol akrab dengan kakak-kakak Sandra.“Marv, Kev, Kalian ke sini?” sapa Aldric.“Leah,” Sandra pun menyapa dan memeluk sahabatnya.“Kami ‘kan belum menjenguk Sandra dan bayi kalian,” cetus Marvin. “Tuan Alonso mencegah kami mengunjungi rumah sakit karena nanti Sandra tidak dapat istirahat.”“Iya, maaf. Itu juga permintaanku.”“By the way, selamat, ya,” ucap Marvin. Mereka berpelukan secara maskulin yang kemudian juga diikuti dengan Kevin.“Bagaimana kabarmu, Sandra?” tanya Marvin.“Semakin hari semakin membaik, insyaAllah,” balas Sandra.“Marv sayang, lihat Nayya deh. Cantik sekali,” ucap Leah yang memperlihatkan Nayya dalam dekapannya.“Apa kamu sudah cuci tangan, Leah?” Aldric mengerutkan dahi melihat putrin

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   387. Kompak

    Akhirnya Sandra kembali ke mansion. Seorang suster senior rekomendasi dari rumah sakit, ikut diboyong Helen. Wanita tua itu tidak memperdulikan protes yang keluar dari mulut putranya saat lelaki itu mengatakan tidak membutuhkan seorang suster.“Kamu akan butuh. Kasihan Sandra jika tidak ada yang membantu mengurus bayinya!” ucap Helen tegas kepada Aldric.“Aku yang akan membantu Sandra, Mom. Aku mau mengurus Nayya sendiri,” kilah Aldric.“Tidak bisa. Kamu juga belum berpengalaman. Yang ada, Sandra nanti malah tambah stress dibantu kamu.”Aldric mengembuskan napas panjangnya. Ia akhirnya mengalah. Apalagi, tidak ada satu pun keluarga yang mendukungnya. Semua setuju, Sandra membutuhkan bantuan seorang suster di mansion.Keadaan Sandra sendiri sudah lebih baik. Setelah berbaring dan mendapat perawatan di rumah sakit selama tiga hari, kini wanita itu mulai bergerak aktif. Walaupun terkadang, gerakannya terhenti karena

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   386. Assalamualaykum, Adik Nayya

    Alex menggenggam rangkaian bunga indah di tangan kanan. Tangan kirinya memegang kotak berwarna merah muda. Anak lelaki tampan itu membawa hadiah yang akan ia persembahkan untuk ibu dan adik perempuannya.Di sampingnya Alzam berjalan membawa bungkusan. Bungkusan berisi susu almond untuk putri tercinta yang baru saja melahirkan bayi perempuan cantik. Minuman itu diyakini berkhasiat untuk melancarkan produksi ASI.Setelah mengetuk pintu, Alzam membuka pintu. Alonso segera berdiri saat melihat besannya masuk. Mereka berpelukan dengan akrab.“Selamat pagi. Bagaimana kabar cucu cantik kita hari ini?”“Ia sedang menyusu.” Helen menoleh pada tirai tertutup di samping mereka.“Oh, baiklah. Susu almond untuk ibu menyusui aku letakkan di dalam lemari pendingin, ya.”“Iya.”Alex lalu menghampiri Grandma dan Grandpanya. Anak lelaki itu mencium telapak tangan keduanya. Helen dan Alonso membalas dengan mengecup sayang kepala serta pipi cucu tampan mereka.“Apa kamu membawa bunga untuk Mommy?” tanya

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   385. Pasca Melahirkan

    Helen mengamati bayi cantik di dalam dekapannya. Ia berdiri dan mengayun pelan sambil terus tersenyum. Tangannya pun tak henti mengelus kulit halus cucu cantiknya.“Cantik sekali cucu grandma, ya,” puji Helen. Entah sudah berapa puluh kali ia mengucapkan kalimat tersebut sejak melihat Nayya.Hingga Alonso datang menghampiri dan kini berdiri di samping istrinya. Lelaki tua itu juga ikut mengelus kepala baby dan sesekali menciumnya.“Sudah! Jangan diciumi terus. Nanti Nayya bangun!” desis Helen galak.Sandra terkekeh. “Sama seperti Aldric semalam, Mom. Nayya sedang asyik menyusu malah dicium-cium hingga akhirnya menangis.”Kepala Helen menggeleng mendengar penuturan menantunya. Wanita itu meletakkan Nayya sangat hati-hati di dalam box bayi. Lalu, box tersebut ia tutup dengan kelambu halus.“Kamu mau makan, darling?” tanya Helen.“Boleh, Mom.”“Eits, sudah. Di ranjang saja. Biar Mommy yang antar makananmu.” Helen mencegah Sandra yang akan turun dari tempat tidur.Sandra menurut. Ia duduk

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   384. Kekesalan Alex

    Tak hentinya Aldric menatap wajah mungil di dekapan Sandra. Bayi perempuan cantik itu sedang menyusu pada ibunya. sesekali, lelaki itu mencium pelan kepala sang putri.“Sayang!” protes Sandra. “Nanti dulu cium-ciumnya. Dia sedang menyusu.”“Baby cantik wangi sekali, My love. Dia pakai parfum bayi apa?”Sandra terkekeh geli mendengar pernyataan suaminya. “Bayi belum boleh pakai pewangi apapun, sayang. Ini murni aroma tubuh Baby.”“Benarkah? Kok wangi sekali?” Aldric kembali mencium rambut dan pipi putrinya.Gerakan Aldric membuat bayi yang sedang menyusu itu berhenti mengisap sari makanan dari sang ibu. Matanya menatap Sandra. Kepala mungil bayi perlahan bergerak mengusel dada di hadapannya.“Tuh ‘kan, Baby jadi berhenti menyusu karena kamu ganggu,” gerutu Sandra. Wanita itu lalu mencoba memasukkan kembali area areolanya ke dalam mulut bayinya.Namun, bayi pe

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status