“Ada apa dengan Marvin?” Aldric bertanya dengan khawatir.“Marvin baik-baik saja. Tetapi … ““Kevin!” sentak Aldric. “Jangan menggantung kalimat. Ada apa?”Kevin terdengar menarik napas panjang lalu menjawab, “Bayi Marvin baru saja meninggal, Tuan.”“APA?”Sandra terkejut mendengar Aldric berteriak.“Innalillahi wainnailahi rojiun,” lirih Aldric.“Siapa yang meninggal, sayang?” Sandra kini ikut-ikutan khawatir.“Bayi Marvin, My love.”Lalu, Aldric berbicara kembali dengan Kevin. “Kev. Temani Marvin. Aku akan segera ke sana.”Aldric menutup teleponnya sebelum Kevin menjawab. Ia segera mengganti piyama dan mempersiapkan diri untuk pergi ke rumah sakit. Sandra mengekori suaminya.“Sayang, aku mau ikut.”“Jangan, My love. Tidak ada yang bisa kamu lakukan di sana. Kamu istirahat saja, ya.”“Tapi, aku mau sama kamu.”Aldric terpaku di tempatnya berdiri. Ia baru saja menyadari bahwa istrinya pun masih dalam suasana berkabung. Ia pasti mengingat kematian lagi saat ini.Lelaki tampan itu seger
Last Updated : 2023-08-01 Read more