Home / Romansa / CINTA SATU MALAM DENGAN CEO / Chapter 331 - Chapter 340

All Chapters of CINTA SATU MALAM DENGAN CEO: Chapter 331 - Chapter 340

392 Chapters

331. Lagu Khusus

Aldric memperhatikan istrinya berdandan. Sandra menggunakan celana panjang longgar dengan atasan blus feminim. Jilbab yang senada dengan atasan serta sepatu kets berwarna putih.Wajah istrinya bermake up natural. Aldric bahkan melarang Sandra menggunakan parfum. Namun begitu, harum tubuh istrinya masih menguar penciuman.“Kok wangi sekali?” tanya Aldric.Sandra mencium blusnya lalu menggeleng. “Nggak, kok. Aku kan nggak pake parfum.”Lelaki tampan itu mendekati istrinya. Ia lalu mengendus-endus ke seluruh tubuh Sandra. Wanita cantik itu hanya terkekeh geli melihat tingkah suaminya.“Kulitmu harum sekali, My love,” sungut Aldric.“Oh.” Sandra mencium tangannya sendiri. “Ini wangi body lotion. Tidak akan bertahan lama, kok.”Aldric mengangguk lemah. Meskipun berat, ia tetap akan menepati janji untuk membiarkan istrinya datang pada reuni. Walaupun hatinya kesal saat mengingat Sadra akan bertemu para mantannya.Keduanya bergandengan tangan menuju lobi. Leah ternyata sudah di sana bersama
last updateLast Updated : 2023-07-19
Read more

332. Memantau

Aldric terdiam. Ia sangat penasaran pada perilaku Anita. Namun begitu, ia belum ingin menjabarkan apa yang membuatnya bertanya-tanya tentang wanita itu.“Tidak. Tidak ada hubungannya denganku. Namun, dia memiliki hubungan khusus dengan orang yang sangat aku kenal. Dan aku sangat menyayangkan jika ia tidak mengetahui perilaku Anita yang menjadi salah satu dari wanita-wanita dalam website tersebut,” jelas Aldric seraya mengembuskan napas panjang.Marvin dan Kevin mengangguk setuju. Mereka tentu menginginkan wanita baik-baik untuk menjadi pasangan hidup. Bukan wanita yang sering pergi ke club malam untuk minum-minum dan bermesraan dengan sembarang lelaki.“Terus-terang saja, aku tidak ingat nama-nama wanita itu, Tuan,” ungkap Kevin.“Pasti kamu hanya memperhatikan tubuhnya saja,” cibir Marvin.Kevin kembali menyeringai. Tanpa jawaban dari lelaki itu, Marvin dan Aldric tentu saja paham. Keduanya hanya mengembuskan napas panjang dan menggeleng.“Apa mau aku selidiki, Tuan?” tanya Kevin.Al
last updateLast Updated : 2023-07-19
Read more

333. Saling Salah Duga

“Kenapa sudah pulang?”Sandra mendongak menatap sang suami. Ia mengecup rahang Aldric yang terjangkau bibirnya. Kedua tangannya kini menangkup wajah tampan di depannya.“Memangnya tidak boleh aku pulang sekarang?”“Aku pikir kalian akan pulang menjelang pagi?”“Rencananya begitu. Tapi, aku dan Leah bosan dan suara musik bising itu mengganggu telingaku. Hingga sekarang, rasanya kepalaku masih berdentang karena musik keras itu,” tutur Sandra.Aldric tergelak. Ia menuntun istrinya ke ranjang. Mereka kini berpelukan di bawah selimut.“Ceritakan. Bagaimana rasanya bertemu dengan teman-teman kuliahmu lagi setelah tujuh tahun lulus?”“Menyenangkan. Kami lebih banyak nostalgia saat dulu berkuliah.”Lelaki tampan itu mencium leher istrinya. Harum lotion moringa membuai penciumannya. Tangan Aldric kini mengelus rambut Sandra.“Jadi kamu bersenang-senang?”“Awalnya begitu. Tetapi, lama kelamaan aku jadi merindukanmu.” Sandra merengut. “Dan kamu sama sekali tidak mengirimiku pesan.”Aldric menger
last updateLast Updated : 2023-07-20
Read more

334. Agenda Berkunjung

Rombongan teman-teman Sandra dan Leah telah pergi. Kini, Leah dan Marvin bersiap akan berangkat bulan madu. Sementara itu, keluarga Leah masih akan menunggu dan tinggal di hotel.“Kami hanya pergi tiga hari, Pa. Papa santai-santai di sini, ya,” ucap Leah pada Papanya.Papa Leah terlihat mengangguk-angguk. Namun begitu, pandangan matanya tetap kosong. Lalu, tiba-tiba ia tersenyum sendiri.“Leah mau sekolah, ya?”Dengan mengembuskan napas beratnya, Leah tersenyum. “Iya, Pah. Leah sekolah dulu, ya.”“Kamu memang anak yang rajin. Nanti, Papa belikan mobil kalau nilainya bagus.”“Oke, Pah. Papa mau dibelikan apa nanti kalau Leah pulang?”Papa Leah lalu kembali merenung. Tatapan matanya kini menyendu. Entah apa yang sekarang ada di pikirannya.Marvin sedang berbicara dengan Paman dan Bibi Leah. Ia pun menitipkan Papa Leah pada mereka selama ia dan istrinya bulan madu. Tentu
last updateLast Updated : 2023-07-20
Read more

335. Kenyataan Pahit

Seminggu sudah keluarga Osborn telah ke negaranya. Villa kembali sepi. Hotel kini beraktifitas lebih santai karena tamu-tamu pesta pernikahan Marvin dan Leah pun sudah kembali ke kediaman masing-masing. Sambil menatap ponselnya, Aldric menggeleng berkali-kali. Kevin baru saja mengiriminya pesan. Dengan hembusan napas berat, lelaki tampan itu memasukkan ponsel ke dalam saku celana. Langkah panjangnya kini mengarah pada satu ruangan. Lelaki itu menunggu sejenak setelah tau ada staf hotel lain yang sedang berada pada ruangan tersebut. Setelah, staf itu keluar, Aldric masuk ke dalam ruang Luke. “Hai,” sapa Aldric. “Oh. Hai,” balas Luke. “Sibuk?” “Umm … tidak juga. Hanya memeriksa laporan dari penyelenggara pesta minggu lalu saja.” “Apa ada yang komplen?” “Tidak. Aman. Untuk event besar pertama kita, pesta pernikahan Marvin dan Leah itu terbilang sukses.” “Alhamdulillah.” Aldric mengembuskan napasnya setelah menjatuhkan bokongnya pada kursi di depan meja Luke. Hening sesaat. Aldr
last updateLast Updated : 2023-07-21
Read more

336. Pergi dengan Tenang

Musibah yang terjadi di kantor Luke segera mendapat perhatian. Beberapa staf hotel langsung membantu. Saat Aldric berada di lobi, sudah ada mobil yang menunggu dan siap mengantar ke rumah sakit. Kepanikan terjadi, saat Aldric menemukan denyut nadi ibu mertuanya yang sangat lemah. Ia segera mengendorkan ikatan hijab Emi. Lelaki itu membisikkan asma Allah ke telinga Emi. Tiba di rumah sakit, Emi langsung dibawa ke intensive care unit. Masker oksigen langsung di pasang di wajahnya. Alat pendeteksi jantung pun kini melekat di tubuh. Tidak ada yang bisa mereka lakukan selain menunggu. Luke duduk di kursi di depan ruang perawatan ibunya. Tubuh lelaki itu bergetar kencang. Bagaimana tidak, ibu kandungnya mendapat serangan mendadak karena dirinya. Di sisi lain, Aldric sibuk dengan ponselnya. Entah berapa orang yang ia hubungi. Lelaki itu tampak mondar-mandir sambil berbicara pada ponselnya. Tak berapa lama kemudian, Alzam dan Deniz datang. “Al
last updateLast Updated : 2023-07-21
Read more

337. Duka Terdalam

“Innalillahi wa innailahi rojiun.” Alzam melirih sendiri di samping jasad Emi.Sandra menghambur ke tubuh ibunya. Menangisi wanita yang telah berjuang nyawa melahirkannya ke dunia. Wanita yang sangat sabar mendampinginya menjalani takdir hidup yang sebelumnya begitu penuh dengan cobaan.Deniz dan Luke terlihat sangat terpukul. Luke memukul-mukul dadanya sendiri, tak percaya sang ibu telah tiada. Deniz berkali-kali mengembuskan napas panjangnya yang terasa sangat berat.Kepala Aldric rasanya berputar pelan. Ya. Dokter di Singapore memang sudah mengingatkan bahwa sekali lagi, Emi mendapat serangan, kemungkinan ia tidak akan bertahan. Hanya saja, Aldric masih berpikir, Allah tetap memberikan kesempatan lebih lama.“Hiks, hiks, hiks. Mama maafkan Sandra, Ma.” Sandra terus melirih dengan tangisan yang tak berhenti.Aldric menguatkan diri untuk meraih tubuh istrinya. Lelaki kekar itu segera mendekap Sandra erat di dalam dada. Tangannya mengelus kepala Sandra dengan penuh sayang.Lelaki tamp
last updateLast Updated : 2023-07-22
Read more

338. Pengalih Kesedihan

“Di mana Alex, My love?” Aldric menyapa istrinya yang datang sendirian.“Papa minta Alex tetap menemaninya,” jawab Sandra.Aldric mengangguk pengertian. “Kamu mau minum hangat?”“Boleh.”Penampakan Aldric yang sangat perhatian pada istrinya tak luput dari perhatian Anita. Sementara lelaki di sebelahnya sejak tadi hanya fokus mengaji. Luke seperti sama sekali tidak menghiraukan keberadaannya.Di depan mata para tamu. Aldric berkali-kali mengusap kepala maupun punggung Sandra dengan lembut. Hingga akhirnya Sandra mengeluh pada suaminya.“Sayang, kepalaku sakit sekali,” ucap Sandra dengan mata kembali memerah.“Mau tiduran? Aku pijat dulu tubuhnya?” balas Aldric pelan.Sandra menggeleng. “Tidak enak. Masih banyak tamu.”Aldric kembali mengembuskan napas panjang. Selalu saja perasaan tak enak hati pada orang lain menjadi sesuatu yang sangat dijunjung pada adat ketimuran. Kebiasaan yang hingga kini masih tidak bisa diterima oleh akal pikiran Aldric sebagai orang barat.“Ya sudah. Mau minum
last updateLast Updated : 2023-07-22
Read more

339. Duo Senior

“Mau, Dad. Alex, mau!” Anak lelaki itu memekik senang.Keduanya kembali berpelukan. Mereka lupa bahwa Sandra sedang tertidur. Untung saja, karena pengaruh obat, wanita kesayangan Aldric dan Alex itu hanya menggeliat dan tidak terbangun karena ulah mereka.“Ups. Maaf, Dad,” ucap Alex saat Aldric dengan cepat memeluk kembali tubuh Sandra dan mengusap-usapnya perlahan hingga istrinya kembali tenang.“Its okay.” Aldric mengelus sayang kepala Alex. “Sekarang, Alex temani Kakek lagi, ya. Tapi ingat, jangan membuat Kakek khawatir dengan memberitahukan kondisi Mommy.”Alex mengangguk. Sebelum turun dari tempat tidur, anak kecil itu mengecup dalam-dalam dahi ibunya. Sambil melambaikan tangan, Alex membuka pintu dan menutupnya kembali.Anak tampan itu menyusuri lorong menuju kamar Kakeknya. Ia menoleh menatap para tamu yang masih datang melayat. Ini adalah pengalaman pertamanya dalam hidup kehilangan orang yang disayangi.“Tok, tok. Kakek, ini Alex.”Karena tidak ada jawaban, Alex membuka pintu
last updateLast Updated : 2023-07-23
Read more

340. Ikhlas

Kedua lelaki senior tersebut keluar dari ruangan. Percakapan keduanya kini bergeser pada kegiatan Alonso di Inggris. Ia mengundang Alzam untuk sesekali mengunjunginya.“InsyaAllah,” jawab Alzam singkat.Sejak Emi sakit dan tidak dapat bepergian jauh, Alzam memang kerapkali menolak tawaran untuk berlibur ke luar negeri. Bahkan mereka semakin jarang mengunjungi Sandra dan Alex saat putri dan cucu mereka itu masih di Jerman.“Kita harus jadwalkan. Sekalian Aldric dan Sandra mengawasi perkembangan renovasi mansion mereka.”“Aku tanyakan anak-anak lebih dulu.”Mereka tiba di ruang makan. Villa kini telah sepi. Hanya keluarga Javier yang sedang menonton bersama. Tayangan yang disuguhkan adalah film kartun kesukaan Nicho.“Mau tanya apa, Pa?” tanya Deniz mengiringi langkah sang ayah.“Itu, Alonso mengajak Papa berkunjung ke Inggris.”“Benarkah?” Helen memekik senang. “Aku akan bahagia sekali jika kalian semua berkenan ke Inggris.”Semuanya tersenyum dan saling memberikan pendapat. Hanya Aldr
last updateLast Updated : 2023-07-23
Read more
PREV
1
...
3233343536
...
40
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status