Home / Romansa / CINTA SATU MALAM DENGAN CEO / Chapter 321 - Chapter 330

All Chapters of CINTA SATU MALAM DENGAN CEO: Chapter 321 - Chapter 330

392 Chapters

321. Dua Anak Kecil

Spontan Sandra menyikut pinggang suaminya. Bisikan Aldric sangat tepat pada apa yang sedang ia lamunkan barusan. Sementara Aldric hanya tersenyum simpul dan mencium pipi Sandra.Perbincangan kemudian beralih pada acara khitanan Alex. Alonso sangat menyesal tidak membawa tim dokter untuk acara tersebut. Keluarga Javier yang mendengar hanya tersenyum simpul. Pasalnya, di Indonesia, proses khitan sangatlah sederhana.“Tidak apa, Al. Kami sudah mengirim khusus dokter bedah yang akan melakukan khitan pada Alex. Beliau sebenarnya praktek di Jakarta. Tapi, Aldric meminta beliau datang ke villa," ujar Alzam menenangkan besannya.“Jadi, khitan itu akan dilakukan di villa? Bukan di rumah sakit?” tanya Alonso heran.Alzam dan anggota keluarga Javier lainnya mengangguk bersamaan. Wajah Alonso dan Helen seketika terlihat khawatir. Aldric sangat paham perasaan orang tuanya.“Aman, Mom, Dad. Aku sudah mendapatkan penjelasan rinci tentang prosesnya.”“Ta-tapi, bukankah lebih baik dilakukan di rumah s
last updateLast Updated : 2023-07-14
Read more

322. Khitanan Alex

Hari khitan Alex tiba. Dokter telah datang ke villa. Segala persiapan dan peralatan telah disiapkan pada satu ruang tamu yang telah disulap sementara untuk menjadi ruang perawatan Alex.Dokter terlihat berbincang-bincang dengan Alonso. Lelaki berumur itu bertanya dengan detail apa yang akan dilakukan pada cucunya. Helen juga berada di samping Alonso, ikut mendengarkan dengan seksama.“Memang waktu kamu sunat, Mommy dan Daddy sepanik itu, ya?” tanya Sandra pada Aldric.Adric menggeleng. “Rasanya tidak. Mereka pasrah saja pada rumah sakit saat itu.”“Memang benar kata orang, ya. Sayangnya kakek nenek pada cucunya melebihi rasa sayang pada anak sendiri.”“Jelas itu. Contohnya, aku saja pernah diusir. Alex? Mana pernah.” Aldric mencebik.Spontan Sandra mencium rahang suaminya. “Nggak lucu, cemburu sama anak sendiri.”“Oh, Tidak. Aku tidak cemburu. Hanya protes pada keadaan saja.”Tawa Sandra meledak. Wanita itu memeluk tubuh suaminya. Pelukan yang selalu membuatnya candu akan kenyamanan y
last updateLast Updated : 2023-07-14
Read more

323. Rindu Keturunan Lagi

Dugaan Alzam bahwa esok harinya, Alex sudah akan bisa berlari jadi kenyataan. Bahkan dengan beraninya, Alex meminta Dokter untuk mengizinkannya berenang. Anak tampan itu beralasan pangkal pahanya terasa panas.Akhirnya, Sandra membiarkan Alex berendam di bathtub. Dokter memberikan antiseptic pada air rendaman. Hingga setengah jam kemudian, Alex baru keluar dari kamar mandi.Perawat memeriksa Alex disaksikan Dokter, Aldric dan Sandra. Setelah luka dibersihkan dan diolesi salep, Alex kembali diminta istirahat. Namun begitu, Alex menolak.“Aku capek tiduran terus, Dokter,” keluh Alex.Dokter mengembuskan napas panjang. “Ya sudah. Boleh beraktifitas tapi tidak boleh sampai lelah. Nanti pangkal pahanya jadi kebas.”Alex mengangguk senang. Dengan hati-hati, ia turun dari ranjang dan keluar dari kamarnya. Sandra memandang ngeri melihat cara Alex berjalan dengan melebarkan kakinya.“Apa kalau jalan biasa saja akan sakit? Kenapa jalannya harus dengan posisi kangkang begitu, Dokter?”“Memang ti
last updateLast Updated : 2023-07-15
Read more

324. Grogi

Sampai di apartemen, Sandra langsung mencari suaminya. Wanita itu menuju ke kamar utama. Aldric baru saja keluar dari kamar mandi saat istrinya masuk.“Hai, My love,” sapa Aldric.Tanpa menjawab, Sandra melempar tasnya ke sofa. Ia lalu menderap langkah dan memeluk Aldric erat-erat. Lelaki tampan itu membalas pelukan dan menciumi wajah istrinya.“Ada apa? Kangen?”Mata bening Sandra membendung air mata. Kepala wanita cantik itu mendongak menatap netra hijau di depannya. Jari-jari Aldric mengelus pipi istrinya.“Apa ada sesuatu di rumah Leah yang membuatmu sedih?”Sandra hanya terdiam. Tanpa bisa ditahan, satu tetes air mata malah turun ke pipinya. Wanita itu kembali membenamkan kepalanya di dada sang suami.“Ya Allah. Kamu membuatku khawatir, Sandra, My love,” ucap Aldric.Namun Aldric paham. Jika sedang sedih, Sandra selalu butuh menenangkan diri di dalam pelukannya. Dengan satu g
last updateLast Updated : 2023-07-15
Read more

325. Lamaran Diterima

Marvin mengangguk lemah. Sejak tadi, ia memikirkan bagaimana pertemuan ini berlangsung. Rasa percaya dirinya seakan-akan pergi, entah ke mana.“Tenang. Kamu diam saja. Aku yang akan bicara, karena aku perwakilan keluargamu.”“Tetap saja, ada saatnya aku bicara ‘kan?”“Iya, sih. Kamu pasti tau apa yang mau dibicarakan. Santai saja.” Aldric menepuk bahu sahabatnya untuk menenangkan.“Masalahnya, kamu tau. Bahasa Indonesiaku belum bagus. Bisa terjadi miscommunication nantinya.”“Aku yakin tidak akan begitu. Leah 'kan mahir berbahasa Inggris. Biar nanti dia menjelaskan pada keluarganya.”“Iya juga, ya.”Aldric terpaksa mengalihkan perbincangan. Ia menanyakan beberapa hal terkait perusahaan Marvin yang di pimpin Greg. Hingga kemudian Marvin menjadi lebih santai.Sebuah tenda mewah berwarna biru muda menyambut mereka. Mobil Alonso dan Helen tiba lebih dulu bersama Lee yang menyupiri mereka. Sementara mobil Aldric dibawa oleh Luke.Sebelum turun dari mobil, Deniz bergegas memakaikan batik pa
last updateLast Updated : 2023-07-16
Read more

326. Rencana Reuni

“Minggu depan?” Marvin mengulangi pertanyaan Aldric seraya mengerutlkan keningnya dalam-dalam.“Ehm, apa cukup persiapannya hanya dalam waktu seminggu, Nak Aldric?” tanya Paman Leah.“Tentu saja. Saya akan membantu mempersiapkan semua. Keluarga Leah hanya tinggal bersiap berangkat. Kebetulan Marvin dan orang tua saya masih akan di Bali sampai akhir bulan,” ucap Aldric.Keempatnya kemudian berdiskusi lebih serius. Tentu saja, Aldric yang paling aktif memberikan pendapat dan keputusan. Hingga akhirnya Marvin, leah dan Pamannya menyetujui pernikahan Marvin dan Leah akan berlangsung minggu depan di Bali.Marvin menjabat tangan Paman Leah sesaat setelah mencapai kesepakatan. Genggaman kokoh yang diberikan lelaki tampan itu membuat Paman Leah takjub. Leah akan berada di tangan yang tepat, apalagi dengan dukungan dari Aldric, Sandra dan keluarga besarnya.Di pojok lain ruangan, Bibi Leah yang merupakan adik kandung ayah
last updateLast Updated : 2023-07-16
Read more

327. Sah

"Siap?"Aldric dan Marvin berada di salah satu kamar tipe suite di hotel. Kamar itu telah disulap menjadi kamar pengantin yang cantik dan elegan."Siap tidak siap, lakukan."Mereka tergelak bersama. Pasalnya kalimat itu seringkali diucapkan Alex jika sedang memghadapi satu pertandingan. Dan kini Marvin meminjam kalimat tersebut untuk menjawab pertanyaan sahabatnya."Bagaimana rasanya?""Bahagia, gugup, tak sabar, bersyukur... rasanya semua campur aduk menjadi satu.""Nikmatilah perasaan itu, Marv. Saat waktuku dulu, aku tidak sempat merasakan berbagai rasa kecuali ingin cepat-cepat memeluk Sandra."Marvin mendengus geli. "Otakmu saat itu memang hanya tegak lurus pada Sandra. Istilahnya nih, ada bom di depan mata pun, kamu akan tetap memaksa melanjutkan uparaca pernikahan itu.""Aku sangat tidak sabar saat itu.""Aku tau.""Itu sebabnya, aku pun mengerti keadaanmu sekarang. Memang meresahkan rasanya menunggu detik-detik dipanggil penghulu."Marvin mengangguk. Ia menatap ponsel di tanga
last updateLast Updated : 2023-07-17
Read more

328. Barisan Mantan

"Alhamdulillah."Ucapan syukur meluncur dari bibir semua tamu yang hadir. Bahkan ayah Leah pun mengucapkan rasa syukurnya dan ikut mengangkat tangan untuk berdoa.Dengan hembusan napas panjang, Leah berdiri. Dibantu Sandra dan beberapa sepupu perempuannya, Leah keluar dari ruangan. Pengantin wanita yang tampak cantik itu berjalan sepanjang karpet merah menuju suaminya yang menunggu di ujung ruangan.Setiba di depan Marvin, Leah mengulurkan tangan. Marvin memberikan tangan untuk dikecup Leah. Kemudian, lelaki itu memberikan kecupan dalam-dalam di dahi istrinya."Ehm... selamat, bro," bisik para sahabatnya di belakang punggung.Marvin membalik tubuhnya. Aldric dan Kevin memandangnya dengan senyum lebar. Kedua tangannya terentang, mereka berpelukan."Terima kasih. Terima kasih. Aku bahagia memiliki kalian sebagai sahabatku," ucap Marvin dengan terharu."Pastinya begitu. Tidak ada sahabat yang seperti kami. Mau-maunya kerja rodi mempersiapkan pernikahan megah dalam waktu satu minggu. Lin
last updateLast Updated : 2023-07-17
Read more

329. Mantan Terindah

Marvin dan Aldric menoleh. Kevin membawa dua piring penuh dengan berbagai makanan. Sementara mulutnya sendiri masih mengunyah sesuatu sambil menyindir Aldric.“Kamu akan pingsan karena kekenyangan, Kev,” cetus Aldric.“Tak apa. Pingsannya karena happy. Aku rela daripada tidak mencicipi semua makanan di sini. Rugi,” balas Kevin.Marvin dan Aldric menggeleng melihat kelakuan sahabat mereka. Aldric kembali melirik istrinya. Saat mereka mengobrol dengan Kevin, ternyata Alex telah bergabung dengan Sandra dan Ivander.Mantan kekasih Sandra itu tampak menundukkan tubuhnya dan berbincang akrab dengan Alex. Sesekali tangan lelaki itu mengelus punggung Alex dan mencium pipi anak kecil itu.“Siapa dia?” tiba-tiba Alonso bergabung di meja mereka dan mempertanyakan lelaki yang kini sedang berbincang akrab dengan cucunya.“Ehm… Ivander Anderson. Mantan kekasih Nyonya Sandra. Tepatnya mantan terindah,” jawab Kevin santai.Alonso magut-magut seraya meminum cairan dalam gelasnya. Matanya tetap memanda
last updateLast Updated : 2023-07-18
Read more

330. Izin Reuni

Pagi harinya, para tamu undangan kembali memenuhi restoran untuk sarapan bersama. Sandra merotasi bola matanya mencari sang sahabat. Namun, ia tidak menemukan pasangan pengantin itu di sudut restoran mana pun.“Cari siapa, My love?” tanya Aldric.“Pengantin baru.”“Kenapa mencari mereka? Pasti saat ini mereka masih tidur.”Sandra terdiam. Ia menoleh pada suaminya yang sedang mengambil omelet. Wanita itu juga menerima omelet dari Aldric yang langsung diletakkan di piringnya.“Di Indonesia, walaupun pengantin baru, harus tetap bangun pagi. Apalagi masih banyak tamu. Kamu ingat kan, kita juga dulu begitu.”Mereka berjalan ke meja di mana sudah ada orang tua Aldric dan Alex. Anak tampan itu sedang disuapi Helen makan nasi goreng. Sementara Alex sendiri asyik bermain Nintendo.“Ya Allah. Alex. Ayo, makan dulu. Kamu tidak sopan sekali meminta Grandma menyuapimu sementara kamu asyik bermain,” protes Sandra pada putranya.Alex seketika langsung mematikan gamesnya. Ia menegakkan posisi duduk.
last updateLast Updated : 2023-07-18
Read more
PREV
1
...
3132333435
...
40
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status