Home / Romansa / CINTA SATU MALAM DENGAN CEO / Chapter 371 - Chapter 380

All Chapters of CINTA SATU MALAM DENGAN CEO: Chapter 371 - Chapter 380

392 Chapters

371. Bosan

Keluarga Javier akhirnya kembali ke Bali. Mansion the Angel kembali sepi. Namun kesibukan sehari-hari Aldric berubah total.Aldric tidak lagi bekerja ke kantor. Ia memilih bekerja dari rumah. Dengan begitu, ia bisa menemani istrinya setiap hari.“Aku hamil, sayang. Bukan sakit yang harus kamu pantau setiap detik,” ucap Sandra.“Tentu saja kamu tidak sakit, My love. Aku hanya ingin menemanimu saja.”Sandra berpikir sejenak. “Mmm … tapi, aku bosan di mansion terus, sayang.”“Kamu mau pergi jalan-jalan ke mall?”Sandra menggeleng. “Aku mau melihatmu ke kantor.”Kini, Aldric yang menggeleng. “Aku tidak mau ke kantor, My love. Aku mau bersamamu.”“Iya. Aku akan bersamamu. Kita ke kantor bersama-sama.”Kepala Aldric kembali menggeleng. “Jangan. Nanti kamu lelah.”Mulut Sandra memberengut kesal. Wajahnya cemberut menatap Aldric. Tanpa berkata-kata, ia mengambil ponsel, menekan satu nomer. Ia menunggu jawaban dari seberang sana.“Darling?” sapa Helen.“Mom,” balas Sandra.“Ada apa, darling? K
last updateLast Updated : 2023-08-13
Read more

372. Teror di Email

Semua mata menatap wanita yang menyapa Sandra. Marvin dan Kevin serentak berdiri menghadang wanita yang ingin mendekati Sandra tersebut. Wajah keduanya tampak tegang. Mereka sangat tau watak Aldric. Lelaki itu paling tidak suka diganggu saat sedang makan bersama keluarga.“Maaf, Lady. Nyonya Sandra sedang makan dengan keluarga. Silahkan kembali ke meja anda sendiri,” ucap Kevin tegas sambil mengarahkan wanita tersebut untuk menjauhi meja Aldric.Alonso menatap Aldric dan berucap pelan, “Apa Daddy bilang tadi. Tutup restoran ini jika ingin makan dengan lebih tenang.”Aldric tampak menanggapi pernyataan ayahnya dengan hembusan napas kasar. Ia tidak menyangka ada yang berani mengganggu makan siangnya bersama keluarga. Apalagi saat ini yang dikenali adalah istrinya.Sandra tampak penasaran. Ia tidak melihat wanita yang menyapanya karena terhalang dengan tubuh besar Marvin dan Kevin. Namun, wanita cantik itu seperti mengenal suara tersebut.“Sebentar, Marv, Kevin.” Sandra berdiri dan mende
last updateLast Updated : 2023-08-14
Read more

373. Detak Jantung

Sepulang dari restoran, Sandra diinterogasi. Aldric, Alonso dan Helen kini duduk bersama menatap wanita cantik yang menyunggingkan senyum di wajah. Padahal suami dan kedua mertuanya sedang resah karena mengetahui selama ini Valerie ternyata meneror Sandra langsung melalui email pribadi.“Kamu harus melaporkan apapun yang berhubungan dengan Valerie, darling,” desah Helen dengan penuh kekhawatiran.“Dan kamu lalai mengamankan jalur komunikasi istrimu, Aldric,” cetus Alonso.Aldric mengembuskan napas beratnya. “Aldric tidak menyangka, wanita itu berani menyerang Sandra melalui email.”“Justru dengan langsung meneror Sandra, ia jadi bisa leluasa membuat istrimu jadi semakin lama semakin kesal kepadamu. Memang itu tujuanny. Menjatuhkan mental Sandra,” balas Alonso lagi.Kini, Aldric menatap Sandra yang sejak tadi hanya terdiam. “Apa kamu baik-baik saja, My love?”Sandra mengangguk. Tangan kirinya menggenggam tangan kanan Aldric. Lalu, Sandra menatap kedua mertuanya.“Sandra baik-baik saja.
last updateLast Updated : 2023-08-14
Read more

374. Hadiah Kehamilan

“Sayang, aku boleh, ya, ikut konferensi Women Power di Edinburgh,” pinta Sandra.Aldric terdiam. Ia telah mengetahui bahwa istrinya diundang sebagai salah satu pembicara. Jika saja ini di Indonesia, ia pasti akan meluluskan izin tanpa pikir panjang.“Kamu yakin, My love? Tidak lelah? Kamu sedang hamil, lho.”“Memangnya wanita hamil tidak boleh beraktifitas?” Sandra mulai mencebikkan bibirnya.“Lalu, bagaimana dengan keamanan di sana?”“Aku akan terima kalau kamu menyediakan banyak pengawal.”“Serius?”Sandra mengangguk. Daripada ia terus merasa bosan tanpa melakukan sesuatu, lebih baik menurut pada syarat-syarat yang diajukan suaminya. Lagipula, ia memang belum pernah bepergian sendiri ke Edinburg.“Ya sudah. Aku akan atur jadwal dulu.”“Tapi, bolehkan? Aku harus konfirmasi kedatangan lebih dulu.”“Ya, boleh.”“Yeayyy … I’m happy.”Sandra segera memeluk Aldric erat-erat. Kepala wanita itu mendongak, Aldric langsung mengecup bibir tipis milik Sandra. Lalu, tiba-tiba mereka berhenti dan
last updateLast Updated : 2023-08-15
Read more

375. Berita Duka

Dua sekolah bertaraf internasional sudah mereka sambangi bersama. Mulai dari materi pelajaran, fasilitas, keamanan hingga tempat ibadah diamati oleh Sandra maupun Aldric. Mereka berbincang dengan staf pengajar, administrasi hingga kepala sekolah.“Anda pasti berkecimpung dalam dunia pendidikan, ya, Nyonya Sandra?” tanya kepala sekolah. Sandra hanya mengangguk dan tersenyum tanpa memberikan jawaban rinci tentang profesinya. Ia lalu memastikan bahwa Alex bisa tetap menunaikan sholat lima waktu selama berada di lingkungan sekolah. Setelah mendapatkan jawaban yang memuaskan, mereka berpamitan.“Daddy lebih suka sekolah yang pertama kita kunjungi. Sekolah Ian Mason itu. Banyak cucu-cucu teman Daddy juga bersekolah di sana. Keamanannya baik,” ucap Alonso.“Nanti Sandra akan buat tabel kelebihan dan kekurangan setiap sekolah dulu, ya, Dad. Jadi, nanti kita bisa lebih objektif, sekolah mana yang kira-kira cocok untuk Alex.”“Kalau Mommy yang penting, cucu Grandma tidak medapatkan diskriminas
last updateLast Updated : 2023-08-15
Read more

376. Ngidam

Aldric segera berkordinasi. Orang tuanya bahkan menjaga Alex selama Aldric dan Sandra pergi ke Indonesia. Alex memang tidak dapat ikut karena masih ada latihan untuk turnamen golf.Setelah mengabari keluarganya di Bali, Aldric dan Sandra bergegas ke bandara. Alzam dan Deniz yang akan berangkat ke Jakarta, sementara Luke tidak dapat meninggalkan Sarah yang sedang hamil tua.“Hati-hati dengan kandungan Sandra, Aldric,” pesan Mommy.“Iya, Mom. Aku akan jaga Sandra.”“Jangan terlalu lelah, ya, darling,” ucap Mommy pada menantu kesayangannya.“Iya, Mom. Bismillah, Sandra akan baik-baik saja. Titip Alex, ya, Mom, Dad.”Helen dan Alonso mengangguk. Mereka lalu memperhatikan Aldric dan Sandra yang sedang berpamitan pada Alex. Kepala anak lelaki itu sesekali mengangguk mendengar permintaan orang tuanya.“Salam kami untuk Leah,” ujar Alonso. “Serta permintaan maaf karena tidak bisa meninggalkan Inggris untuk langsung berbela sungkawa.”“Iya, Dad, Mom. Nanti Sandra sampaikan. Kami berangkat dulu
last updateLast Updated : 2023-08-16
Read more

377. Baby Cantik

Keberadaan mereka di Jakarta, dimanfaatkan oleh Sandra. Ia memesan banyak makanan Indonesia yang bisa dibekukan. Semua itu akan ia bawa ke Inggris.Aldric memperhatikan istrinya yang sibuk mengepak berbagai makanan. Ia dibantu oleh Alzam. Sementara Deniz juga mencari berbagai makanan melalui online yang bisa dibawa adiknya yang sedang hamil itu.“Sayang, aku boleh bawa duren, tidak?” pinta Sandra.“Izinnya sullit, My love. Bawa yang lain saja, deh.”“Makan duren di sini saja, Nak. Lagipula kamu sedang hamil. Tidak sehat makan duren terlalu banyak,” ucap Alzam.Sandra menurut. Aldric bernapas lega karena istrinya tidak lagi merengek untuk membawa duren ke dalam pesawatnya. Lelaki tampan itu memperhatikan barang-barang yang telah dikemas rapi.“Ini sudah semua, My love?”“Belum. Ini cuma makanan kering, sayang. Yang lain masih di freezer.”Pengusaha terkenal di Eropa itu beranjak ke freezer box. Deniz sampai membeli freezer tersebut untuk menampung makanan untuk adiknya. Aldric membuka
last updateLast Updated : 2023-08-16
Read more

378. Penata Busana

“Benarkah?”“Iya. Leah akan menjual semua asetnya di sini.”“Keluarganya setuju?”“Tentu saja setuju. Mereka juga merupakan keluarga muslim yang taat. Bagaimanapun, Leah harus mengikuti ke mana pun suaminya pergi.”Aldric mengangguk. “Marvin belum membicarakan ini kepadaku.”“Marvin paling sibuk selama ayah Leah sakit hingga meninggal kemarin. Aku bahagia, Leah bersuamikan seseorang yang sangat perhatian.”“Lalu, kalian akan menjalankan bisnis berdua?”“Iya.”“Bagus. Aku dukung kalian.”“Ya, harus, dong. Siapa lagi yang dukung kami selain para suami.”Dengan gemas, Aldric mengusak puncak kepala istrinya. Ice cream di tangan Sandra telah habis. Aldric mengajak istrinya kembali ke kamar untuk beristirahat.Selang beberapa hari kemudian, Aldric dan Sandra kembali ke Inggris. Wanita hamil itu segera mempersiapkan diri untuk mengikuti konferensi. Bahkan, akhirnya Aldric juga ikut menemani istrinya.“Bisakah kamu istirahat sejenak, darling?” tukas Helen yang khawatir melihat menantunya mond
last updateLast Updated : 2023-08-17
Read more

379. Mual dan Muntah

Konferensi Pendidikan itu ternyata cukup besar. Sandra bahkan bertemu dengan beberapa sesama pengajar dari Jerman. Mereka akhirnya mengadakan reuni singkat.“Wah, Alex sudah besar sekali,” ucap Prof. Allan dengan bahasa Jerman.Alex lalu membalas dengan bahasa Jerman pula. “Terima kasih, Prof. Allan. Aku sudah berumur enam tahun, lho.”“Akh, ya. Terakhir kita bertemu, kamu masih tiga tahun.” Profesor muda itu mengangguk.“Allan, kenalkan ini Aldric, suamiku.” Sandra mengenalkan Aldric yang berdiri di sampingnya.“Aldric,” sapa lelaki tampan itu.Allan menatap seksama wajah Aldric. Lelaki itu mengulurkan tangan dan mendapat balasan genggaman kuat dari lelaki di depannya. Senyum tersungging di wajah Allan.“Aldric Rafantin Osborn. Aku tidak menyangka bisa bertemu langsung.”Aldric hanya tersenyum dan mengangguk. Mereka sempat berbincang tentang pendidikan di negara-negara berkembang hingga negara maju. Kemudian, Allan undur diri karena ada urusan lain.Seminar yang akan dihadiri Sandra
last updateLast Updated : 2023-08-17
Read more

380. Isi Ulang Kesabaran

Seperti dugaan Aldric, sejak kepulangan mereka dari Edinburgh, Sandra mendapat banyak tawaran. Beberapa sekolah, universitas hingga komunitas pendidikan menghubungi wanita berhijab itu. Untungnya, Aldric sudah mengantisipasi dengan membuat tim yang membantu istrinya.“Kalian harus ingat, istriku sedang hamil. Jangan memberikannya jadwal lebih dari dua sesi setiap harinya,” ucap Aldric pada tim Sandra.Tim yang terdiri dari tiga wanita muda dan satu wanita berumur itu mengangguk. Karen menjadi salah satu anggota tim tertua. Wanita elegan itu bertugas mengurusi semua kebutuhan penampilan Sandra.“Aldric, sebaiknya kamu tinggalkan semua urusan kantor. Kamu remote dari jauh saja. Temani, Sandra!” titah Helen dengan galak. “Mommy tidak mau Sandra kenapa-napa, lho.”“Iya, Mom. Akan Aldric usahakan untuk selalu menemani Sandra.”“Jangan diusahakan. Harus diwajibkan!” Helen berkata tegas lagi.“Iya, Mom.”“Daddy masih bisa datang ke kantor kalau kamu perlu back up. Kamu fokus pada Sandra saja
last updateLast Updated : 2023-08-18
Read more
PREV
1
...
353637383940
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status