Share

377. Baby Cantik

Penulis: ReyNotes
last update Terakhir Diperbarui: 2023-08-16 16:32:51

Keberadaan mereka di Jakarta, dimanfaatkan oleh Sandra. Ia memesan banyak makanan Indonesia yang bisa dibekukan. Semua itu akan ia bawa ke Inggris.

Aldric memperhatikan istrinya yang sibuk mengepak berbagai makanan. Ia dibantu oleh Alzam. Sementara Deniz juga mencari berbagai makanan melalui online yang bisa dibawa adiknya yang sedang hamil itu.

“Sayang, aku boleh bawa duren, tidak?” pinta Sandra.

“Izinnya sullit, My love. Bawa yang lain saja, deh.”

“Makan duren di sini saja, Nak. Lagipula kamu sedang hamil. Tidak sehat makan duren terlalu banyak,” ucap Alzam.

Sandra menurut. Aldric bernapas lega karena istrinya tidak lagi merengek untuk membawa duren ke dalam pesawatnya. Lelaki tampan itu memperhatikan barang-barang yang telah dikemas rapi.

“Ini sudah semua, My love?”

“Belum. Ini cuma makanan kering, sayang. Yang lain masih di freezer.”

Pengusaha terkenal di Eropa itu beranjak ke freezer box. Deniz sampai membeli freezer tersebut untuk menampung makanan untuk adiknya. Aldric membuka
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   378. Penata Busana

    “Benarkah?”“Iya. Leah akan menjual semua asetnya di sini.”“Keluarganya setuju?”“Tentu saja setuju. Mereka juga merupakan keluarga muslim yang taat. Bagaimanapun, Leah harus mengikuti ke mana pun suaminya pergi.”Aldric mengangguk. “Marvin belum membicarakan ini kepadaku.”“Marvin paling sibuk selama ayah Leah sakit hingga meninggal kemarin. Aku bahagia, Leah bersuamikan seseorang yang sangat perhatian.”“Lalu, kalian akan menjalankan bisnis berdua?”“Iya.”“Bagus. Aku dukung kalian.”“Ya, harus, dong. Siapa lagi yang dukung kami selain para suami.”Dengan gemas, Aldric mengusak puncak kepala istrinya. Ice cream di tangan Sandra telah habis. Aldric mengajak istrinya kembali ke kamar untuk beristirahat.Selang beberapa hari kemudian, Aldric dan Sandra kembali ke Inggris. Wanita hamil itu segera mempersiapkan diri untuk mengikuti konferensi. Bahkan, akhirnya Aldric juga ikut menemani istrinya.“Bisakah kamu istirahat sejenak, darling?” tukas Helen yang khawatir melihat menantunya mond

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-17
  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   379. Mual dan Muntah

    Konferensi Pendidikan itu ternyata cukup besar. Sandra bahkan bertemu dengan beberapa sesama pengajar dari Jerman. Mereka akhirnya mengadakan reuni singkat.“Wah, Alex sudah besar sekali,” ucap Prof. Allan dengan bahasa Jerman.Alex lalu membalas dengan bahasa Jerman pula. “Terima kasih, Prof. Allan. Aku sudah berumur enam tahun, lho.”“Akh, ya. Terakhir kita bertemu, kamu masih tiga tahun.” Profesor muda itu mengangguk.“Allan, kenalkan ini Aldric, suamiku.” Sandra mengenalkan Aldric yang berdiri di sampingnya.“Aldric,” sapa lelaki tampan itu.Allan menatap seksama wajah Aldric. Lelaki itu mengulurkan tangan dan mendapat balasan genggaman kuat dari lelaki di depannya. Senyum tersungging di wajah Allan.“Aldric Rafantin Osborn. Aku tidak menyangka bisa bertemu langsung.”Aldric hanya tersenyum dan mengangguk. Mereka sempat berbincang tentang pendidikan di negara-negara berkembang hingga negara maju. Kemudian, Allan undur diri karena ada urusan lain.Seminar yang akan dihadiri Sandra

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-17
  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   380. Isi Ulang Kesabaran

    Seperti dugaan Aldric, sejak kepulangan mereka dari Edinburgh, Sandra mendapat banyak tawaran. Beberapa sekolah, universitas hingga komunitas pendidikan menghubungi wanita berhijab itu. Untungnya, Aldric sudah mengantisipasi dengan membuat tim yang membantu istrinya.“Kalian harus ingat, istriku sedang hamil. Jangan memberikannya jadwal lebih dari dua sesi setiap harinya,” ucap Aldric pada tim Sandra.Tim yang terdiri dari tiga wanita muda dan satu wanita berumur itu mengangguk. Karen menjadi salah satu anggota tim tertua. Wanita elegan itu bertugas mengurusi semua kebutuhan penampilan Sandra.“Aldric, sebaiknya kamu tinggalkan semua urusan kantor. Kamu remote dari jauh saja. Temani, Sandra!” titah Helen dengan galak. “Mommy tidak mau Sandra kenapa-napa, lho.”“Iya, Mom. Akan Aldric usahakan untuk selalu menemani Sandra.”“Jangan diusahakan. Harus diwajibkan!” Helen berkata tegas lagi.“Iya, Mom.”“Daddy masih bisa datang ke kantor kalau kamu perlu back up. Kamu fokus pada Sandra saja

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-18
  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   381. Belanja

    Setengah jam kemudian, Sandra dan Aldric keluar dari kamar dengan bergandengan kamar. Setelah bercumbu, agaknya Sandra benar-benar kelaparan sekarang. Lift mereka langsung menuju restoran.Aldric meminta Sandra hanya duduk saja menunggu. Pelayan membawakan makanan dari chef, khusus untuk ibu hamil. Makanan yang sudah disesuaikan oleh dokter gizi yang sekarang juga standby di mansion.Makanan di meja sangat bervariasi. Mulai dari makanan Eropa hingga Indonesia. Tak ketinggalan kerupuk. Semenjak hamil, Sandra sangat senang sekali makan dengan tambahan kerupuk.“Nanti malam jadi ke mall?” tanya Aldric sambil mengelus halus punggung istrinya.Sandra mengangguk. Mulutnya masih penuh makanan. Aldric hanya terkekeh melihat tingkah sang istri.“Mau ajak Leah?”“Boleh banget.”“Oke. Aku akan beritahu Marvin.”Wanita di samping Aldric merotasi bola matanya. Ia mencari sosok seseorang. Tubuhnya sampai memutar ke belakang.“Ada apa? Kamu cari siapa, My love?”“Alex.”“Kamu lupa? Alex sedang mengi

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-19
  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   382. Teman-Teman Alex

    Sandra duduk di barisan depan. Menatap bangga sang suami yang sedang memberikan motivasi bisnis pada para mahasiswa. Aldric begitu tampan dengan stelan jas yang dipilihkan Sandra.Diakhir sesi, moderator bertanya pada Aldric. “Kamu bilang tadi, kamu sudah berinvestasi banyak di berbagai bidang. Lalu, menurutmu, investasi apa yang paling buruk?”Hening sejenak. Seluruh peserta seminar menunggu jawabannya. Aldric menatap lekat-lekat sang istri di depannya.“Investasi paling buruk? Aku rasa adalah … mantanku.”Suara riuh rendah menanggapi jawaban Aldric. Sebagian tertawa, namun pebisnis itu tidak sedang membuat lelucon. Apa yang diucapkannya adalah benar. Investasi paling buruk selama hidupnya adalah mantan tunangannya.“Sebentar, tenang dulu. Bisa kamu jelaskan, Aldric? Tampaknya para mahasiswa butuh pencerahan.”“Ehm.” Aldric menjernihkan tenggorokannya dan menunggu ruang itu kembali tenang.Lalu, Aldric menatap para peserta seminarnya. “Aku mengatakan sesuatu berdasarkan pengalamanku.

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-20
  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   383. Gelar Ayah

    Hari itu suasana restoran cukup ramai. Keluarga Javier yang terdiri dari Alzam dan Deniz sekeluarga datang berkunjung ke mansion the Angels. Sementara Luke dan Sarah belum dapat melakukan perjalanan jauh karena baru memiliki bayi berusia dua bulan.Pagi-pagi, Dhea dan Nicho sudah berlari-lari di taman belakang. Mereka sangat senang mendapati lahan luas untuk bermain. Sementara Alex meniupkan bubble ke udara untuk kedua sepupunya.Kedatangan keluarga Javier tidak lain adalah untuk menemani Sandra yang akan segera melahirkan. Minggu ini usia kehamilan Sandra sudah masuk pada minggu ke tiga puluh sembilan. Dokter mengatakan kemungkinan, kontraksi akan terjadi minggu depan.Aldric menjadi lebih protektif pada istrinya. Berkali-kali ia mengecek keadaan Sandra. Seperti sore ini ketika mereka sedang berjalan santai di sekeliling mansion.“My love, mules tidak perutnya?”Sandra menggeleng.“Baby masih bergerak aktif, ‘kan?”Sandra mengangguk.Lalu, keduanya berjalan-jalan di taman. Dokter bil

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-21
  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   384. Kekesalan Alex

    Tak hentinya Aldric menatap wajah mungil di dekapan Sandra. Bayi perempuan cantik itu sedang menyusu pada ibunya. sesekali, lelaki itu mencium pelan kepala sang putri.“Sayang!” protes Sandra. “Nanti dulu cium-ciumnya. Dia sedang menyusu.”“Baby cantik wangi sekali, My love. Dia pakai parfum bayi apa?”Sandra terkekeh geli mendengar pernyataan suaminya. “Bayi belum boleh pakai pewangi apapun, sayang. Ini murni aroma tubuh Baby.”“Benarkah? Kok wangi sekali?” Aldric kembali mencium rambut dan pipi putrinya.Gerakan Aldric membuat bayi yang sedang menyusu itu berhenti mengisap sari makanan dari sang ibu. Matanya menatap Sandra. Kepala mungil bayi perlahan bergerak mengusel dada di hadapannya.“Tuh ‘kan, Baby jadi berhenti menyusu karena kamu ganggu,” gerutu Sandra. Wanita itu lalu mencoba memasukkan kembali area areolanya ke dalam mulut bayinya.Namun, bayi pe

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-21
  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   385. Pasca Melahirkan

    Helen mengamati bayi cantik di dalam dekapannya. Ia berdiri dan mengayun pelan sambil terus tersenyum. Tangannya pun tak henti mengelus kulit halus cucu cantiknya.“Cantik sekali cucu grandma, ya,” puji Helen. Entah sudah berapa puluh kali ia mengucapkan kalimat tersebut sejak melihat Nayya.Hingga Alonso datang menghampiri dan kini berdiri di samping istrinya. Lelaki tua itu juga ikut mengelus kepala baby dan sesekali menciumnya.“Sudah! Jangan diciumi terus. Nanti Nayya bangun!” desis Helen galak.Sandra terkekeh. “Sama seperti Aldric semalam, Mom. Nayya sedang asyik menyusu malah dicium-cium hingga akhirnya menangis.”Kepala Helen menggeleng mendengar penuturan menantunya. Wanita itu meletakkan Nayya sangat hati-hati di dalam box bayi. Lalu, box tersebut ia tutup dengan kelambu halus.“Kamu mau makan, darling?” tanya Helen.“Boleh, Mom.”“Eits, sudah. Di ranjang saja. Biar Mommy yang antar makananmu.” Helen mencegah Sandra yang akan turun dari tempat tidur.Sandra menurut. Ia duduk

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-22

Bab terbaru

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   392. Akhir yang Bahagia

    Sandra berhasil menembus komunitas pendidikan di Inggris. Namanya diperhitungkan dan selalu dibawa-bawa saat ada perbincangan mengenai sistem pendidikan internasional. Bahkan, seringkali Sandra menjadi pembicara ataupun moderator pada seminar bergengsi di negara-negara Eropa. Karir Aldric pun semakin meningkat. Ia tidak perlu lagi mengontrol perusahaannya. Uang-uang yang ia investasikan kini sudah bekerja untuk dirinya dengan menghasilkan pundi-pundi kekayaan yang sangat besar. Sore ini, keadaan mansion kembali ramai. Keluarga Javier dan keluarga Osborn serta sahabat-sahabat Aldric dan Sandra berkumpul untuk merayakan kesuksesan Sandra. Malam ini, wanita cantik itu akan menerima penghargaan dari sebuah media pendidikan sebagai salah satu wanita yang cukup berpengaruh di Inggris. “Cantik sekali,” puji Aldric menatap penampilan istrinya. “Terima kasih, sayang. Kamu juga tampan sekali.” Sandra balas memuji suaminya yang telah menggunakan stelan jas mewah yang elegan senada dengan gaun

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   391. Keluarga Ideal

    Semua kepala menengok ke arah kepala pelayan. Saat lelaki itu bergeser dan memperlihatkan tamu yang datang, Sandra menutup mulutnya. Sementara, Aldric mengembangkan senyum.“Madam Mary!” pekik Alex. Anak lelaki itu segera berlari mendekat dan memeluk tamu yang ternyata adalah Madam Mary dan Jason.Aldric berdiri menyalami tamu-tamunya. Sementara Sandra masih terduduk dengan satu tangan menutup mulutnya. Dengan pandangan haru, wanita itu menatap Madam Mary, mantan pelayan setia Aldric yang juga selalu menjaganya dan Alex di masa sulit mereka.“Nyonya Sandra,” sapa Madam Mary seraya mengulurkan tangannya.Sandra menatap tangan tersebut, ia berdiri lalu memeluk wanita setengah baya di depannya. Bahagia sekali mendapat kunjungan dari orang yang menyayangi mereka. Jason, suami Madam Mary sekaligus mantan pelayan setia Helen dan Alonso pun salling berjabatan dengan penuh haru.“Ayo, silahkan duduk,” ajak Aldric.“Maaf, Tuan. Kenalkan, ini putra kami, Daniel.” Madam Mary menggiring putranya

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   390. Sandra Bule

    “Mommy, Abang mau jaga Adik Nayya malam ini. Abang tidur di kamar Adik, ya?” pinta Alex.“Mmm … sebaiknya Abang Alex tanya Daddy. Biasanya, Nayya tidur bersama Daddy,” ucap Sandra dengan lembut pada putranya.Aldric yang mendengar permintaan putranya dan jawaban Sandra, seketika teringat pada nasehat Marvin.“Boleh. Tentu saja, Abang Alex boleh tidur menjaga Adik Nayya,” balas Aldric cepat.Jawaban Aldric membuat Sandra menoleh menatap suaminya. Tumben sekali, ia mau dipisahkan dengan Nayya malam ini. Aldric menangkap tatapan heran istrinya.“Lagipula, Daddy kangen tidur berdua saja dengan Mommy,” imbuh Aldric lagi.“Yeayyy … Abang tidur sama Adik.” Alex melonjak-lonjak senang. Tetapi, kemudian, Alex teringat akan sesuatu.“Tapi, Dad, kalau Adik Nayya menangis, Abang harus bagaimana?”“Ada baby monitor di kamar Adik. Jadi, kalau Adik Nayya menangis, kami akan dengar. Mommy akan datang dan menyusui Adik Nayya.”“Oh, oke.” Alex mengacungkan jari jempolnya.Menjelang tidur, Aldric dan Sa

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   389. Menikmati Peran Baru

    Sandra menggeleng samar mendengar bisikan suaminya. Ia tidak langsung menjawab karena ada suster bersama mereka. setelah Nayya menyusu dengan tenang, suster menjauhi mereka.Pebisnis mapan itu menatap mulut bayinya yang sedang menghisap. Kedua pipinya terlihat kembang kempis. Tangan mungil Nayya mengenggam jari kelingking ibunya.“Sepertinya nikmat sekali,” canda Aldric.“Memang nikmat ya, Nay. Soalnya Nayya cuma boleh minum ASI saja,” balas Sandra.“Nayya, Daddy boleh minta, nggak?”Aldric memang berbicara pada bayinya. Tapi, tentu saja pertanyaan itu ditujukan pada ibunya. Sandra mencebikkan bibir merespon perkataan sang suami.“Apa rasa ASI, sih, My love?”“Mana aku tau? Aku kan tidak pernah mencoba. Pertanyaan yang aneh.”Aldric terkekeh. “Kok, kamu jadi sensitif begitu. Nanti Nayya jadi terganggu dengan suara Mommy yang tidak ramah.”“Maaf, ya, Nay. Daddy suka usil sama Mommy,” Sandra berkata pada bayinya dengan senyum di bibir.“Daddy ‘kan cuma bertanya, karena Nayya belum bisa

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   388. Menertawakan Masa Lalu

    Alex mendorong stroller Nayya dibantu Aldric. Sandra melingkari lengannya pada pinggang suaminya. Pintu kaca besar otomatis terbuka saat mereka akan keluar.Kebetulan, Keluarga Javier dan orang tua Aldric pun sedang berada di taman. Bahkan Marvin, Leah dan Kevin juga tampak mengobrol akrab dengan kakak-kakak Sandra.“Marv, Kev, Kalian ke sini?” sapa Aldric.“Leah,” Sandra pun menyapa dan memeluk sahabatnya.“Kami ‘kan belum menjenguk Sandra dan bayi kalian,” cetus Marvin. “Tuan Alonso mencegah kami mengunjungi rumah sakit karena nanti Sandra tidak dapat istirahat.”“Iya, maaf. Itu juga permintaanku.”“By the way, selamat, ya,” ucap Marvin. Mereka berpelukan secara maskulin yang kemudian juga diikuti dengan Kevin.“Bagaimana kabarmu, Sandra?” tanya Marvin.“Semakin hari semakin membaik, insyaAllah,” balas Sandra.“Marv sayang, lihat Nayya deh. Cantik sekali,” ucap Leah yang memperlihatkan Nayya dalam dekapannya.“Apa kamu sudah cuci tangan, Leah?” Aldric mengerutkan dahi melihat putrin

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   387. Kompak

    Akhirnya Sandra kembali ke mansion. Seorang suster senior rekomendasi dari rumah sakit, ikut diboyong Helen. Wanita tua itu tidak memperdulikan protes yang keluar dari mulut putranya saat lelaki itu mengatakan tidak membutuhkan seorang suster.“Kamu akan butuh. Kasihan Sandra jika tidak ada yang membantu mengurus bayinya!” ucap Helen tegas kepada Aldric.“Aku yang akan membantu Sandra, Mom. Aku mau mengurus Nayya sendiri,” kilah Aldric.“Tidak bisa. Kamu juga belum berpengalaman. Yang ada, Sandra nanti malah tambah stress dibantu kamu.”Aldric mengembuskan napas panjangnya. Ia akhirnya mengalah. Apalagi, tidak ada satu pun keluarga yang mendukungnya. Semua setuju, Sandra membutuhkan bantuan seorang suster di mansion.Keadaan Sandra sendiri sudah lebih baik. Setelah berbaring dan mendapat perawatan di rumah sakit selama tiga hari, kini wanita itu mulai bergerak aktif. Walaupun terkadang, gerakannya terhenti karena

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   386. Assalamualaykum, Adik Nayya

    Alex menggenggam rangkaian bunga indah di tangan kanan. Tangan kirinya memegang kotak berwarna merah muda. Anak lelaki tampan itu membawa hadiah yang akan ia persembahkan untuk ibu dan adik perempuannya.Di sampingnya Alzam berjalan membawa bungkusan. Bungkusan berisi susu almond untuk putri tercinta yang baru saja melahirkan bayi perempuan cantik. Minuman itu diyakini berkhasiat untuk melancarkan produksi ASI.Setelah mengetuk pintu, Alzam membuka pintu. Alonso segera berdiri saat melihat besannya masuk. Mereka berpelukan dengan akrab.“Selamat pagi. Bagaimana kabar cucu cantik kita hari ini?”“Ia sedang menyusu.” Helen menoleh pada tirai tertutup di samping mereka.“Oh, baiklah. Susu almond untuk ibu menyusui aku letakkan di dalam lemari pendingin, ya.”“Iya.”Alex lalu menghampiri Grandma dan Grandpanya. Anak lelaki itu mencium telapak tangan keduanya. Helen dan Alonso membalas dengan mengecup sayang kepala serta pipi cucu tampan mereka.“Apa kamu membawa bunga untuk Mommy?” tanya

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   385. Pasca Melahirkan

    Helen mengamati bayi cantik di dalam dekapannya. Ia berdiri dan mengayun pelan sambil terus tersenyum. Tangannya pun tak henti mengelus kulit halus cucu cantiknya.“Cantik sekali cucu grandma, ya,” puji Helen. Entah sudah berapa puluh kali ia mengucapkan kalimat tersebut sejak melihat Nayya.Hingga Alonso datang menghampiri dan kini berdiri di samping istrinya. Lelaki tua itu juga ikut mengelus kepala baby dan sesekali menciumnya.“Sudah! Jangan diciumi terus. Nanti Nayya bangun!” desis Helen galak.Sandra terkekeh. “Sama seperti Aldric semalam, Mom. Nayya sedang asyik menyusu malah dicium-cium hingga akhirnya menangis.”Kepala Helen menggeleng mendengar penuturan menantunya. Wanita itu meletakkan Nayya sangat hati-hati di dalam box bayi. Lalu, box tersebut ia tutup dengan kelambu halus.“Kamu mau makan, darling?” tanya Helen.“Boleh, Mom.”“Eits, sudah. Di ranjang saja. Biar Mommy yang antar makananmu.” Helen mencegah Sandra yang akan turun dari tempat tidur.Sandra menurut. Ia duduk

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   384. Kekesalan Alex

    Tak hentinya Aldric menatap wajah mungil di dekapan Sandra. Bayi perempuan cantik itu sedang menyusu pada ibunya. sesekali, lelaki itu mencium pelan kepala sang putri.“Sayang!” protes Sandra. “Nanti dulu cium-ciumnya. Dia sedang menyusu.”“Baby cantik wangi sekali, My love. Dia pakai parfum bayi apa?”Sandra terkekeh geli mendengar pernyataan suaminya. “Bayi belum boleh pakai pewangi apapun, sayang. Ini murni aroma tubuh Baby.”“Benarkah? Kok wangi sekali?” Aldric kembali mencium rambut dan pipi putrinya.Gerakan Aldric membuat bayi yang sedang menyusu itu berhenti mengisap sari makanan dari sang ibu. Matanya menatap Sandra. Kepala mungil bayi perlahan bergerak mengusel dada di hadapannya.“Tuh ‘kan, Baby jadi berhenti menyusu karena kamu ganggu,” gerutu Sandra. Wanita itu lalu mencoba memasukkan kembali area areolanya ke dalam mulut bayinya.Namun, bayi pe

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status