Home / Romansa / CINTA SATU MALAM DENGAN CEO / Chapter 361 - Chapter 370

All Chapters of CINTA SATU MALAM DENGAN CEO: Chapter 361 - Chapter 370

392 Chapters

361. Sah

“Sah.”Teriakan para saksi mengumandang. Seluruh keluarga dekat yang hadir mengucapkan syukur alhamdulillah. Bahkan, Sandra menitikkan air mata.“Kenapa, My love?” bisik Aldric melihat istrinya begitu terharu.Sambil mengelap ujung matanya dengan tisu yang terlipat rapi, Sandra menyahut,” Tadi, rasanya, aku mencium wangi parfum Mama saat angin berhembus. Aku yakin, Mama hadir di sini.”“Ya Allah,” balas Aldric sambil memanjangkan lengannya dan memeluk bahu sang istri. “Mama pasti bahagia.”Wanita berhijab itu mengangguk. “Terima kasih, ya. Kamu sangat membantu keluargaku.”“Tidak, My love. Kalian lah yang selalu membantuku. Aku datang kepada keluargamu dalam keadaan paling terpuruk dalam sejarah hidupku. Dan kalian mempercayaiku serta membantu dengan maksimal. Aku beruntung memiliki kamu dan keluargamu.” Aldric mencium dahi sang istri.Sambil berganden
last updateLast Updated : 2023-08-08
Read more

362. Kembali ke Inggris

Satu bulan setelah pesta pernikahan Luke dan Sarah, Aldric akhirnya memutuskan bahwa ia akan pindah ke Inggris. Tidak ada lagi yang ia lakukan di Bali. Semua aset dan pekerjaannya sudah dapat diatasi Luke dan istrinya.Kepindahan Sandra ke Inggris membuat keluarga Javier lega. Lega karena mereka merasa tidak enak hati pada keluarga Osborn yang telah sangat baik hati pada mereka. Akhirnya mereka bisa mengembalikan satu-satunya putra Alonso dan Helen itu kembali ke kampung halamannya.Seluruh keluarga Javier mengantar keberangkatan Aldric, Sandra dan Alex. Mereka telah berkumpul di bandara. Daddy Alonso telah mengirim kargo dan pesawat pribadi untuk mengangkut barang-barang pribadi milik putra, menantu dan cucunya.“Kalian harus hadir pada syukuran mansion the Angels, ya,” titah Aldric.“Apa kamu akan mengirim pesawat pribadi?” tanya Sophia.“Tentu saja. Agar Papa lebih nyaman, bukan untuk kalian sebenarnya,” balas Aldric yang langsung ditanggapi dengan kekehan dari semuanya.Satu per-s
last updateLast Updated : 2023-08-09
Read more

363. Firasat

“Ck. Kenapa Sandra tidak menjawab teleponku, sih,” keluh Aldric sambil melempar pelan ponselnya ke meja.“Santai. Leah bilang, Sandra sedang ada customer di toko,” balas Marvin.“Padahal tadi pagi, Sandra tidak mengatakan akan ke toko. Ia bilang ingin mematangkan konsep syukuran saja.”“Ya, sudah. Kita makan siang saja, yuk.”“Malas.”Marvin memperhatikan wajah sahabatnya. Beberapa hari ini, Aldric memang terlihat lesu. Bahkan, lelaki tampan yang biasanya selalu rapi, kini sering tampil urakan dengan dasi di lepas dan lengan kemeja yang digulung sampai ke siku.“Sepertinya kamu sakit, ya?” tanya Marvin.“Tidak,” jawab Aldric singkat. “Aku baik-baik saja. Tapi, memang beberapa hari ini aku malas sekali.”“Malas bagaimana, sih?”“Ya … malas, Marv. Malas makan, malas mandi, malas mikir, entahlah.”“Kecuali satu. Pasti kamu tidak malas bercinta, ‘kan,” canda Marvin.“Nah. Semua perasaan malasku hilang jika bersama Sandra. Cuma dia yang bisa membangkitkan semangatku.”“Dasar bucin tingkat
last updateLast Updated : 2023-08-09
Read more

364. Belum Terbiasa Ramai

Telah tiga hari berturut-turut, setiap pagi, Sandra selalu menggunakan alat tes kehamilan. Hasilnya selalu sama. Garis satu. Semakin lama, wanita itu jadi putus harapan.Sandra keluar dari kamar mandi dengan lemas. Namun, ia tidak memiliki waktu untuk menyesali keadaan. Tamu-tamu dari Indonesia sudah mulai berdatangan. Sebagai tuan rumah yang baik, ia harus menjamu tamu-tamunya dengan maksimal.Leah menghampiri sahabatnya yang datang mendekat. “Dari wajahmu, aku yakin hasilnya masih sama seperti kemarin, ya?” tebak Leah.Sandra mengangguk pelan. “Aku jadi malas tes lagi.”“Jangan begitu. Siapa tau besok berubah.”“Kalau masih sama, aku ‘kan jadi stress.”“Bagaimana keadaanmu? Masih lemas?”“Masih. Tetapi setelah makan, biasanya tidak lemas lagi.”“Nah. Aku perhatikan, napsu makanmu meningkat. Ya, ‘kan?”Kepala Sandra kembali mengangguk.“Pasti karena hormon kehamilan.”“Sok tau! Siapa tau karena aku stress.”“Seingatku, kalau stress, kamu nggak pernah makan banyak juga. Dulu, ‘kan kam
last updateLast Updated : 2023-08-10
Read more

365. Saksi Hidup

Sontak, Sandra berhenti mengunyah. Kepalanya menoleh ke samping menghadap Aldric. Tetapi, matanya menatap diri sendiri.“Aku gemukkan, ya?”“Sial!” maki Aldric dalam hati. Agaknya ia telah salah bicara. Istrinya sekarang jadi tersinggung.“Ti … tidak, My love. Mungkin hanya perasaanku saja karena sekarang aku malas makan dan kamu makan sendirian. Jadi, terkesan, kamu yang lebih banyak makan daripada aku.”“Gitu, ya?”Sandra melanjutkan makan kembali. Aldric bernapas lega. Sumpah demi apapun, ia tidak akan mengulangi lagi pernyataannya barusan yang mengatakan istrinya sekarang memiliki napsu makan yang tinggi.“Aduh.” Sandra menyandarkan punggung sambil mengusap perut ratanya.“Kenapa, My love?”“Engap. Kayanya kebanyakan makan.” Sandra menyeringai.“Engap? Sesak gitu?” tanya Aldric dengan nada khawatir.“Sedikit.”“Apa yang bisa aku lakukan?”“Mmm … kita jalan-jalan di taman, yuk,” ajak Sandra.Aldric tidak akan pernah menolak apapun kemauan Sandra. Dengan bergandengan tangan, mereka
last updateLast Updated : 2023-08-10
Read more

366. Garis Dua

Hari syukuran akhirnya datang. Semalam, semua persiapan sudah final. Aldric dan Sandra mengaku puas pada semua vendor.“Morning, My love.”“Um … morning, sayang," gumam Sandra pelan.Aldric tersenyum. Sandra masih menutup matanya. Dengan penuh sayang, lelaki itu menciumi setiap sisi wajah sang istri.“Kamu kenapa, My love?”“Masih ngantuk.”Aldric terkekeh. Mungkin karena semalam mereka habis bercinta. Walaupun, lelaki itu merasa mereka melakukannya sangat cepat karena Sandra mengatakan sudah mengantuk.“Apa semalam kamu kurang tidur?”Sandra menggeleng. “Tapi, aku beberapa kali terjaga.”“Ya sudah. Mungking karena terlalu exciting untuk acara hari ini.”“Iya," Sandra menjawab singkat.“Aku mandi dan turun lebih dulu, ya. Biar aku saja yang menemani keluarga.”Sandra mengangguk.“Kamu mau sarapan di restoran atau di kamar?”“Nanti aku turun. Aku hanya butuh beberapa menit lagi untuk tidur.”“Baiklah. Aku mandi lebih dulu, ya.”Sandra tidak menjawab lagi. Wanita kesayangan Aldric itu t
last updateLast Updated : 2023-08-11
Read more

367. Berkah Baru

Setelah memberi pengertian pada Alex, Aldric memeluk kedua orang yang disayanginya itu. Ia sangat bersyukur akhirnya Allah memberinya kesempatan. Sebuah pengalaman menjadi suami siaga bagi istrinya yang sedang hamil.“Alex tunggu di sini dulu, ya. Mommy mau bersiap-siap dulu. Mommy belum mandi.”Alex mengangguk. Kamar Sandra dan Aldric yang besar itu memiliki ruang santai dengan sofa empuk dan televisi layar lebar yang mewah. Sebuah partisi mewah membatasi ruang tersebut dengan ranjang besar kamar orang tua Alex tersebut.Sandra dan Aldric beranjak ke kamar mereka. Mereka harus bersiap-siap menerima tamu. Saat ini sudah hampir jam sembilan pagi.Aldric membantu Sandra mandi, berpakaian dan berdandan. Lelaki itu tidak membiarkan istrinya jauh darinya. Sandra sampai sulit bergerak.“Kamu harus hati-hati, My love.”“Iya.”“Kapan kita akan ke dokter?”“Besok saja.”
last updateLast Updated : 2023-08-11
Read more

368. Soto Banjar

“Bau apa ini?” Aldric mengerutkan kening dan menajamkan penciumannya.Marvin segera mengedarkan pandangan. Ia juga mengendus udara dengan sikap waspada. Lalu, lelaki itu teringat sesuatu dan mengembuskan napas lega.“Sepertinya yang kamu cium adalah aroma masakan Indonesia. Soto Banjar,” ungkap Marvin.“Aroma masakan? Kamu yakin? Bukankah aku sudah mengatakan pada semua vendor katering untuk menggunakan penyaring udara? Aku tidak suka bau makanan menyebar ke mansionku, Marv!” cecar Aldric.“Sabar. Akan aku urus.”“Siapa vendornya?”Marvin terlihat mengamati tablet yang selalu dibawanya. Asisten CEO itu membuka tabel daftar makanan beserta penanggung jawabnya. Aldric menunggu dengan tak sabar.“Sepupu Sandra yang bertanggung jawab. Mitha namanya.”Seketika Aldric ingat. Istrinya itu pernah bercerita bahwa ia akan mendatangkan sepupu perempuannya untuk menyajikan makanan khas Kalimantan. Tanpa berkomentar lagi, lelaki itu berjalan mendahului Marvin dan kembali menyapa para tamu.Sambil
last updateLast Updated : 2023-08-12
Read more

369. Ngidam Gelato

Pesta syukuran akhirnya usai. Sandra dan Aldric hendak pamit pada keluarga untuk beristirahat. Keluarga justru sangat mengkhawatirkan keadaan Sandra yang sedang hamil muda sehingga mereka mendesak Aldric untuk segera membawa istrinya ke kamar.“Sudah, sana. Bawa Sandra beristirahat,” titah Mommy Helen pada putranya.“Iya, Mom.”“Jangan iya-iya saja. Tadi, Sandra sempat muntah, ‘kan?” kecam Helen.“Sedikit, Mom. Katanya karena kekenyangan saja.”“Makanya, kamu harus perhatikan istrimu. Sejak tadi, Mommy lihat kamu lebih sering menemani tamu,” protes Helen lagi.Tanpa berani berargumen lagi, Aldric mendekati istrinya. Sandra memang masih berbincang dengan keluarga. Wanita itu merasa tidak enak meninggalkan tamu-tamunya.Hingga akhirnya kini Aldric dan Sandra dapat berbaring di ranjang. Dengan konsisten, Aldric memijat pelan kaki dan punggung sang istri.“Besok kita ke dokter, ya,” ajak Aldric.Sandra mengangguk.“Aku sudah mendapatkan dokter kandungan wanita yang terbaik di London.”“Mo
last updateLast Updated : 2023-08-12
Read more

370. Selera Makan yang Aneh

Aldric menggandeng Sandra sepanjang lorong rumah sakit yang sepi. Tentu saja lorong itu sepi, para pengawal Aldric telah berkordinasi dengan pihak rumah sakit. Mereka meminta fasilitas khusus agar tidak ada yang mengganggu kenyamanan Sandra saat berada di rumah sakit tersebut.Di ujung lorong, Aldric melihat Mommy dan Daddy-nya. Selain itu, keluarga Javier juga berkumpul di tempat yang sama. Alex dan Sandra pun sadar akan kehadiran keluarga mereka.“Apa yang mereka semua lakukan di sini, sayang? Apa ada yang sakit?” tanya Sandra pada Aldric.“Entahlah … semoga saja semua dalam keadaan baik-baik saja,” balas Aldric.Alex telah berlari menghampiri Alzam. Anak lelaki itu langsung memeluk kaki sang kakek. Lelaki tua itu memeluk dan mengelus sayang kepala sang cucu.“Kalian sudah ditunggu dokter,” ucap Helen saat Sandra dan Aldric telah mendekat.“Apa yang Mommy dan kalian semua lakukan di sini?” tanya Aldric seraya menatap satu persatu keluarganya.“Tentu saja kami ingin mengantar Sandra
last updateLast Updated : 2023-08-13
Read more
PREV
1
...
353637383940
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status