Share

366. Garis Dua

Author: ReyNotes
last update Last Updated: 2023-08-11 11:47:28

Hari syukuran akhirnya datang. Semalam, semua persiapan sudah final. Aldric dan Sandra mengaku puas pada semua vendor.

“Morning, My love.”

“Um … morning, sayang," gumam Sandra pelan.

Aldric tersenyum. Sandra masih menutup matanya. Dengan penuh sayang, lelaki itu menciumi setiap sisi wajah sang istri.

“Kamu kenapa, My love?”

“Masih ngantuk.”

Aldric terkekeh. Mungkin karena semalam mereka habis bercinta. Walaupun, lelaki itu merasa mereka melakukannya sangat cepat karena Sandra mengatakan sudah mengantuk.

“Apa semalam kamu kurang tidur?”

Sandra menggeleng. “Tapi, aku beberapa kali terjaga.”

“Ya sudah. Mungking karena terlalu exciting untuk acara hari ini.”

“Iya," Sandra menjawab singkat.

“Aku mandi dan turun lebih dulu, ya. Biar aku saja yang menemani keluarga.”

Sandra mengangguk.

“Kamu mau sarapan di restoran atau di kamar?”

“Nanti aku turun. Aku hanya butuh beberapa menit lagi untuk tidur.”

“Baiklah. Aku mandi lebih dulu, ya.”

Sandra tidak menjawab lagi. Wanita kesayangan Aldric itu t
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Sitti Aisyah
senangx....sampai nangis bacax
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   367. Berkah Baru

    Setelah memberi pengertian pada Alex, Aldric memeluk kedua orang yang disayanginya itu. Ia sangat bersyukur akhirnya Allah memberinya kesempatan. Sebuah pengalaman menjadi suami siaga bagi istrinya yang sedang hamil.“Alex tunggu di sini dulu, ya. Mommy mau bersiap-siap dulu. Mommy belum mandi.”Alex mengangguk. Kamar Sandra dan Aldric yang besar itu memiliki ruang santai dengan sofa empuk dan televisi layar lebar yang mewah. Sebuah partisi mewah membatasi ruang tersebut dengan ranjang besar kamar orang tua Alex tersebut.Sandra dan Aldric beranjak ke kamar mereka. Mereka harus bersiap-siap menerima tamu. Saat ini sudah hampir jam sembilan pagi.Aldric membantu Sandra mandi, berpakaian dan berdandan. Lelaki itu tidak membiarkan istrinya jauh darinya. Sandra sampai sulit bergerak.“Kamu harus hati-hati, My love.”“Iya.”“Kapan kita akan ke dokter?”“Besok saja.”

    Last Updated : 2023-08-11
  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   368. Soto Banjar

    “Bau apa ini?” Aldric mengerutkan kening dan menajamkan penciumannya.Marvin segera mengedarkan pandangan. Ia juga mengendus udara dengan sikap waspada. Lalu, lelaki itu teringat sesuatu dan mengembuskan napas lega.“Sepertinya yang kamu cium adalah aroma masakan Indonesia. Soto Banjar,” ungkap Marvin.“Aroma masakan? Kamu yakin? Bukankah aku sudah mengatakan pada semua vendor katering untuk menggunakan penyaring udara? Aku tidak suka bau makanan menyebar ke mansionku, Marv!” cecar Aldric.“Sabar. Akan aku urus.”“Siapa vendornya?”Marvin terlihat mengamati tablet yang selalu dibawanya. Asisten CEO itu membuka tabel daftar makanan beserta penanggung jawabnya. Aldric menunggu dengan tak sabar.“Sepupu Sandra yang bertanggung jawab. Mitha namanya.”Seketika Aldric ingat. Istrinya itu pernah bercerita bahwa ia akan mendatangkan sepupu perempuannya untuk menyajikan makanan khas Kalimantan. Tanpa berkomentar lagi, lelaki itu berjalan mendahului Marvin dan kembali menyapa para tamu.Sambil

    Last Updated : 2023-08-12
  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   369. Ngidam Gelato

    Pesta syukuran akhirnya usai. Sandra dan Aldric hendak pamit pada keluarga untuk beristirahat. Keluarga justru sangat mengkhawatirkan keadaan Sandra yang sedang hamil muda sehingga mereka mendesak Aldric untuk segera membawa istrinya ke kamar.“Sudah, sana. Bawa Sandra beristirahat,” titah Mommy Helen pada putranya.“Iya, Mom.”“Jangan iya-iya saja. Tadi, Sandra sempat muntah, ‘kan?” kecam Helen.“Sedikit, Mom. Katanya karena kekenyangan saja.”“Makanya, kamu harus perhatikan istrimu. Sejak tadi, Mommy lihat kamu lebih sering menemani tamu,” protes Helen lagi.Tanpa berani berargumen lagi, Aldric mendekati istrinya. Sandra memang masih berbincang dengan keluarga. Wanita itu merasa tidak enak meninggalkan tamu-tamunya.Hingga akhirnya kini Aldric dan Sandra dapat berbaring di ranjang. Dengan konsisten, Aldric memijat pelan kaki dan punggung sang istri.“Besok kita ke dokter, ya,” ajak Aldric.Sandra mengangguk.“Aku sudah mendapatkan dokter kandungan wanita yang terbaik di London.”“Mo

    Last Updated : 2023-08-12
  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   370. Selera Makan yang Aneh

    Aldric menggandeng Sandra sepanjang lorong rumah sakit yang sepi. Tentu saja lorong itu sepi, para pengawal Aldric telah berkordinasi dengan pihak rumah sakit. Mereka meminta fasilitas khusus agar tidak ada yang mengganggu kenyamanan Sandra saat berada di rumah sakit tersebut.Di ujung lorong, Aldric melihat Mommy dan Daddy-nya. Selain itu, keluarga Javier juga berkumpul di tempat yang sama. Alex dan Sandra pun sadar akan kehadiran keluarga mereka.“Apa yang mereka semua lakukan di sini, sayang? Apa ada yang sakit?” tanya Sandra pada Aldric.“Entahlah … semoga saja semua dalam keadaan baik-baik saja,” balas Aldric.Alex telah berlari menghampiri Alzam. Anak lelaki itu langsung memeluk kaki sang kakek. Lelaki tua itu memeluk dan mengelus sayang kepala sang cucu.“Kalian sudah ditunggu dokter,” ucap Helen saat Sandra dan Aldric telah mendekat.“Apa yang Mommy dan kalian semua lakukan di sini?” tanya Aldric seraya menatap satu persatu keluarganya.“Tentu saja kami ingin mengantar Sandra

    Last Updated : 2023-08-13
  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   371. Bosan

    Keluarga Javier akhirnya kembali ke Bali. Mansion the Angel kembali sepi. Namun kesibukan sehari-hari Aldric berubah total.Aldric tidak lagi bekerja ke kantor. Ia memilih bekerja dari rumah. Dengan begitu, ia bisa menemani istrinya setiap hari.“Aku hamil, sayang. Bukan sakit yang harus kamu pantau setiap detik,” ucap Sandra.“Tentu saja kamu tidak sakit, My love. Aku hanya ingin menemanimu saja.”Sandra berpikir sejenak. “Mmm … tapi, aku bosan di mansion terus, sayang.”“Kamu mau pergi jalan-jalan ke mall?”Sandra menggeleng. “Aku mau melihatmu ke kantor.”Kini, Aldric yang menggeleng. “Aku tidak mau ke kantor, My love. Aku mau bersamamu.”“Iya. Aku akan bersamamu. Kita ke kantor bersama-sama.”Kepala Aldric kembali menggeleng. “Jangan. Nanti kamu lelah.”Mulut Sandra memberengut kesal. Wajahnya cemberut menatap Aldric. Tanpa berkata-kata, ia mengambil ponsel, menekan satu nomer. Ia menunggu jawaban dari seberang sana.“Darling?” sapa Helen.“Mom,” balas Sandra.“Ada apa, darling? K

    Last Updated : 2023-08-13
  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   372. Teror di Email

    Semua mata menatap wanita yang menyapa Sandra. Marvin dan Kevin serentak berdiri menghadang wanita yang ingin mendekati Sandra tersebut. Wajah keduanya tampak tegang. Mereka sangat tau watak Aldric. Lelaki itu paling tidak suka diganggu saat sedang makan bersama keluarga.“Maaf, Lady. Nyonya Sandra sedang makan dengan keluarga. Silahkan kembali ke meja anda sendiri,” ucap Kevin tegas sambil mengarahkan wanita tersebut untuk menjauhi meja Aldric.Alonso menatap Aldric dan berucap pelan, “Apa Daddy bilang tadi. Tutup restoran ini jika ingin makan dengan lebih tenang.”Aldric tampak menanggapi pernyataan ayahnya dengan hembusan napas kasar. Ia tidak menyangka ada yang berani mengganggu makan siangnya bersama keluarga. Apalagi saat ini yang dikenali adalah istrinya.Sandra tampak penasaran. Ia tidak melihat wanita yang menyapanya karena terhalang dengan tubuh besar Marvin dan Kevin. Namun, wanita cantik itu seperti mengenal suara tersebut.“Sebentar, Marv, Kevin.” Sandra berdiri dan mende

    Last Updated : 2023-08-14
  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   373. Detak Jantung

    Sepulang dari restoran, Sandra diinterogasi. Aldric, Alonso dan Helen kini duduk bersama menatap wanita cantik yang menyunggingkan senyum di wajah. Padahal suami dan kedua mertuanya sedang resah karena mengetahui selama ini Valerie ternyata meneror Sandra langsung melalui email pribadi.“Kamu harus melaporkan apapun yang berhubungan dengan Valerie, darling,” desah Helen dengan penuh kekhawatiran.“Dan kamu lalai mengamankan jalur komunikasi istrimu, Aldric,” cetus Alonso.Aldric mengembuskan napas beratnya. “Aldric tidak menyangka, wanita itu berani menyerang Sandra melalui email.”“Justru dengan langsung meneror Sandra, ia jadi bisa leluasa membuat istrimu jadi semakin lama semakin kesal kepadamu. Memang itu tujuanny. Menjatuhkan mental Sandra,” balas Alonso lagi.Kini, Aldric menatap Sandra yang sejak tadi hanya terdiam. “Apa kamu baik-baik saja, My love?”Sandra mengangguk. Tangan kirinya menggenggam tangan kanan Aldric. Lalu, Sandra menatap kedua mertuanya.“Sandra baik-baik saja.

    Last Updated : 2023-08-14
  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   374. Hadiah Kehamilan

    “Sayang, aku boleh, ya, ikut konferensi Women Power di Edinburgh,” pinta Sandra.Aldric terdiam. Ia telah mengetahui bahwa istrinya diundang sebagai salah satu pembicara. Jika saja ini di Indonesia, ia pasti akan meluluskan izin tanpa pikir panjang.“Kamu yakin, My love? Tidak lelah? Kamu sedang hamil, lho.”“Memangnya wanita hamil tidak boleh beraktifitas?” Sandra mulai mencebikkan bibirnya.“Lalu, bagaimana dengan keamanan di sana?”“Aku akan terima kalau kamu menyediakan banyak pengawal.”“Serius?”Sandra mengangguk. Daripada ia terus merasa bosan tanpa melakukan sesuatu, lebih baik menurut pada syarat-syarat yang diajukan suaminya. Lagipula, ia memang belum pernah bepergian sendiri ke Edinburg.“Ya sudah. Aku akan atur jadwal dulu.”“Tapi, bolehkan? Aku harus konfirmasi kedatangan lebih dulu.”“Ya, boleh.”“Yeayyy … I’m happy.”Sandra segera memeluk Aldric erat-erat. Kepala wanita itu mendongak, Aldric langsung mengecup bibir tipis milik Sandra. Lalu, tiba-tiba mereka berhenti dan

    Last Updated : 2023-08-15

Latest chapter

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   392. Akhir yang Bahagia

    Sandra berhasil menembus komunitas pendidikan di Inggris. Namanya diperhitungkan dan selalu dibawa-bawa saat ada perbincangan mengenai sistem pendidikan internasional. Bahkan, seringkali Sandra menjadi pembicara ataupun moderator pada seminar bergengsi di negara-negara Eropa. Karir Aldric pun semakin meningkat. Ia tidak perlu lagi mengontrol perusahaannya. Uang-uang yang ia investasikan kini sudah bekerja untuk dirinya dengan menghasilkan pundi-pundi kekayaan yang sangat besar. Sore ini, keadaan mansion kembali ramai. Keluarga Javier dan keluarga Osborn serta sahabat-sahabat Aldric dan Sandra berkumpul untuk merayakan kesuksesan Sandra. Malam ini, wanita cantik itu akan menerima penghargaan dari sebuah media pendidikan sebagai salah satu wanita yang cukup berpengaruh di Inggris. “Cantik sekali,” puji Aldric menatap penampilan istrinya. “Terima kasih, sayang. Kamu juga tampan sekali.” Sandra balas memuji suaminya yang telah menggunakan stelan jas mewah yang elegan senada dengan gaun

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   391. Keluarga Ideal

    Semua kepala menengok ke arah kepala pelayan. Saat lelaki itu bergeser dan memperlihatkan tamu yang datang, Sandra menutup mulutnya. Sementara, Aldric mengembangkan senyum.“Madam Mary!” pekik Alex. Anak lelaki itu segera berlari mendekat dan memeluk tamu yang ternyata adalah Madam Mary dan Jason.Aldric berdiri menyalami tamu-tamunya. Sementara Sandra masih terduduk dengan satu tangan menutup mulutnya. Dengan pandangan haru, wanita itu menatap Madam Mary, mantan pelayan setia Aldric yang juga selalu menjaganya dan Alex di masa sulit mereka.“Nyonya Sandra,” sapa Madam Mary seraya mengulurkan tangannya.Sandra menatap tangan tersebut, ia berdiri lalu memeluk wanita setengah baya di depannya. Bahagia sekali mendapat kunjungan dari orang yang menyayangi mereka. Jason, suami Madam Mary sekaligus mantan pelayan setia Helen dan Alonso pun salling berjabatan dengan penuh haru.“Ayo, silahkan duduk,” ajak Aldric.“Maaf, Tuan. Kenalkan, ini putra kami, Daniel.” Madam Mary menggiring putranya

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   390. Sandra Bule

    “Mommy, Abang mau jaga Adik Nayya malam ini. Abang tidur di kamar Adik, ya?” pinta Alex.“Mmm … sebaiknya Abang Alex tanya Daddy. Biasanya, Nayya tidur bersama Daddy,” ucap Sandra dengan lembut pada putranya.Aldric yang mendengar permintaan putranya dan jawaban Sandra, seketika teringat pada nasehat Marvin.“Boleh. Tentu saja, Abang Alex boleh tidur menjaga Adik Nayya,” balas Aldric cepat.Jawaban Aldric membuat Sandra menoleh menatap suaminya. Tumben sekali, ia mau dipisahkan dengan Nayya malam ini. Aldric menangkap tatapan heran istrinya.“Lagipula, Daddy kangen tidur berdua saja dengan Mommy,” imbuh Aldric lagi.“Yeayyy … Abang tidur sama Adik.” Alex melonjak-lonjak senang. Tetapi, kemudian, Alex teringat akan sesuatu.“Tapi, Dad, kalau Adik Nayya menangis, Abang harus bagaimana?”“Ada baby monitor di kamar Adik. Jadi, kalau Adik Nayya menangis, kami akan dengar. Mommy akan datang dan menyusui Adik Nayya.”“Oh, oke.” Alex mengacungkan jari jempolnya.Menjelang tidur, Aldric dan Sa

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   389. Menikmati Peran Baru

    Sandra menggeleng samar mendengar bisikan suaminya. Ia tidak langsung menjawab karena ada suster bersama mereka. setelah Nayya menyusu dengan tenang, suster menjauhi mereka.Pebisnis mapan itu menatap mulut bayinya yang sedang menghisap. Kedua pipinya terlihat kembang kempis. Tangan mungil Nayya mengenggam jari kelingking ibunya.“Sepertinya nikmat sekali,” canda Aldric.“Memang nikmat ya, Nay. Soalnya Nayya cuma boleh minum ASI saja,” balas Sandra.“Nayya, Daddy boleh minta, nggak?”Aldric memang berbicara pada bayinya. Tapi, tentu saja pertanyaan itu ditujukan pada ibunya. Sandra mencebikkan bibir merespon perkataan sang suami.“Apa rasa ASI, sih, My love?”“Mana aku tau? Aku kan tidak pernah mencoba. Pertanyaan yang aneh.”Aldric terkekeh. “Kok, kamu jadi sensitif begitu. Nanti Nayya jadi terganggu dengan suara Mommy yang tidak ramah.”“Maaf, ya, Nay. Daddy suka usil sama Mommy,” Sandra berkata pada bayinya dengan senyum di bibir.“Daddy ‘kan cuma bertanya, karena Nayya belum bisa

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   388. Menertawakan Masa Lalu

    Alex mendorong stroller Nayya dibantu Aldric. Sandra melingkari lengannya pada pinggang suaminya. Pintu kaca besar otomatis terbuka saat mereka akan keluar.Kebetulan, Keluarga Javier dan orang tua Aldric pun sedang berada di taman. Bahkan Marvin, Leah dan Kevin juga tampak mengobrol akrab dengan kakak-kakak Sandra.“Marv, Kev, Kalian ke sini?” sapa Aldric.“Leah,” Sandra pun menyapa dan memeluk sahabatnya.“Kami ‘kan belum menjenguk Sandra dan bayi kalian,” cetus Marvin. “Tuan Alonso mencegah kami mengunjungi rumah sakit karena nanti Sandra tidak dapat istirahat.”“Iya, maaf. Itu juga permintaanku.”“By the way, selamat, ya,” ucap Marvin. Mereka berpelukan secara maskulin yang kemudian juga diikuti dengan Kevin.“Bagaimana kabarmu, Sandra?” tanya Marvin.“Semakin hari semakin membaik, insyaAllah,” balas Sandra.“Marv sayang, lihat Nayya deh. Cantik sekali,” ucap Leah yang memperlihatkan Nayya dalam dekapannya.“Apa kamu sudah cuci tangan, Leah?” Aldric mengerutkan dahi melihat putrin

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   387. Kompak

    Akhirnya Sandra kembali ke mansion. Seorang suster senior rekomendasi dari rumah sakit, ikut diboyong Helen. Wanita tua itu tidak memperdulikan protes yang keluar dari mulut putranya saat lelaki itu mengatakan tidak membutuhkan seorang suster.“Kamu akan butuh. Kasihan Sandra jika tidak ada yang membantu mengurus bayinya!” ucap Helen tegas kepada Aldric.“Aku yang akan membantu Sandra, Mom. Aku mau mengurus Nayya sendiri,” kilah Aldric.“Tidak bisa. Kamu juga belum berpengalaman. Yang ada, Sandra nanti malah tambah stress dibantu kamu.”Aldric mengembuskan napas panjangnya. Ia akhirnya mengalah. Apalagi, tidak ada satu pun keluarga yang mendukungnya. Semua setuju, Sandra membutuhkan bantuan seorang suster di mansion.Keadaan Sandra sendiri sudah lebih baik. Setelah berbaring dan mendapat perawatan di rumah sakit selama tiga hari, kini wanita itu mulai bergerak aktif. Walaupun terkadang, gerakannya terhenti karena

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   386. Assalamualaykum, Adik Nayya

    Alex menggenggam rangkaian bunga indah di tangan kanan. Tangan kirinya memegang kotak berwarna merah muda. Anak lelaki tampan itu membawa hadiah yang akan ia persembahkan untuk ibu dan adik perempuannya.Di sampingnya Alzam berjalan membawa bungkusan. Bungkusan berisi susu almond untuk putri tercinta yang baru saja melahirkan bayi perempuan cantik. Minuman itu diyakini berkhasiat untuk melancarkan produksi ASI.Setelah mengetuk pintu, Alzam membuka pintu. Alonso segera berdiri saat melihat besannya masuk. Mereka berpelukan dengan akrab.“Selamat pagi. Bagaimana kabar cucu cantik kita hari ini?”“Ia sedang menyusu.” Helen menoleh pada tirai tertutup di samping mereka.“Oh, baiklah. Susu almond untuk ibu menyusui aku letakkan di dalam lemari pendingin, ya.”“Iya.”Alex lalu menghampiri Grandma dan Grandpanya. Anak lelaki itu mencium telapak tangan keduanya. Helen dan Alonso membalas dengan mengecup sayang kepala serta pipi cucu tampan mereka.“Apa kamu membawa bunga untuk Mommy?” tanya

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   385. Pasca Melahirkan

    Helen mengamati bayi cantik di dalam dekapannya. Ia berdiri dan mengayun pelan sambil terus tersenyum. Tangannya pun tak henti mengelus kulit halus cucu cantiknya.“Cantik sekali cucu grandma, ya,” puji Helen. Entah sudah berapa puluh kali ia mengucapkan kalimat tersebut sejak melihat Nayya.Hingga Alonso datang menghampiri dan kini berdiri di samping istrinya. Lelaki tua itu juga ikut mengelus kepala baby dan sesekali menciumnya.“Sudah! Jangan diciumi terus. Nanti Nayya bangun!” desis Helen galak.Sandra terkekeh. “Sama seperti Aldric semalam, Mom. Nayya sedang asyik menyusu malah dicium-cium hingga akhirnya menangis.”Kepala Helen menggeleng mendengar penuturan menantunya. Wanita itu meletakkan Nayya sangat hati-hati di dalam box bayi. Lalu, box tersebut ia tutup dengan kelambu halus.“Kamu mau makan, darling?” tanya Helen.“Boleh, Mom.”“Eits, sudah. Di ranjang saja. Biar Mommy yang antar makananmu.” Helen mencegah Sandra yang akan turun dari tempat tidur.Sandra menurut. Ia duduk

  • CINTA SATU MALAM DENGAN CEO   384. Kekesalan Alex

    Tak hentinya Aldric menatap wajah mungil di dekapan Sandra. Bayi perempuan cantik itu sedang menyusu pada ibunya. sesekali, lelaki itu mencium pelan kepala sang putri.“Sayang!” protes Sandra. “Nanti dulu cium-ciumnya. Dia sedang menyusu.”“Baby cantik wangi sekali, My love. Dia pakai parfum bayi apa?”Sandra terkekeh geli mendengar pernyataan suaminya. “Bayi belum boleh pakai pewangi apapun, sayang. Ini murni aroma tubuh Baby.”“Benarkah? Kok wangi sekali?” Aldric kembali mencium rambut dan pipi putrinya.Gerakan Aldric membuat bayi yang sedang menyusu itu berhenti mengisap sari makanan dari sang ibu. Matanya menatap Sandra. Kepala mungil bayi perlahan bergerak mengusel dada di hadapannya.“Tuh ‘kan, Baby jadi berhenti menyusu karena kamu ganggu,” gerutu Sandra. Wanita itu lalu mencoba memasukkan kembali area areolanya ke dalam mulut bayinya.Namun, bayi pe

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status