"Tama ... Tama ...." Banyak siswi meneriakkan nama Tama saat pertandingan basket antar sekolah pagi itu. Termasuk Kayma yang berdiri di ujung lapangan bersama Hesti. "Ya ampun, aku bersedia jadi kakak iparmu, Kay. Mas Tama ganteng banget," ujar Hesti mengamati setiap gerak gerik Tama. "Katanya putus ya sama Casey, bagus deh ... mereka nggak cocok, tetep cocoknya sama aku," kata Hesti lagi sambil bersorak dan meloncat-loncat ketika Tama bisa memasukkan bola dengan three points. "Yes," ucap Kayma saat Tama memasukkan bola, Tama melihat ke arah Kayma dan tersenyum. "Mas Tama senyum ke aku, Kay," sorak Hesti. "Hooh iya in aja," kekeh Kayma. "Itu Casey ngapain ngeliatin kita." "Biarin aja, mungkin iri sama kamu yang di senyumin Mas Tama," goda Kayma. "Kalo nggak jodoh yo mau apa, kok yo maksa si Casey, dasar bule ...," gerutu Hesti. "Hush ... biarin aja," kata Kayma. "Go ... Mas Tama Go ...," teriak Hesti begitupun dengan Kayma. Riuh tepuk tangan kembali terdengar ketika tim Tam
Huling Na-update : 2023-07-06 Magbasa pa