"Memangnya satu perkemahan?" tanya Rubi memasukkan hoodie berwarna hitam ke dalam ransel Tama. "Iya, Bun ... tempatnya kan memang khusus perkemahan cuma tempat Tama agak jauh dari tempat Kayma. Pokoknya Bunda tenang aja, Tama pasti sering liatin Kay." "Kamu sama siapa aja?" tanya Rubi lagi. "Alat mandinya di kantung belakang." Rubi kembali memasukkan alat mandi Tama. "Tama, Argo, Satrio dan Bayu, Bun." "Asal nggak aneh-aneh ya, Tam." "Iya, Bun ... Bunda kenapa sih akhir-akhir ini suka nggak percaya an sama Tama." "Kamu suka mencurigakan," kekeh Rubi. "Sudah telpon papa dulu sana ... bilang kamu jadi kemah malam ini." "Siap, Bun." Tama meraih ponselnya menghubungi Regantara. "Siap, Pa ... pasti sering Tama liatin. Ya udah kalo gitu, Tama berangkat sekarang, Pa ...." Tama mengakhiri pembicaraannya. "Pak Soleh udah nunggu di bawah, kamu hati-hati ya, inget jangan ke dekat sungai." Rubi kembali mengingatkan. "Siap, Bun ... Tama jalan, ya." Tama mencium pipi Rubi serta punggung tan
Read more