Benar adanya, baru saja pintu dibuka sudah terdengar suara tangis Mauri. Bergegaslah Kaisar mendekati arah suara yang ternyata dari ruang keluarg. Di sana sang mama tengah sibuk menenangkan bayi mungil itu sembari menepuk-nepuk punggungnya."Sama aku saja, Ma," ucap Kaisar yang membuat Anisa spontan menoleh, lantas melepaskan Mauri ke dekapan Kai. Pria itu dengan senangnya menatap sang anak yang terus menangis, lantas menciumnya. Dia juga terus mengajak sang putri bercanda, berjalan ke sana kemari sembari mengayunkan. Kai merindukan Mauri, sangat.Namun, nihil. Usaha kaisar untuk menenangkan tak berhasil. Mauri tetap rewel dan terus menangis, dan dia pun jadi bingung sendiri."Mauri kenapa, Ma?" tanya Kaisar lagi. Dia sentuh kulit Mauri dan tidak mendapati apa pun seperti gigitan serangga atau lainnya. Suhu tubuh anak itu juga normal."Mama Tidak tahu, Kai. Mungkin karena ngantuk, atau juga mungkin sedang mencari ibunya," jelas Anisa sembari melirik Anya yang terlihat sangat familiar.
Terakhir Diperbarui : 2023-01-30 Baca selengkapnya