Home / Rumah Tangga / Yang Mandul Itu Kamu, Mas! / Kabanata 81 - Kabanata 90

Lahat ng Kabanata ng Yang Mandul Itu Kamu, Mas!: Kabanata 81 - Kabanata 90

185 Kabanata

Bab 81. Aku Tidak Suka Wajah Cantik

POV Lilis Mbak Arumi masih mengusap belakangku. Sungguh lembut hati perempuan ini. Aku telah menyakitinya karena menikah dengan Mas Amar. Tetapi dia masih bisa memperlakukan aku dengan baik. "Mari kita ke dalam. Jangan cerita di sini. Aku tidak enak dengan pengunjung yang datang," ujar Mbak Arumi sambil tersenyum lembut.Aku mengangguk. Mbak Arumi memegang tanganku untuk masuk ke dalam. Tidak tahu, akan di bawa ke mana. Aku hanya mengikuti langkah Mbak Arumi.Ternyata Mbak Arumi membawaku masuk ke dalam ruangan yang ada di dekat dapur. Mungkin ruangan ini menjadi tempat istirahat Mbak Arumi karena di desain seperti kamar. Ada ranjang tidur, ada meja, kursi dan lemari. Ada pula laptop dan segala perlengkapan perempuan di meja hias dekat lemari. Apa Mbak Arumi tinggal di sini? Aku memilih duduk di kursi. Mbak Arumi lalu keluar. Ternyata dia mengambilkan aku minum. Dia lalu mengeluarkan baju dari dalam lemari. Untuk apa? Oh mungkin Mbak Arumi ingin mengganti baju."Pakai ini. Baju mu
last updateHuling Na-update : 2023-06-05
Magbasa pa

Bab 82. Cerita Yang Sebenarnya 

POV Lilis"Aku tidak ingin lagi membahas tentang Mas Amar. Kisahku dengannya sudah tutup buku. Aku tidak mau membuka luka itu lagi. Hehe. Sekarang kehidupanku sudah lebih baik. Aku tidak ingin mengotori dengan mengingat masa lalu, " ujar Mbak Arumi. Aku bisa merasakan sakitnya hati Mbak Arumi. Pasti dia terlalu terluka, hingga bercerita pun tidak mampu. Aku yang baru menjadi istri selama setahun lebih saja, sudah merasakan sakit. Apalagi Mbak Arumi yang hidup bersama selama delapan tahun. Dan pernikahannya pun berakhir dengan cara yang tidak baik."Aku sudah berkali-kali meminta cerai pada Mas Amar, Mbak. Tetapi Mas Amar tidak mau. Aku ingin seperti Mbak, hidup bebas dari tekanan." Aku tertawa getir di akhir kata. Memikirkan nasib yang tidak seberuntung Mbak Arumi. Menurutku Mbak Arumi sangat beruntung. Bisa terlepas dari lelaki zalim seperti Mas Amar."Berarti Mas Amar menyayangimu, Lilis. Kalau dia tidak mencintaimu, pasti dia mau menuruti keinginanmu. Kalau tidak sayang pada kamu
last updateHuling Na-update : 2023-06-05
Magbasa pa

Bab 83. Rasa Sakit di Poligami

POV Lilis"Aku bukan ingin menyalahkan sunah rasulullah. Atau tidak setuju dengan sunah berpoligami. Tetapi aku tahu jika Mas Amar tidak mampu. Dia tidak bisa menjadi suami yang adil jika berpoligami … Aku juga pulang ke rumah orang tuaku untuk berpikir lebih tenang. Aku memang pernah meminta cerai saat Mas Amar memutuskan untuk poligami. Namun keputusan itu berubah. Aku memilih untuk bertahan. Dan yang terjadi di luar dugaan, tiba-tiba Mas Amar memutuskan untuk bercerai." Suara Mba Arumi terdengar bergetar. Apa dia masih mencintai Mas Amar? Jika sudah tak cinta, tidak mungkin masih merasakan sakit saat bercerita. Semua telah menjadi masa lalu, harusnya sekarang Mbak Arumi sudah jauh lebih baik. Tadi baru saja Mbak Arumi berkata jika perlahan-lahan lukanya sudah sembuh. Kenapa dia masih sedih saat menceritakan Mas Amar?"Kamu jangan merasa bersalah. Yang terjadi padaku sudah kehendakNya. Aku hanya butuh waktu untuk memperbaiki perasaan ini. Mungkin sekarang belum benar-benar lupa at
last updateHuling Na-update : 2023-06-05
Magbasa pa

Bab 84. Perlakuan Sangat Baik

POV Lilis Hari mulai gelap. Aku tetap berada di ruang pribadi Mbak Arumi. Ingin keluar, tetapi aku malu.Aku baru pertama kali datang ke warung Mbak Arumi. Tidak kenal dengan semua orang yang bekerja di sini. Tidak mungkin kan, aku keluar dan sok kenal dengan mereka.Aku sedang bersandar di dinding kursi sambil menutup mata. Dari tadi ingin tidur, tetapi tidak bisa. Mungkin karena tidak merasa nyaman tidur di kursi. Aku tidak mengindahkan perintah Mbak Arumi untuk tidur di kasurnya. Di beri tempat istirahat seperti ini saja, aku sudah bersyukur. Tak ingin membuat Mbak Arumi tidak nyaman keberadaanku di sini.Aku langsung kembali duduk tegap saat mendengar seseorang membuka pintu. Ternyata Mbak Arumi. Di tangannya ada sepiring makanan dan segelas air minum."Lilis, ini makanan untuk kamu." Mbak Arumi kini sudah berdiri di depanku."Ya ampun, Mbak! Aku nggak enak loh, dari tadi diberi makan terus! Aku akan bayar. Berapa harga semua yang telah aku makan?" Mbak Arumi menaruh makanan di
last updateHuling Na-update : 2023-06-05
Magbasa pa

Bab 85. Bertemu Lelaki Tak Di kenal

POV Lilis Lelaki itu juga menatapku. Entahlah, mungkin hanya pikiranku saja jika pernah bertemu dengannya. Toh aku baru pertama kali datang sendiri ke sini. Dulu memang pernah ke kota, saat persidangan Mas Amar dan Mbak Arumi. Tetapi saat itu aku tidak datang sendiri. Ya jelaslah, tidak datang sendiri. Dulu kan aku datang untuk menemani Mas Amar."Kamu istri mantan suami Arumi kan?"Mataku membulat mendengar pertanyaan lelaki di hadapanku. Dari mana dia tahu kalau aku istri Mas Amar? Aku memang merasa pernah melihatnya. Tetapi kan perasaan ini belum tentu benar. Aku masih membisu. Bingung mau jawab apa.Lelaki itu berdiri, dia lalu mendekat ke arahku. Matanya tidak berhenti menatap. Sungguh tatapannya sangat tajam. Badannya yang gagah, membuat nyaliku ciut."Kenapa diam? Kamu istri lelaki itu kan? Laki-laki yang sudah menyakiti Arumi! … Tidak salah, aku tidak mungkin salah! Kamu perempuan yang sudah menyakiti Arumi! Kamu mau ngapain di sini?"Nyali menciut. Aku memeluk tas yang ada
last updateHuling Na-update : 2023-06-05
Magbasa pa

Bab 86. Ternyata Dia Hakim Ketua

POV Lilis Aku langsung mengambil handphone. Pikiranku tertuju pada saat persidangan cerai Mbak Arumi dan Mas Amar. Apa orang itu ada di sana? Aku hanya pernah bertemu Mbak Arumi dan keluarganya sekali. Mungkin orang itu salah satu keluarga Mbak Arumi. Mungkin dulu saat persidangan, orang itu datang belakangan dan aku tidak sempat melihatnya."Tetapi tidak mungkin jika orang itu kakak Mbak Arumi. Aku masih mengingat wajah kedua kakak Mbak Arumi. Sebelum persidangan dimulai, aku sudah bertemu dengan mereka. Aku tidak mungkin lupa."Aku terus berpikir jika lelaki itu bukan saudara Mbak Arumi. Wajah mereka masih terekam jelas di ingatan. Namun, jika bukan saudara Mbak Arumi, dia siapa. Sedangkan yang aku ketahui saat persidangan dulu, Mbak Arumi hanya di temani kedua kakak dan orang tuanya. "Dulu ibu menyuruhku untuk merekam kejadian saat kakak Mbak Arumi memukul Mas Amar. Coba aku pastikan dulu wajah-wajah orang yang ada di sana." Kini tangan membuka galeri handphone. Mencari video y
last updateHuling Na-update : 2023-06-05
Magbasa pa

Bab 87. Mampu Menjaga Aib Sang Mantan

POV Lilis Aku membalikan kepala ke belakang. Benar, lelaki itu masih mengikuti kami. Saat Mbak Arumi menutupi gerbang, aku melihat lelaki itu berhenti. Lalu melangkah pulang. Mungkin dia hanya ingin memastikan jika Mbak Arumi pulang dengan selamat. Aku semakin penasaran. Siapa sebenarnya lelaki itu? Apa dia dan Mbak Arumi sebatas teman biasa."Mbak, gini." Ucapanku terhenti. Aku sungkan untuk bicara. "Aku pengen tanya, boleh?""Mau tanya apa?" Mbak Arumi berkata sambil merapikan baju yang telah dilipat ke dalam lemari pakaian.Saat ini kami sudah berada di dalam kamar kos Mbak Arumi yang ada di lantai dua. Kamarnya cukup luas dan nyaman. Dinding kamar di dominasi warna putih sehingga terlihat bersih.Aku menatap Mbak Arumi, bibir lalu berkata, "kenapa Mbak masih baik padaku? … Aku kan pernah menyakiti Mbak." Mbak Arumi tersenyum. Dia lalu berucap, "jika kamu datang beberapa bulan yang lalu, mungkin aku akan mengusirmu. Keadaanku sekarang sudah jauh lebih baik. Alhamdulillah perlaha
last updateHuling Na-update : 2023-06-05
Magbasa pa

Bab 88. Aku Capek!

***"Ya Allah, mau apa lagi Yuda ke sini? Aku sudah capek mengusirnya. Berkali-kali dia diusir, tetap saja menganggap semua amarahku hanya sebuah lagu yang cukup di dengar tanpa peduli." Yuda selalu datang saat semua orang sudah pulang. Semalam, aku menyuruh karyawan agar pulang lebih telat dari pada aku. Dan ternyata semalam Yuda tidak datang. Hari ini, aku sudah menyuruh semua karyawan pulang lebih dulu. Aku pikir Yuda tidak akan datang. Ternyata dugaanku salah, dia ke sini lagi. Apa Yuda punya Indra ke enam? Semalam aku pulang lebih cepat karena tidak ingin bertemu Yuda. Namun kata karyawan, Yuda tidak ke sini. Sungguh aku sudah sangat pusing menghadapinya.Aku berjalan ke arah Yuda, dengan kaki melangkah tergesa. Rasanya ingin memukulnya pakai tongkat agar dia tidak lagi datang ke sini. Kalau dia masuk rumah sakit kan, aku tidak akan pusing lagi. Bila perlu aku memukulnya hingga dia hilang ingatan. Dengan begitu, dia akan berhenti menggangguku. "Pulang! Dari tadi warung ditutup
last updateHuling Na-update : 2023-06-06
Magbasa pa

Bab 89. Apa Alasan Mencintaiku?

"Terserah kalau kamu tetap ingin di sini. Aku mau pulang!" ujarku lalu berjalan keluar dari warung."Hei, Arumi, Tunggu! Warung kamu gimana? Kamu nggak kunci dulu? Hei!" teriak Yuda. Dia sepertinya mengejarku."Biarin!" Aku berteriak sambil terus berjalan. Aku sudah tidak peduli lagi jika ada orang yang berniat jahat dan memorak-porandakan warung. Saat ini otak sudah sangat lelah. Seharian sibuk melayani pengunjung, di tambah harus berhadapan dengan Yuda. Aku pusing! Setiap kali berurusan dengan Yuda, aku selalu marah-marah. Sepertinya aku harus cek darah ke dokter. Jangan sampai sekarang sudah terkena hipertensi. Saat sudah memasuki gang, aku menoleh ke belakang. Syukurlah, Yuda tidak mengikutiku. Biasanya dia akan mengantar sampai aku masuk gerbang. Bahkan beberapa kali aku menemukan, Yuda menunggu hingga lampu kamar menyala, pertanda jika aku sudah berada di dalam kamar."Yuda pasti sudah pulang. Dia pasti akan mencari makan di luar. Sebenarnya apa yang dia suka dariku? Apa yan
last updateHuling Na-update : 2023-06-06
Magbasa pa

Bab 90. Membaca catatan diary

POV Yuda ***Aku masih terjaga, belum ingin tidur. Masih saja duduk di kursi tempat pengunjung makan. Tadi aku beli roti di minimarket dekat warung, sebelum akhirnya aku mengunci pintu. Aku tidak mungkin tidur dalam keadaan perut yang masih lapar. Setidaknya ada roti sebagai pengganjal, agar tidak lapar lagi. Aku tidak bisa istirahat dalam keadaan lapar. Lagi pula, jika harus mencari makan, sekarang sudah malam. Aku sudah capek dan ingin segera beristirahat. Aku sudah mengunci warung makan dari dalam. Akhirnya memilih untuk menginap di sini, tidak mungkin meninggalkan warung ini. Kalaupun dikunci dari luar dan pergi dari sini, aku harus menaruh kunci dimana? Aku tidak mungkin ke kosan Arumi sekarang, pasti dia sudah tidur.Kalau aku tidak mengunci dan pergi begitu saja, takut ada orang jahat yang mencuri. Warung ini adalah satu-satunya usaha yang dimiliki Arumi. Jika terjadi sesuatu, dia akan sangat sedih. Aku tak bisa melihat Arumi bersedih.Aku pun melangkah masuk. Ingin melihat-
last updateHuling Na-update : 2023-06-06
Magbasa pa
PREV
1
...
7891011
...
19
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status