Home / Romansa / Dinodai Sebelum Malam Pertama / Chapter 681 - Chapter 690

All Chapters of Dinodai Sebelum Malam Pertama: Chapter 681 - Chapter 690

705 Chapters

Bab 72

“Berani sekali kau menampar wajahku, Bitc*!” umpat pemuda itu tak terima karena tamparan Farah yang sukses mempermalukannya. Pemuda itu menjadi tontonan dan hiburan para pengunjung kedai. Sebagian besar mendukung Farah karena melihat sikap pemuda itu yang tidak sopan.Karena tak terima, pemuda tadi langsung mengangkat tangannya hendak menampar balik Farah. Yusuf hanya bisa menggeram pelan menyaksikan adegan itu. Ia pun lantas menggerakan kursi rodanya ingin menghadang pemuda yang lancang itu.Namun sebelum rencananya terwujud, seseorang menahan tamparan pemuda tadi. Seorang pemuda bertubuh tinggi menjulang mencekal pergelangan tangan pemuda tengil tersebut seraya menatapnya dengan tatapan yang menghunus tajam. Bahkan ia berhasil mengunci tubuh pemuda itu dan mem-piting lehernya. Hingga ia memohon-mohon minta dilepaskan.“Ampun, ampun!” katanya dengan penuh harap.“Kau bilang ampun? Keluar kau dari sini!”Pemuda bermasker itu langsung mendorong pemuda tengil tadi hingga jatuh terhuyung
last updateLast Updated : 2024-09-25
Read more

Bab 73

Seminggu berlalu dengan begitu cepat, setelah pertemuan dengan Yusuf, Farah merasa gelisah. Bukan tanpa alasan, Yusuf tidak bisa dihubungi. Hal tersebut membuatnya tersiksa karena Yusuf lagi-lagi menghilang tanpa kabar. Farah sempat berpikir jika Yusuf menjauhinya karena bullyan pemuda tengil sewaktu di kedai es krim. Namun ia merasa ada alasan lain yang tidak diketahuinya. Mungkin Yusuf kecewa padanya? Bisa jadi kan?Gadis itu berusaha memaklumi kondisi mental Yusuf mungkin begitu rapuh setelah mengalami kecelakaan yang membuatnya lumpuh. Ia berusaha memahaminya kendati ia juga ingin dipahami olehnya.“Yusuf, kau masih marah ya?”gumam Farah sembari mengaduk-aduk jus mangga yang berada di atas meja. Ia duduk termenung lama di kafetaria rumah sakit sembari memikirkan tentang Yusuf. Padahal makan siang sudah selesai sedari tadi. Itupun ia hanya makan porsi nasi sedikit seperti orang sedang diet.Bahkan selama ia ngantor menjadi asisten dr. Ni Luh, ia tidak bisa bertemu dengan pemuda ta
last updateLast Updated : 2024-09-26
Read more

Bab 74

“Mas, ada berita buruk!”Salwa segera menghampiri suaminya yang kini tengah memainkan laptop miliknya, memeriksa laporan keuangan cafe. Meskipun ia mengelola perusahaan, ia pun masih mengelola cafe kopi yang kini sudah memiliki banyak cabang di beberapa daerah di tanah air.“Apa Yang? Bentar ya,” jawab Daniel Dash sembari membetulkan kacamata bacanya. Salwa yang merasa diabaikan mendecak sebal mendengar jawaban sang suami. Ia mendadak malas membicarakan hal penting tentang keponakan mereka padanya. Melihat suaminya yang sangat sibuk hingga membawa urusan pekerjaan ke rumah, membuatnya jengkel. Padahal ia juga sudah sangat sibuk sebagai seorang dokter bedah sekaligus pemilik rumah sakit yang dikelolanya. Wanita bertubuh jangkung itu memilih merebahkan tubuhnya yang letih di atas ranjang king size. Ia pun memainkan ponselnya dengan ogah-ogahan, berharap rasa kantuk menyambanginya.Jarum pendek sudah merangkak pada angka sepuluh, namun suaminya masih saja berkutat dengan layar laptopnya
last updateLast Updated : 2024-09-27
Read more

Bab 75

“Sayang, apa kau menyesal menikah dengan Mas?”Daniel tiba-tiba saja teringat masa lalunya hingga membuatnya overthinking dan khawatir. Ia begitu takut jika keponakan kesayangannya-Farah akan membencinya setelah mengetahui bahwa ia pernah melukai dan menyakiti ibunya.Pria bermanik amber itu bukan mengkhawatirkan soal hubungan Farah dan Yusuf. Namun sangat jauh! Kisah mereka dimulai oleh dendam dirinya pada Mariyam Nuha. Semua berawal darinya. Rasa cinta, kagum dan benci pada Mariyam Nuha membuatnya melakukan aksi balas dendam yang sangat keji.Awal kisah itu tentu saja berdampak pada hubungan Farah dengan lelaki yang dicintainya.“Apa ya?”Salwa berpura-pura tengah berpikir keras. Beberapa kali ia menjentikkan jarinya pada dagu lancip. Ia senang sekali menggoda suaminya. Sial, ia tidak tahu isi kepala suaminya yang berisik.“Aku menyesal!”Daniel tersentak mendengar perkataan istrinya. Seketika raut wajahnya berubah masam.“Aku menyesal mengapa aku tidak bertemu dengan Mas saat Mas m
last updateLast Updated : 2024-09-28
Read more

Bab 76

Attar menggeleng ribut saat mendengar usulan istrinya. Ia tidak terima keputusan sang ayah. Bukan ia tidak simpati pada permintàan terakhir ayahnya, namun ia tidak ingin putranya menjadi tumbal permintàannya yang tidak masuk akal.Sebelumnya Kiai Ashabi tidak mengurusi terlampau jauh tentang jodoh Yusuf. Mungkin dulu ia selalu ikut intervensi dalam menentukan jodoh anak-anaknya. Namun, anehnya, sebelumnya ia tidak membahas lagi soal Yusuf. Yusuf berbeda dengan dirinya. Yusuf baru saja sembuh dan melewati masa tersulit dalam hidupnya. Dilematis!Attar pun memilih keluar dari kamar mewah sang ayah. Ia pun memilih ke kamar mandi dan mengambil air wudhu. Pria berhidung bangir itu lantas memilih pergi ke masjid pesantren untuk menenangkan dirinya. Sungguh, Attar tidak ingin putranya mengalami hal yang sama seperti dirinya. Bahkan untuk urusan jodoh pun harus diatur. Sisi lain, Yusuf hanya terdiam di ruang tamu dengan tatapan yang tertuju pada bunga anggrek di luar jendela kaca. Bayangan
last updateLast Updated : 2024-09-29
Read more

Bab 77

Salwa berdehem untuk menormalkan suasana hatinya. Bagaimanapun caranya, ia harus segera menjauhkan Yusuf dari Farah. Lebih baik Farah patah hati sekarang daripada nanti ketika ia sudah terlampau mencintainya.“Farah, Aunty yakin, kau pasti bisa mendapatkan seseorang yang lebih dari Yusuf.”Salwa mengatakan itu dengan tanpa beban. Padahal Farah yang mendengarnya merasa tersentak mendengar perkataan tantenya yang seakan tidak merestui hubungan mereka. Mungkin karena Yusuf cacat sehingga membuatnya menjadi sebuah alasan.“Maksud Aunty?” tanya Farah dengan menahan kekesalan dalam hati. Jika orang yang melarangnya ialah temannya mungkin ia akan langsung membantahnya. Namun, orang yang melarangnya ialah sosok Tante yang dihormatinya, oleh karena itu ia berusaha tidak tersulut emosi.“Sayang, begini, kau tau sendiri, Ayah dan Ibu sangat menyayangimu. Mereka bahkan melindungimu secara berlebihan. Kemanapun kau pergi kau harus ditemani pengawal. Dalam hal ini, sudah pasti, Ayah tidak akan mener
last updateLast Updated : 2024-10-03
Read more

Bab 78

Farah berusaha menggedor-gedor pintu taxi karena sang supir urung membuka pintunya. Ia justru mengubah arah—rute yang dituju Farah menuju jalan yang sepi. Sang supir salah sasaran. Ia tidak tahu jika penumpang—gadis muda yang terlihat anggun dan cantik dari penampilan fisiknya ternyata seorang ahli bela diri.“Aku bilang turun!” pekik Farah dengan geram. Ke dua tangan di sisi tubuhnya sudah mengepal sempurna. Rasanya, ia ingin memukul wajah pria mesum di depannya jika tidak ingat mereka masih berada di dalam kendaraan yang melaju kencang. Jika terjadi baku hantam di dalam mobil, bisa-bisanya mereka berdua celaka. Sang supir hanya terkekeh pelan, “Kita bersenang-senang, Cantik!”Pria itu melirik Farah dari kaca spion tengah. Bahkan ia sudah menyusun rencana kotor di otaknya. Dari mana dulu ia akan mulai menikmati gadis cantik dengan tubuh yang indah itu. Apalagi biasanya tubuh yang terbungkus itu pasti terjaga dan sangat indah.‘Dasar gilak! Supir mesum!’Tatapan Farah beralih pada tu
last updateLast Updated : 2024-10-07
Read more

Bab 79

Malam itu Salwa dan Daniel berniat menjemput Farah di kantor polisi. Mereka panik saat mendengar kabar dari Farah jika dirinya nyaris dilecehkan oleh driver taxi online. Namun setelah mendengar kabar jika Farah baik-baik saja, mereka merasa lega. Kini mereka masih berada dalam perjalanan menuju kantor polisi. “Mas, itu!” Masih berada di dalam mobil, Salwa memainkan lidah di dalam mulutnya, berniat memberitahunya soal noda merah yang menempel di lehernya. Ia takut jika noda itu bisa terlihat orang lain. Bisa jadi masalah!Seketika Daniel tertawa keras ketika melihat wajahnya pada kaca spion di samping jendela. “Baby, you’re so hot!”Ingatan Daniel tertuju pada kegiatan panas dan singkat beberapa menit yang lalu. Sikap istrinya yang agresif membuat dirinya turn on. Salwa berhasil melenyapkan amarahnya. Namun, sial, saat yang sama Salwa berhasil membangunkan yang lain dari tubuhnya.Daniel lantas mengusap bekas lipstick itu dengan tisu basàh yang berada di dashboard mobil. Tatapannya ma
last updateLast Updated : 2024-10-12
Read more

Bab 80

Farah merasa hatinya hancur mendengar bahwa Yusuf sudah mengkhitbah Elia–sosok yang ia anggap sahabatnya. Ketika Farah ingin bicara dengan Yusuf, sebaliknya, Yusuf menghindarinya. Pemuda itu sudah membulatkan tekadnya untuk mematuhi perintah ke dua orang tuanya dan tekanan keluarga besarnya.Selain itu, Yusuf merasa jika tidak ada seorang wanita pun yang bisa menerima kekurangannya seperti Elia. Maesarah berhasil membuat Yusuf patuh padanya.Waktu terasa bergulir begitu cepat. Farah akhirnya bisa lulus Fakultas kedokteran dengan nilai cumlaude. Ia juga berhasil menata hati dan hidupnya dengan menyibukan dirinya dengan bekerja sebagai dokter umum. Yusuf tidak tahu jika Farah berjuang keras untuk melupakan dirinya. Bagaimana bisa dengan mudah Farah melupakan kisah cinta pertamanya. Butuh perjuangan keras. Bahkan ia seringkali menangis semalaman ketika mengingat Yusuf dan semua kenangan indah yang pernah mereka lewati semasa sekolah. Kini gadis bermanik hazel telah menjadi dokter intern
last updateLast Updated : 2024-10-17
Read more

Bab 81

Farah terisak karena ia melihat wajah pemuda yang begitu ia rindukan. Padahal mati-matian ia berusaha melupakannya meskipun teramat sukar. “Mengapa dalam lamunan pun kau selalu datang Yusuf? Kau tega sekali! Padahal kau sudah milik orang lain saat ini,”Masih berada dalam pangkuan Yusuf, Farah meracau. Sementara itu Yusuf berusaha membawanya jauh agar terhindar dari gas air mata. Aparat kepolisian sudah mengepung ruas jalan tersebut.Yusuf membawa Farah menjauh bahkan hingga tiba di suatu tempat yang sepi. Ia berhenti saat merasa letih menggendong Farah yang lumayan berat. Sebuah bangku taman lumayan bisa untuk merebahkan Farah yang terlihat memejamkan matanya lagi. Mungkin matanya perih karena terkena gas air mata.“Farah, bangunlah!” imbuh Yusuf mengusap pipi Farah—seorang gadis yang begitu ia rindukan. Meskipun mereka sama-sama tidak menjalin komunikasi lagi, jauh dari lubuk hati terdalam, mereka saling merindukan dalam diam.Yusuf cukup syok melihat Farah yang terlihat lemas. Mun
last updateLast Updated : 2024-10-21
Read more
PREV
1
...
666768697071
DMCA.com Protection Status