Share

Bab 77

Penulis: Piemar
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-03 08:02:23
Salwa berdehem untuk menormalkan suasana hatinya. Bagaimanapun caranya, ia harus segera menjauhkan Yusuf dari Farah. Lebih baik Farah patah hati sekarang daripada nanti ketika ia sudah terlampau mencintainya.

“Farah, Aunty yakin, kau pasti bisa mendapatkan seseorang yang lebih dari Yusuf.”

Salwa mengatakan itu dengan tanpa beban. Padahal Farah yang mendengarnya merasa tersentak mendengar perkataan tantenya yang seakan tidak merestui hubungan mereka. Mungkin karena Yusuf cacat sehingga membuatnya menjadi sebuah alasan.

“Maksud Aunty?” tanya Farah dengan menahan kekesalan dalam hati. Jika orang yang melarangnya ialah temannya mungkin ia akan langsung membantahnya. Namun, orang yang melarangnya ialah sosok Tante yang dihormatinya, oleh karena itu ia berusaha tidak tersulut emosi.

“Sayang, begini, kau tau sendiri, Ayah dan Ibu sangat menyayangimu. Mereka bahkan melindungimu secara berlebihan. Kemanapun kau pergi kau harus ditemani pengawal. Dalam hal ini, sudah pasti, Ayah tidak akan mener
Piemar

Maaf, baru upload.

| 6
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Sarah jasmine Salamah
yahh tamat dehh
goodnovel comment avatar
Sarah jasmine Salamah
sudah tamat kak??
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 78

    Farah berusaha menggedor-gedor pintu taxi karena sang supir urung membuka pintunya. Ia justru mengubah arah—rute yang dituju Farah menuju jalan yang sepi. Sang supir salah sasaran. Ia tidak tahu jika penumpang—gadis muda yang terlihat anggun dan cantik dari penampilan fisiknya ternyata seorang ahli bela diri.“Aku bilang turun!” pekik Farah dengan geram. Ke dua tangan di sisi tubuhnya sudah mengepal sempurna. Rasanya, ia ingin memukul wajah pria mesum di depannya jika tidak ingat mereka masih berada di dalam kendaraan yang melaju kencang. Jika terjadi baku hantam di dalam mobil, bisa-bisanya mereka berdua celaka. Sang supir hanya terkekeh pelan, “Kita bersenang-senang, Cantik!”Pria itu melirik Farah dari kaca spion tengah. Bahkan ia sudah menyusun rencana kotor di otaknya. Dari mana dulu ia akan mulai menikmati gadis cantik dengan tubuh yang indah itu. Apalagi biasanya tubuh yang terbungkus itu pasti terjaga dan sangat indah.‘Dasar gilak! Supir mesum!’Tatapan Farah beralih pada tu

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-07
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 79

    Malam itu Salwa dan Daniel berniat menjemput Farah di kantor polisi. Mereka panik saat mendengar kabar dari Farah jika dirinya nyaris dilecehkan oleh driver taxi online. Namun setelah mendengar kabar jika Farah baik-baik saja, mereka merasa lega. Kini mereka masih berada dalam perjalanan menuju kantor polisi. “Mas, itu!” Masih berada di dalam mobil, Salwa memainkan lidah di dalam mulutnya, berniat memberitahunya soal noda merah yang menempel di lehernya. Ia takut jika noda itu bisa terlihat orang lain. Bisa jadi masalah!Seketika Daniel tertawa keras ketika melihat wajahnya pada kaca spion di samping jendela. “Baby, you’re so hot!”Ingatan Daniel tertuju pada kegiatan panas dan singkat beberapa menit yang lalu. Sikap istrinya yang agresif membuat dirinya turn on. Salwa berhasil melenyapkan amarahnya. Namun, sial, saat yang sama Salwa berhasil membangunkan yang lain dari tubuhnya.Daniel lantas mengusap bekas lipstick itu dengan tisu basàh yang berada di dashboard mobil. Tatapannya ma

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-12
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 80

    Farah merasa hatinya hancur mendengar bahwa Yusuf sudah mengkhitbah Elia–sosok yang ia anggap sahabatnya. Ketika Farah ingin bicara dengan Yusuf, sebaliknya, Yusuf menghindarinya. Pemuda itu sudah membulatkan tekadnya untuk mematuhi perintah ke dua orang tuanya dan tekanan keluarga besarnya.Selain itu, Yusuf merasa jika tidak ada seorang wanita pun yang bisa menerima kekurangannya seperti Elia. Maesarah berhasil membuat Yusuf patuh padanya.Waktu terasa bergulir begitu cepat. Farah akhirnya bisa lulus Fakultas kedokteran dengan nilai cumlaude. Ia juga berhasil menata hati dan hidupnya dengan menyibukan dirinya dengan bekerja sebagai dokter umum. Yusuf tidak tahu jika Farah berjuang keras untuk melupakan dirinya. Bagaimana bisa dengan mudah Farah melupakan kisah cinta pertamanya. Butuh perjuangan keras. Bahkan ia seringkali menangis semalaman ketika mengingat Yusuf dan semua kenangan indah yang pernah mereka lewati semasa sekolah. Kini gadis bermanik hazel telah menjadi dokter intern

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-17
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 81

    Farah terisak karena ia melihat wajah pemuda yang begitu ia rindukan. Padahal mati-matian ia berusaha melupakannya meskipun teramat sukar. “Mengapa dalam lamunan pun kau selalu datang Yusuf? Kau tega sekali! Padahal kau sudah milik orang lain saat ini,”Masih berada dalam pangkuan Yusuf, Farah meracau. Sementara itu Yusuf berusaha membawanya jauh agar terhindar dari gas air mata. Aparat kepolisian sudah mengepung ruas jalan tersebut.Yusuf membawa Farah menjauh bahkan hingga tiba di suatu tempat yang sepi. Ia berhenti saat merasa letih menggendong Farah yang lumayan berat. Sebuah bangku taman lumayan bisa untuk merebahkan Farah yang terlihat memejamkan matanya lagi. Mungkin matanya perih karena terkena gas air mata.“Farah, bangunlah!” imbuh Yusuf mengusap pipi Farah—seorang gadis yang begitu ia rindukan. Meskipun mereka sama-sama tidak menjalin komunikasi lagi, jauh dari lubuk hati terdalam, mereka saling merindukan dalam diam.Yusuf cukup syok melihat Farah yang terlihat lemas. Mun

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-21
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 82

    “Yusuf, apa kau sedang menghinaku?”Farah menggerutu dengan pelan. Tingkahnya membuat Yusuf terhibur. Betapa Farah kesal pada Yusuf. Dalam pikirannya yang sedang kacau, komentar Yusuf itu seperti sebuah penghinaan baginya. Yusuf menatap gadis yang masih duduk di atas ranjangnya dengan wajah yang masam. Seolah mengalami dejavu, Yusuf merasa pernah melihat ekspresi wajah itu. Wajah yang begitu ia rindukan. “Aku tidak menghinamu. Aku hanya ingin memastikan jika belum ada pria yang melamarmu. Berarti aku bisa datang ke rumahmu—”“Y-yusuf! Stop bicara omong kosong! Apa maksudmu?” cetus Farah menatap Yusuf dengan tatapan menghunus tajam. Please, Yusuf, jangan memberikan harapan lagi pada Farah. Andai harapan itu tidak terwujud, Farah akan patah hati untuk ke dua kalinya karena pemuda yang sama–dirinya. Yusuf menarik nafas dalam lalu membuka mulutnya lagi. Sepertinya ia harus menjelaskan sesuatu pada Farah agar ia tidak berpikiran yang aneh-aneh. “Ya ampun, Farah! Baiklah, kau harus mend

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-22
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 83

    Suasana malam itu mendadak terasa hening. Bukan tanpa alasan, saat keluarga besar Jonathan Dash berkumpul, tidak ada angin dan tidak ada hujan, Farah mengemukakan sesuatu yang mencengangkan. Lebih tepatnya, Farah mengutarakan keinginannya untuk menikah di depan keluarga besar.Di sana ada Jonathan Dash-Kinanti, ayah-ibunya, saudara lelakinya, Daniel Dash-Salwa, Aruni-Naufal dan sepupu-sepupunya. Masalahnya, mengapa tiba-tiba Farah mengatakan itu padahal sebelumnya ia tidak mau menikah dulu karena ingin fokus menyelesaikan program internship di rumah sakit tantenya. Darren Dash sampai tersedak karena saking terkejut mendengar penuturan putrinya. “Minumlah, Mas!”Nuha yang berada di samping suaminya, menyodorkan segelas air minum pada suaminya. Saat ini mereka tengah berada di taman depan rumah Jonathan sembari menikmati acara malam minggu dengan berkumpul seluruh anggota keluarga. Seperti biasa Jonathan mengundang anak cucu hingga besannya untuk menikmati barbeque sembari menyalakan

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-26
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 84

    Menatap jendela dengan tatapan kosong, Darren Dash menggeram pelan. Ia tengah meluapkan kekhawatirannya pada putrinya saat ini. Ia yakin seribu persen. Jika pemuda yang akan datang taaruf nanti malam ialah siapa lagi kalau bukan Yusuf. Meskipun hanya tebakan. Masalahnya, semua ciri-ciri yang disebutkan oleh Farah ada pada diri Yusuf. Darren Dash bergumam, membayangkan jika bayangan buruknya itu terwujud. Beberapa kali ia meraup wajahnya dengan kasar.“Maafkan, A-Ayah, Mbak Farah. Jika pemuda yang kau maksud itu Yusuf. Ayah tidak bisa merestui.”Darren Dash sedang merangkai kata di dalam otaknya untuk menolak taaruf dari anak musuhnya. Ya, Darren Dash menganggap jika mantan tunangan istrinya ialah musuhnya. Padahal, ia sendiri yang merebut Nuha dari mantan tunangannya. Namun dalam hal ini, Darren Dash menjelma sebagai playing victim.“Mas,” panggil Nuha mendekati suaminya yang terlihat risau. Sebelumnya Darren baik-baik saja. Namun saat ia mengingat sebentar lagi akan ada seorang pemu

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-31
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 85

    Sebagai tuan rumah yang baik, Nuha menyambut tamunya dengan penuh keramahtamahan. Ia mempersilakan tamunya masuk.‘Aduh, jantung kok ngerasa mau copot! Moga Mas Darren gak ngomong yang aneh-aneh. Bisa runyam jadinya,’ batin Nuha. Beberapa kali, ia mengucap istigfar.Attar dan rombongan duduk di ruang tamu. Beberapa ART langsung menghidangkan jamuan untuk mereka. Sementara itu, Nuha langsung pergi ke lantai dua dan meminta suaminya agar turun menemui tamu mereka.“M-Mas, tamunya sudah datang,” imbuh Nuha dengan perasaan yang ketar-ketir. Nuha merasa seperti dejavu. Perasaan harap-harap cemas itu muncul ketika ia mengingat saat dulu ia dinikahi oleh Darren Dash. Ia mengira jika seseorang yang menikahinya secara terpaksa itu adalah seorang pria tua banka. Darren Dash menoleh namun raut wajahnya tampak dingin sedingin antartika. Mungkin barangkali ada sebuah metafora yang bisa mewakili antartika. Namun meskipun berwajah dingin, suaminya tetap terlihat gagah dan rupawan. Nuha pun mendeka

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-01

Bab terbaru

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Extra part

    Setahun kemudian,Yusuf dan Farah kini sudah tinggal terpisah dari keluarganya masing-masing. Sebagai seorang suami yang bertanggung jawab, Yusuf membangun sebuah rumah mewah untuk istrinya. Tak kalah mewah dengan rumah keluarga istrinya.Karena Yusuf seorang yang paham agama sehingga ia meyakini bahwa ia harus memberikan yang terbaik untuk istrinya. Bahkan ia memberikan nafkah terbaik, lebih baik dari apa yang istrinya dapatkan dari ayahnya. Yusuf bekerja keras di perusahaan sang ayah. Ia juga menjadi dosen di salah satu perguruan tinggi swasta di akhir pekan untuk mengamalkan ilmunya dalam ilmu Quran dan hadist. Selain itu, pemuda tampan itu membuat buku dan banyak melakukan seminar dan workshop sebagai seorang penulis dan pendidik.Malam itu, Yusuf pulang terlambat ke rumah. Tepat pukul sembilan malam, ia baru saja memarkirkan kendaraan SUV miliknya di halaman rumahnya yang sangat asri.Rumah itu dibangun di atas lahan hektaran. Pemuda yang visioner itu ingin kelak memiliki banyak

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 95 (happy ending)

    Perlahan, Yusuf pun melepas jilbab Farah dan tersenyum menatapnya. Tangannya dengan lembut melepas ikatan rambut Farah hingga membuat rambutnya terburai. Rambutnya yang hitam nan panjang mencuri atensinya.Tanpa sàdar, Yusuf merengkuh sejumput rambutnya yang halus kemudian menciumnya seraya memejamkan matanya. Farah menatap suaminya dengan tatapan penuh damba. Pemuda tampan itu kita sudah menjadi miliknya seutuhnya.“Yusuf, aku mau mandi,” ucap Farah dengan gugup. Berdekatan dengan Yusuf sungguh membuat tubuhnya panas dingin. Ia butuh waktu untuk beradaptasi dengan suaminya.“Tentu, Sayang,” jawab Yusuf sembari berdiri. Pemuda tampan itu berjalan menuju lemari dan mengambil handuk. Kemudian ia menoleh ke arah Farah yang masih sibuk merapikan aksesoris pengàntin. “Sayang, ini handuknya. Aku taruh di atas nakas.”Dipanggil dengan sebutan sayang, Farah semakin salah tingkah. Ia lantas berpikir nama panggilan untuk suaminya. “Yusuf, aku harus memanggilmu apa? Hum, meskipun kita seumuran, k

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 94

    Sebulan berlalu. Persiapan pernikahan Farah dan Yusuf sudah rampung. Hari bahagia yang dinantikan itu telah tiba. Setelah melewati berbagai macam ujian dan rintangan dalam kisah cinta mereka, akhirnya, Farah dan Yusuf bisa bersanding di sebuah tempat yang sakral dan suci.Pagi itu, pukul 09.00 WIB Farah dan Yusuf akan melangsungkan akad walimah yang diadakan di ballroom salah satu hotel bintang lima milik sang ayah. Di pelaminan, Yusuf dan sang ayah—Attar serta pamannya sudah bergabung dengan keluarga inti pihak perempuan; Darren Dash, Jonathan Dash yang kini sudah duduk di kursi roda, Naufal Alatas, Daniel Dash, penghulu, dan saksi. Di tempat yang berbeda Farah ditemani sang ibu dan keluarga perempuannya menunggu detik demi detik acara yang sakral itu dimulai. Pernikahan diadakan secara syariat di mana pihak lelaki dan perempuan dipisah.Suara microphone mulai menggema. Seorang MC mulai mengarahkan acara hingga tibalah waktunya Yusuf mengucapkan kalimat ijab qabul dengan lantang. Set

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 93

    Darren mendapat telepon dari asistennya yang mengatakan bahwa putrinya mengendarakan mobil mewahnya dengan sangat cepat menuju pantai. Ia terkejut mendengarnya dan langsung berniat menyusul putrinya. Ia memiliki firasat buruk. Semenjak pagi ia merasa tak enak hati. Ia terus memikirkan putrinya.Tak biasanya putrinya pergi bepergian jauh tanpa mengabarinya. Terdengar aneh bukan!Darren Dash semakin tersulut emosi saat ia berada di jalan menuju pantai yang biasa putrinya kunjungi, ia melihat mobil Yusuf berada di depannya. Tak lain tak bukan, pemuda itu juga terlihat akan pergi ke pantai. Bahkan ia melajukan kendaraannya dengan sangat cepat. Sisi lain, Darren Dash memilih memelankan laju kendaraannya karena ingin tahu apa yang mereka lakukan di pantai berduaan. Tak bisa dibiarkan! Farah sudah keterlaluan.Darren berzikir untuk mengendalikan emosinya. Ia pun melihat mobil milik Yusuf sudah terparkir di area parkir yang luas area pantai. Pria dewasa itu terus melangkahkan kakinya, berjal

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 92

    Setelah kejadian kecelakaan tadi, Yusuf tergesa-gesa mengejar kembali Farah meskipun kendaraannya ketinggalan jauh. Pemuda itu hanya mengkhawatirkan kondisi gadis itu yang tengah kalut. Kabar tentang cerita masa lalu ke dua orang tuanya sungguh melukai batinnya. Saat ini gadis bermanik hazel itu belum menerima fakta mengejutkan itu.“Argh! Farah jangan bertindak bodoh!” geram Yusuf usai membanting ponselnya hingga terbanting ke atas kursi. Beruntung, ponsel itu tidak jatuh ke kolong kursi mobil.Nomor telepon Farah tidaklah aktif. Yusuf hanya bisa menghela nafas berat mengingat karakter Farah yang memang keras kepala.“Allah, lindungilah Farah. Amin,” gumam Yusuf tak henti-hentinya berzikir. Yusuf mengedarkan pandangannya mencari mobil putih milik Farah. Sial, di jalan yang dilewatinya ada banyak mobil putih namun bukan mobil Farah barang tentu. Mobil Farah termasuk mobil mewah.Yusuf pun menepikan mobilnya menuju pom bensin terdekat. Ia akan mengisi bahan bakar terlebih dahulu untuk

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 91

    Semua orang yang berada di cafe panik saat melihat adegan yang terjadi di antara Farah dan Elia.Tanpa belas kasih, Elia mengambil cangkir kopi dari nampan—yang dibawa pelayan kemudian menumpahkannya pada wajah Farah dengan gerakan yang sangat cepat.Namun, sebuah pertolongan datang. Dengan gerakan yang lihai dan gesit, sosok pemuda tampan maju, berusaha melindungi Farah. Ia memeluk Farah. Meski tidak benar-benar memeluk karena ke dua tangannya tidak menyentuh tubuh gadis itu.Farah hanya memejamkan matanya reflek saat air cipratan itu mengenai pipinya. Namun saat ia membelakan matanya, ia tersentak kaget, karena Yusuf berada di sana melindunginya dari aksi keji Elia. Kini punggung Yusuf yang terkena cipratan kopi yang panas itu.“Yusuf,” imbuh Farah dengan berurai air mata. Entahlah, perasaan Farah berkecamuk. Cerita dari bibir Elia tentang ayahnya dan menatap Yusuf yang selalu saja menjadi garda terdepan dalam menolongnya, membuat lelehan air mata terus menerus menetes.Tatapan Yusuf

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 90

    Di sebuah ruang keluarga bernuansa mewah, terlihat sepasang suami dan istri yang sedang duduk berdua sembari menikmati tontonan chanel luar negeri—yang tengah menampilkan sebuah destinasi wisata di Eropa.“Mas, indah sekali ya? Aku pengen jalan-jalan lagi sekeluarga. Berkeliling Eropa dan menikmati musim semi yang indah di sana.”Nuha mengungkapkan keinginannya saat tatapannya tertuju pada colosseum Roma yang berdiri pongah.Darren hanya mengangguk pelan. Meskipun raganya berada di sana, namun pikiran Darren terseret pada memori-memori kelam nan buruk yang seringkali menghantuinya.“Mas, ini salad buah yang diminta,” ucap Nuha pada suaminya ketika ART menaruh semangkuk salad untuk menemani waktu rehat mereka. Darren pun melirik pada mangkuk salad kemudian ia berusaha mengambilnya.PrangTiba-tiba saja Darren menjatuhkan mangkuk salad buah itu. Namun dengan sigap, ART sudah langsung membereskan kekacauan yang ada. “Mas, kenapa?”Nuha terkejut saat melihat suaminya yang tampak syok dan

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 89

    Dua orang wanita cantik berbeda usia sedang mengobrol di sebuah cafe. Suasana terasa tegang saat wanita berusia kepala lima itu mulai bercerita. Sebetulnya, wanita itu enggan bertemu dengannya setelah apa yang terjadi. Namun karena gadis muda itu bersikukuh akhirnya mau tak mau ia pun mengiyakan permintàan.Di sinilah mereka berada. Sebuah rooftop yang terletak di lantai dua sebuah kafe kopi yang berada tak jauh dari rumah sakit di mana gadis itu bertugas.Mereka adalah Farah dan Maesarah. “Jadi … Om Attar itu mantan tunangannya ibuku?”Farah pun menimpali cerita yang baru saja ibunya Yusuf katakan. Gadis bermanik hazel itu bertanya sekedar untuk mengkonfirmasi.Malam itu, Farah tak sengaja mendengar percakapan yang terjadi di antara ibunya dan tantenya. Namun percakapan itu hanya sekilas sehingga ia dilanda penasaran.Jika Farah bertanya pada mereka, ia yakin mereka tidak akan memberikan jawaban apapun yang memuaskan hatinya.Oleh karena itu, Farah berinisiatif bertanya langsung pad

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 88

    “Mas kenapa sih? Bete begitu!” beo Daniel pada sang kakak yang sedari tadi terlihat tidak fokus dalam bekerja. Daniel Dash sengaja datang ke kantor kakaknya, membawa sejumlah kontrak kerja hingga menjelaskan laporan soal saham perusahaan. Namun Darren Dash hanya terdiam dengan tatapan yang kosong mirip orang kesambet setan.Lama kelamaan Daniel mulai jenuh melihat respon kakaknya—yang seakan tidak menghargai usaha dirinya. Padahal ia sangat sibuk. Namun demi menyampaikan amanat perusahaan ia mengunjungi kantor pusat PT Jonathan Dash Group. “Mas Darren aku pamit pulang! Lain kali saja aku melapor,” ucap Daniel Dash kemudian membereskan berkas penting perusahaan dan memasukannya kembali ke dalam tas miliknya.“Tunggu! Apa? Kau bahas apa tadi? Sorry, Mas lagi banyak pikiran, jadi gak fokus,” imbuh Darren mengklarifikasi. Seharusnya, Darren juga bisa menahan diri untuk tidak melamun saat jam kerja. Namun siang itu seperti siang sebelumnya, ia masih kepikiran soal omongan Attar dan sikap

DMCA.com Protection Status