Share

Bab 76

Attar menggeleng ribut saat mendengar usulan istrinya. Ia tidak terima keputusan sang ayah. Bukan ia tidak simpati pada permintàan terakhir ayahnya, namun ia tidak ingin putranya menjadi tumbal permintàannya yang tidak masuk akal.

Sebelumnya Kiai Ashabi tidak mengurusi terlampau jauh tentang jodoh Yusuf. Mungkin dulu ia selalu ikut intervensi dalam menentukan jodoh anak-anaknya. Namun, anehnya, sebelumnya ia tidak membahas lagi soal Yusuf. Yusuf berbeda dengan dirinya.

Yusuf baru saja sembuh dan melewati masa tersulit dalam hidupnya.

Dilematis!

Attar pun memilih keluar dari kamar mewah sang ayah. Ia pun memilih ke kamar mandi dan mengambil air wudhu. Pria berhidung bangir itu lantas memilih pergi ke masjid pesantren untuk menenangkan dirinya.

Sungguh, Attar tidak ingin putranya mengalami hal yang sama seperti dirinya. Bahkan untuk urusan jodoh pun harus diatur.

Sisi lain, Yusuf hanya terdiam di ruang tamu dengan tatapan yang tertuju pada bunga anggrek di luar jendela kaca. Bayangan
Piemar

Happy reading my Goodreaders.

| 8
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status