Share

Bab 72

Author: Piemar
last update Last Updated: 2024-09-25 09:35:16
“Berani sekali kau menampar wajahku, Bitc*!” umpat pemuda itu tak terima karena tamparan Farah yang sukses mempermalukannya. Pemuda itu menjadi tontonan dan hiburan para pengunjung kedai. Sebagian besar mendukung Farah karena melihat sikap pemuda itu yang tidak sopan.

Karena tak terima, pemuda tadi langsung mengangkat tangannya hendak menampar balik Farah. Yusuf hanya bisa menggeram pelan menyaksikan adegan itu. Ia pun lantas menggerakan kursi rodanya ingin menghadang pemuda yang lancang itu.

Namun sebelum rencananya terwujud, seseorang menahan tamparan pemuda tadi. Seorang pemuda bertubuh tinggi menjulang mencekal pergelangan tangan pemuda tengil tersebut seraya menatapnya dengan tatapan yang menghunus tajam. Bahkan ia berhasil mengunci tubuh pemuda itu dan mem-piting lehernya. Hingga ia memohon-mohon minta dilepaskan.

“Ampun, ampun!” katanya dengan penuh harap.

“Kau bilang ampun? Keluar kau dari sini!”

Pemuda bermasker itu langsung mendorong pemuda tengil tadi hingga jatuh terhuyung
Piemar

Thank you for your support.

| 8
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 73

    Seminggu berlalu dengan begitu cepat, setelah pertemuan dengan Yusuf, Farah merasa gelisah. Bukan tanpa alasan, Yusuf tidak bisa dihubungi. Hal tersebut membuatnya tersiksa karena Yusuf lagi-lagi menghilang tanpa kabar. Farah sempat berpikir jika Yusuf menjauhinya karena bullyan pemuda tengil sewaktu di kedai es krim. Namun ia merasa ada alasan lain yang tidak diketahuinya. Mungkin Yusuf kecewa padanya? Bisa jadi kan?Gadis itu berusaha memaklumi kondisi mental Yusuf mungkin begitu rapuh setelah mengalami kecelakaan yang membuatnya lumpuh. Ia berusaha memahaminya kendati ia juga ingin dipahami olehnya.“Yusuf, kau masih marah ya?”gumam Farah sembari mengaduk-aduk jus mangga yang berada di atas meja. Ia duduk termenung lama di kafetaria rumah sakit sembari memikirkan tentang Yusuf. Padahal makan siang sudah selesai sedari tadi. Itupun ia hanya makan porsi nasi sedikit seperti orang sedang diet.Bahkan selama ia ngantor menjadi asisten dr. Ni Luh, ia tidak bisa bertemu dengan pemuda ta

    Last Updated : 2024-09-26
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 74

    “Mas, ada berita buruk!”Salwa segera menghampiri suaminya yang kini tengah memainkan laptop miliknya, memeriksa laporan keuangan cafe. Meskipun ia mengelola perusahaan, ia pun masih mengelola cafe kopi yang kini sudah memiliki banyak cabang di beberapa daerah di tanah air.“Apa Yang? Bentar ya,” jawab Daniel Dash sembari membetulkan kacamata bacanya. Salwa yang merasa diabaikan mendecak sebal mendengar jawaban sang suami. Ia mendadak malas membicarakan hal penting tentang keponakan mereka padanya. Melihat suaminya yang sangat sibuk hingga membawa urusan pekerjaan ke rumah, membuatnya jengkel. Padahal ia juga sudah sangat sibuk sebagai seorang dokter bedah sekaligus pemilik rumah sakit yang dikelolanya. Wanita bertubuh jangkung itu memilih merebahkan tubuhnya yang letih di atas ranjang king size. Ia pun memainkan ponselnya dengan ogah-ogahan, berharap rasa kantuk menyambanginya.Jarum pendek sudah merangkak pada angka sepuluh, namun suaminya masih saja berkutat dengan layar laptopnya

    Last Updated : 2024-09-27
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 75

    “Sayang, apa kau menyesal menikah dengan Mas?”Daniel tiba-tiba saja teringat masa lalunya hingga membuatnya overthinking dan khawatir. Ia begitu takut jika keponakan kesayangannya-Farah akan membencinya setelah mengetahui bahwa ia pernah melukai dan menyakiti ibunya.Pria bermanik amber itu bukan mengkhawatirkan soal hubungan Farah dan Yusuf. Namun sangat jauh! Kisah mereka dimulai oleh dendam dirinya pada Mariyam Nuha. Semua berawal darinya. Rasa cinta, kagum dan benci pada Mariyam Nuha membuatnya melakukan aksi balas dendam yang sangat keji.Awal kisah itu tentu saja berdampak pada hubungan Farah dengan lelaki yang dicintainya.“Apa ya?”Salwa berpura-pura tengah berpikir keras. Beberapa kali ia menjentikkan jarinya pada dagu lancip. Ia senang sekali menggoda suaminya. Sial, ia tidak tahu isi kepala suaminya yang berisik.“Aku menyesal!”Daniel tersentak mendengar perkataan istrinya. Seketika raut wajahnya berubah masam.“Aku menyesal mengapa aku tidak bertemu dengan Mas saat Mas m

    Last Updated : 2024-09-28
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 76

    Attar menggeleng ribut saat mendengar usulan istrinya. Ia tidak terima keputusan sang ayah. Bukan ia tidak simpati pada permintàan terakhir ayahnya, namun ia tidak ingin putranya menjadi tumbal permintàannya yang tidak masuk akal.Sebelumnya Kiai Ashabi tidak mengurusi terlampau jauh tentang jodoh Yusuf. Mungkin dulu ia selalu ikut intervensi dalam menentukan jodoh anak-anaknya. Namun, anehnya, sebelumnya ia tidak membahas lagi soal Yusuf. Yusuf berbeda dengan dirinya. Yusuf baru saja sembuh dan melewati masa tersulit dalam hidupnya. Dilematis!Attar pun memilih keluar dari kamar mewah sang ayah. Ia pun memilih ke kamar mandi dan mengambil air wudhu. Pria berhidung bangir itu lantas memilih pergi ke masjid pesantren untuk menenangkan dirinya. Sungguh, Attar tidak ingin putranya mengalami hal yang sama seperti dirinya. Bahkan untuk urusan jodoh pun harus diatur. Sisi lain, Yusuf hanya terdiam di ruang tamu dengan tatapan yang tertuju pada bunga anggrek di luar jendela kaca. Bayangan

    Last Updated : 2024-09-29
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 77

    Salwa berdehem untuk menormalkan suasana hatinya. Bagaimanapun caranya, ia harus segera menjauhkan Yusuf dari Farah. Lebih baik Farah patah hati sekarang daripada nanti ketika ia sudah terlampau mencintainya.“Farah, Aunty yakin, kau pasti bisa mendapatkan seseorang yang lebih dari Yusuf.”Salwa mengatakan itu dengan tanpa beban. Padahal Farah yang mendengarnya merasa tersentak mendengar perkataan tantenya yang seakan tidak merestui hubungan mereka. Mungkin karena Yusuf cacat sehingga membuatnya menjadi sebuah alasan.“Maksud Aunty?” tanya Farah dengan menahan kekesalan dalam hati. Jika orang yang melarangnya ialah temannya mungkin ia akan langsung membantahnya. Namun, orang yang melarangnya ialah sosok Tante yang dihormatinya, oleh karena itu ia berusaha tidak tersulut emosi.“Sayang, begini, kau tau sendiri, Ayah dan Ibu sangat menyayangimu. Mereka bahkan melindungimu secara berlebihan. Kemanapun kau pergi kau harus ditemani pengawal. Dalam hal ini, sudah pasti, Ayah tidak akan mener

    Last Updated : 2024-10-03
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 78

    Farah berusaha menggedor-gedor pintu taxi karena sang supir urung membuka pintunya. Ia justru mengubah arah—rute yang dituju Farah menuju jalan yang sepi. Sang supir salah sasaran. Ia tidak tahu jika penumpang—gadis muda yang terlihat anggun dan cantik dari penampilan fisiknya ternyata seorang ahli bela diri.“Aku bilang turun!” pekik Farah dengan geram. Ke dua tangan di sisi tubuhnya sudah mengepal sempurna. Rasanya, ia ingin memukul wajah pria mesum di depannya jika tidak ingat mereka masih berada di dalam kendaraan yang melaju kencang. Jika terjadi baku hantam di dalam mobil, bisa-bisanya mereka berdua celaka. Sang supir hanya terkekeh pelan, “Kita bersenang-senang, Cantik!”Pria itu melirik Farah dari kaca spion tengah. Bahkan ia sudah menyusun rencana kotor di otaknya. Dari mana dulu ia akan mulai menikmati gadis cantik dengan tubuh yang indah itu. Apalagi biasanya tubuh yang terbungkus itu pasti terjaga dan sangat indah.‘Dasar gilak! Supir mesum!’Tatapan Farah beralih pada tu

    Last Updated : 2024-10-07
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 79

    Malam itu Salwa dan Daniel berniat menjemput Farah di kantor polisi. Mereka panik saat mendengar kabar dari Farah jika dirinya nyaris dilecehkan oleh driver taxi online. Namun setelah mendengar kabar jika Farah baik-baik saja, mereka merasa lega. Kini mereka masih berada dalam perjalanan menuju kantor polisi. “Mas, itu!” Masih berada di dalam mobil, Salwa memainkan lidah di dalam mulutnya, berniat memberitahunya soal noda merah yang menempel di lehernya. Ia takut jika noda itu bisa terlihat orang lain. Bisa jadi masalah!Seketika Daniel tertawa keras ketika melihat wajahnya pada kaca spion di samping jendela. “Baby, you’re so hot!”Ingatan Daniel tertuju pada kegiatan panas dan singkat beberapa menit yang lalu. Sikap istrinya yang agresif membuat dirinya turn on. Salwa berhasil melenyapkan amarahnya. Namun, sial, saat yang sama Salwa berhasil membangunkan yang lain dari tubuhnya.Daniel lantas mengusap bekas lipstick itu dengan tisu basàh yang berada di dashboard mobil. Tatapannya ma

    Last Updated : 2024-10-12
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 80

    Farah merasa hatinya hancur mendengar bahwa Yusuf sudah mengkhitbah Elia–sosok yang ia anggap sahabatnya. Ketika Farah ingin bicara dengan Yusuf, sebaliknya, Yusuf menghindarinya. Pemuda itu sudah membulatkan tekadnya untuk mematuhi perintah ke dua orang tuanya dan tekanan keluarga besarnya.Selain itu, Yusuf merasa jika tidak ada seorang wanita pun yang bisa menerima kekurangannya seperti Elia. Maesarah berhasil membuat Yusuf patuh padanya.Waktu terasa bergulir begitu cepat. Farah akhirnya bisa lulus Fakultas kedokteran dengan nilai cumlaude. Ia juga berhasil menata hati dan hidupnya dengan menyibukan dirinya dengan bekerja sebagai dokter umum. Yusuf tidak tahu jika Farah berjuang keras untuk melupakan dirinya. Bagaimana bisa dengan mudah Farah melupakan kisah cinta pertamanya. Butuh perjuangan keras. Bahkan ia seringkali menangis semalaman ketika mengingat Yusuf dan semua kenangan indah yang pernah mereka lewati semasa sekolah. Kini gadis bermanik hazel telah menjadi dokter intern

    Last Updated : 2024-10-17

Latest chapter

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Extra part

    Setahun kemudian,Yusuf dan Farah kini sudah tinggal terpisah dari keluarganya masing-masing. Sebagai seorang suami yang bertanggung jawab, Yusuf membangun sebuah rumah mewah untuk istrinya. Tak kalah mewah dengan rumah keluarga istrinya.Karena Yusuf seorang yang paham agama sehingga ia meyakini bahwa ia harus memberikan yang terbaik untuk istrinya. Bahkan ia memberikan nafkah terbaik, lebih baik dari apa yang istrinya dapatkan dari ayahnya. Yusuf bekerja keras di perusahaan sang ayah. Ia juga menjadi dosen di salah satu perguruan tinggi swasta di akhir pekan untuk mengamalkan ilmunya dalam ilmu Quran dan hadist. Selain itu, pemuda tampan itu membuat buku dan banyak melakukan seminar dan workshop sebagai seorang penulis dan pendidik.Malam itu, Yusuf pulang terlambat ke rumah. Tepat pukul sembilan malam, ia baru saja memarkirkan kendaraan SUV miliknya di halaman rumahnya yang sangat asri.Rumah itu dibangun di atas lahan hektaran. Pemuda yang visioner itu ingin kelak memiliki banyak

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 95 (happy ending)

    Perlahan, Yusuf pun melepas jilbab Farah dan tersenyum menatapnya. Tangannya dengan lembut melepas ikatan rambut Farah hingga membuat rambutnya terburai. Rambutnya yang hitam nan panjang mencuri atensinya.Tanpa sàdar, Yusuf merengkuh sejumput rambutnya yang halus kemudian menciumnya seraya memejamkan matanya. Farah menatap suaminya dengan tatapan penuh damba. Pemuda tampan itu kita sudah menjadi miliknya seutuhnya.“Yusuf, aku mau mandi,” ucap Farah dengan gugup. Berdekatan dengan Yusuf sungguh membuat tubuhnya panas dingin. Ia butuh waktu untuk beradaptasi dengan suaminya.“Tentu, Sayang,” jawab Yusuf sembari berdiri. Pemuda tampan itu berjalan menuju lemari dan mengambil handuk. Kemudian ia menoleh ke arah Farah yang masih sibuk merapikan aksesoris pengàntin. “Sayang, ini handuknya. Aku taruh di atas nakas.”Dipanggil dengan sebutan sayang, Farah semakin salah tingkah. Ia lantas berpikir nama panggilan untuk suaminya. “Yusuf, aku harus memanggilmu apa? Hum, meskipun kita seumuran, k

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 94

    Sebulan berlalu. Persiapan pernikahan Farah dan Yusuf sudah rampung. Hari bahagia yang dinantikan itu telah tiba. Setelah melewati berbagai macam ujian dan rintangan dalam kisah cinta mereka, akhirnya, Farah dan Yusuf bisa bersanding di sebuah tempat yang sakral dan suci.Pagi itu, pukul 09.00 WIB Farah dan Yusuf akan melangsungkan akad walimah yang diadakan di ballroom salah satu hotel bintang lima milik sang ayah. Di pelaminan, Yusuf dan sang ayah—Attar serta pamannya sudah bergabung dengan keluarga inti pihak perempuan; Darren Dash, Jonathan Dash yang kini sudah duduk di kursi roda, Naufal Alatas, Daniel Dash, penghulu, dan saksi. Di tempat yang berbeda Farah ditemani sang ibu dan keluarga perempuannya menunggu detik demi detik acara yang sakral itu dimulai. Pernikahan diadakan secara syariat di mana pihak lelaki dan perempuan dipisah.Suara microphone mulai menggema. Seorang MC mulai mengarahkan acara hingga tibalah waktunya Yusuf mengucapkan kalimat ijab qabul dengan lantang. Set

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 93

    Darren mendapat telepon dari asistennya yang mengatakan bahwa putrinya mengendarakan mobil mewahnya dengan sangat cepat menuju pantai. Ia terkejut mendengarnya dan langsung berniat menyusul putrinya. Ia memiliki firasat buruk. Semenjak pagi ia merasa tak enak hati. Ia terus memikirkan putrinya.Tak biasanya putrinya pergi bepergian jauh tanpa mengabarinya. Terdengar aneh bukan!Darren Dash semakin tersulut emosi saat ia berada di jalan menuju pantai yang biasa putrinya kunjungi, ia melihat mobil Yusuf berada di depannya. Tak lain tak bukan, pemuda itu juga terlihat akan pergi ke pantai. Bahkan ia melajukan kendaraannya dengan sangat cepat. Sisi lain, Darren Dash memilih memelankan laju kendaraannya karena ingin tahu apa yang mereka lakukan di pantai berduaan. Tak bisa dibiarkan! Farah sudah keterlaluan.Darren berzikir untuk mengendalikan emosinya. Ia pun melihat mobil milik Yusuf sudah terparkir di area parkir yang luas area pantai. Pria dewasa itu terus melangkahkan kakinya, berjal

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 92

    Setelah kejadian kecelakaan tadi, Yusuf tergesa-gesa mengejar kembali Farah meskipun kendaraannya ketinggalan jauh. Pemuda itu hanya mengkhawatirkan kondisi gadis itu yang tengah kalut. Kabar tentang cerita masa lalu ke dua orang tuanya sungguh melukai batinnya. Saat ini gadis bermanik hazel itu belum menerima fakta mengejutkan itu.“Argh! Farah jangan bertindak bodoh!” geram Yusuf usai membanting ponselnya hingga terbanting ke atas kursi. Beruntung, ponsel itu tidak jatuh ke kolong kursi mobil.Nomor telepon Farah tidaklah aktif. Yusuf hanya bisa menghela nafas berat mengingat karakter Farah yang memang keras kepala.“Allah, lindungilah Farah. Amin,” gumam Yusuf tak henti-hentinya berzikir. Yusuf mengedarkan pandangannya mencari mobil putih milik Farah. Sial, di jalan yang dilewatinya ada banyak mobil putih namun bukan mobil Farah barang tentu. Mobil Farah termasuk mobil mewah.Yusuf pun menepikan mobilnya menuju pom bensin terdekat. Ia akan mengisi bahan bakar terlebih dahulu untuk

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 91

    Semua orang yang berada di cafe panik saat melihat adegan yang terjadi di antara Farah dan Elia.Tanpa belas kasih, Elia mengambil cangkir kopi dari nampan—yang dibawa pelayan kemudian menumpahkannya pada wajah Farah dengan gerakan yang sangat cepat.Namun, sebuah pertolongan datang. Dengan gerakan yang lihai dan gesit, sosok pemuda tampan maju, berusaha melindungi Farah. Ia memeluk Farah. Meski tidak benar-benar memeluk karena ke dua tangannya tidak menyentuh tubuh gadis itu.Farah hanya memejamkan matanya reflek saat air cipratan itu mengenai pipinya. Namun saat ia membelakan matanya, ia tersentak kaget, karena Yusuf berada di sana melindunginya dari aksi keji Elia. Kini punggung Yusuf yang terkena cipratan kopi yang panas itu.“Yusuf,” imbuh Farah dengan berurai air mata. Entahlah, perasaan Farah berkecamuk. Cerita dari bibir Elia tentang ayahnya dan menatap Yusuf yang selalu saja menjadi garda terdepan dalam menolongnya, membuat lelehan air mata terus menerus menetes.Tatapan Yusuf

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 90

    Di sebuah ruang keluarga bernuansa mewah, terlihat sepasang suami dan istri yang sedang duduk berdua sembari menikmati tontonan chanel luar negeri—yang tengah menampilkan sebuah destinasi wisata di Eropa.“Mas, indah sekali ya? Aku pengen jalan-jalan lagi sekeluarga. Berkeliling Eropa dan menikmati musim semi yang indah di sana.”Nuha mengungkapkan keinginannya saat tatapannya tertuju pada colosseum Roma yang berdiri pongah.Darren hanya mengangguk pelan. Meskipun raganya berada di sana, namun pikiran Darren terseret pada memori-memori kelam nan buruk yang seringkali menghantuinya.“Mas, ini salad buah yang diminta,” ucap Nuha pada suaminya ketika ART menaruh semangkuk salad untuk menemani waktu rehat mereka. Darren pun melirik pada mangkuk salad kemudian ia berusaha mengambilnya.PrangTiba-tiba saja Darren menjatuhkan mangkuk salad buah itu. Namun dengan sigap, ART sudah langsung membereskan kekacauan yang ada. “Mas, kenapa?”Nuha terkejut saat melihat suaminya yang tampak syok dan

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 89

    Dua orang wanita cantik berbeda usia sedang mengobrol di sebuah cafe. Suasana terasa tegang saat wanita berusia kepala lima itu mulai bercerita. Sebetulnya, wanita itu enggan bertemu dengannya setelah apa yang terjadi. Namun karena gadis muda itu bersikukuh akhirnya mau tak mau ia pun mengiyakan permintàan.Di sinilah mereka berada. Sebuah rooftop yang terletak di lantai dua sebuah kafe kopi yang berada tak jauh dari rumah sakit di mana gadis itu bertugas.Mereka adalah Farah dan Maesarah. “Jadi … Om Attar itu mantan tunangannya ibuku?”Farah pun menimpali cerita yang baru saja ibunya Yusuf katakan. Gadis bermanik hazel itu bertanya sekedar untuk mengkonfirmasi.Malam itu, Farah tak sengaja mendengar percakapan yang terjadi di antara ibunya dan tantenya. Namun percakapan itu hanya sekilas sehingga ia dilanda penasaran.Jika Farah bertanya pada mereka, ia yakin mereka tidak akan memberikan jawaban apapun yang memuaskan hatinya.Oleh karena itu, Farah berinisiatif bertanya langsung pad

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 88

    “Mas kenapa sih? Bete begitu!” beo Daniel pada sang kakak yang sedari tadi terlihat tidak fokus dalam bekerja. Daniel Dash sengaja datang ke kantor kakaknya, membawa sejumlah kontrak kerja hingga menjelaskan laporan soal saham perusahaan. Namun Darren Dash hanya terdiam dengan tatapan yang kosong mirip orang kesambet setan.Lama kelamaan Daniel mulai jenuh melihat respon kakaknya—yang seakan tidak menghargai usaha dirinya. Padahal ia sangat sibuk. Namun demi menyampaikan amanat perusahaan ia mengunjungi kantor pusat PT Jonathan Dash Group. “Mas Darren aku pamit pulang! Lain kali saja aku melapor,” ucap Daniel Dash kemudian membereskan berkas penting perusahaan dan memasukannya kembali ke dalam tas miliknya.“Tunggu! Apa? Kau bahas apa tadi? Sorry, Mas lagi banyak pikiran, jadi gak fokus,” imbuh Darren mengklarifikasi. Seharusnya, Darren juga bisa menahan diri untuk tidak melamun saat jam kerja. Namun siang itu seperti siang sebelumnya, ia masih kepikiran soal omongan Attar dan sikap

DMCA.com Protection Status