All Chapters of Dinodai Sebelum Malam Pertama: Chapter 351 - Chapter 360

686 Chapters

Bab 49 Emosi dan emosional

“I want you,” bisik Violeta dengan suara sensual dan tangan lentiknya membelai pipi Daniel Dash. Gadis itu sudah menanggalkan urat malu bahkan pakaiannya demi menggoda sang pemuda yang kini sudah menjadi obsesinya. Jika dulu mendapat perlakuan manis dari wanita cantik nan sexi, mantan cassanova sekaligus mantan idola kampus berwajah bule tersebut akan langsung luluh, mendapat sentuhan para wanita. Karena itu kelemahannya. Namun saat ini, jangankan merasa tergoda mendapat sentuhan yang membuat sekujur bulu romanya merinding bagaikan jarum, kebalikannya, perasaannya justru merasa bersalah. Semua serba terbalik. Pikirannya bukan lagi disibukan oleh fantasi liar, adegan ranjang dengan gadis berparas cantik nan molek di hadapannya. Namun pikirannya disibukan oleh gadis berhijab yang sukses mengobrak-abrik perasaannya. Rasa bersalah karena berdua dengan gadis itu meski tak sengaja. Gadis itu mengekori langkah kakinya ketika ia masuk kamar secara diam-diam. “Violeta, keluar sekarang!” ti
Read more

Bab 50 Diam-diam perhatian

Bab 50 Diam-diam perhatianDi atas bumi ini ku berpijakPada jiwa yang tenang di harikuTak pernah ada duka yang terlintasKu bahagiaIngin ku lukis semua hidup iniDengan cinta dan cita yang terindahMasa muda yang tak pernah kan mendung Ku bahagiaDi balik lantunan lagu romantis yang disenandungkan oleh Bunda Melly, semua anak murid yang tengah melakukan class meeting dengan diisi acara pertandingan olahraga tiba-tiba berhenti bergerak. Slow motion mendadak.Musababnya ialah musik pop yang tak biasa mereka dengar muncul memenuhi sound system di lapangan. Syak wasangka mencuat. Mereka mengenal dengan sangat baik siapa penggemar atau penggila lagu tersebut. Wanita paruh baya cantik tapi berwajah ketus dan sialnya seorang guru BK.Bulu roma mereka merinding ketika otak mereka berhenti berpikir dan teringat satu nama. Wali kelas Linda ialah pelakunya. Dengan memutar lagu kesayangannya berarti Linda sedang dalam kondisi buruk emosinya. Ia pasti tengah menghukum murid yang bandel dan mel
Read more

Bab 51 Acara kelulusan sekolah

Seorang pemuda sudah siap berdandan rapi. Outfit yang ia kenakan kali ini terlihat santai, sopan dan jauh dari kesan urakan.Ia mengenakan setelan kemeja berwarna putih dan celana berbahan denim berwarna dark blue. Tak lupa rambutnya ia sisir dengan rapi kemudian ia ikat dengan karet karena rambutnya mulai memanjang. Sepasang sepatu sneaker ia pakai untuk melengkapi penampilannya hari itu.Sebuah parfum beraroma amberwood ia semprot ke tubuhnya hingga harumnya yang memabukkan seperti feromon menguar beberapa meter tertinggal ketika ia lewat.“Mas Daniel, yuk!” ucap Riko di bibir pintu flat, penampilannya juga terlihat rapi seperti majikannya.“Mana kunci mobil?” tanya Daniel mengedarkan pandangannya ke meja ruang tamu.“Mas Daniel ini kuncinya!”Riko mengangkat kerincing kunci ke hadapan tuan mudanya. Daniel menyambar kunci tersebut lantas berlari kecil keluar melewati anak tangga di depan pintu.“Aku akan menyetir. Jika aku lelah, gantian,” ucap Daniel berjalan dengan begitu bersem
Read more

Bab 52 Taruhan!

“Salwa, aku tak yakin Ummi ngijinin. Soalnya acaranya malam.”Tiba-tiba Neng Mas berkomentar setelah sebelumnya ia menyetujui untuk pergi merayakan pesta acara kelulusan yang diadakan oleh salah satu teman sekelas mereka.Ia merasa gamang jika sahabatnya itu mendapat ijin dari ibunya. Aruni sangat ketat dan tak mudah mengiyakan permintaan anak-anaknya meski kadangkala anak-anaknya juga tak kalah menyerah.“Hem, betul juga. Tapi, tenang semua bisa diatur kok.”Salwa tetap bersikukuh. “Kalau cafe punya Widia ‘kan dekat rumah Teh Nuha. Pasti diijinin.”“Oke, kalau begitu,” sahut Neng Mas antusias.“Acara utama, makan-makan di sana bebas sebagai pesta kelulusan. Hiburan diisi nyanyian. Tiup lilin. Penyerahan kado buat si Widia. bintang tamunya loh, penyanyi cowok yang lagi viral. Adiguna Jen.”Acep membacakan isi undangan virtual dari Widia. “Satu lagi, dresscode baju seragam sekolah kita.”“Serius? Ada Adiguna Jen?” tanya Salwa tak percaya dengan apa yang ia dengar.“What? Pake baju sera
Read more

Bab 53 Dijebak musuh

“Mas tidak pulang ke rumah?” tanya Riko sembari menyeret koper milik Daniel.Daniel menoleh dan tersenyum tipis, tak biasanya.“Aku tak sabar bertemu Raja. Aku akan melihat perkembangan cafe. Setelah kejadian perampokan itu, aku hanya sekali mengecek keadaan cafe. Tapi, kami selalu komunikasi. Raja orangnya amanat dan jujur. Di tangannya, cafe berjalan lagi. Setelah lihat cafe baru pulang ke rumah,” jawab Daniel dengan antusias.“Mas, gak pengen ketemu si anu loh,” goda Riko sembari berdehem.“Hem, aku tak sanggup kalau bertemu sebentar lalu harus berpisah. Aku pengen cepet …”“Cepet, apa Mas? Halalin!”“Kau kepo Riko, lama kelamaan,”Daniel berjalan lebih dulu menuju taxi yang dipesannya. Dari bandara Soetta mereka menaiki taxi online dan melesat berangkat menuju cafe miliknya yang dikelola oleh Raja. Cafe tersebut berada di Jakarta Pusat.“Sudah lama Bro?”Daniel dan Raja saling bersalaman dan berpelukan ketika mereka tiba.“Maaf Ja, kau jadi bolak-balik cafe.”“It’s okay, Bro! Aku
Read more

Bab 54 Salah target

“Kenapa lo cengengesan Zen?” Lisa menyenggol lengan mantan kekasihnya yang seorang mahasiswa. Mereka tengah berdiri dekat taman sembari menyesap rokok. Meskipun Lisa menimba ilmu di sekolah madrasah aliyah, namun ia seorang anak yang pembangkang dan kritis mirip Salwa Salsabila. Ia selalu ingin tahu dunia luar termasuk pergaulannya. Mungkin kenakalannya lebih daripada Salwa, ia berpacaran dan merokok tanpa sepengetahuan ke dua orang tuanya. “Serius lo masih inget first kiss sama gue? Hem, I am good kisser,” Zen mengerlingkan matanya pada Lisa. Ia tersenyum jumawa. “Gue inget lah, kan lo nyuri ciuman pertama gue! Nyosor kayak bebek! Sialan!” sahut Lisa dengan mendelik tajam. Ia menginjak sepatu Zen hingga sang empunya meringis. “Lo ngambek makin cantik aja, Lisa!” pujinya dengan mengedipkan sebelah matanya. “Lo kalo muji pasti ada maunya. Emang dasar playboy lo!” Lisa membuang puntung rokok kemudian mengusaknya dengan sepatu sneaker miliknya. “Biarin lo ngatain gue playboy. E
Read more

Bab 55 Nafas buatan?!

Neng Mas merasa letih setelah mencari Salwa di berbagai sudut cafe termasuk setiap ruangannya. Hasilnya nihil. Salwa tak bisa ditemukan.Sang empunya acara pun, Widia sudah pulang bersama ibunya. Mereka mengira jika Salwa hanya berada di toilet. Namun Cafe masih ramai karena tentu saja ada para karyawan yang mengelolanya dan pengunjung silih berganti berdatangan.Neng Mas tak menyerah, terus mencari informasi keberadaan Salwa pada setiap orang yang ia lihat, dari mulai memperlihatkan fotonya hingga menjelaskan ciri-ciri fisiknya.Ia memutuskan untuk duduk sejenak istirahat dan meminum air putih. Namun semangat untuk mencari Salwa kembali bangkit berkali-kali lipat ketika ia mengingat satu nama yang tak lain Aruni. Bisa-bisanya Aruni menghabisinya jika ia pulang tanpa membawa Salwa.Ia langsung berdiri dan beranjak kendati nafasnya ikut memburu. Segala kekhawatiran tentang menghilang sahabatnya muncul secara nyata. Mungkin Salwa diculik oleh mafia human trafficking dengan dibius. Ya,
Read more

Bab 56 Saving Sally

Ragu-ragu, Daniel membuka mulut gadis itu untuk kemudian ia beri nafas buatan lewat mulutnya. Satu-satunya cara pertolongan pertama sebelum dilarikan ke rumah sakit.Tak berselang lama Salwa bangun dan nafasnya mulai teratur. Ia mulai membelalakan mata dengan meringis. Tubuhnya terlihat sangat lemah.“Kau selalu saja membuatku panik!” omel Daniel menatap gadis itu yang terlihat sendu dan bermata sembab.Tanpa sadar karena saking bahagia melihat kondisi Salwa, Daniel mendekapnya erat dengan air mata yang berlinang. Ia mengecup pucuk kepalanya.Salwa yang tak berdaya hanya pasrah ketika Daniel membopong tubuh ringkihnya dan membawanya masuk ke dalam mobil yang sudah dibawa oleh Pak Li.Pak Li membukakan pintu jok ke dua di belakang dan mengatur memory seat, agar bisa rebahan. Salwa diletakan di sana dengan dialasi bantal di bagian bawah kepalanya. Daniel berada di sisinya, duduk bersebelahan mendampinginya. Ia sudah seperti suami yang siap siaga.“Kenapa Non Salwa?” tanya Pak Li panik n
Read more

Bab 57 Memburu pelaku!

Malam itu, semenjak kepergian Salwa, perasaan Aruni sebagai seorang ibu gundah gulana. Ia terus menerus kepikiran putrinya tersebut dengan tanpa alasan. Piring porselen yang dibawanya tiba-tiba jatuh sehingga menyebabkannya pecah menjadi beberapa potongan dan pecahan kecil. Pun, ketika ia tengah menguliti kulit buah mangga untuk menghidangkannya saat makan malam dirinya bersama Rasyid tiba-tiba saja pisau buah tersebut menyabet ujung jarinya hingga bersimbah darah. Ini tidak benar, kilahnya. Pasti terjadi sesuatu pada putrinya yang saat ini tengah berada di luar jangkauannya. Melihat sang ibu setengah melamun di bibir pintu penghubung dapur, Rasyid memanggil ibunya. “Ummi, ada apa?” tanya Rasyid penasaran dengan apa yang ia lihat. Ibunya melamun seperti tengah memiliki masalah yang berat. Sepengetahuannya, tipikal Aruni ketika punya masalah selalu memendamnya sendiri. Bahkan ia mampu menyimpannya rapat-rapat. Sendiri. “Ah, Rasyid, apa?” Kurang fokus, Aruni balik bertanya pada put
Read more

Bab 58 Konspirasi

Beberapa hari yang lalu, di depan gerbang sekolah MA Al Fatma, beberapa murid hilir mudik keluar masuk area sekolah karena hari itu kegiatan belajar-mengajar tidaklah efektif. Jam kosong usai diselenggarakannya assessment nasional digunakan dengan pertandingan olahraga antar kelas. Oleh karena itu suasana sekolah senantiasa riuh ramai dan tak pernah sepi.Seorang wanita dalam balutan kasual mengenakan kerudung yang asal, serupa selendang terlihat memasuki area sekolah mengikuti gerak beberapa murid kelas dua belas.Siapapun tidak akan menyangka jika wanita muda yang masuk ialah wanita asing sebab pada saat yang sama ada beberapa alumnus sekolah tersebut yang datang berkunjung mengenakan pakaian bebas.Ia memakai kaca mata hitam dan masker sehingga wajahnya tak kelihatan. Tempat yang ia tuju ialah kantin sekolah. Ia akan menggali informasi tentang seorang gadis yang menimba ilmu di sana.Biasanya kantin ramai dan acapkali dijadikan tempat para murid berkumpul dan mengobrol sehingga ia
Read more
PREV
1
...
3435363738
...
69
DMCA.com Protection Status