Share

Bab 56 Saving Sally

Penulis: Piemar
last update Terakhir Diperbarui: 2023-10-17 19:54:08

Ragu-ragu, Daniel membuka mulut gadis itu untuk kemudian ia beri nafas buatan lewat mulutnya. Satu-satunya cara pertolongan pertama sebelum dilarikan ke rumah sakit.

Tak berselang lama Salwa bangun dan nafasnya mulai teratur. Ia mulai membelalakan mata dengan meringis. Tubuhnya terlihat sangat lemah.

“Kau selalu saja membuatku panik!” omel Daniel menatap gadis itu yang terlihat sendu dan bermata sembab.

Tanpa sadar karena saking bahagia melihat kondisi Salwa, Daniel mendekapnya erat dengan air mata yang berlinang. Ia mengecup pucuk kepalanya.

Salwa yang tak berdaya hanya pasrah ketika Daniel membopong tubuh ringkihnya dan membawanya masuk ke dalam mobil yang sudah dibawa oleh Pak Li.

Pak Li membukakan pintu jok ke dua di belakang dan mengatur memory seat, agar bisa rebahan. Salwa diletakan di sana dengan dialasi bantal di bagian bawah kepalanya. Daniel berada di sisinya, duduk bersebelahan mendampinginya. Ia sudah seperti suami yang siap siaga.

“Kenapa Non Salwa?” tanya Pak Li panik n
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Sarah jasmine Salamah
lanjuttt kak...asyikk ada lampu hijau dr ummi
goodnovel comment avatar
Dhivia Rifki
lanjut thir msh penasaran siapa yg jebak Sally
goodnovel comment avatar
jihan sufyan
next kak.......
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 57 Memburu pelaku!

    Malam itu, semenjak kepergian Salwa, perasaan Aruni sebagai seorang ibu gundah gulana. Ia terus menerus kepikiran putrinya tersebut dengan tanpa alasan. Piring porselen yang dibawanya tiba-tiba jatuh sehingga menyebabkannya pecah menjadi beberapa potongan dan pecahan kecil. Pun, ketika ia tengah menguliti kulit buah mangga untuk menghidangkannya saat makan malam dirinya bersama Rasyid tiba-tiba saja pisau buah tersebut menyabet ujung jarinya hingga bersimbah darah. Ini tidak benar, kilahnya. Pasti terjadi sesuatu pada putrinya yang saat ini tengah berada di luar jangkauannya. Melihat sang ibu setengah melamun di bibir pintu penghubung dapur, Rasyid memanggil ibunya. “Ummi, ada apa?” tanya Rasyid penasaran dengan apa yang ia lihat. Ibunya melamun seperti tengah memiliki masalah yang berat. Sepengetahuannya, tipikal Aruni ketika punya masalah selalu memendamnya sendiri. Bahkan ia mampu menyimpannya rapat-rapat. Sendiri. “Ah, Rasyid, apa?” Kurang fokus, Aruni balik bertanya pada put

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-18
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 58 Konspirasi

    Beberapa hari yang lalu, di depan gerbang sekolah MA Al Fatma, beberapa murid hilir mudik keluar masuk area sekolah karena hari itu kegiatan belajar-mengajar tidaklah efektif. Jam kosong usai diselenggarakannya assessment nasional digunakan dengan pertandingan olahraga antar kelas. Oleh karena itu suasana sekolah senantiasa riuh ramai dan tak pernah sepi.Seorang wanita dalam balutan kasual mengenakan kerudung yang asal, serupa selendang terlihat memasuki area sekolah mengikuti gerak beberapa murid kelas dua belas.Siapapun tidak akan menyangka jika wanita muda yang masuk ialah wanita asing sebab pada saat yang sama ada beberapa alumnus sekolah tersebut yang datang berkunjung mengenakan pakaian bebas.Ia memakai kaca mata hitam dan masker sehingga wajahnya tak kelihatan. Tempat yang ia tuju ialah kantin sekolah. Ia akan menggali informasi tentang seorang gadis yang menimba ilmu di sana.Biasanya kantin ramai dan acapkali dijadikan tempat para murid berkumpul dan mengobrol sehingga ia

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-19
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 59 Api dibalas api?!

    Daniel mendengus kasar ketika mendengar kabar dari security bahwa Violeta sedang pergi keluar kota bersama ibunya. Namun security tersebut sama sekali tidak memberitahu kemana tujuan kepergian mereka.Sebuah pesan notifikasi dari Salwa Salsabila meredam kekesalan dan amarahnya. Ia begitu senang ketika melihat isi pesan gadis itu yang ingin bertemu dengannya. Tanpa mengambil tempo, Daniel langsung membalas pesannya dan menjawab bersedia datang menemuinya.Namun seketika Daniel baru teringat jika hari itu hari minggu di mana ia harus pergi menemani ibunya seperti biasa ke tempat arisan sosialitanya. “Oh, Damn! Aku bahkan lupa jika hari ini hari minggu. Mommy pasti menunggu.”Ia berpikir sejenak, apakah ia akan mengantar ibunya ke tempat arisan atau menemui gadis pemilik hatinya. Lalu ia pun memutuskan menelepon ibunya dan membatalkan untuk ikut dengannya dengan alasan mau bertemu dengan kawannya mumpung ia berada di Indo. Padahal ia ingin bertemu dengan gadis bertahi lalat sebelum ia k

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-19
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 60 Api dibalas api (2)

    Pagi itu, gadis petakilan yang tak bisa diam seperti biasa dengan semangat Cut Nyak Dien merapikan kamarnya. Ia berniat akan menata ulang kamarnya agar terlihat lebih berbeda dan indah.It’s starting point!Hari yang baru, sebagai calon mahasiswi kedokteran yang masih sedang merasakan kegamangan mau kuliah di mana.Sembari menunggu tes pada bulan depan, ia mengisi waktu senggangnya dengan banyak melakukan aktifitas positif selain belajar; beres-beres kamar termasuk rumah, berlatih silat, membantu sang ibu mengurus kebun dan kegiatan bakti sosial.Setelah diterima langsung melalui jalur prestasi pada fakultas kedokteran salah satu universitas negeri di Jogja, Aruni justru menyuruh Salwa untuk tidak mengambilnya setelah banyak pertimbangan.Setelah berbagai kejadian atau peristiwa yang dialami putri ke duanya, level kecemasan Aruni semakin berlipat. Ia meminta Salwa mengikuti tes di universitas negeri ataupun swasta yang berada di lokasi antara Bogor dan Jakarta. Ia tak ingin berjauhan

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-20
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 61 Kisah Daniel-Salwa

    Seorang gadis berjalan dengan terhuyung-huyung dan meringis kesakitan melewati lorong kampus yang sepi. Mendapat serangan yang tiba-tiba, ia tak kuasa melakukan self-defense atau upaya melindungi diri dari serangan seseorang hingga membuat tubuhnya tersakiti. Bagian lengannya terasa sangat sakit sebab terkena tendangan T dari jurus silat seorang gadis yang menjadi rivalnya dalam memperebutkan hati pemuda tampan, Daniel Dash. Sebelah telapak tangan kanannya menggapai-gapai dinding untuk menopang tubuhnya yang terasa lesu akibat tendangan mematikan dan menyakitkan yang baru saja ia alami. Ia mengira jika gadis muda itu akan bersikap seperti kakaknya yang alim dan tenang. Tak menaruh dendam. Namun di luar dugaan ‘BMKG’, sikap gadis itu bertolak belakang dengan kakaknya. Tak ada lembut-lembutnya dan bar-bar. Pantas saja ia disanjung dan dielu-elukan satu sekolah, sebab ia seorang ahli bela diri dan berkarakter keras. Wanita dengan tatanan rambut ekor kuda itu tidak masuk kelas, ia m

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-20
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 62 Terjebak di rumah calon mertua

    “Hah?”Salwa terpelongo mendengar pertanyaan menjebak dari Daniel. Apakah ia cemburu pada Violeta? Yang benar saja, seekor lalat yang tadi terbang melintas ke depan wajah gadis itu pun sudah bisa menyadari aura cemburunya.Daniel masih menanyakannya. “Biar kuperjelas! Pasti tadi kau mengikutiku karena mengira aku dan Violeta akan …”“Em, enggak gitu! Enggak!”Salwa panik sendiri, mengibaskan tangannya di depan wajahnya yang terasa panas. Ini soal harga diri! Ia tak boleh memperlihatkan rasa cemburu! Pikirnya.“Bilang aja cemburu! Aku gak kenapa-kenapa kok,”“Mister, aku lupa jika di sini bisa bayar pake debit card. Aku bayar es krim dulu ya?”Salwa menghindari pertanyaan retorik itu, beringsut dari duduknya namun Daniel segera menarik lengannya.“Duduk! Aku belum selesai bicara!” titahnya tegas.Salwa terpaksa duduk dengan tanpa melihatnya. “Argh, sepertinya aku sakit perut!”Mendadak ia mengalami gejala psikosomatis jika harus berhadapan dengan lawan jenis berduaan, apalagi membahas

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-21
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 63 Gara-gara roti sobek

    “Daniel sudah pulang, Honey?” tanya Jonathan, mematikan televisi dan merebahkan punggungnya pada sofa empuk di sebelah ranjangnya.Kinan yang baru saja memasuki kamar mendekatinya dan menatap sang suami dengan tatapan rumit.“Ada apa?”Jonathan penasaran dengan tatapan istrinya yang tak biasa. Sebelumnya Kinan tampak ceria karena sudah memperoleh tas bermerk keinginannya.“Tas nya jelek? Tak sesuai?”Sebagai suami yang royal, Jonathan menanyakan Kinan soal tas yang dibelinya. Ia tak suka jika melihat raut wajah istrinya yang kecut bagai buah asam. Seolah ia sudah menjadi suami yang gagal menyenangkan hati istrinya.Kinan menggeleng pelan dan menghela nafas.“Bukan soal tas. Ini soal Daniel. Dia baru saja pulang.”“Terus?”Jonathan beringsut, duduk mendekati istrinya.“Dia biasa kambuh! Mungkin kecapean.”Kinan menyandarkan kepalanya di atas paha Jonathan. Tangan Jonathan terulur mengusap rambutnya yang indah meski ia tak lagi muda.“Apakah Daniel buat masalah lagi? Tak minum obatnya l

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-21
  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 64 Tak punya suara

    “Mas Daniel, sudah makannya? Mbok mau ambil bekas makannya.”Seorang ART mengetuk pintu kamar Daniel dengan pelan dan suara yang agak keras sebab sedari tadi ia mematung, majikannya tak menyahut.“Apa mungkin Mas Daniel ketiduran setelah makan?” gumam wanita yang dipanggil Mbok. Kinan orang yang resik, oleh karena itu ia selalu meminta pelayan untuk segera memungut bekas makan jika makan di kamar.Terdengar suara langkah kaki di belakang Mbok tadi, Kinan berjalan menghampirinya.“Kenapa Mbok?” “Maaf, Nyonya Kinan, Mas Daniel tidak menyahut sepertinya tidur lagi usai makan.”Mbok menjawab dan beringsut mundur, mempersilakan Kinan untuk maju.Kinan langsung menerobos masuk ke dalam kamar putranya. Sudah dua jam berlalu namun Daniel tak keluar kamar, bahkan gadis yang mengantar makan malam untuknya sudah pulang ke kediaman kakaknya dengan terburu-buru.“Daniel! Apa yang kaulakukan? Kau tidak makan?”Kinan terkejut melihat putranya hanya terdiam duduk di tepi ranjang dekat nakas, dengan

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-22

Bab terbaru

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Extra part

    Setahun kemudian,Yusuf dan Farah kini sudah tinggal terpisah dari keluarganya masing-masing. Sebagai seorang suami yang bertanggung jawab, Yusuf membangun sebuah rumah mewah untuk istrinya. Tak kalah mewah dengan rumah keluarga istrinya.Karena Yusuf seorang yang paham agama sehingga ia meyakini bahwa ia harus memberikan yang terbaik untuk istrinya. Bahkan ia memberikan nafkah terbaik, lebih baik dari apa yang istrinya dapatkan dari ayahnya. Yusuf bekerja keras di perusahaan sang ayah. Ia juga menjadi dosen di salah satu perguruan tinggi swasta di akhir pekan untuk mengamalkan ilmunya dalam ilmu Quran dan hadist. Selain itu, pemuda tampan itu membuat buku dan banyak melakukan seminar dan workshop sebagai seorang penulis dan pendidik.Malam itu, Yusuf pulang terlambat ke rumah. Tepat pukul sembilan malam, ia baru saja memarkirkan kendaraan SUV miliknya di halaman rumahnya yang sangat asri.Rumah itu dibangun di atas lahan hektaran. Pemuda yang visioner itu ingin kelak memiliki banyak

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 95 (happy ending)

    Perlahan, Yusuf pun melepas jilbab Farah dan tersenyum menatapnya. Tangannya dengan lembut melepas ikatan rambut Farah hingga membuat rambutnya terburai. Rambutnya yang hitam nan panjang mencuri atensinya.Tanpa sàdar, Yusuf merengkuh sejumput rambutnya yang halus kemudian menciumnya seraya memejamkan matanya. Farah menatap suaminya dengan tatapan penuh damba. Pemuda tampan itu kita sudah menjadi miliknya seutuhnya.“Yusuf, aku mau mandi,” ucap Farah dengan gugup. Berdekatan dengan Yusuf sungguh membuat tubuhnya panas dingin. Ia butuh waktu untuk beradaptasi dengan suaminya.“Tentu, Sayang,” jawab Yusuf sembari berdiri. Pemuda tampan itu berjalan menuju lemari dan mengambil handuk. Kemudian ia menoleh ke arah Farah yang masih sibuk merapikan aksesoris pengàntin. “Sayang, ini handuknya. Aku taruh di atas nakas.”Dipanggil dengan sebutan sayang, Farah semakin salah tingkah. Ia lantas berpikir nama panggilan untuk suaminya. “Yusuf, aku harus memanggilmu apa? Hum, meskipun kita seumuran, k

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 94

    Sebulan berlalu. Persiapan pernikahan Farah dan Yusuf sudah rampung. Hari bahagia yang dinantikan itu telah tiba. Setelah melewati berbagai macam ujian dan rintangan dalam kisah cinta mereka, akhirnya, Farah dan Yusuf bisa bersanding di sebuah tempat yang sakral dan suci.Pagi itu, pukul 09.00 WIB Farah dan Yusuf akan melangsungkan akad walimah yang diadakan di ballroom salah satu hotel bintang lima milik sang ayah. Di pelaminan, Yusuf dan sang ayah—Attar serta pamannya sudah bergabung dengan keluarga inti pihak perempuan; Darren Dash, Jonathan Dash yang kini sudah duduk di kursi roda, Naufal Alatas, Daniel Dash, penghulu, dan saksi. Di tempat yang berbeda Farah ditemani sang ibu dan keluarga perempuannya menunggu detik demi detik acara yang sakral itu dimulai. Pernikahan diadakan secara syariat di mana pihak lelaki dan perempuan dipisah.Suara microphone mulai menggema. Seorang MC mulai mengarahkan acara hingga tibalah waktunya Yusuf mengucapkan kalimat ijab qabul dengan lantang. Set

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 93

    Darren mendapat telepon dari asistennya yang mengatakan bahwa putrinya mengendarakan mobil mewahnya dengan sangat cepat menuju pantai. Ia terkejut mendengarnya dan langsung berniat menyusul putrinya. Ia memiliki firasat buruk. Semenjak pagi ia merasa tak enak hati. Ia terus memikirkan putrinya.Tak biasanya putrinya pergi bepergian jauh tanpa mengabarinya. Terdengar aneh bukan!Darren Dash semakin tersulut emosi saat ia berada di jalan menuju pantai yang biasa putrinya kunjungi, ia melihat mobil Yusuf berada di depannya. Tak lain tak bukan, pemuda itu juga terlihat akan pergi ke pantai. Bahkan ia melajukan kendaraannya dengan sangat cepat. Sisi lain, Darren Dash memilih memelankan laju kendaraannya karena ingin tahu apa yang mereka lakukan di pantai berduaan. Tak bisa dibiarkan! Farah sudah keterlaluan.Darren berzikir untuk mengendalikan emosinya. Ia pun melihat mobil milik Yusuf sudah terparkir di area parkir yang luas area pantai. Pria dewasa itu terus melangkahkan kakinya, berjal

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 92

    Setelah kejadian kecelakaan tadi, Yusuf tergesa-gesa mengejar kembali Farah meskipun kendaraannya ketinggalan jauh. Pemuda itu hanya mengkhawatirkan kondisi gadis itu yang tengah kalut. Kabar tentang cerita masa lalu ke dua orang tuanya sungguh melukai batinnya. Saat ini gadis bermanik hazel itu belum menerima fakta mengejutkan itu.“Argh! Farah jangan bertindak bodoh!” geram Yusuf usai membanting ponselnya hingga terbanting ke atas kursi. Beruntung, ponsel itu tidak jatuh ke kolong kursi mobil.Nomor telepon Farah tidaklah aktif. Yusuf hanya bisa menghela nafas berat mengingat karakter Farah yang memang keras kepala.“Allah, lindungilah Farah. Amin,” gumam Yusuf tak henti-hentinya berzikir. Yusuf mengedarkan pandangannya mencari mobil putih milik Farah. Sial, di jalan yang dilewatinya ada banyak mobil putih namun bukan mobil Farah barang tentu. Mobil Farah termasuk mobil mewah.Yusuf pun menepikan mobilnya menuju pom bensin terdekat. Ia akan mengisi bahan bakar terlebih dahulu untuk

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 91

    Semua orang yang berada di cafe panik saat melihat adegan yang terjadi di antara Farah dan Elia.Tanpa belas kasih, Elia mengambil cangkir kopi dari nampan—yang dibawa pelayan kemudian menumpahkannya pada wajah Farah dengan gerakan yang sangat cepat.Namun, sebuah pertolongan datang. Dengan gerakan yang lihai dan gesit, sosok pemuda tampan maju, berusaha melindungi Farah. Ia memeluk Farah. Meski tidak benar-benar memeluk karena ke dua tangannya tidak menyentuh tubuh gadis itu.Farah hanya memejamkan matanya reflek saat air cipratan itu mengenai pipinya. Namun saat ia membelakan matanya, ia tersentak kaget, karena Yusuf berada di sana melindunginya dari aksi keji Elia. Kini punggung Yusuf yang terkena cipratan kopi yang panas itu.“Yusuf,” imbuh Farah dengan berurai air mata. Entahlah, perasaan Farah berkecamuk. Cerita dari bibir Elia tentang ayahnya dan menatap Yusuf yang selalu saja menjadi garda terdepan dalam menolongnya, membuat lelehan air mata terus menerus menetes.Tatapan Yusuf

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 90

    Di sebuah ruang keluarga bernuansa mewah, terlihat sepasang suami dan istri yang sedang duduk berdua sembari menikmati tontonan chanel luar negeri—yang tengah menampilkan sebuah destinasi wisata di Eropa.“Mas, indah sekali ya? Aku pengen jalan-jalan lagi sekeluarga. Berkeliling Eropa dan menikmati musim semi yang indah di sana.”Nuha mengungkapkan keinginannya saat tatapannya tertuju pada colosseum Roma yang berdiri pongah.Darren hanya mengangguk pelan. Meskipun raganya berada di sana, namun pikiran Darren terseret pada memori-memori kelam nan buruk yang seringkali menghantuinya.“Mas, ini salad buah yang diminta,” ucap Nuha pada suaminya ketika ART menaruh semangkuk salad untuk menemani waktu rehat mereka. Darren pun melirik pada mangkuk salad kemudian ia berusaha mengambilnya.PrangTiba-tiba saja Darren menjatuhkan mangkuk salad buah itu. Namun dengan sigap, ART sudah langsung membereskan kekacauan yang ada. “Mas, kenapa?”Nuha terkejut saat melihat suaminya yang tampak syok dan

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 89

    Dua orang wanita cantik berbeda usia sedang mengobrol di sebuah cafe. Suasana terasa tegang saat wanita berusia kepala lima itu mulai bercerita. Sebetulnya, wanita itu enggan bertemu dengannya setelah apa yang terjadi. Namun karena gadis muda itu bersikukuh akhirnya mau tak mau ia pun mengiyakan permintàan.Di sinilah mereka berada. Sebuah rooftop yang terletak di lantai dua sebuah kafe kopi yang berada tak jauh dari rumah sakit di mana gadis itu bertugas.Mereka adalah Farah dan Maesarah. “Jadi … Om Attar itu mantan tunangannya ibuku?”Farah pun menimpali cerita yang baru saja ibunya Yusuf katakan. Gadis bermanik hazel itu bertanya sekedar untuk mengkonfirmasi.Malam itu, Farah tak sengaja mendengar percakapan yang terjadi di antara ibunya dan tantenya. Namun percakapan itu hanya sekilas sehingga ia dilanda penasaran.Jika Farah bertanya pada mereka, ia yakin mereka tidak akan memberikan jawaban apapun yang memuaskan hatinya.Oleh karena itu, Farah berinisiatif bertanya langsung pad

  • Dinodai Sebelum Malam Pertama   Bab 88

    “Mas kenapa sih? Bete begitu!” beo Daniel pada sang kakak yang sedari tadi terlihat tidak fokus dalam bekerja. Daniel Dash sengaja datang ke kantor kakaknya, membawa sejumlah kontrak kerja hingga menjelaskan laporan soal saham perusahaan. Namun Darren Dash hanya terdiam dengan tatapan yang kosong mirip orang kesambet setan.Lama kelamaan Daniel mulai jenuh melihat respon kakaknya—yang seakan tidak menghargai usaha dirinya. Padahal ia sangat sibuk. Namun demi menyampaikan amanat perusahaan ia mengunjungi kantor pusat PT Jonathan Dash Group. “Mas Darren aku pamit pulang! Lain kali saja aku melapor,” ucap Daniel Dash kemudian membereskan berkas penting perusahaan dan memasukannya kembali ke dalam tas miliknya.“Tunggu! Apa? Kau bahas apa tadi? Sorry, Mas lagi banyak pikiran, jadi gak fokus,” imbuh Darren mengklarifikasi. Seharusnya, Darren juga bisa menahan diri untuk tidak melamun saat jam kerja. Namun siang itu seperti siang sebelumnya, ia masih kepikiran soal omongan Attar dan sikap

DMCA.com Protection Status