Semua Bab Si Gendut Penakluk Bos : Bab 71 - Bab 80
118 Bab
Penuh Tekanan
Seperti yang telah dibayangkan di dalam benaknya sejak awal pertemuan makan malam ini dicetuskan, Falisha tahu jika ia akan disambut dengan kepalsuan berbalut kemewahan.Falisha sungguh mampu merasakan itu sebab memang hal itulah yang tersaji di hadaannya.Interior bagian dalam rumah sangat mewah hingga menyilaukan seakan menunjukkan besar dan berkuasanya generasi ketiga keluarga Taslim. Tapi falisha yang juga besar dengan sendok perak di mulutnya sampai insiden terusirnya dia dari rumah ama sekali tidak terpengaruh akan kilaunya harta tersebut.Falisha tidak tertarik, dia lebih condong ke kesan yang diberikan oleh orang tua Matteo tempo itu.Kini, Falisha bersama Ameera dan tentu Matteo sudah kembali ke unit apartemen mereka di Alton Tower. Jamuan makan malam penuh kepalsuan telah berakhir dan yang tersisa hati penuh tekanan.Tidak ada kata yang terlontar sejak kepulangan mereka dari rumah mewah Matthew dan Gisella Taslim, keduanya hanya membisu dengan kecanggungan berat yang menyeli
Baca selengkapnya
Pilihan Ku!
“Apa ini bukan rumah kedua orang tuaku? Sejak kapan kapan Aku tidak boleh datang kemari?" ucap Matteo malah bertanya balik dengan tajam dan menusuk tepat sasaran.Tercekat suara Matthew tidak mampu membalas kalimat putranya sendiri. Bagi Matthew, berhadapan dengan Matteo jauh lebih sulit daripada berhadapan dengan para musuh bisnisnya untuk memperebutkan tender besar.Ketidakdekatan dengan putra kandungnya sendiri adalah dasar utama penyebab hal tersebut.Jika di saat kecilnya Matteo masih bisa menuruti apa yang dikatakan oleh kedua orang tuanya, tapi hal berbeda mereka dapatkan di saat sang Anak telah dewasa. Matteo semakin sulit dikendalikan oleh mereka."Kamu tahu bukan itu maksud Papamu, Teo!" ucap Gisella menyela dan menempatkan dirinya untuk mewakili sang Suami berbicara."Dan Kalian juga tentu tahu maksud dari kedatangan mereka ke rumah ini!" sambar Matteo langsung to the points dan membalikkan kata-kata Gisella, "tapi kenapa kalian memperlakukan mereka seperti itu?!"Terdiam
Baca selengkapnya
SAH Berstatus Janda
"Bu … ada tamu …," tegur Bik Jum menyela kegiatan yang tengah Falisha lakukan.Falisha yang tengah berlatih aerobik mengikuti tayangan televisi kontan menolehkan wajahnya yang berbalur keringat ke arah Bik Jum sekilas sebelum kemudian tetap melanjutkan gerakan yang sempat terjeda."Siapa, Bik?" tanya Falisha tanpa mengalihkan perhatiannya lagi, dengan lincah dirinya yang mengenakan kaos longgar itu berliuk-liuk menyamakan ritme.Falisha selama ini memang selalu berlatih sendiri saat Ameera tengah belajar di sekolah barunya, motivasinya untuk menjadi lebih kurus tidak berubah meski Matteo memanjakannya dengan segudang fasilitas.Sederhana saja pertanyaan Falisha tapi jelas mengundang tanya di kepalanya karena memang tadi dia sempat mendengar bunyi bel tapi tidak ia tanggapi sebab sudah pasti Bik Jum akan bergerak melakukan tugasnya.Jika Matteo yang datang mencarinya, Bik Jum tentu tidak akan repot-repot mengetuk pintu kamar ini hanya untuk memberitahukan kepadanya sebab Matteo biasany
Baca selengkapnya
Penolakan (Lagi)
"Mantan suami Anda terus menerus menghubungi Saya … dia berkata ingin berbicara secara pribadi dengan Anda tapi tidak tanpa kehadiran Ameera. Katanya dia berkali-kali mencoba menghubungi Anda tapi tidak bisa sehingga dia mencari Saya," beber Pak Ali berterus terang dengan begitu gamblangnya.Dingin sontak menjalar di kaki dan tangan Falisha ketika mendengarkan kalimat-kalimat yang baru saja terlontar dari mulut Pak Ali. Alis Falisha juga kontan berkerut sedikit karena tidak menyangka jika mantan suaminya itu mencarinya sedemikian rupa.Bukankah beberapa waktu lalu dirinya sengaja dibuang bahkan dicurangi karena tidak lagi diinginkan? Tapi mengapa sekarang Bramantyo mati-matian mencari cara untuk mengontaknya? Pertanyaan ini tidak bisa tidak timbul di pikiran Falisha.Falisha terdiam hampir sepuluh detik penuh dan tenggelam dalam pikirannya sendiri sampai dehemam dari Pak Ali menariknya kembali ke dunia nyata."Ehm … Bu Falisha … jika tidak berkenan bertemu, Saya bisa menjembatani untu
Baca selengkapnya
Kedatangan Tamu Tidak Terduga
"Ku dengar pria itu ingin mencari mu?"Kalimat yang baru saja Matteo katakan ini sukses membuat Falisha berhenti mengunyah dan langsung mengarahkan pandangan matanya pada pria yang tengah menyuapi putri kecilnya itu.Satu yang kontan timbul di kepala Falisha adalah Pak Ali melaporkan segalanya pada Matteo dan kini calon suaminya itu tengah meminta konfirmasi atas informasi tersebut.Falisha juga yakin sekali jika jawaban yang ia berikan pada Pak Ali telah sampai ke telinga Matteo, benar-benar tidak ada kerahasiaan sama sekali."Itu benar … Pak Ali yang memberitahuku kalau Dia mencariku … Aku nggak peduli, Aku juga nggak mau ketemu Dia!" jawab Falisha sepenuhnya jujur, lebih baik seperti itu daripada berkelit yang hanya akan menimbulkan konflik.Bagi Falisha, membina hubungan meskipun hanya simbiosis mutualisme tetap saja membutuhkan kenyamanan. Falisha tidak ingin menyinggung Matteo dari segi apapun hanya akan membuat canggung hubungan mereka.Keterbukaan jelas jauh lebih baik ketimba
Baca selengkapnya
Kompromi
"Anu, Bu … itu …," Bik Jum tampak kesulitan menemukan kalimat yang tepat atas kedatangan tamu yang tidak terduga ini.Sekali lagi, gerakan Matteo yang tengah menyuapi Ameera terhenti karena sikap Bik Jum yang di luar kebiasaan.Baik Falisha dan Matteo sendiri sama-sama tahu persis kalau asisten rumah tangga yang usianya sudah cukup tinggi itu bukan tipe penghianat. Matteo sudah membuktikan hal ini karena Bik Jum telah bekerja untuknya selama bertahun-tahun.Adapun Ameera, gadis kecil ini tidak lagi memaksa Matteo untuk memberinya makan. Kepekaan Ameera terhadap lingkungannya cukup tinggi, terlebih saat ia menangkap ekspresi ganjil yang timbul di wajah sang Ibunda. Ameera tahu, ada sesuatu yang terjadi saat ini."Kenapa, Bik? Siapa yang datang? Kok mukanya nggak enak gitu?" desak Matteo ikut bertanya dengan sengaja karena melihat Bik Jum kian susah mengungkapkannya, sementara di luar sana tamu yang entah siapa sudah dibiarkan masuk.Di detik berikutnya sesudah Matteo bertanya, derap la
Baca selengkapnya
Kesepakatan
"Kami datang untuk kompromi.Empat kata ini mengandung banyak sekali arti dan segera menimbulkan riak di hati Falisha.Gelisah, gundah tapi juga penuh tanya menyerbu Falisha atas kalimat yang baru saja Gisella katakan.Matteo mengalihkan pandangan matanya dari keberadaan Gisella dan Matthew lalu melirik Falisha sekilas, ia ingin tahu reaksi calon istrinya itu.Ketegangan kecil bisa Matteo baca dari ekspresi wajah Falisha, wajar saja sebab wanita itu sama sekali tidak mengantisipasi kedatangan tidak terduga ini. Matteo tahu dengan pasti bahwa ia harus kembali menjadi tameng Falisha lagi hari ini."Ehm!" Matteo sengaja berdehem untuk mencairkan suasana dan memimpin pembicaraan, "Bik Jum, tolong lanjut suapi Ameera … Sha, yuk ke depan buat ngobrol dulu sama Mama Papa ya?"Dua wanita beda usia itu langsung bergerak sesuai perintah Matteo tanpa adanya bantahan. Falisha berdiri dari duduknya tanpa harus repot menyelesaikan makanannya yang masih tersisa, dia sudah kehilangan selera untuk itu
Baca selengkapnya
Antara
"Sial!"Refleks Bramantyo memaki saat melangkah keluar dari sebuah gedung berlantai lima. Kusut dan kusam sangat kentara terlihat pada wajah pria beranak satu tersebut.Bagaimana Bramantyo tidak memaki jika untuk yang kesekian kalinya ia ditolak perihal pekerjaan. Walaupun sudah menurunkan harga diri dan ego untuk bekerja dengan pangkat lebih rendah dari yang pernah ia lakoni sebelumnya, tetap saja Bramantyo tidak kunjung mendapatkan pekerjaan.Beberapa minggu menganggur sangat terasa bagi Bramantyo, walau belum jatuh miskin tapi tetap saja keuangan yang ia miliki semakin menyusut.Pengeluaran terus menerus terjadi tanpa adanya pemasukan membuat Bramantyo dirundung frustasi yang semakin hari kian tebal., terlebih sudah lebih dari seminggu sejak Hera meninggalkannya pagi saat pertemuan keluarga itu.Hera benar-benar tidak menyisakan simpati sedikitpun pada Bramantyo, dia tidak berniat kembali meski pria itu berusaha sedemikian rupa membujuknya. Alhasil, muak dengan tingkah Bramantyo, He
Baca selengkapnya
Affair
Netra Bramantyo sempat melirik sekilas pop up notifikasi melalui bilah jendela pengaturan ponselnya dan belum sempat ia mencernanya lebih lanjut kepala pria itu sudah lebih dulu terangkat, yang mana menyajikan pemandangan luar biasa.Entah yang mana lebih mengejutkan Bramantyo sekarang, antara pop up notifikasi yang menyebut nama Tirta atau penampakan istri sirinya yang ada di depan mata.Dalam hitungan detik, Bramantyo telah memutuskan dengan begitu cepat. Tangkapan layar ia lakukan agar tidak kehilangan berita yang muncul pada notifikasi.Selanjutnya, Bramantyo langsung turun untuk menyongsong pemandangan yang telah mampu memanaskan hatinya dalam tempo singkat tersebut.Bagi Bramantyo, apapun yang bersangkutan dengan Falisha atau keluarga Tirta, ini bisa ditunda penerimaan informasinya sebab biar bagaimanapun wanita itu telah resmi bercerai sehingga tidak ada lagi hubungan dengannya.Namun, tidak dengan Hera. Hera Iswari masih berstatus istrinya meski hanya dinikahi secara siri. Bra
Baca selengkapnya
Baku Hantam
Mengepal hingga bergetar tangan Pramudya menahan amarah yang ingin meledak akibat kata-kata Bramantyo. Akan tetapi, akal sehatnya masih berjalan dan mampu menahannya agar tidak menerjang pria itu.Pramudya tahu dengan pasti jika Bramantyo ingin sekali memprovokasinya dan ia tidak akan membiarkan hal ini terjadi. Sebab, Pramudya ingat sangat jelas bahwa istri Bramantyo bukan wanita muda seperti Hera tapi seorang wanita bertubuh tambun yang entah siapa namanya.Pramudya pernah sekali melihat wanita gemuk itu, di acara tahunan kantor kala itu. Semua orang yang telah menikah diwajibkan membawa pasangannya oleh pihak kantor dan Bramantyo secara ogah-ogahan karena malu pada akhirnya tetap membawa istri gemuknya.Wanita tersebut saat itu hanya setengah jam saja menghadiri acara tahunan ini dan langsung diusir pulang oleh Bramantyo sesaat setelah diperkenalkan kepada direktur perusahaan. Peristiwa ini sempat terekam di kepala Pramudya juga beberapa rekan kerjanya
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
678910
...
12
DMCA.com Protection Status