Semua Bab The Crown Prince's Fiancee: Bab 51 - Bab 60

134 Bab

BAB 50

Sudah berkali-kali Ein bilang. Kegilaan yang ada dalam dirinya tidak melebihi dari pria yang sedang berdiri di pagar terasnya itu. Hanya bermodal kegilaan pria itu datang ke markas besar Easter, sendirian. Tersenyum menantang pada Ein. “Klein,” desis Ein melalui gigi-giginya. Rahang Ein mengeras. “Yang Mulia!” Pintu kamar Ein berdentang dengan keras dan Charael masuk sambil merentangkan pedang untuk melindungi Ein. Klein yang dengan santainya berdiri di pagar, bukannya takut malah tersenyum dengan lebar. “Sungguh sambutan yang tidak hangat,” kata Klein. “Padahal aku sudah lama menunggumu untuk turun ke medan perang, sang Black Saint.” Charael tersenyum. “Hmm, Anda kembali sangat cepat begitu menyadari pasukan Faiore sedang terdesak.” Senyum di wajah Klein menghilang. Lalu tatapannya menajam
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-12-30
Baca selengkapnya

BAB 51

Klein melemparkan gelas ke dinding hingga pecah berantakan. Bagaimana caranya menyingkirkan Ercher Silabent itu lebih dulu? Pria itu berbahaya. Sedangkan menghadapi Ein saja ia sudah harus mengeluarkan setengah mananya agar tidak terluka sedikitpun. Bisa-bisanya anak haram baron punya kekuatan besar seperti itu. Untuk sekarang Klein perlu waspada dan meningkatkan pengamanan markas. Easter sudah punya 3 binatang buas di medan perang, salah satu adalah pemimpinnya. Kapan saja Faiore bisa diberantas jika mereka lemah. Klein kemudian menyeringai. Bukankah ia memiliki tunangannya Pangeran Ein. Gadis itu bisa jadi pancingan yang bagus. Rumor tentang pangeran yang jatuh cinta pada teman sejak kecilnya itu sudah jadi rahasia umum. Kalau Ein masih mementingkan Raeliana, maka pria itu akan datang untuk menyelamatkannya. Jika saat itu datang, ia akan membunuh mereka semua.***  
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-12-31
Baca selengkapnya

BAB 52

Ein melirik keluar celah sempit. Apakah tempat seperti ini sengaja dibuat? Kalau memang benar, apa tujuannya? Tetapi hal itu sama sekali tidak penting. Perasaan Ein sudah tidak enak sejak menginjak lapangan markas Faiore. Untuk sebuah markas dan benteng perang, tempat ini sangat tenang. Saking tenangnya, penyusupan Ein benar-benar lancar. Justru hal itu membuat Ein berpikir kalau mungkin saja Klein sengaja. Pria itu pasti sudah mengatur siasat. Klein mungkin sudah tahu kalau cepat atau lambat Ein akan datang untuk menjemput Raeliana. Kemungkinan semacam itu sangat tinggi. Kalau memang benar, maka yang harus Ein lakukan adalah melawan mereka dan keluar membawa Raeliana. Tepat sekali saat Ein memikirkan Raeliana, gadis itu berdiri beberapa meter dari Ein—menatap pintu yang tertutup di samping celah tempat Ein berada. Jadi Raeliana dibebaskan berkeliaran begitu saja? Syukurlah gadis itu tidak dikurung seperti yang Ein
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-12-31
Baca selengkapnya

BAB 53

Markas besar Easter mulai sibuk sejak kedatangan Ercher yang menggendong putri Duke Servant. Gadis itu tidak sadarkan diri dengan tubuh penuh darah dan anak panah menancap di dada kirinya.Charlotte yang sebelumnya sudah diberitahu tentang rencana gila pangeran dan tentang mungkin saja akan ada penanganan cepat, segera mengambil alih Raeliana. Lalu Ercher langsung pergi begitu saja menyusul pasukan Charael yang menyerbu Faiore untuk menyelamatkan pangeran.Charlotte mengembuskan napas menatap Raeliana yang belum juga sadarkan diri bahkan setelah 6 jam. Tampaknya luka itu sangat parah walau tidak mengenai vitalnya.Jujur saja Charlotte terkejut saat kembarannya memberitahu rencana penyusupan pangeran. Pria itu sejak dulu bisa sering melakukan hal gila hanya karena gadis bernama Raeliana ini. Bahkan menyerahkan nyawa untuk membawa Raeliana kembali.“Ketua?” Salah seorang perawat masuk ke ruangan. “Pasukan Yang Mulia sudah kembali.”“Yang Mulia kembali?” Charlotte berbalik pada perawatny
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-01-03
Baca selengkapnya

BAB 54

Xain melirik pada kaisar dan keluarga Duke Servant yang menunggu. Setelah menarik napas dan menenangkan diri, Xain duduk di tempat tidur—di sisi Raeliana. Sesuai perintah kaisar dan keingin pangeran yang tertulis di surat yang datang bersamaan, mereka ingin Raeliana dirawat di kamar pangeran. Di istana kekaisaran hanya kamar itu yang penuh dengan mana.Banyaknya mana di dalam kamar pangeran itu bisa memfokuskan kinerja penyembuhan lebih cepat. Saat rombongan kecil yang membawa Raeliana sampai, Xain sudah merasakan hal tidak mengenakan. Ternyata setelah melihat kondisi Raeliana barulah ia tahu apa perasaan tidak enak itu.Xain memeriksa denyut nadi Raeliana yang normal. Bahkan suhu tubuh gadis itu juga sangat normal. Rona wajahnya tetap seperti biasa meski di surat Charlotte tempo hari bilang bahwa Raeliana sepucat dan sedingin es.Xain membuka penutup luka Raeliana. Melihat lubang bekas luka itu membiru terang dan bukan lebam seperti luka kebanyakan.“Gawat,” gumam Xain tanpa sadar.“
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-01-03
Baca selengkapnya

BAB 55

Raeli duduk di tempat tidur. Ia baru saja bangun pagi ini. Saat itu ia terkejut bukan main ada banyak orang. Keluarga kaisar, keluarganya. Kemudian Raeli baru ingat kalau dirinya terkena anak panah saat ingin melarikan diri dari Klein.Ternyata Duke Servant menjemputnya untuk pulang ke Easter, ya? Itu artinya Pangeran sudah menepati janji.Tetapi kenapa Raeli harus dirawat di kamar Pangeran Ein? Di tempat tidur pangeran? Memangnya ini tidak termasuk ke dalam pasal mengotori properti keluarga kaisar?“Kenapa aku di sini?” tanya Raeli untuk yang ketiga kalinya setelah bangun dan setelah kamar itu hanya tinggal dirinya, Pendeta Xain, Carry dan Tristan. “Di tempat tidur Pangeran.”Xain tertawa. “Kau kan sudah berbaring di sini selama seminggu. Jadi, protes apa pun tidak akan berguna.”Seminggu? Selama itu? Apa yang terjadi pada Raeli sampai tidak sadar seminggu? Sudah mirip seperti orang yang mau mati.“Bagaimana perasaanmu, Raeli?” tanya Carry yang sudah mendekat ke tempat tidur.Raeli m
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-01-03
Baca selengkapnya

BAB 56

Ein keluar dari kamar mandi sambil mengusap rambutnya dengan handuk. Melihat secangkir teh sudah ada di meja, tepat di sisi surat Raeliana. Setelah melempar handuk ke sebuah kursi di dekat pintu kamar mandi, Ein mengambil surat yang tadi tertunda untuk dibaca. Sambil membuka surat Ein berjalan menghampiri pintu beranda, berdiri di sana. Berharap sinar bulan bisa menerangi surat Raeliana. Senyum Ein merekah membaca kalimat pertama di surat itu. Aku benci sekali. Sebenarnya apa yang kulakukan? Aku tidak bisa menulis surat selain surat penolakan undangan minum teh. Tetapi sepertinya aku harus mengucapkan terima kasih, kalau tidak hidupku takkan kembali normal. Sebenarnya gadis ini ingin mengirim surat atau malah ingin mengutuk? Jujur saja, aku tidak tahu apa yang terjadi. Tiba-tiba saja aku bangun di ruangan yang luar biasa mewah hingga terkesan berleb
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-01-04
Baca selengkapnya

BAB 57

Xain sambil menyalin isi kitabnya, sesekali mencuri pandang pada Raeliana yang sedang membaca sebuah buku tak jauh di depannya. Sudah berlalu sekitar 10 hari sejak Xain membuka pembicaraan yang langsung membuat Raeliana pucat itu. Awalnya Xain tidak percaya hal semacam ini ada. Tetapi saat dulu ia pernah berguru di masa kanak-kanaknya, ada sebuah naskah kuno yang mengatakan bahwa sebuah jiwa bisa tertukar. Xain terkejut mendapati peristiwa semacam itu terjadi di depan matanya. Saat pertama kali memeriksa kondisi Raeliana pasca tertembak anak panah, yang Xain rasakan saat itu adalah kekosongan jiwa. Ia menemukan ada jejak dua jiwa di dalam tubuh Raeliana. Namun, satu di antara jiwa itu sudah hampir memudar seutuhnya. Alasan kenapa Raeliana tidak kunjung sadar pasca tertembak adalah keraguan yang mendiami raga itu. Jiwa Raeliana bingung akan kembali ke mana. Maka dari itu Xain terpaksa harus mengatakan pada orang-orang ten
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-01-04
Baca selengkapnya

BAB 58

Ucapan Xain masih terngiang-ngiang di telinga Raeli. Hal semacam itu mungkin saja terjadi. Seperti yang tertulis di novel aslinya, Raeliana sangat tersiksa karena rasa suka pada Pangeran Ein yang lebih mencintai gadis lain. Raeliana bahkan sampai tidak mau bertemu pria itu sejak usia 8 tahun. Raeli mengembuskan napas, berjalan ke arah jendela kamarnya dan duduk di kusen. Bisa-bisanya ia ketahuan oleh Pendeta Agung. “Aku akan mencaritahu apa yang terjadi pada kalian, dengan begitu kau bisa hidup dengan baik di Easter.” Benar. Raeli hanya perlu hal itu. Lagi pula seperti yang dikatakan oleh Xain juga. Dunia tetaplah dunia. Apa yang ada di Easter juga bisa menjalani hidup dengan bebas. Itu artinya Easter yang sekarang Raeli tinggali tidak ada hubungannya dengan novel asli. Raeli menunduk melihat surat dari Pangeran Ein yang belum dibuka. Bagaimana jika pangeran tahu kalau R
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-01-04
Baca selengkapnya

BAB 59

Sudah seminggu. Raeli tidak percaya bisa kembali ke rutinitas biasa sebelum ia bertemu dengan Rose dan Pangeran Ein. Tidak, Raeli belum pernah menjalani rutinitas ini. Tetapi tubuh Raeliana pernah. Kehidupan sekarang malah terasa sangat wajar. Raeli bekerja, pulang dan istirahat sebagaimana yang harusnya terjadi seperti rencana awal. Namun, rasanya sangat kosong. Selama seminggu tidak ada seorang pun dari para pegawai Raeli yang membicarakan tentang Rose. Seakan-akan gadis itu tidak pernah berada di toko roti. Bahkan saat Raeli bertanya, mereka semua mengelak. Anne juga sama sekali tidak membantu. Raeli ingin tahu ke mana gadis itu pergi? Kalau gadis itu kembali ke Faiore pastilah Klein akan bilang pada Raeli saat ia masih di markas itu. Bukan. Kalau memang Rose pulang ke Faiore, semua pegawai Raeli tidak akan melarikan diri dari segala pembicaraan tentang gadis itu. Raeli melirik Carry yang berjalan di sampingnya. Aneh
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-01-04
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
45678
...
14
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status