"Ayah Eric di larikan ke rumah sakit. Maaf sebelumnya, aku kira Ayah sekedar cek darah, ternyata beliau benar cuci darah, seperti kata Ardan. Liya, tolong beritahu Bryan pelan-pelan. Kami sekarang lagi di RS Pusat kota.""Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Iya Bang, kami nyusul ke sana? kondisinya sekarang bagaimana Bang?" Zeliya menutup mulutnya sendiri, terkejut dengan kabar tiba-tiba tersebut."Kritis, dokter bilang, Ayah bisa koma sementara hingga esok. Tapi, belum tau bisa sadar kapan pastinya.""Ya Allah. Iya Bang, aku tutup ya, aku dan Mas Bryan segera ke sana.""Iya Liya, fi amanillah."Zeliya mengetuk pintu kamar suaminya, lalu terdengar sahutan dari dalam."Ada apa Zel?" tanya Bryan yang tengah fokus menatap layar laptop di hadapannya."Bisakah, sekarang juga kita bertemu Ayah?" tanya Zeliya dengan tatapan khawatir."Loh, bukannya nanti jam sepuluh? emang kamu nggak kuliah?" tanya Bryan heran, pria itu langsung mematikan laptopnya. Zeliya berjalan mendekat, ia dekap leher su
Read more