Share

Takut Kehilangan

Nafas Zeliya terengah-engah, ia terkejut karena perbuatannya sendiri yang sudah menampar suaminya sendiri.

Bryan terdiam, mengelus pipinya yang terkena tamparan sang istri. Bukan perkara sakit di wajahnya, namun hatinya. Ia merasa mendapat penolakan dan ia sangat kecewa.

"Sejijik itu kah kamu sama aku?" tanya Bryan dalam keremangan cahaya. Zeliya membuang wajah, nafasnya masinlh terengah. Dia diam tidak menjawab.

"Kalau begitu, aku akan membuatmu sama sepertiku." Bryan kembali mendekat, hendak meraup bibir istrinya, namun Zeliya memberontak.

"Lepasin Mas. Aku bukan budak, aku bukan binatang yang bisa kamu perlakukan sesuka hati!" teriak Zeliya, matanya sudah mengalirkan cairan bening. Bryan kini sudah berhasil mendaratkan bibirnya, meraup dalam-dalam bibir istrinya yang tidak pernah ia kecap dengan tanpa penghalang apa-apa.

"M...as. Em, lep..as." Zeliya berusaha memberontak. Bryan mencengkeram kedua lengannya. Pria itu menciuminya terus menerus.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status