"Jadi, kau adalah pekerja dari Indonesia?" Yang Pohan berdiri di belakang Salwa yang sedang menyirami tanaman-tanaman itu.Salwa mengangguk, "Iya, Tuan." Hanya itu yang sejak tadi Salwa katakan, "iya, iya, dan iya". Perempuan itu seolah membatasi diri meski Yang Pohan tidak bersikap layaknya seorang majikan kepadanya."Kau kabur dari majikanmu? Dia menyiksamu?" Yang Pohan menerka lagi, membuat perempuan yang menggulung lengannya sebatas siku itu menoleh.Salwa menatap wajah yang sedang diterpa sinar jingga mentari sore, menyemburkan warna keemasan di wajah oriental lelaki itu. Dia menampilkan raut menyesal, tetapi tidak tahu harus berbuat apa."Saya tidak bisa pulang karena semua surat-surat berharga saya terkait perizinan masih tertinggal di sana. Maafkan saya.""Apakah kau ingin kembali, atau bekerja bersamaku?"Kucuran air di selang itu berhenti menyirami dedaunan, ranting, dan kelopak bunga yang sedang bermekaran. Perkataan Yang Pohan cukup membuatnya bingung sehingga tubuh Salwa y
Last Updated : 2023-06-07 Read more