Aku langsung menutup panggilan Pak Willi, ku biarkan dia di sana panik. Aku tak mau mengorbankan keluargaku hanya demi dia."Kinan, apa ada yang menelfon?" tanya Mas Ilham keluar dari kamar mandi."Iya, Pak Willi," jawabku. "Dia terkejut karena aku yang angkat telfon. Padahal dia mengatakan kalau istrinya mulai curiga san kamu harus mengaku suami Vira," ucapku.Mas Ilham duduk di tepi ranjang sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk."Mandilah, besok kita pulang," ucap Mas Ilham. "Apapun nanti keputusan kita, aku harap semua yang terbaik," ucap Mas Ilham.Aku mandi, tapi tidak lama karena aku mendengar Mas Ilham mendapat telfon dari ibu."Kinan baru selesai mandi, Bu," ucap Mas Ilham ketika melihat aku keluar dari kamar mandi. "Ibu tenang saja kamu di sini baik-baik saja. Besok kami pulang, kami titip Marvel dan Kiara ya, Bu," kata Mas Ilham."Iya, Nak. Kamu jaga istrimu baik-baik," ucap ibu.Mas Ilham tersen
Baca selengkapnya