“Sudah sembuh? Kenapa bisa jatuh, sih, Ren?” tanya Mia menyambut Irene yang baru saja kembali bekerja setelah beristirahat tiga hari.Irene memutar pergelangan kaki kirinya, “Mendingan, Bu. Biasa lagi jalan buru-buru, gara-gara dikejar setan,” jawabnya.“Hah? Setan? Bercandamu itu, ya, Ren.” Wajah Mia terlihat tidak nyaman.“Beneran, Bu. Aku dikejar setan dari lantai dua. Karena takut, ya, aku lari. Terus jatuh, deh,” terangnya dengan wajah yang serius.Mia tiba-tiba memeluk tubuhnya sendiri. Matanya melirik ke kanan dan kiri. Ia pun langsung menggeserkan kursinya mendekat pada Irene.“Serius?” bisiknya dengan wajah yang ketakutan. “Ren, jangan bikin saya jadi parnoan, dong. Pantes, kemarin saya ngerasa nggak enak pas ditinggal kamu.” Dia menunjukkan lengannya, yang ternyata bulu halusnya itu berdiri.“Pfft….” Irene tertawa melihat reaksi dari perempua
Baca selengkapnya