Share

32. TANDATANGANI INI

Irene membenamkan wajah di meja kerjanya. Malu, itulah yang sedang Irene rasakan. Di ruang rapat tadi, dia hilang kendali karena merasa risih dengan Juna yang tidak bisa diam. Alhasil, dia mendapatkan teguran dari Erlina dan tatapan sinis dari beberapa dosen.

Bagaimana tidak? Irene berani-beraninya membentak dosen yang statusnya saja bisa dibilang di atas Erlina—walau tidak resmi. Semua dosen—khususnya di departemen sejarah, menghormati Juna. Walau dia tegolong dosen muda di sana, tapi tak ada yang berani menyentuhnya.

“Bodoh! Mulutmu ini nggak bisa ditahan apa, Ren?” batin Irene. Dia membenturkan pelan kepalanya pada meja. “Ah, tapi aku nggak seratus persen salah. Ini semua gara-gara si setan, yang kerjaannya suka ngeganggu!” umpatnya dalam hati.

Ah, ini tidak bisa dibiarkan terlalu lama. Semakin Irene menghindar dari Juna, rasanya laki-laki itu semakin mengganggunya. Irene pun bangkit dari meja kerja. Matanya langsung mengar

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status