Home / Romansa / PELAYAN GENDUT TUAN SULTAN / Chapter 251 - Chapter 260

All Chapters of PELAYAN GENDUT TUAN SULTAN: Chapter 251 - Chapter 260

445 Chapters

ABSURD

251 “Kau mengataiku?” Dewa menatap heran. Sementara Kirani semakin memiringkan bibir seraya memutar bola mata. “Bukankah itu ide bagus?” lanjut pemuda yang terlihat serius. Bukan tanpa alasan jika Dewa berkata seperti itu. Selain ingin bertanggung jawab penuh atas apa yang terjadi dengan Anggara, ia tak ingin terus-menerus merasa bersalah. Juga tidak ada salahnya mulai membuka hati. Seperti ucapan Sultan tempo hari yang menyuruhnya mencari pendamping agar tak terus memikirkan perasaan terlarangnya terhadap Amanda. Semalam Dewa melihat story Amanda, gadis itu mengunggah kebersaam bersama Shakiel yang terlihat sangat romantis. Mereka candel light dinner di sebuah resto dengan segala sesuatunya yang terlihat sangat indah. Mereka terlihat sangat serasi. Dan Dewa melihat jika sang adik sudah benar-benar move on darinya. Maka, tidak ada salahnya jika ia pun mulai melakukan hal yang sama. Usianya memang baru dua puluh lima, tetapi sang ayah sudah mempercayainya mengurus perusahaan walau
last updateLast Updated : 2023-06-30
Read more

ADAKAH CARA LAIN?

252 Dewa menatap gadis yang berjalan dengan terburu-buru meninggalkannya setelah menutup, oh, bukan menutup, lebih tepatnya membanting pintu mobilnya. Marah? Entahlah. Yang pasti Kirani tidak menjawab pertanyaannya sama sekali. Gadis itu langsung keluar dan pergi tanpa berkata-kata. Dewa memejam setelah menarik napas panjang berkali-kali. Orang bilang ia good looking. Bahkan banyak kaum berjakun yang iri dengan apa yang ia miliki sekarang. Fisik yang sempurna, kehidupan bergelimang harta sejak kecil. Kini sudah mapan di usia muda karena tak harus capek-capek mencari kerja. Sang ayah sudah menyiapkan segalanya sejak dini hingga setelah pedidikannya selesai, ia sudah familier dengan dunia kerja. Seharusnya semua menjadi sempurna. Namun, kenyataannya kehidupan percintaannya tak semulus jalan tol. Selama ini Dewa belum pernah menjalin kasih dengan gadis mana pun karena perasaannya yang selalu terpaut dengan Amanda. Belum lagi Amanda yang selalu merecoki hubungannya setiap kali melihat i
last updateLast Updated : 2023-07-01
Read more

KEPUTUSAN BERDUA

253“Bagaimana perkembangan kesehatan korban tabrakmu, De?” Wanita yang masih cantik terawat di usianya yang menjelang setengah abad, tengah bicara di telepon.“Tidak terlalu baik, Ma. Bantu doa saja, ya. Agar Pak Anggara cepat sembuh dan aku tidak terus-menerus merasa bersalah.” Balasan di seberang telepon terdengar tidak bersemangat.“Kalau doa pasti selalu kami bantu. Maaf, Mama sama Papa belum sempat menjenguk lagi ke sana.”“Tidak apa, Ma. Justru lebih baik tidak dijenguk orang yang asing baginya dulu.”“Kenapa?”“Memori Pak Anggara kacau, Ma.”“Maksudnya?”“Ia kini sudah ingat semua anggota keluarganya.”“Bagus, dong. Waktu Mama sama Papa ke sana belum ingat apa pun, kan?”“Ya, seharusnya bagus karena ia mulai mengingat istri dan anak-anaknya. Mereka sangat bahagia, aku juga. Sayangnya saat melihatku berada di antara keluarganya, memorinya malau kacau. Kini malah sering ngelantur. Menanyakan sesuatu yang keluarganya tidak mengerti.”“Maksudnya?”“Aku juga tidak mengerti, Ma. Mun
last updateLast Updated : 2023-07-01
Read more

PURA-PURA

254Dewa memejam. Walaupun dirinya yang menyarankan ide untuk berpura-pura menjadi pasangan calon suami istri di depan Anggara, tetapi saat Kirani menyanggupinya ia sendiri kebingungan.Tidakkah ini artinya mereka membohongi Anggara? Lalu, bila Anggara benar-benar meminta mereka menikah, apa yang harus ia lakukan? Apa ia sudah benar-benar siap melupakan perasaannya terhadap Amanda dan sanggup bertanggung jawab penuh atas Kirani?Walaupun hanya pura-pura, tetapi ia harus memikirkan perasaan Kirani.“Kau yakin?” Dewa bertanya saat mereka duduk di taman rumah sakit. Pemuda itu sengaja mengajak Kirani bicara berdua di luar agar leluasa. Endang yang ikut kaget mendengar keputusan sang anak, tidak sempat mendapat penjelasan karena mereka memintanya kembali ke kamar untuk menemani Anggara.Kirani mengangguk setelah sebelumnya menunduk sebentar. Pandangannya lurus ke depan tanpa ingin melihat wajah Dewa.“Alasannya?” Dewa mencecar.Kirani menoleh dengan wajah kembali merengut. “Tentu saja sat
last updateLast Updated : 2023-07-02
Read more

IZINKAN AKU

255Kirani gegas duduk di tepi ranjang sang ayah. Kemudian menggenggam tangannya.“Ayah ingat kan, umur Kiran berapa?” tanyanya dengan senyum dan suara selembut mungkin.Anggara diam. Kening penuh lukanya perlahan berkerut hingga membuat Kirani cemas. Benar saja, tak lama kemudian pria paruh baya itu memejamkan matanya sebelum melepaskan tangan dari genggaman sang anak. Kemudian ingin meremas luka di kepalanya.Dengan cemas, Kirani menahan tangan itu. Dewa membantu semampu yang ia bisa.“Ayah kenapa? Apa yang terasa? Katakan sama Kiran apa yang Ayah rasakan. Mungkin Kiran bisa bantu?” Mencoba bersikap tenang, Kirani bertanya lembut agar sang ayah tetap nyaman.Binar bahagia yang tadi tertangkap di mata itu kini berganti dengan linglung yang kentara. Anggara membuka mata dan menatap Kirani juga Dewa seolah tengah mengenali mereka.“Ayah, coba tarik napas panjang. Tetap tenang, ya. Kiran ada di sini.” Kirani duduk di belakang tubuh sang ayah. Kemudian memeluknya penuh kasih. Mengusap pu
last updateLast Updated : 2023-07-03
Read more

JANGAN SEKATA-KATA

256Kirani menarik tangan kedua adiknya kemudian diajak masuk. Menutup pintu tanpa mempedulikan Dewa di luar sana. Ia tidak tahu kenapa Kinanti dan Kasih mengatakan hal memalukan di hadapan Dewa.“Apa yang kalian katakan?” Kirani mendesis seraya bertolak pinggang. Sungguh tak suka kedua adiknya bersikap dan berkata demikian terhadap Dewa.“Memangnya kami kenapa?” Kasih dengan santai bertanya dan itu sukses membuat Kirani kesal. Ditariknya napas kilat“Jangan bersikap dan berkata seperti itu lagi kepada Pak Dewa. Itu tidak sopan. Dia bosnya Mbak.” Kirani melotot galak.Kasih dan Kinanti saling lirik. “Iya, maaf. Kami tahu Bang Dewa bos Mbak Kiran, tapi kan, dia juga calon kakak ipar kami.”“Siapa yang bilang begitu? Jangan sekata-kata.” Kirani mendesis lagi seraya melirik ke arah pintu yang tertutup. Karena ia yakin walaupun tertutup, tetapi di balik benda itu seorang pemuda tengah menguping mereka.“Kami tidak sekata-kata. Ibu yang bilang kalau Bang Dewa….”“Satu lagi, jangan panggil
last updateLast Updated : 2023-07-03
Read more

MENANTU?

257Dengan wajah berbinar, Amanda menuju teras. Mobil yang menjemput Shakiel sudah tiba di halaman.Rencananya keluarga Sultan besok akan ke Yogya menjenguk Anggara, dan Shakiel berinisiatif ingin ikut sekalian berlibur di kota gudeg itu.“Assalamu alaikum, Gadis cantik,” sapanya seraya mengembangkan senyum manis dan sedikit membungkuk.Shakiel selalu mengatakan jika dirinya bukan laki-laki romantis, tetapi entah kenapa semua perlakuan lelaki itu bagi Amanda sangat romantis. Shakiel sangat sopan sebagai seorang laki-laki, mungkin karena berpendidikan tinggi dan didikan orang tuanya. Shakiel juga sangat menghormati dirinya sebagai seorang wanita. Tidak pernah menyentuh berlebihan selain berjabat atau mencium tangannya.Karenanya Amanda sangat terkesan dengan lelaki itu. Ia yang awalnya menolak mentah-mentah perjodohan itu, perlahan merasa nyaman dan memutuskan menerima Shakiel sebagai calon suami.Memiliki darah keturunan Turki dan Malaysia dari sang ibu dan darah Tionghoa Malaysia dar
last updateLast Updated : 2023-07-04
Read more

KABAR BAIK

258“Menantu?”Bukan hanya Sultan dan Viola yang berseru, tetapi Kirani dan Amanda juga melakukannya hampir bersamaan.Keheningan seketika tercipta menyertai wajah-wajah tegang dan heran, sebelum Sultan berdehem untuk mencairkan suasana. Pria itu bangkit menghampiri sang anak sulung.“Hei, itu kabar bagus. Ayo ajak Kirani duduk dulu.”Dewa mengerjap setelah sadar jika ia baru saja mengucapkan kalimat yang membuat semua orang seolah terhipnotis. Yang paling kentara perubahan wajahnya adalah dua gadis muda yang salah satunya pucat dan satu lainnya memerah.Sultan mempersilakan Kirani untuk duduk di kursi kosong samping Viola. Kemudian meminta Dewa duduk di samping gadis itu. Karena hanya itu kursi yang masih kosong selain kursi miliknya.Dewa duduk masih di bawah tatapan heran orang-orang itu. Sementara Kirani terpaksa duduk dengan menahan kesal. Bagaimana mungkin Dewa berkata sembarangan seperti itu. Padahal mereka sudah sepakat jika kepura-puraan ini hanya akan mereka tunjukkan di dep
last updateLast Updated : 2023-07-04
Read more

PERNIKAHAN APA?

259Dengan menahan ngilu di bawah sana, Dewa menatap kepergian keluarganya. Mereka tidak jadi menjenguk Anggara karena Kirani tidak mengizinkan. Kondisinya memang belum memungkinkan. Mereka memutuskan ke hotel saja sebelum mungkin bertamasya.Sebenarnya mereka juga mengajak Dewa, kebetulan weekend dan kantor libur. Hanya saja Dewa menolak demi kewarasan. Hatinya tidak akan baik-baik saja terus melihat kedekatan Amanda dengan Shakiel.Sultan dan Viola berjalan lebih dulu. Amanda mengekori orang tuanya. Shakiel yang mendampinginya, terlihat menghentikan langkah, menoleh ke samping sebelum akhirnya memetik bunga berwarna kuning kecil yang tumbuh di pot halaman kantin. Pemuda berkacamata itu memberikan setangkai bunga yang baru dipetiknya untuk Amanda yang wajahnya tersipu.Dewa terus memperhatikan interaksi mereka dengan hati terbakar. Namun, ia akui Shakiel laki-laki romantis. Bahkan masih sempat melakukan hal kecil untuk wanitanya yang ia yakin hal kecil seperti itu justru sangat berar
last updateLast Updated : 2023-07-05
Read more

JANGAN MASUKAN HATI

260“Tatapan Anda untuk Amanda tidak seperti tatapan seorang kakak untuk adiknya. Begitu juga sikap Amanda yang sangat canggung kepada Anda,” lanjut Kirani yang membuat Dewa tertegun.“Dua orang kakak-beradik itu walaupun berlainan jenis dan tidak terlalu dekat, tetap akan luwes dan terlihat ada ikatan di antara mereka. Tidak secanggung Bapak dan Amanda. Sementara sikap Anda dan Amanda, terlihat seperti … dua orang yang sengaja menjaga jarak.”Dewa diam. Tak menyangka jika gadis seperti Kirani bisa mencerna situasi dengan demikian detail hingga perkiraannya tepat.“Tapi, itu hanya perkiraan saya saja, Pak.” Kirani tersenyum paksa. “Jangan masukkan hati jika perkiraan saya salah. Maaf, jika saya sok tahu.”Dewa masih diam, tidak tahu harus berkata apa. Menyangkal? Rasanya percuma, kirani akan tahu jika dirinya berbohong. Diam adalah jalan paling benar baginya.Bahkan hingga Kirani beranjak meninggalkannya, pemuda itu tidak berkata apa pun lagi. Ia tetap saja diam membisu dan membiarkan
last updateLast Updated : 2023-07-05
Read more
PREV
1
...
2425262728
...
45
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status