Share

PURA-PURA

Penulis: Rosemala
last update Terakhir Diperbarui: 2023-07-02 14:20:55

254

Dewa memejam. Walaupun dirinya yang menyarankan ide untuk berpura-pura menjadi pasangan calon suami istri di depan Anggara, tetapi saat Kirani menyanggupinya ia sendiri kebingungan.

Tidakkah ini artinya mereka membohongi Anggara? Lalu, bila Anggara benar-benar meminta mereka menikah, apa yang harus ia lakukan? Apa ia sudah benar-benar siap melupakan perasaannya terhadap Amanda dan sanggup bertanggung jawab penuh atas Kirani?

Walaupun hanya pura-pura, tetapi ia harus memikirkan perasaan Kirani.

“Kau yakin?” Dewa bertanya saat mereka duduk di taman rumah sakit. Pemuda itu sengaja mengajak Kirani bicara berdua di luar agar leluasa. Endang yang ikut kaget mendengar keputusan sang anak, tidak sempat mendapat penjelasan karena mereka memintanya kembali ke kamar untuk menemani Anggara.

Kirani mengangguk setelah sebelumnya menunduk sebentar. Pandangannya lurus ke depan tanpa ingin melihat wajah Dewa.

“Alasannya?” Dewa mencecar.

Kirani menoleh dengan wajah kembali merengut. “Tentu saja sat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Zubaidah Zubaidah
nah loh Kiran...nikah dah nikah..haha
goodnovel comment avatar
Tati Marliah
tuuh kan jd nikah bnrran lhoo
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • PELAYAN GENDUT TUAN SULTAN   IZINKAN AKU

    255Kirani gegas duduk di tepi ranjang sang ayah. Kemudian menggenggam tangannya.“Ayah ingat kan, umur Kiran berapa?” tanyanya dengan senyum dan suara selembut mungkin.Anggara diam. Kening penuh lukanya perlahan berkerut hingga membuat Kirani cemas. Benar saja, tak lama kemudian pria paruh baya itu memejamkan matanya sebelum melepaskan tangan dari genggaman sang anak. Kemudian ingin meremas luka di kepalanya.Dengan cemas, Kirani menahan tangan itu. Dewa membantu semampu yang ia bisa.“Ayah kenapa? Apa yang terasa? Katakan sama Kiran apa yang Ayah rasakan. Mungkin Kiran bisa bantu?” Mencoba bersikap tenang, Kirani bertanya lembut agar sang ayah tetap nyaman.Binar bahagia yang tadi tertangkap di mata itu kini berganti dengan linglung yang kentara. Anggara membuka mata dan menatap Kirani juga Dewa seolah tengah mengenali mereka.“Ayah, coba tarik napas panjang. Tetap tenang, ya. Kiran ada di sini.” Kirani duduk di belakang tubuh sang ayah. Kemudian memeluknya penuh kasih. Mengusap pu

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-03
  • PELAYAN GENDUT TUAN SULTAN   JANGAN SEKATA-KATA

    256Kirani menarik tangan kedua adiknya kemudian diajak masuk. Menutup pintu tanpa mempedulikan Dewa di luar sana. Ia tidak tahu kenapa Kinanti dan Kasih mengatakan hal memalukan di hadapan Dewa.“Apa yang kalian katakan?” Kirani mendesis seraya bertolak pinggang. Sungguh tak suka kedua adiknya bersikap dan berkata demikian terhadap Dewa.“Memangnya kami kenapa?” Kasih dengan santai bertanya dan itu sukses membuat Kirani kesal. Ditariknya napas kilat“Jangan bersikap dan berkata seperti itu lagi kepada Pak Dewa. Itu tidak sopan. Dia bosnya Mbak.” Kirani melotot galak.Kasih dan Kinanti saling lirik. “Iya, maaf. Kami tahu Bang Dewa bos Mbak Kiran, tapi kan, dia juga calon kakak ipar kami.”“Siapa yang bilang begitu? Jangan sekata-kata.” Kirani mendesis lagi seraya melirik ke arah pintu yang tertutup. Karena ia yakin walaupun tertutup, tetapi di balik benda itu seorang pemuda tengah menguping mereka.“Kami tidak sekata-kata. Ibu yang bilang kalau Bang Dewa….”“Satu lagi, jangan panggil

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-03
  • PELAYAN GENDUT TUAN SULTAN   MENANTU?

    257Dengan wajah berbinar, Amanda menuju teras. Mobil yang menjemput Shakiel sudah tiba di halaman.Rencananya keluarga Sultan besok akan ke Yogya menjenguk Anggara, dan Shakiel berinisiatif ingin ikut sekalian berlibur di kota gudeg itu.“Assalamu alaikum, Gadis cantik,” sapanya seraya mengembangkan senyum manis dan sedikit membungkuk.Shakiel selalu mengatakan jika dirinya bukan laki-laki romantis, tetapi entah kenapa semua perlakuan lelaki itu bagi Amanda sangat romantis. Shakiel sangat sopan sebagai seorang laki-laki, mungkin karena berpendidikan tinggi dan didikan orang tuanya. Shakiel juga sangat menghormati dirinya sebagai seorang wanita. Tidak pernah menyentuh berlebihan selain berjabat atau mencium tangannya.Karenanya Amanda sangat terkesan dengan lelaki itu. Ia yang awalnya menolak mentah-mentah perjodohan itu, perlahan merasa nyaman dan memutuskan menerima Shakiel sebagai calon suami.Memiliki darah keturunan Turki dan Malaysia dari sang ibu dan darah Tionghoa Malaysia dar

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-04
  • PELAYAN GENDUT TUAN SULTAN   KABAR BAIK

    258“Menantu?”Bukan hanya Sultan dan Viola yang berseru, tetapi Kirani dan Amanda juga melakukannya hampir bersamaan.Keheningan seketika tercipta menyertai wajah-wajah tegang dan heran, sebelum Sultan berdehem untuk mencairkan suasana. Pria itu bangkit menghampiri sang anak sulung.“Hei, itu kabar bagus. Ayo ajak Kirani duduk dulu.”Dewa mengerjap setelah sadar jika ia baru saja mengucapkan kalimat yang membuat semua orang seolah terhipnotis. Yang paling kentara perubahan wajahnya adalah dua gadis muda yang salah satunya pucat dan satu lainnya memerah.Sultan mempersilakan Kirani untuk duduk di kursi kosong samping Viola. Kemudian meminta Dewa duduk di samping gadis itu. Karena hanya itu kursi yang masih kosong selain kursi miliknya.Dewa duduk masih di bawah tatapan heran orang-orang itu. Sementara Kirani terpaksa duduk dengan menahan kesal. Bagaimana mungkin Dewa berkata sembarangan seperti itu. Padahal mereka sudah sepakat jika kepura-puraan ini hanya akan mereka tunjukkan di dep

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-04
  • PELAYAN GENDUT TUAN SULTAN   PERNIKAHAN APA?

    259Dengan menahan ngilu di bawah sana, Dewa menatap kepergian keluarganya. Mereka tidak jadi menjenguk Anggara karena Kirani tidak mengizinkan. Kondisinya memang belum memungkinkan. Mereka memutuskan ke hotel saja sebelum mungkin bertamasya.Sebenarnya mereka juga mengajak Dewa, kebetulan weekend dan kantor libur. Hanya saja Dewa menolak demi kewarasan. Hatinya tidak akan baik-baik saja terus melihat kedekatan Amanda dengan Shakiel.Sultan dan Viola berjalan lebih dulu. Amanda mengekori orang tuanya. Shakiel yang mendampinginya, terlihat menghentikan langkah, menoleh ke samping sebelum akhirnya memetik bunga berwarna kuning kecil yang tumbuh di pot halaman kantin. Pemuda berkacamata itu memberikan setangkai bunga yang baru dipetiknya untuk Amanda yang wajahnya tersipu.Dewa terus memperhatikan interaksi mereka dengan hati terbakar. Namun, ia akui Shakiel laki-laki romantis. Bahkan masih sempat melakukan hal kecil untuk wanitanya yang ia yakin hal kecil seperti itu justru sangat berar

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-05
  • PELAYAN GENDUT TUAN SULTAN   JANGAN MASUKAN HATI

    260“Tatapan Anda untuk Amanda tidak seperti tatapan seorang kakak untuk adiknya. Begitu juga sikap Amanda yang sangat canggung kepada Anda,” lanjut Kirani yang membuat Dewa tertegun.“Dua orang kakak-beradik itu walaupun berlainan jenis dan tidak terlalu dekat, tetap akan luwes dan terlihat ada ikatan di antara mereka. Tidak secanggung Bapak dan Amanda. Sementara sikap Anda dan Amanda, terlihat seperti … dua orang yang sengaja menjaga jarak.”Dewa diam. Tak menyangka jika gadis seperti Kirani bisa mencerna situasi dengan demikian detail hingga perkiraannya tepat.“Tapi, itu hanya perkiraan saya saja, Pak.” Kirani tersenyum paksa. “Jangan masukkan hati jika perkiraan saya salah. Maaf, jika saya sok tahu.”Dewa masih diam, tidak tahu harus berkata apa. Menyangkal? Rasanya percuma, kirani akan tahu jika dirinya berbohong. Diam adalah jalan paling benar baginya.Bahkan hingga Kirani beranjak meninggalkannya, pemuda itu tidak berkata apa pun lagi. Ia tetap saja diam membisu dan membiarkan

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-05
  • PELAYAN GENDUT TUAN SULTAN   LAKI-LAKI SEJATI

    261Dewa memejam sesaat setelah membaringkan tubuhnya di atas peraduan. Lelah jiwa raga karena banyak hal, membuatnya ingin istirahat cepat malam ini. Padahal kedua orang tuanya memintanya datang ke hotel tempat mereka menginap untuk makan malam bersama. Ia lebih memilih pulang, setelah dari rumah sakit.Permintaan Endang, kondisi Anggara yang semakin kacau, juga wajah Kirani yang ketus berputar-putar di kepalanya. Walaupun ide pura-pura bersandiwara sebagai calon suami istri datang darinya, juga selalu mengatakan akan menikahi Kirani, nyatanya saat Endang benar-benar memintanya untuk menikahi gadis itu, ia dilema sendiri.Pernikahan seperti apa yang akan mereka jalani nantinya jika ia benar-benar menikahi gadis itu? Karena jujur belum ada cinta yang tumbuh di hatinya untuk Kirani. Lalu, haruskah mereka menjalani pernikahan pura-pura hanya agar kondisi Anggara tetap stabil? Sampai kapan? Bagaimana dengan masa depan Kirani yang harus ia kungkung dalam pernikahan sandiwara itu?Dewa mem

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-06
  • PELAYAN GENDUT TUAN SULTAN   KECEPLOSAN

    262“Tidak seperti ayahmu?” Dewa mengulang kalimat Sultan setelah menoleh cepat.“Maksud Papa?” lanjutnya dengan kening berlipat. Ditatapnya dalam pria lebih setengah abad yang wajahnya mendadak tegang. Pun dengan wanita di sampingnya. Dalam pandangan Dewa wajah kedua orang tuanya mendadak tegang dan pucat.Sultan dan Viola berpandangan lagi dengan menahan napas, sebelum Sultan menelan ludah dan menguasai keadaan. Pria itu memejam sebentar sebelum seulas senyum yang terkesan dipaksakan terukir di bibirnya.“Maksud Papa, tidak seperti ayahmu ini, tidak seperti Papa yang waktu masih muda dulu pernah menjadi laki-laki pengecut yang tidak bertanggungjawab terhadap mamamu.” Akhirnya kalimat itu keluar dari mulutnya setelah ia memutar otak.Sultan dan Viola sudah sepakat sejak awal jika mereka tidak akan mengatakan kebenaran ini. Bagi mereka Dewa sudah menjadi anak kandung dan anak sulung keluarga itu. Bahkan semua dokumen terkait kelahiran Dewa sudah disahkan menjadi bagian keluarga mereka

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-06

Bab terbaru

  • PELAYAN GENDUT TUAN SULTAN   HINGGA MAUT YANG MEMISAHKAN

    445 “Jadi begitu, De. Kamu sama Amanda tidak masalah, kan?” Sultan menatap sepasang suami istri muda yang duduk di hadapannya. Di mana bayi tiga bulan terus mengeluarkan suara-suara lucu khas bayi dalam pangkuan Dewa. “Papa sudah ingin pensiun. Menikmati hidup berdua saja dengan Mama kalian. Ya, itung-itung bulan madu lagi untuk mengganti masa-masa awal pernikahan kami yang sempat carut-marut.” Dewa, Amanda, dan Vino yang duduk di sofa lainnya saling pandang sebelum memiringkan bibir masing-masing. ‘Siapa yang nikah, siapa yang bulan madu.’ Batin mereka mengejek. “Vino memang baru memasuki dunia ini, dan ia juga masih sangat muda. Tapi jika ia ada kemauan untuk belajar, pasti bisa kok. Apalagi didampingi wanita yang berbakat. Papa yakin perusahaan tidak akan dibawa tenggelam. Lagipula, Papa tidak akan melepas sepenuhnya. Ada orang kepercayaan Papa yang akan membimbing dan mengawasi Vino.” Sekali ini Dewa melirik Amanda di sampingnya seraya membenahi bayi Devano yang sudah mulai t

  • PELAYAN GENDUT TUAN SULTAN   DUA KALI

    443“Abang, emang nggak berat?” tanya Kirani sesaat setelah Vino menurunkan tubuhnya di sofa. Ia baru saja dari kamar mandi. Dan sejak kejadian jatuh itu, Vino selalu membopongnya setiap hendak ke kamar mandi.Kedua tangan Kirani masih melingkar manja di leher sang suami, hingga lelaki itu meminta dilepaskan dengan isyarat dagu. Awalnya Kirani tak mau melepaskan tangannya. Tentu saja untuk menggoda sang suami.“Ok,” ujar wanita itu akhirnya seraya melepaskan tangannya karena Vino menatapnya tanpa kedip seolah bersiap kembali menerkamnya. Mereka baru saja menyelesaikan satu ronde percintaan pagi ini. Masa iya mau mengulang lagi bahkan sebelum sarapan.Sungguh, mereka tidak menyangka jika pernikahan akan seindah ini. Tiga hari di hotel, hanya makan, tidur, dan bercinta. Begitu seterusnya selama tiga hari tanpa melakukan apa pun lagi.“Nggak berat, kan, aku?” ulang Kirani karena Vino belum menjawab pertanyaanya.“Nggak,” jawab Vino yang duduk di sampingnya. Tangannya meraih remote TV, m

  • PELAYAN GENDUT TUAN SULTAN   KEMBALIKAN

    442“Manis,” ujar Kirani seraya menarik wajahnya. Menjauhkan dari wajah lelaki di bawahnya. Semburat merah langsung menghiasi wajahnya. Ia ingin beranjak, tetapi tangannya ditahan.“Apanya yang manis?” tanya sang lelaki dengan tatapan lekat. Melihat wanita yang duduk di pangkuannya tersipu, adalah sesuatu yang membuatnya gemas. Padahal mereka sudah dua hari menikah. Tak terhitung sudah berapa kali melihat tubuh polos masing-masing. Tapi wanitanya selalu saja tersipu dan malu-malu.Tangan sang lelaki menarik lembut pinggang wanitanya agar kembali mendekat, kemudian berbisik di telinganya.“Apanya yang manis, hem?”Semburat merah tak henti-hentinya menghiasi wajah wanita yang pagi ini hanya memakai kemeja putih milik sang suami. Kemeja yang terlihat kebesaran di tubuh mungilnya, tetapi sangat seksi di mata sang suami.Cup.Sebuah kecupan singkat mendarat di bibir sang wanita.“Ini yang manis?”“Ish, Abang apaan, sih?” Tangan sang wanita mengibas di depan wajah merahnya.“Jadi, kamu baru

  • PELAYAN GENDUT TUAN SULTAN   SUAMI ISENG

    441Kirani mengerjap sebelum menoleh perlahan ke sisi kanannya di mana seorang lelaki tengah tertidur pulas dengan setengah tengkurap. Ditatapnya dengan seksama wajah yang walaupun terlihat lelah, tetapi senyum kebahagiaam dan kepuasan berpendar di sana. Tak terasa kedua sudut bibirnya tertarik ke samping. Ia ikut tersenyum melihat wajah sang lelaki yang penuh kepuasan.Pandangannya beralih perlahan menyusuri tangan kekar sang lelaki yang menumpang di atas tubuhnya. Dengan hati-hati, Kirani mengangkat tangan itu dan munurunkan dari atas tubuhnya, ia ingin ke kamar mandi. Rasa tidak nyaman di tubuh bagian bawah, membuatnya ingin ke kamar mandi.Namun, saat ia mencoba untuk bangkit, rasa tidak nyaman itu berubah perih yang membuatnya urung bangkit. Kirani menyibak selimut putih yang menutupi tubuhnya. Tapi gegas ia menutupnya lagi saat sadar jika tubuhnya masih polos.Wanita itu kembali merebahkan kepalanya. Matanya memejam, hingga semua yang terjadi semalam, terbayang dengan jelas. Die

  • PELAYAN GENDUT TUAN SULTAN   TRIK

    441Vino duduk di tepi ranjang pengantin yang sudah dihias demikian rupa. Aroma mawar yang segar menguar dari kelopak-kelopak merah yang terhampar di atas kasur. Kedua tangan pemuda tersebut menopang tubuhnya di belakang punggung. Wajahnya menengadah dengan bibir terus menyunggingkan senyum.Terbayang bagaimana Kirani memeluknya sepanjang jalan tadi karena ketakutan. Triknya membuat wanita yang sudah disahkan tadi pagi berhasil. Ia tidak lagi melepaskan pelukan bahkan hingga mereka tiba di hotel.Padahal semua hanya akal-akalannya saja. Vino tahu jika gadis itu sebenarnya hanya pura-pura tidur, untuk menghindarinya.“Kena, kau!” gumamnya geli masih sambil tersenyum-senyum sebelum menyadari sesuatu.Vino menegakkan duduknya, kemudian menoleh dan memandang pintu kamar mandi di kamar hotel itu. Baru disadarinya jika Kirani sudah sangat lama berada di dalam sana. Terlalu asyik melamun, membuat Vino bahkan melupakan jika ia tengah menunggu wanita itu keluar.Sang pemuda berdiri, kemudian b

  • PELAYAN GENDUT TUAN SULTAN   TAK ADA YANG TIDAK BAHAGIA

    438“Dilihatin terus bininya. Nggak bakal aku ambil juga.” Sebuah sindiran disertai tepukan di pundak Vino membuat pemuda itu mengerjap dan menoleh. Hingga tampak olehnya Dewa yang tengah memiringkan bibir di sampingnya.“Abang manusia paling maruk dan munafik kalau sampai ngambil istriku juga.” Vino balas melemparkan sindiran pedas.“Sudah ditinggal nikah sama perempuan lain, eh masih mau diambil lagi? Ter-lan-jur.”“Ter-la-lu, kali ….”“Suka-suka akulah.” Setelah mengatakan itu, Vino langsung berjalan menyongsong mempelai wanitanya yang baru selesai berganti kostum.Ya, hari ini adalah hari yang telah ditentukan untuk menyatukan cintanya dengan Kirani. Hari yang akan Vino catat dalam buku besar hidupnya sebagai hari bersejarah di mana ia akhirnya melepas masa lajang dengan gadis yang sejak lama menarik perhatiannya.Hari ini adalah hari bahagia yang bukan saja untuknya dan Kirani, tetapi juga untuk kedua keluarga. Terbukti dari wajah-wajah keluarga inti yang berbinar dan berseri ba

  • PELAYAN GENDUT TUAN SULTAN   LAMARAN SUNGGUHAN

    438 “Hallo, jagoan. Tunggu, ya, nanti Om buatkan teman bermain yang lucu-lucu buat kamu.” Lontaran Vino yang tengah menggoda bayi laki-laki berumur dua bulan membuat ruangan yang baru saja dipakai acara lamaran menjadi hangat dan ceria. “Kamu mau teman bermain laki-laki atau perempuan? Atau dua-duanya?” tanya sang pemuda lagi seolah sedang bicara dengan orang dewasa. Semua orang yang berada di ruangan itu tersenyum melihatnya. Kecuali gadis berhijab yang memerah pipinya. “Apa? Dua-duanya? Ya, udah, nanti Om Vino ganteng bikinin dua-duanya sekaligus biar ramai, ya. Biar kamu banyak teman mainnya.” Sebuah toyoran pelan mendarat di kepala Vino pasca kalimat itu terucap dari bibirnya. Pemuda itu mendongak. Tapi tak lama kembali menghadapkan wajahnya ke arah bayi laki-laki yang juga menatapnya dengan bibir mungilnya bergerak-gerak lucu. Vino tak peduli walaupun Amanda baru saja menoyornya gemas. “Lihat, ibumu, Jagoan! Dia iri. Karena bapakmu cuma bisa bikin satu aja. Eh, tapi nanti b

  • PELAYAN GENDUT TUAN SULTAN   NASI SUDAH MENJADI BUBUR

    437 Malvino berdiri menunduk di antara orang-orang berpakaian serba hitam. Hatinya tak urung teriris menyadari jika sahabat kecilnya kini sudah terbujur kaku di balik gundukan tanah merah yang sedang ia dan orang-orang itu kelilingi. Berkali-kali tetesan embun jatuh dari pelupuk matanya tanpa siapa pun tahu. Sebuah kacamata hitam menutupi kenyataan jika sejak awal datang ke sana, matanya sudah basah. Vino tidak pernah menyangka jika nasib Nada akan berakhir setragis ini. Ia harus meregang nyawa di tangan laki-laki yang sudah membuatnya berbadan dua, setelah sebelumnya bayi yang ia kandung juga harus keluar paksa. Vino menahan napas, membayangkan jika Nada harus mengirimnya pesan dengan menahan sakit yang teramat. Tuhan selalu punya rencana yang tak terduga. Di saat ia hampir saja menjadi kambing hitam atas meninggalnya Nada karena semua diarahkan padanya sebagai pembunuh, di saat itu seorang wanita datang ke apartemen Nada dan memergoki jika Nada tengah meregang nyawa di tangan su

  • PELAYAN GENDUT TUAN SULTAN   BOCAH

    436Vino tersenyum saat mengingat bagaimana reaksi Kirani tadi. Bola mata kecil gadis itu sampai nyaris loncat dari rongganya sebelum akhirnya menunduk dengan pipi merona.“Sudah Vino, jangan mengganggu Kirani. Mama hanya memintamu menyerahkan makanan. Sana tunggu di luar lagi.” Ucapan sang ibu membuyarkan kenikmatannya menatap wajah merah karena malu itu.“Jangan hiraukan dia, Kiran. Laki-laki memang begitu, tidak malu mengabarkan dirinya masih perjaka padahal kita tidak pernah bertanya.” Viola mengusap lengan Kirani yang masih menunduk.“Kenapa harus malu, Ma? Itu bukan aib, kan? Itu justru kebanggaan kami. Dan itu sangat penting diketahui wanita yang akan menikah dengan kami karena akan menjadi nilai plus—”“Sudah, sudah. Tidak perlu memaksa, berikan Kirani waktu untuk berpikir. Karena keputusan yang tepat akan didapat dengan berpikir jernih tanpa emosi. Kalau kamu terus menggodanya seperti ini, bisa-bisa ia memutuskan tidak lagi mempertimbangan kamu saat ini juga karena ketakutan

DMCA.com Protection Status