Semua Bab PELAYAN GENDUT TUAN SULTAN: Bab 231 - Bab 240

445 Bab

MENCARI

231“Pak, tolong katakan kepada Pak Januar jika saya tidak berniat melanjutkan perceraian.” Suara Viola bergetar saat mengatakannya.“Apa dari pihak mereka ingin melanjutkannya?” lanjutnya sambil memejam. Mereka tengah bicara di telepon. Viola belum berhasil menghubungi Sultan hingga saat ini. Ia takut Sultan melanjutkan gugatan itu, sebelum ia menceritakan yang sebenarnya.Untunglah kabar yang ia terima dari pengacaranya tidak menyebutkan mereka juga melakukannya. Pengacara Sultan hanya menanyakan perihal tersebut.Hari ini Ayumi dan Utama tengah keluar kota. Ada reuni dengan rekan-rekan Utama semasa kuliah. Dan mungkin mereka baru pulang esok hari karena akan menginap di villa tempat Utama menepi dulu.Viola gelisah sendiri di rumah, ia ingin menemui Sultan karena mereka belum sempat bicara sama sekali. Kemarin ia keburu pingsan, dan tak bertemu lagi hingga hari ini. Diantar sopir, Viola meluncur menuju kediaman Sultan. Bagaimanapun, ia harus menjelaskan semuanya. Terserah endingnya
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-09
Baca selengkapnya

TERSERAH PADAMU

232Viola mengucek mata, memastikan jika pandangannya tidak salah. Bahkan hingga beberapa lama ia masih saja di dalam mobil.“Kita sudah sampai, Bu.” Sang sopir bahkan beberapa kali mengingatkan jika mereka sudah berada di pekarangan rumah.Viola mengerjap den berdehem untuk membuang grogi. Ia tahu telah berlaku aneh, karenanya gegas keluar dengan mata yang terus memperhatikan mobil tersebut. Bahkan hingga menyentuhnya untuk memastikan jika ia tidak sedang bermimpi.Viola menggelengkan kepala. Ia tidak boleh senang dulu, bisa jadi mobil itu berada di sana bukan karena pemiliknya juga di sana. Bisa saja orang lain yang memakainya.Wanita itu melangkah menuju ruangan di mana terdengar suara beberapa orang tengah berbincang. Ia mempercepat langkah, tetapi langsung mematung saat mendapati laki-laki yang sejak kemarin dicarinya, berada di sana bersama kedua orang tuanya.Viola membeku di tempatnya, sementara lelaki yang duduk di kursi roda gegas memutar roda kursinya saat melihat pandangan
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-09
Baca selengkapnya

TERIMA KASIH CINTA

233“Beruntungnya kamu, Bung. Dicintai wanita dengan sebesar itu.” Pria berjas usia awal empat puluhan berkata dengan tatapan lurus ke depan.“Aku menjadi saksi bagaimana dia selalu memikirkanmu,” lanjutnya. “Raganya memang di sini. Dia bekerja sampai tak kenal waktu, beraktivitas seperti biasa. Tapi aku tahu hati dan pikirinnya ada bersamamu di sana.”Lelaki berkursi roda hanya diam menyimak. Raut khawatir masih belum hilang dari wajahnya. Ia menatap sejenak pria berjas yang sempat membuatnya cemburu.“Percayalah, walaupun tidak pernah mengaku, dia masih mencintaimu. Aku yang sejak awal bertemu dengannya, menyadari dia selalu memikirkan seseorang bahkan saat kami bicara berdua.” Pria berjas menjeda kalimat. “Aku yang sejak awal tahu ia dalam proses cerai, sengaja mendekatinya karena kupikir kesempatan itu ada. Aku pernah berharap dapat memiliki wanita sehebat dia yang bisa bertahan dari banyak terpaan badai hidup. Sayangnya, aku sama sekali tak dapat menembus hatinya. Karena sudah ad
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-10
Baca selengkapnya

MAAF, CINTA, DAN BAHAGIA

234 Dua tahun kemudian…. Wanita berperut besar menerima tas berisi buku-buku yang disodorkan seorang pemuda yang mengiringinya dari lantai dua hingga tiba di bawah tangga. Si wanita berterima kasih sebelum melambaikan tangan ke arah pemuda yang yang berjalan meninggalkannya. Kemudian beralih dan tersenyum semringah saat melihat lelaki menggendong bayi dua tahun. Satu kecupan mendarat di kening sang wanita hamil dari lelaki yang menggendong anak laki-laki. “Berat, ya?” tanya si lelaki seraya mengelus perut besar sang wanita. “Lumayan, tadi ada Ricky yang mungkin kasihan melihatku. Jadi, bantu bawain tas.” Sang lelaki hanya mengangguk, kemudian mengambill alih tas dari tangan wanitanya. Dengan bayi dalam gendongan dan tas buku disampirkan di pundak, ia membimbing wanitanya menuju mobil. Membuka pintunya dan mempersilakan si wanita masuk, menaruh tas buku di kursi belakang, kemudian menyerahkan bayi laki-laki berpipi gembil ke pangkuan wanita hamil. Ia sendiri berputar dan masuk unt
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-11
Baca selengkapnya

AMANDA (SEASON 2)

235Dua puluh dua tahun berlalu….“Ada siapa, Ma?” Gadis bercelana jeans dan blus lengan panjang memanjangkan lehernya mencari tahu tamu di rumah mereka.“Teman kantornya Dewa.”“Teman Bang Dewa?” Mata gadis berambut sebahu melebar. Bulu mata lentiknya terlihat bergerak-gerak waspada.“Laki-laki arau perempuan, Ma?” Dengan sikap siaga, gadis yang menuruni sebagian besar wajah sang ayah itu bediri tegak. Lehernya semakin dipanjangkan agar dapat melihat tamu yang dimaksud sang ibu.Sang ibu yang tengah sibuk merawat tanaman anggreknya, menoleh cepat ke arah sang anak gadis. Kekhawatiran terbit di sana.“Perempuan, Manda. Teman sekantor Abang kamu. Karyawan Papa juga. Papa….”“Perempuan?” Mata gadis yang dipanggil Manda semakin melebar. Tanpa bicara apa pun lagi, gadis itu gegas berlalu dari hadapan sang ibu. Berjalan tergesa menuju ruangan di mana terdengar obrolan dua orang dewasa. Hingga ia tiba di ruang tamu yang lebih privacy daripada ruang tamu utama. Ruang tamu di mana anggota kel
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-12
Baca selengkapnya

JODOH DARI LAHIR

236“Kak, Edward nanyain jawaban Kakak lagi, tuh.”Empat pasang mata serempak beralih pandang ke arah pemuda usia puluhan yang baru saja bicara. Tiga pasang mata menatap heran, sementara sepasang lagi terlihat memutar bola matanya jengah.“Kasihan loh, Kak. Udah tiga kali dia nembak Kakak. Jangan digantung terus, kasihan anak orang.”“Berisik!” Gadis yang tadi memutar bola mata, berseru kesal sebelum kembali menekuri piring di hadapannya.Sementara pemilik tiga pasang mata yang lain yang terdiri dari suami istri paruh baya dan satu lelaki dewasa masih menatap heran.“Edward bilang kalau Kakak terima, dia mau langsung bawa orang tuanya ke sini buat melam….”“Malvino, bisa diam tidak?” Gadis yang dipanggil Kakak oleh pemuda bernama Malvino benar-benar kesal. Ia tidak tahu kenapa adik resenya itu terus saja membahas hal tidak penting seperti ini. Padahal tengah makan malam bersama seluruh keluarga di mana kedua orang tua juga kakak tertua mereka ada di sana.Pemuda bernama Malvino berdec
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-13
Baca selengkapnya

KATAKAN KEPADAKU!

237 “Aku tidak akan menikah, Pa!” Hening. Kekakuan seketika tercipta di ruang makan itu. Sepasang suami istri menatapnya kaget. Sementara dua pemuda menarik napas panjang dan membuangnya kasar. “Maksudku … aku kan, masih muda, Pa. Masih kuliah, belum mikirin nikah. Umurku baru dua-dua. Bang Dewa aja belum nikah, masa aku harus nikah duluan?” Amanda meralat ucapannya saat melihat tatapan tajam kedua orang tuanya. Sultan menarik napas lega. “Jangan suka sekata-kata, Manda. Kata-kata bisa menjadi doa.” “Papa juga jangan asal bicara. Apa maksudnya jodoh dari lahir? Hanya Tuhan yang bisa menentukan jodoh seseorang, bukan?” “Ya, itu benar. Tapi tidak ada salahnya kami sebagai orang tua berikhtiar, bukan? Mencarikan jodoh yang terbaik untuk anak gadis kesayangannya?” “Ya, aku mengerti Papa sama Mama mau yang terbaik untukku. Aku berterima kasih, tapi membicarakan jodoh sejak dini, apalagi sejak aku lahir rasanya berlebihan.” “Sayang, seperti yang sudah Papa sampaikan tadi, ini hanya u
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-14
Baca selengkapnya

PERASAAN GILA

238“Abang mau ke mana?” Amanda mengejar Dewa yang bersiap masuk mobil.Lelaki yang menekuri ponsel menarik sebelah kakinya yang sudah memasuki mobil. Sementara sopir mengangguk setelah memasukkan koper ke dalam bagasi.“Bang De mau pergi?” Amanda menatap lelaki yang di matanya semakin hari semakin menarik. Gadis itu heran tiba-tiba saja Dewa siap pergi dengan membawa koper besar. Padahal tidak ada obrolan apa pun saat mereka sarapan bersama tadi.Memang sarapan keluarga pagi ini tidak sehangat biasanya paska Malvino memergoki mereka semalam dan berlanjut sidang dari kedua orang tuanya yang cukup alot.Amanda tahu ia salah. Telah melakukan hal di luar batas. Namun, orang tuanya tak mengatakan hal lain sebagai hukuman selain dirinya yang tidak boleh keluar rumah selama seminggu dan pengurangan uang saku.Tidak ada ungkapan apa pun yang mengharuskan mereka berjauhan. Ia tidak tahu jika ada hukuman lain untuk Dewa.Dewangga tersenyum seraya mengacak rambut Amanda yang wajahnya cemas seol
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-15
Baca selengkapnya

BISAKAH AKU?

239Hari berlalu. Seperti kecurigaan Amanda, kepergian Dewa bukan sekadar demi pekerjaan. Buktinya kakak laki-lakinya itu sudah jarang membalas pesan atau mengangkat panggilannya dengan alasan klasik. Sibuk bekerja.Sesekali masih mau menjawab teleponnya, itu pun bila hari sudah malam dan bersiap tidur. Karena selalu diselingi suara menguap dan ucapan yang tidak begitu jelas. Lebih ke gumaman. Mungkin sudah setengah berada di alam mimpi.Bahkan setelah seminggu keberangkatannya ke Yogya, tidak ada tanda-tanda jika Dewa akan segera pulang. Setiap kali ditanyakan kepada kedua orang tuanya, sang ayah selalu menjawab jika pekerjaan di sana belum selesai. Dan Dewa sudah dipercaya untuk memegang pekerjaan besar.“Sudahlah Manda, kenapa kamu terus menanyakan Dewa? Dia bekerja di sana. Mengurus perusahaan keluarga kita. Papa ingin ia bisa menjadi seseorang yang handal di usia muda. Kamu juga ikut bangga, kan jika kakakku bisa memimpin perusahaan di usianya yang masih muda?” Selalu itu jawaban
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-17
Baca selengkapnya

PERJODOHAN

240“Dewa?”Semua mata kini tertuju satu arah. Searah pandangan Viola.“Kamu baru datang, Nak? Syukurlah, Mama pikir kamu masih sibuk, hingga tidak bisa datang.” Viola menghampiri pemuda yang masih berdiri di halaman. Kemudian menggandengnya untuk berkumpul dengan dua keluarga yang masih berdiri di teras.“Oh ya, kenalkan dokter, ini putra sulung saya,” Viola menunjuk bangga pemuda yang masih digandengnya.“Saya sudah tahu, namanya Dewa, kan?”Viola mengangkat alis. Ia lupa jika keluarga mereka sering bertemu bahkan sejak anak-anak masih kecil. Hingga saling mengenal anak-anak dari dua keluarga. Hanya saja belakangan Dewa jarang ikut berkumpul.“Oh, maaf saya lupa. Padahal saya merasa belum terlalu tua.” Viola tertawa geli, diikuti semua orang kecuali Amanda yang melirik judes Dewa. Dewa sendiri hanya memasang wajah datar.Dua keluarga langsung terlibat obrolan akrab. Terlebih jamuan keluarga Sultan untuk keluarga dokter Shofia sangat istimewa. Obrolan mengalir tidak hanya urusan perj
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-19
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
2223242526
...
45
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status