207“Aku masuk, Kak. Terima kasih atas semua yang telah terjadi di antara kita. Terima kasih untuk malam ini. Terima kasih juga kadonya. Sampai jumpa lusa di pengadilan agama. Selamat malam, permisi.”Setelah mengatakan itu semua itu, Viola benar-benar masuk ke dalam unitnya. Menutup pintunya dengan cepat, kemudian menyandar di baliknya dengan kondisi hati tak dapat dilukiskan. Air mata yang sejak tadi ditahannya, tumpah sudah. Pura-pura tegar yang diperlihatkan di depan Sultan, hancur sudah. Sesungguhnya, ia adalah wanita yang sangat rapuh.Untuk beberapa lama ia hanya menyandar di sana dengan menumpahkan air mata tanpa suara. Sungguh, walaupun sudah berjanji tidak akan menangis lagi untuk semua yang terjadi antara dirinya dan Sultan, tetapi nyatanya ia terlalu rapuh untuk tetap berpura-pura tegar.Rasa sakit yang sekian lama hanya tertahan dalam hati, kini tertumpahkan sudah. Rasanya sakit tidak dipercaya suami sendiri, sakit diceraikan sepihak, sakit hendak diambil lagi sesuka hati
Last Updated : 2023-05-14 Read more