Home / Romansa / PELAYAN GENDUT TUAN SULTAN / Chapter 211 - Chapter 220

All Chapters of PELAYAN GENDUT TUAN SULTAN: Chapter 211 - Chapter 220

445 Chapters

JALAN TAKDIR YANG TAK TERDUGA

211Viola menjalani hari ini dengan semangat. Esok adalah sidang terakhirnya dengan Sultan. Setelahnya ia akan menyongsong masa depan dengan penuh harapan. Bukan tega, bila ia tak meluluskan permintaan Sultan untuk membatalkan perceraian, tetapi apa yang terjadi antara dirinya dan sang mantan calon suami benar-benar membuatnya sudah mati rasa.Ia tak ingin mengkhianati hatinya sendiri yang sudah sekian kali tersakiti. Kasihan bila terus mengalah dengan memaafkan kesalahan yang sama. Bukankah ia berhak bahagia? Dan ia yakin akan menemukan kebahagiaan di luar sana walaupun mungkin bukan dari pasangan.Hidup sendiri bukan berarti tidak bisa bahagia, bukan?Viola masih menekuri layar komputer di hadapannya saat ponsel berdering. Awalnya ia abai karena ingin cepat menyelesaikan pekerjaan hari ini. Masih banyak yang harus ia urus di luar sana. Namun, karena benda pintarnya terus meraung, dan yang pasti itu panggilan pribadi karena masuk ke ponselnya, bukan telepon kantor.Tangan Viola merai
last updateLast Updated : 2023-05-17
Read more

KEDATANGAN ANGGI

212“Mbak Anggi?”Viola mengerutkan kening karena wanita berperut besar itu langsung memeluknya sambil menangis. Viola balas memeluk dan mengusap punggungnya walaupun tidak tahu kenapa wanita itu menangis.Anggi mulai melerai pelukan saat tangisnya mulai mereda. Ia mengusap sudut matanya dengan punggung tangan.“Mbak baik-baik aja?” tanya viola menatap heran.Anggi menarik napas panjang di sela sisa isak. “Sebenarnya aku tidak sedang baik-baik saja, Vio. Tapi aku juga ikut prihatin dengan nasib yang menimpa Sultan. Aku minta maaf….” Suara Anggi menghilang di ujung kalimat.“Minta maaf?” Kening Viola berkerut. “Untuk apa, Mbak?”Anggi tampak mengedarkan pandangan menyapu seluruh sudut ruangan.“Apa kau sendiri?” tanyanya lagi. Viola hanya mengangguk sebelum mempersilakan Anggi duduk do sofa. Ia sendiri menyusul setelah istri dari Hisam duduk di sana seraya memegangi perutnya.“Mbak Anggi sendiri?” tanya Viola menoleh ke arah pintu karena tak mendapati Hisam membersamainya.Anggi mengan
last updateLast Updated : 2023-05-18
Read more

HISAM YANG LAIN

213 “Ada apa?” Hisam bertanya datar seraya menatap lurus Viola. Tidak seperti biasanya bila mereka bertemu, ucapan Hisam yang selalu gombal dan penuh rayuan. Kini, mereka seolah dua orang asing yang tidak pernah dekat. Viola merasa tak lagi mengenal lelaki di hadapannya. Hisam menatap datar yang di balik tatapan itu Viola yakin ada sesuatu yang tersembunyi. “Begitukah sikap Abang terhadap saudara angkat?” tanya Viola tegas dengan menatap saksama. “Kamu mau bicara apa sebenaranya, Vio?” Hisam balik bertanya masih dengan dingin tanpa ekspresi. Padahal semua orang tahu jika lelaki itu seseorang yang ramah, hangat dan humoris. “Beginikah sikap Abang terhadap Kak Dala? Bahkan saat istrimu ingin menjenguknya, kau paksa ia untuk pulang?” Viola menegaskan pertanyaannya. Hisam mendengus pelan. “Sudahlah Vio, jangan berlebihan. Aku masih sibuk, nanti jika sudah luang aku pasti menjenguknya.” “Oh, begitu rupanya sikap seorang saudara angkat.” Viola menyela sinis. “Menunggu waktu luang, Aba
last updateLast Updated : 2023-05-19
Read more

LELAKI PAYAH

214 Viola berdiri mematung menatap lelaki yang duduk menyandar di kepala ranjang pasien yang sengaja dibuat berdiri. Ia masih bertanya apa yang terjadi dengan hatinya saat melihat lelaki yang harusnya sudah menjadi mantan itu duduk lemah dengan wajah pucat dan tatapan sayunya. Kedua kakinya masih dibalut perban. “Ana.” Panggilan lirih lelaki itu membuat Viola mengerjap sebelum berjalan mendekat. Utama dan Ayumi bergerak mundur saat Viola berjalan mendekati brangkar Sultan. Mereka memutuskan keluar ruangan. Memberi kesempatan kepada keduanya untuk bicara. Keduanya masih saling pandang dalam diam bahkan hingga beberapa lama setelah kedua orang tua mereka keluar, hingga Viola memutuskan kontak mata lebih dulu. Wanita itu memaksakan senyum sebelum berucap. “Aku ikut senang Kakak sudah sadar. Bagaimana perasaan Kakak saat ini?” tanyanya senormal mungkin. Semata hanya etika menjenguk orang sakit bila ia bersikap ramah. Bukan karena rasa apa pun lagi. “Seperti yang kau lihat, Ana. Sekar
last updateLast Updated : 2023-05-20
Read more

DILEMA

215Viola mematung dengan mulut menganga untuk beberapa saat sebelum berlari membantu sang ayah mertua membangunkan Sultan.“Sultan, apa yang kau lakukan? Kenapa bisa jatuh?” Utama memekik dan bersusah payah mengangkat tubuh sang anak. Begitu juga Viola, walaupun kesulitan, mereka berdua mengangkat tubuh itu kembali ke ranjangnya. Setelahnya Viola gegas memanggil perawat dari tombol khusus yang ada di dalam ruangan itu. Karena cairan infusnya juga tak mengalir efek tiangnya yang terjatuh.Terlihat Sultan meringis menahan sakit di sekujur tubuhnya. Kondisinya sangat mengkhawatirkan hingga Viola memutusakan menunggu perawat agak menjauh dari ranjang pasien.Kondisi lelaki itu sangat mengkhawatirkan, dan hatinya bisa lemah bila terus disuguhi pemandangan seperti ini. Namun, ia tak ingin jadi kedelai yang jatuh ke lubang sama berkali-kali.“Sultan, apa yang ingin kau lakukan? Kenapa tidak memanggil kami? Kamu tahu kan, jika kami ada di ruangan sebelah?” Utama bertanya lagi dengan heran. S
last updateLast Updated : 2023-05-21
Read more

TIGA WANITA

216 Dengan dada yang bergemuruh ramai, Viola berjalan menuju ruangannya. Dibukanya pintu yang tertutup rapat dan langsung mendapati perempuan berwajah kusut duduk tertunduk di sofa ruangannya. “Masih punya nyali kamu datang ke sini setelah apa yang kamu lakukan?” Viola langsung menohok Feli dengan pertanyaan. Wanita itu berjalan masuk tanpa menutup pintu. “Kakak….” Wanita yang duduk tertunduk itu mendongak. Wajahnya terlihat kusut dan mengiba. “Apa lagi yang kamu inginkan? Bukankah kamu seharusnya….” Belum selesai Viola berkata, Feli sudah berlari dan menubruknya. Perempuan itu memeluk erat Viola dengan tangisan mengiba. “Kakak, maafkan aku….” Feli menangis mengiba. “Aku tidak tahu kenapa semua orang jadi membenciku, menyalahkanku, memojokkanku. Padahal aku tidak tahu di mana salahku.” Viola mengernyit demi mendengar ratapan yang bercampur tangisan. Bahkan bajunya kini telah basah oleh air mata Feli. Feli tidak tahu di mana salahnya? “Kenapa semua orang meyalahkanku? Apa karen
last updateLast Updated : 2023-05-23
Read more

KEGADUHAN DI RUANG KERJA

217Viola terpaku menyaksikan adegan di depan matanya. Untuk beberapa lama wanita itu hanya diam dengan mata melebar dan mulut menganga.Anggi menarik-narik rambut Feli dengan membabi buta. Sumpah sarapannya bersahutan dengan jeritan kesakitan Feli yang meminta dilepaskan. Namun, wanita hamil itu tidak memedulikannya, ia terus menjambak dan menarik rambut Feli penuh amarah.Viola mengerjap setelah beberapa lama mematung. Kemudian mencoba melerai dua wanita itu.“Mbak Anggi tenang, lepaskan Feli, Mbak. Semua bisa dibicarakan.” Viola mencoba melepaskan tangan Anggi dari rambut Feli.“Jangan ikut campur, Vio. Aku akan membuat perhitungan dengan wanita ini.” Anggi menatap marah. Matanya yang sudah diliputi amarah, menyala seolah ada api yang membakar di sana.“Tapi ini kantorku, Mbak. Jangan main hakim sendiri di sini. Ayo lepaskan, kita bicara baik-baik.” Viola masih berusaha menenangkan Anggi. Ia tak ingin ada kekisruhan di kantornya.“Perempuan seperti itu tidak akan bisa diajak bicara
last updateLast Updated : 2023-05-26
Read more

BEBAL

218Viola mengusap wajah berkali-kali. Rasa pusing dan frustrasi mengganggunya. Belum selesai masalahnya Sultan, kini bertambah harus mengurusi Feli.Wajah Feli rusak akibat siraman air keras Anggi di wajahnya, dan ia tidak mungkin lepas tangan begitu saja. Sekesal dan semarah apa pun terhadap saudara tirinya itu, ia tetap membawa Feli ke rumah sakit.Sebagai manusia yang memiliki hati, tidak mungkin membuang feli begitu saja walaupun sebanyak apa perempuan itu membuat masalah. Terlebih kejadian itu terjadi di kantornya, dan di depan matanya pula. Jika ia menolongnya, semata karena rasa kemanusiaan, tidak lebih.Viola menatap tubuh yang terbaring lemah dengan seluruh wajah dibalut kain perban. Feli memang sudah dibawa ke rumah sakit dan menjalani perawatan beberapa hari ini, tetapi dapat dipastikan jika wajahnya akan rusak. Ia tidak akan secantik dulu lagi. Air keras yang entah Anggi dapatkan dari mana, telah menghancurkan wajah cantiknya. Benar yang Anggi katakan, jika setelah ini Fe
last updateLast Updated : 2023-05-27
Read more

AKAN KULAKUKAN

219Viola berjalan cepat menuju kamar rawat Sultan di rumah sakit yang sama. Selama ini ia masih rutin menjenguk lelaki yang secara hukum masih terikat tali pernikahan dengannya itu. Walaupun tidak lama, ia selalu menyenpatkan diri. Terlebih kini berada di sana setelah melihat kondisi Feli yang membuat kepalanya berdenyut.Viola menarik napas panjang berkali-kali sebelum mengetuk pintu kamar di mana Sultan berhari-hari tinggal di sana. Wanita itu harus menyiapkan mental sebelum masuk, karena tidak tahu apa yang akan terjadi di dalam sana. Bisa saja tingkah Sultan lebih megesalkan dari Feli.Ia membuka pintu saat ucapan salamnya bersambut. Seraut wajah mirip Sultan versi tua langsung menyambutnya begitu benda persegi panjang itu terkuak.Viola langsung meraih tangan pria baruh baya dan menciumnya takzim. Walaupun statusnya akan menjadi mantan ayah mertua, tetapi rasa hormatnya tidak akan berubah. Terlebih ayah mertuanya adalah suami dari ibu angkatnya.Setelah menyalami Utama, Viola be
last updateLast Updated : 2023-05-28
Read more

LELAH

220Viola menggeleng seraya memejamkan mata. Bayangan saat Sultan merangkak dan meraih kakinya akan membuat siapa pun trenyuh dan menitikkan air mata. Jika menurutkan kata hati, ia pun kasihan dan tidak tega.Bagaimana tidak? Dengan hanya menggerakkan kedua tangan dan tubuhnya yang bergesekkan langsung dengan lantai, lelaki itu bersikeras mendekati kakinya. Dengan mengesampingkan rasa sakit di sekujur tubuh, juga kakinya yang mati rasa, Sultan terus mendekatinya yang hanya diam mematung tak percaya.Baik Utama atau Ayumi tidak ada yang berusaha untuk membantu atau mencegahnya. Mereka hanya menjadi penonton yang merasakan trenyuh dan sedih melihat kondisi Sultan saat ini.Jika ditanya memaafkan, sejak dulu ia sudah memaafkan lelaki itu. Namun untuk melanjutkan pernikahan, rasanya terlalu banyak yang harus dipikirkannya. Memaafkan dan menerimanya kembali sebagai suami adalah dua hal yang berbeda.“Bu Vio, Pak Frans sudah datang.” Sandy berbisik di dekat telinga Viola saat melihat bosnya
last updateLast Updated : 2023-05-29
Read more
PREV
1
...
2021222324
...
45
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status