Semua Bab PELAYAN GENDUT TUAN SULTAN: Bab 181 - Bab 190

445 Bab

SEMUA SALAHKU

181 Ruangan dingin yang terasa menusuk kulit. Aroma obat-obatan yang khas. Rasa ngilu di bagian bawah tubuh. Dan rasa hangat yang mengalir lewat genggaman tangan. Aku memaksa mata untuk terbuka walaupun sangat sulit. Lengket dan sangat perih. Pandangan yang buram perlahan menjadi jelas setelah berkali-kali aku mengerjapkan mata. Ruangan serba putih terpampang di depan mata. Aku mengedarkan pandangan ke seluruh ruangan hingga mendapati wajah kuyu duduk di sebelah ranjang yang kini kutiduri. Wajah Kak Dala. Bahkan saat melihatku membuka mata, wajahnya tak berubah sama sekali. Ia terlihat kesal dan frustrasi. Aku mencoba menggerakkan bibir yang terasa berat hingga suara parau keluar dari mulut ini. “Kak….” Kuangkat sebelah tangan ingin menggapai wajahnya. Kak Dala mengembus napas kasar, kemudian mengulurkan tangannya ke arah kepala ini. Mengus
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-25
Baca selengkapnya

JALAN PIKIRAN SULTAN

182 “Selamat siang Pak Sultan, saya ikut prihatin atas musibah yang menimpa Bu Viola.” Terdengar suara ramah yang familier dalam terpejamnya mata ini. “Terima kasih.” Suara dingin Kak Dala terdengar menyahut. “Maaf, apa boleh saya menjenguk Bu Viola?” Aku menoleh ke arah pintu saat terdengar suara Arman meminta izin. Ternyata Kak Dala menghadangnya di tengah pintu hingga Arman tidak bisa masuk. “Maaf, istri saya harus banyak istirahat. Tidak bisa dijenguk orang luar. Saya harap Anda mengerti!” Aku memejam mendengar jawaban Kak Dala. Entah apa yang suamiku pikirkan, bahkan seseorang yang ingin menjenguk pun, disuguhi dengan sikap dingin yang membuatku malu. “Kenapa Pak Arman? Apa Anda ingin meminta imbalan karena sudah membawa istri saya ke sini?” Serta-merta mata ini terbuka demi mendengar kelanjutan ucapan Kak Dala. “Maaf, saya tidak mengerti maksud Anda, Pak Sultan.” Aku tidak dapat melihat wajah Arman yang terhalang tubuh Kak Dala, tetapi dari suaranya sangat kentara jika
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-26
Baca selengkapnya

BELUM SAATNYA

183“Bukan karena laki-laki lain, tetapi kau bisa kehilangan istrimu karena sifatmu yang kekanak-kanakkan ini!” Suara Papi masih menggelegar.“Istrimu bisa saja lelah menghadapimu, Sultan. Dan bila hal itu sampai terjadi, Papi tidak menyalahkan, Vio!”“Maksud papi?”“Maksud Papi, kau akan menyesal bila terus seperti ini. Kau bisa kehilangan Vio dan itu karena salahmu sendiri!”Hening. Baik Kak Dala maupun Papi tidak ada yang bicara setelah itu. Aku sendiri masih memeluk tangan bunda yang sejak tadi tak ikut bicara apa pun. Aku tidak tahu apa yang kurasakan saat ini. Yang pasti sedang tak ingin bicara dengan suami sendiri. Masih terlalu sakit karena kehilangan calon anak kami, masih bertambah sakit karena Kak Kak Dala terus menyudutkan. Belum lagi sikapnya kepada Arman.Aku memejam. Pura-pura tidur agar tak melihat reaksi Kak Dala.“Papi menyumpahiku?” Bukannya menyadari apa yang Papi sampaikan, Kak Dala malah menuduhnya.“Bukan menyumpahi, tapi memperingatkan agar kau tidak menyesal d
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-27
Baca selengkapnya

OLAHRAGA

184 Hari ini aku pulang setelah beberapa hari perawatan intensif di rumah sakit. Sayang memang bayi yang kehadirannya begitu kami harapkan harus pergi sebelum sempat lahir. Namun, seperti kata Papi semua sudah takdir. Mungkin kami memang belum dipercaya menjadi orang tua. Sikap Kak Dala sudah melunak. Walaupun gurat-gurat kekecewaan masih terlihat jelas, tetapi ia sudah bisa menerima kenyataan bahwa anak kami sudah tidak ada. Ia juga tak tetus-terusan menyalahkanku. Entah memang nasihat Papi yang mengena, atau hanya tak menampakkan rasa kecewanya. Yang pasti setelah ini aku tak diperbolehkan lagi berangkat ke kantor kecuali bersamanya. Dengan digandeng Kak Dala, aku menuruni mobil dan berjalan memasuki rumah yang terasa sepi. Padahal awalnya kami berharap rumah ini akan segera diramaikan dengan suara bayi. Feli berlari menyongsongku saat seorang pelayan membukakan pintu untuk kami. Gadis itu langsung memelukku seolah anak yang lama ditinggal ibunya. “Kak, bagaimana keadaanmu? Kata
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-28
Baca selengkapnya

RUNYAM

185“Kak, aku takut….” Feli mengadu dengan wajah ketakutan dan tubuh gemetar. Hatiku terasa ikut gemetar melihat kondisi Feli yang mengkhawatirkan.Kulirik ruang olahraga yang pintunya masih tertutup. Entah apa yang sedang dilakukan suamiku di dalam sana setelah apa yang ia lakukan kepada Feli.“Apa yang sebenarnya terjadi. Kenapa kau semengenaskan ini, Feli?” Aku menatap hampir tak berkedip.“Tuan bilang … tu-buh Ka-kak sudah melar, sudah tak menarik lagi. Kakak sudah tak cantik lagi. Tuan sudah tidak tertarik karena Kakak tak bisa memuaskannya. Tuan butuh seseorang yang bisa memuaskannya.”“Apa?”Kakiku mundur dengan sendirinya. Kutekan dada dengan kuat karena tiba-tiba tak mau menerima asupan oksigen.Benarkah suamiku berkata demikian?Kondisi tubuhku saat ini memang jauh dari kata menarik. Berat badan bertambah banyak efek kehamilan yang sebenarnya belum terlalu besar. Gerakanku juga sudah berkurang kelincahannya, termasuk di atas ranjang saat melayaninya. Namun, benarkah suamiku
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-29
Baca selengkapnya

FAKTA BARU

186“Kak, sabar, ya. Aku mengerti perasaan Kakak.” Feli menghiburku begitu kami tiba di sebuah ruangan dan aku langsung menumpahkan rasa marah dan kesal dengan menangis sejadi-jadinya.Entahlah, rasa sakit hati begitu mendera mengetahui jika suamiku sampai tega berbuat tak senonoh di belakangku.Rasa kecewa begitu besar mengetahui ia menggoda Feli, padahal ekspektasiku kepadanya begitu tinggi. Aku pikir ia suami setia yang tidak akan melirik wanita mana pun, walaupun semenarik apa pun wanita itu. Aku pikir ia sudah mencukupkan dirinya hanya dengan memilikiku. Nyatanya, baru beberapa hari aku tak dapat melayaninya, suamiku sudah mencoba mencari pelampiasan. Dan miris, korbannya adalah Feli. Itu sangat menyakitkan.Aku masih menangis sambil menutup wajah dengan kedua tangan. Sementara Feli masih menghiburku dengan terus mengusap lembut punggung dan lenganku. Di saat seperti ini aku masih bersyukur jika yang digoda suamiku adalah Feli, saudaraku, hingga ia langsung melaporkannya kepadaku
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-30
Baca selengkapnya

SEMAKIN RUNYAM

187“Ini lihatlah, Tuan memberikan kartu kredit ini untuk keperluanku sehari-hari katanya. Aku sebenarnya sudah berusaha menolak, tetapi Tuan memaksa. Katanya agar aku semakin cantik. Karena gaji pelayan tidak akan cukup untuk perawatan tubuh.”Sumpah demi apa, jantungku benar-benar ingin loncat dari rongganya. Dengan tangan gemetar dan tubuh yang membeku, aku meraih kartu kedit berlimit besar yang kuketahui milik suamiku.Kuamati kartu yang bergetar karena berada dalam pegangan tangan yang juga gemetar. Dadaku mendadak sesak. Aku bahkan sampai mencubit diri sendiri untuk memastikan jika tidak sedang bermimpi.“Kak.” Feli lebih mendekatkan posisi duduknya. “Kalau menurut aku yang bodoh ini, Tuan Sultan bukanlah suami yang baik untuk Kakak.”Aku memejam mendengar ucapan saudara sambungku ini. Dada semakin sesak. Sesuatu terasa ingin meledak di dalam sana.“Kakak terlalu baik untuk mendapatkan suami seperti dia, padahal di luar sana ada banyak laki-laki yang memuja Kakak. Lihatlah Kakak
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-30
Baca selengkapnya

PENYESALAN

188Aku berusaha mengejar Kak Dala yang pergi dengan membawa kemarahan. Harus kujelaskan jika semua tidak seperti yang ia pikirkan. Demi Tuhan, aku tidak pernah berkata demikian kepada Feli. Aku juga sangat kehilangan atas perginya bayi kami.Suamiku harus tahu. Aku tidak ingin semua berlarut-larut.“Kak, dengarkan aku. Kakak jangan begini. Ini tidak seperti yang Kakak pikirkan.” Aku berusaha meraih tangan suamiku setelah berlari-lari mengejarnya yang berjalan cepat. Tak kuhiraukan perut yang terasa mulas.Kak Dala tidak menghiraukanku, ia terus berjalan cepat entah akan ke mana.“Kak, dengarkan aku dulu. Semua yang Kakak dengar tidak benar, aku tidak pernah bicara seperti itu.” Terus kuraih tangan itu walaupun pemiliknya berkali-kali menepis kasar.“Kak, dengarkan aku, atau Kakak akan menyesal!” Aku menjerit frustrasi karena Kak Dala tak kunjung berhenti dan mendengar penjelasanku. Aku menarik kuat tangannya agar ia mau meresponku. Namun yang terjadi selanjutnya di luar dugaan, dan b
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-05-01
Baca selengkapnya

GELAP DAN HITAM

189Hari-hariku kini hanya bertemankan penyesalan dan air mata. Tidak ada lagi kemesraan dan kehangatan dari lelaki yang bergelar suami. Jangankan pelukan hangat dan dukungan moril untuk kondisiku yang tengah terpuruk ini. Bahkan kehadirannya pun tak kudapati sama sekali.Hanya Bunda yang sampai saat ini masih setia menemani. Bunda yang selalu ada untukku. Memelukku, menenangkan, dan memberikan segenap dukungan dan kasih sayangnya. Beruntunglah aku yang mendapatkan ibu angkat sebaik beliau. Tak kusesali pertemuan dengan Alvin yang walaupun berakhir tragis, tetapi di balik semua itu, aku mendapatkan sesuatu yang jauh lebih berharga. Yaitu seorang ibu. Andai aku tak pernah bertemu Alvin dan merencanakan pernikahan, mungkin aku tidak akan bertemu Bunda dan menjadi anaknya.Beruntung juga bunda mendapatkan suami seperti papi yang tidak keberatan istrinya terus menemaniku hingga sedikit mengabaikan suami.Di hari ketiga aku dirawat, Kak Dala baru menampakkan diri. Itu pun terlihat sangat t
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-05-02
Baca selengkapnya

PRASANGKA

190PoV SultanKusentil abu di ujung batang rokok hingga bagian yang terbakar tampak jelas. Sebagian masuk asbak, tetapi sebagian lainnya terbang berserakan. Aku tak peduli. Hatiku tengah kacau, hidupku suram, bahkan gelap gulita.Bagaimana tidak? Pernikahan yang kugadang-gadang akan menjadi pernikahan sekali seumur hidup dalam hidupku tengah di ujung tanduk. Wanita yang kujadikan satu-satunya penghuni hati ini dan ratu dalam hidupku, baru kusadari jika tak pernah benar-benar memiliki keinginan yang sama denganku. Mungkin apa yang ia jalani denganku selama ini hanya sebuah keterpaksaan. Kenyataannya ia menyesal menikah denganku hingga tak ingin memiliki anak dariku.“Tuan, maaf jika selama ini Kakak saya menyakiti Anda. Sudah berkali-kali saya memperingati dia agar tidak mempermainkan perasaan Anda sebagai seorang suami. Tapi ia selalu mengatakan jika lelah menjalani pernikahan ini.”Aku memejam mengingat ucapan gadis yang Ana bawa ke sini, suatu waktu. Saat itu aku tak mempercayai uc
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-05-03
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1718192021
...
45
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status