186“Kak, sabar, ya. Aku mengerti perasaan Kakak.” Feli menghiburku begitu kami tiba di sebuah ruangan dan aku langsung menumpahkan rasa marah dan kesal dengan menangis sejadi-jadinya.Entahlah, rasa sakit hati begitu mendera mengetahui jika suamiku sampai tega berbuat tak senonoh di belakangku.Rasa kecewa begitu besar mengetahui ia menggoda Feli, padahal ekspektasiku kepadanya begitu tinggi. Aku pikir ia suami setia yang tidak akan melirik wanita mana pun, walaupun semenarik apa pun wanita itu. Aku pikir ia sudah mencukupkan dirinya hanya dengan memilikiku. Nyatanya, baru beberapa hari aku tak dapat melayaninya, suamiku sudah mencoba mencari pelampiasan. Dan miris, korbannya adalah Feli. Itu sangat menyakitkan.Aku masih menangis sambil menutup wajah dengan kedua tangan. Sementara Feli masih menghiburku dengan terus mengusap lembut punggung dan lenganku. Di saat seperti ini aku masih bersyukur jika yang digoda suamiku adalah Feli, saudaraku, hingga ia langsung melaporkannya kepadaku
Terakhir Diperbarui : 2023-04-30 Baca selengkapnya