Home / Romansa / PELAYAN GENDUT TUAN SULTAN / Chapter 141 - Chapter 150

All Chapters of PELAYAN GENDUT TUAN SULTAN: Chapter 141 - Chapter 150

445 Chapters

INTEROGASI

141 Aku menggigit bibir. Menikmati rasa perih yang berbeda. Ternyata pria mirip Kak Dala versi tua itu adalah papinya. Secepat itu beliau tiba. Apa ia sengaja datang tanpa memberi kabar dulu untuk memegokiku? Atau apakah ada hal penting hingga tuan besar yang sudah lama menepi dari keramaian dunia itu, akhirnya turun gunung? Tuan besar yang masih gagah di usianya yang tidak lagi muda itu terlihat sangat berkharisma dan kepabakan. Terbayang saat masih mudanya dulu pastilah lebih gagah dan lebih ganteng dari Kak Dala sekarang. Hanya saja kalimat yang keluar dari mulutnya barusan lebih tajam dari sebilah pedang hingga sukses menorehkan luka baru, menemani luka lama yang sudah sangat banyak ini. Apa aku terlihat seperti wanita peliharaan? Apa seburuk itu aku di matanya? Ataukah ada seseorang yang mengadu jika Kak Dala membawa wanita ke rumahnya tanpa kejelasan status, hingga papinya langsung berburuk san
last updateLast Updated : 2023-03-22
Read more

DIA HANYA AKAN MENIKAHIKU!

142PoV SultanEntah apa yang ada di pikiran Papi, tiba-tiba saja beliau berkata jika akan pulang. Yang membuatku kalang kabut adalah, beliau pulang tanpa kabar lebih dahulu. Tiba-tiba menelepon sudah dalam perjalanan.Bukan apa-apa, di sini ada banyak hal yang pasti akan membuat papi heran. Ada banyak hal yang belum kuceritan, dan ada banyak hal yang harus kubereskan sebelum beliau datang. Sayangnya, Papi keburu datang sebelum aku berhasil membereskan semuanya.Masalah Michelle dan keberadaan Ana di rumah adalah hal terbesar yang terpenting yang belum Papi ketahui.Aku pulang dengan tak memikirkan apa pun sesaat setelah pria yang jalan pikirannya tak dapat ditebak itu menelepon sedang dalam perjalanan ke rumah. Aku menyuruh sopir untuk mengebut agar cepat sampai di rumah. Ana, aku mengkhhawatirkannya. Papi tidak akan mengerti keberadaan Ana di rumah.Seperti yang sudah kuduga, papi sedang menginterogasi Ana, begitu aku tiba di rumah. Mereka bahkan berdiri di depan pintu kamar Ana. Mu
last updateLast Updated : 2023-03-23
Read more

SAYA PUNYA BUKTI

143 PoV Sultan “Michelle….” Aku tidak menyangka jika wanita itu nekat datang dan bicara di depan Papi. Aku juga heran bagaimana ia bisa masuk, padahal aku sudah mewanti-wanti kepada sekuriti agar tidak membiarkan dia masuk. Khawatir dia menyakiti Ana lagi. “Sultan, apa maksudnya ini?” Papi yang terlihat jelas perubahan di wajahnya, kini menatap tajam padaku. Aku bangkit setelah memandang Papi dan Ana bergantian. Kemudian menghampiri Michelle yang berdiri sangat percaya diri. “Michelle, apa yang kamu lakukan?” Aku menekan suara, ingin meraih tangannya, tetapi ia menepisku karena tahu aku ingin menyeretnya keluar. “Kenapa? Kau takut papimu tahu? Biar kuberi tahu saja sekalian!” Dengan sangat menjengkelkan wanita itu malah sengaja bicara dengan nada tinggi. “Michelle, jangan membuat masalah, papiku baru saja pulang!” Aku semakin menekan suara. Kekesalan sudah tak dapat ditahan. “Justru itulah, karena papimu baru saja datang, ini momen yang tepat memberitahunya jika kita akan seg
last updateLast Updated : 2023-03-24
Read more

BUKTI

144 PoV Sultan Aku menghadap ke arah lain seraya mengusap kasar wajah berkali-kali. Frutrasi. Ingin kucegah Michelle beraksi lebih jauh, tetapi Papi terus menanggapinya hingga wanita itu merasa di atas angin. “Apa ini?” Terdengar suara Papi yang sepertinya sedang menanyakan sesuatu. Aku berbalik kembali menghadap mereka. Kulihat Papi dan Michelle sedang memperhatikan sesuatu di tangan wanita itu. Sementara di ujung meja sana Ana hanya diam dengan sesekali melirik padaku. Terlihat dari gerakan lehernya ia menelan ludah berkali-kali. “Ini bukti, Om. Kalau aku dan Sultan melakukannya malam itu, juga malam-malam setelahhya.” Dengan tidak tahu malu, wanita itu mengaku sesuatu yang seharusnya tidak perlu diceritakan jika pun itu benar. Namun, itulah Michelle, apa pun akan ia lakukan agar tujuannya tercapai. Sesuatu yang baru kusadari jika aku sangat bodoh terlibat dengan wanita seperti dirinya. Aku menunggu reaksi Papi dengan harap-harap cemas. Papi dulu sangat menekankan jika aku boleh
last updateLast Updated : 2023-03-25
Read more

KRITERIA CALON MENANTU

145PoV SultanMichelle benar-benar menjengkelkan, tetapi aku tak dapat berbuat banyak. Tak mungkin memperlakukannya dengan kasar di depan Papi. Terlebih Papi seolah tak peduli saat ini, beliau malah memperhatikanku seolah ingin melihat apa yang bisa kulakukan.Ok, aku tidak mau kalah dengan Papi. Aku akan melakukan sesuatu yang membuatku tidak dipandang rendah oleh Papi. Aku harus mencari bukti yang kuat untuk meyakinkan jika di sini, aku tidak bersalah. Namun, aku harus menggunakan cara elegan.Setelah melirik sebentar ke arah Ana yang terlihat jelas luka di hatinya lewat tatapannya, aku akhirnya memutuskan mengantar Michelle ke apartemennya. Mungkin aku terlihat lemah, tetapi ini caraku untuk membuktikan kepada papi dan Ana.Maafkan aku Ana, mungkin aku menyakitimu sekarang, tetapi percayalah, ini bentuk usahaku untuk menunjukkan kepada kalian jika aku sama sekali tidak bersalah.Akhirnya aku mengantar Michelle pulang diiringi tatapan tajam Papi dan tatapan penuh luka Ana.Sepanjan
last updateLast Updated : 2023-03-26
Read more

SUAMI?

146PoV SultanAku sudah tahu risiko ini. Sudah tahu ini akan terjadi. Sejak dulu Michelle memang sering merayuku agar aku mau berhubungan dengannya walaupun berbagai cara sudah kulakukan agar terhindar dari jeratannya.Apalagi kini, untuk meyakinkan agar Papi menikahkan kami, pastinya ia akan terus merayuku agar mau menidurinya.Terkadang aku kasihan terhadap wanita seperti dia. Apa nanti akan ada laki-laki yang mau menikahi wanita yang entah sudah tidur dengan berapa pria. Bahkan laki-laki paling brengsrek pun, menginginkan wanita baik-baik untuk menjadi istri sahnya. Karena nantinya seorang istri akan menjadi guru pertama bagi anak-anaknya di rumah. Bagaimana seorang wanita bisa menjadi guru yang baik untuk anak-anaknya kelak, jika menjaga harga dirinya saja ia tidak mampu?Dengan ganas, Michelle mulai menyerangku dengan ciuman panas di sekitar wajah dan leherku. Aku berusaha menahan semampu aku bisa. Karena jika dibiarkan bukan tidak mungkin aku akan terjerumus terbawa suasana. Bi
last updateLast Updated : 2023-03-26
Read more

LELAKI BODOH

147“Sultan…!” Jeritan Michelle pun tak dapat kuhindarkan. Suaranya masuk memenuhi ruang pendengaran hingga gendang telinga terasa mau pecah. Aku berusaha menenangkan Michelle setelah meletakan gelas di atas meja. Kukatakan jika tenggorokan ini bermasalah makanya tadi batuk. Kukatakan juga jika aku lupa sedang menjalani pengobatan karena gangguan di tenggorokan ini.Awalnya ia tidak terima dan tetap memaksaku memimun minuman yang masih tersisa di gelas. Bodoh jika aku masih mau melakukannya. Kukatakan jika dokter melarangku mengkonsumsi minuman mengandung banyak gula agar penyakit di tenggorokan ini cepat sembuh. Ia akhirnya mengerti dan tenang. Namun, lagi-lagi merayuku agar aku bermalam di sana.Tentu aku menolaknya dengan alasan apartemen yang kotor tidak membuatku nyaman. Aku berjanji akan kembali ke sana jika semua sudah bersih dan nyaman. Dan besok akan membayar orang untuk membersihkannya. Ia setuju karena mungkin menyadari jika tempat tinggalnya sudah sangat kotor.“Bagaimana
last updateLast Updated : 2023-03-27
Read more

KE MANA ANA?

148Aku berlari menghampiri Marini yang berdiri di teras dengan wajah campuran antara cemas dan takut.“Ke mana Ana?” Apa yang terjadi dengannya? Apa Papi memperlakukannya dengan buruk?” Aku memberondong wanita itu dengan pertanyaan.Marini menggeleng. “Saya tidak tahu, Tuan.”“Di mana Papi sekarang?”Wanita itu menoleh ke arah halaman belakang. “Di sana.”Setengah berlari aku menuju tempat yang ditunjukkan Marini. Papi pasti tengah bersantai di taman kecil dekat kolam renang, tempat pavoritnya.Benar, pria yang rambutnya sudah memutih sebagian itu tengah menikmati teh di sana.“Apa yang Papi lakukan pada Ana?” Aku langsung menodongnya begitu sampai dan berdiri di hadapannya.Pria yang sedang menghirup teh dalam cangkir yang masih mengepulkan asap itu mendongak menatapku, keningnya yang sudah tampak beberapa kerutan, semakin berkerut mendengar pertanyaanku.“Apa yang kau tanyakan?” Ia malah balik bertanya. Itu membuatku sangat kesal.“Papi pasti berkata buruk kepada Ana, makanya ia pe
last updateLast Updated : 2023-03-28
Read more

PAKAI OTAKMU!

149 “Ana!” Suaraku yang cukup nyaring sukses membuat dua orang yang duduk bersisian itu mendongak ke arahku. Tidak ada raut apa pun di kedua wajah itu. Ana menatap sekilas dengan mata basahnya. Sementara Hisam menoleh dengan raut datar tanpa ekspresi. Sedikit pun tak kutemui rasa rindu padaku sebagai seorang sahabat masa kecil yang berbulan-bulan tak jumpa. “Kenapa kau pergi tanpa mengabariku lebih dulu?” Aku langsung duduk di samping Ana yang lain. Hisam tampak membuang muka. Senyum sinis terukir sekilas di bibirnya. Aku tak peduli sama sekali. Bagiku yang penting Ana ada di sini, tidak pergi jauh. “Aku akan mengantarmu ke mana pun kau ingin pergi, Ana. Tapi setidaknya kabari dulu dan tunggu aku pulang.” Ana tidak menanggapi ucapanku sama sekali. Ia tetap diam menatap jauh dinding rumah sakit seolah di sana ada sesuatu yang menarik.&nb
last updateLast Updated : 2023-03-28
Read more

JALAN TERBAIK

150“Apa yang kalian pikirkan? Ini rumah sakit…!”Tiba-tiba Ana memekik seraya ikut berdiri. Hingga ia bagai seorang wasit yang berada di antara aku dan Hisam.“Jangan membuat keributan!” lanjutnya seraya memandang kami bergantian. Terlihat mata basahnya kecewa dan putus asa.Hening. Untuk beberapa lama tidak ada yang bicara di antara kami. Ya, ini rumah sakit, tidak elok bila kami ribut di sini. Akhirnya, terlihat Hisam mendudukkan lagi dirinya di tempat semula. Tinggalah aku dan Ana yang masih berdiri.“Ana.” Aku memanggil seraya menatapnya nanar.“Aku minta maaf atas semua yang terjadi, aku tahu kamu tidak nyaman. Tapi kumohon mengertilah, aku sudah mengatakan jika akan membereskan dulu masalah dengan Michelle, dan kita akan menikah setelahnya.” Aku berusaha meraih tangan Ana walaupun berkali-kali mendapat penolakan.Kulihat Ana memejam sebentar. Aku tahu hatinya terluka atas apa yang terjadi antara aku dan Michelle.“Aku berubah pikiran, Kak,” ucapnya pelan. Aku senang dia kembali
last updateLast Updated : 2023-03-29
Read more
PREV
1
...
1314151617
...
45
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status