Semua Bab PELAYAN GENDUT TUAN SULTAN: Bab 121 - Bab 130

445 Bab

KISAH ALVIN 3

121Pov Alvin“Kita buang saja jasadnya ke bawah lewat balkon belakang, Mas. Setelah itu baru menerima tamu. Tidak akan ada yang tahu, kan?”Mataku membola mendengar ide gilanya.“Atau kita sembunyikan dulu dalam lemari es. Setelah aman, kita bunuh dan mutilasi dia. Baru dibuang!”Mataku semakin membola. Bahkan kurasakan ingin keluar dari rongganya. Bagaimana ia bisa berpikiran sampai sejauh itu? Aku hanya ingin menyembunyikan Viola sementara agar tamu yang datang tidak curiga. Lihat! Bahkan tamu yang mengetuk pintu bertambah ramai. “Jangan gila, Viona! Aku hanya ingin menyembunyikan tubuh Viola. Bukan ingin membunuhnya. Setelah aman, aku akan membawanya ke rumah sakit!”“Dan aku tidak akan membiarkan itu terjadi, Mas! Aku lebih baik membunuhnya daripada melihat kau menyentuhnya di depan mataku!” Ia berteriak lagi. Kali ini lebih dekat dengan wajahku. Bahkan kurasakan liurnya berhamburan mengenai wajah ini. “Apa sebenarnya yang kau pikirkan, Viona? Aku menyentuh Viola hanya untuk m
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-04
Baca selengkapnya

JANGAN TAKUT!

122PoV ViolaAku mengerjap menahan silau dari cahaya di atas kepala. Setelah berkali-kali mencoba untuk membuka mata, kini dapat terlihat jika aku tengah berada di ruangan dengan warna putih yang dominan. Bau obat-obatan yang khas langsung memenuhi indera penciuman. Hingga aku dapat menyimpulkan tengah berada di rumah sakit. Kenapa aku berada di sini? Aku mencoba mengingat apa yang terjadi sebelum menemukan diri ini di sini. “Ana, kau sudah sadar?” Suara familier dari samping ranjang tempatku berbaring, membuatku menoleh. Dan aku langsung mendapati wajah yang ... ah, kenapa ada dia di sini? Aku memalingkan wajah lagi saat pandangan kami bertemu. Sungguh, aku tak ingin bertemu dia saat ini. Apalagi di sini, saat kondisiku tak berdaya. Ya, tak berdaya. Kurasakan seluruh tubuh ini remuk-redam. Sakit di mana-mana. Sudut bibir perih, bahkan saat ingin meringis. Aku memejam lagi hingga terbayang penyiksaan yang dilakukan manusia jadi-jadian kekasih haramnya calon suamiku. Miris buk
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-05
Baca selengkapnya

ANEH

123Tuan Sultan menyelimutiku setelah aku tenang dan kembali berbaring. Bapak-bapak polisi sudah pergi. Awalnya mereka ingin meminta keterangan dariku. Namun, Tuan Sultan tidak mengizinkan karena kondisiku yang belum stabil. Aku memejamkan mata. Rasanya masih belum percaya jika semua ini terjadi. Aku merencanakan pernikahan dengan lelaki penyuka sesama jenis yang memiliki kekasih seorang psikopat. Mereka orang-orang aneh yang menakutkan. Bersyukur aku selamat dari mereka. Berita yang kudengar dari obrolan Tuan Sultan dan Bapak-bapak polisi itu, Vino menembak Alvin sebelum menembak kepalanya sendiri. Seperti yang kuduga, pasangan menyimpang seperti itu biasanya posesif dan temperamental. Sekali lagi aku tidak menyangka bisa terlibat dengan mereka. Tak dapat kupungkiri, aku berterima kasih kepada Tuan Sultan. Entah bagaimana dia bisa menyelamatkanku. Walaupun tidak serta- merta bisa memaafkan semua kesalahannya, untuk kebaikannya yang satu ini aku sangat berterima kasih. Tak terb
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-07
Baca selengkapnya

KEMBALI KE RUMAH ITU

124Entah apa yang diinginkan Tuan Sultan dariku. Kenapa ia selalu menemaniku di sini? Tidakkah tunangannya marah? Aku tak ingin bermasalah lagi dengan siapa pun. Cukup sudah orang-orang menindas dan menyakiti diri ini. Sudah berkali-kali kukatakan bila aku bisa mengurus diri sendiri. Tak perlu lagi datang ke sini. Namun, ia tetap saja datang. Tak memedulikan ucapanku. Padahal pula aku tak pernah menganggap ada keberadaannya. Aku selalu memunggunginya setiap kali ia berada di ruangan ini. Sekali lagi aku tak ingin memedulikan orang itu. “Aku sudah mencari tahu keberadaan Ibu Ayumi, ibunya Alvin.” Suatu saat ia seperti sengaja memancingku bicara. Ia sangat tahu jika aku sangat mengkhawatirkan bunda. Awalnya aku diam memunggungi. “Dia ternyata dirawat di rumah sakit ini juga.”Aku masih diam. Tidak tahu harus berkata apa. “Karena sekarang kau sudah baikan, aku bisa mengantarmu ke sana.”Mataku melebar. Mengantarku menemui bunda? “Tapi sepertinya, Bu Ayumi belum sadarkan diri. Mas
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-07
Baca selengkapnya

KAU MEMBOSANKAN!

125PoV SultanShit! Kenapa Michelle harus datang di saat seperti ini? Segala ngancam mau ikut tinggal di sini. Tak akan kubiarkan sedetik pun. Aku tidak sudi perempuan seperti dirinya mengacaukan rumah dan ketenanganku. Tinggal jauh saja sudah menyusahkanku, apalagi bila tinggal di sini. Sekilas kulirik wajah Ana yang berubah merengut. Kemudian menyeret Michelle agar menjauh dari Ana. “Kenapa kau datang? Bukankah aku baru saja mentransfer sejumlah uang?” Aku menekan suara agar Ana tidak dapat mendengarnya. “Kau tanya kenapa? Karena perasaanku tidak enak. Dan ternyata benar, kau membawa wanita itu ke sini!” balas Michelle dengan wajah merah. “Dengar Michelle, dia sebatang kara, tidak ada keluarga. Dia juga baru mendapat musibah.”“Aku juga sebarang kara di sini, tidak ada keluarga.”“Aku sudah memberimu apartemen!”“Kau hanya menyewakan untukku!”“Yang penting kau ada tempat tinggal!”“Kalau begitu, kau juga sewakan saja rumah untuknya. Kenapa harus dibawa ke sini?” Michelle kera
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-08
Baca selengkapnya

TULUS

126PoV Viola“Aku juga tidak akan tinggal di sini!” Aku berseru seraya berniat pergi dari sana. Namun, Tuan Sultan dengan cepat menahanku dengan menarik tangan ini.“Kau mau ke mana?” Lelaki itu menatapku dengan raut yang tak dapat kuartikan.“Aku juga harus pergi,Tuan! Tidak bisa tetap tinggal di sini!”“Kenapa?” Ia mengangkat kedua tangannya.Keningku berkerut. Dia tanya kenapa? Tunangannya saja ia usir, apalagi aku yang bukan siapa-siapa. Belum lagi kalau papinya datang. Bukan tidak mungkin aku juga diusir seperti anjing.“Dia saja Anda usir, Tuan. Apalagi aku!”Tuan Sultan menatapku sayu, sebelum memejam sebentar dan mengerjap berkali-kali.“Ana, mungkin kau tidak akan mengerti, tapi … bagiku, kau berbeda dengan Michelle. Kamu….” Ia menggantung kalimat. Aku menunggu dengan tak sabar.“Sudahlah, kita masuk dulu. Kamu baru sembuh, bukan? Nanti kujelaskan di dalam.” Ia menatapku sayu. Bicaranya sangat lembut.Sungguh, aku bahkan tak mengenali lagi lelaki ini. Ia yang dulu begitu din
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-09
Baca selengkapnya

LANCANG

127Kutarik napas sepanjang mungkin seraya memejamkan mata. Marini sudah pergi beberapa menit lalu, tetapi kata-katanya masih saja terngiang dan membekas.Entah apa ia berkata sejujurnya, aku tidak yakin. Namun, tak ada raut kebohongan tertangkap indera penglihatanku.Marini bilang Tuan Sultan melakukan semua dengan tulus untukku. Apa itu benar?Lalu kenapa ia harus menyakitiku dengan berpura-pura lumpuh sebelum kemudian menghancurkan hatiku dengan memberi harapan palsu padahal ia sudah punya tunangan? Apa ia tidak tahu jika itu sangat menyakitkan?Sungguh, aku tidak mempercayai perkataan wanita itu. Bagiku semua sangat menyakitkan dan sulit untuk memaafkannya.Aku berjalan mendekati lemari besar di salah satu sisi tembok. Kemudian mulai membuka pintunya yang kokoh. Mataku tak bisa dicegah untuk tidak melebar. Di sana, di dalam lemari itu, semua pakaian yang dulu kutinggal, tersusun dengan rapi. Sepertinya, kamar ini memang benar-benar disediakan khusus untukku. Bukan hanya baju-baju,
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-10
Baca selengkapnya

BUKAN CINDIRELLA

128 “Ana, kau di sini?” Aku mematung sempurna, kemudian mengerjap untuk membuang rasa takut dan panik karena ketahuan menyelinap. Sementara si empunya kamar yang barusan bertanya, berjalan mendekat. Mataku semakin mengerjap gelisah. Aku membuang pandangan sembari membetulkan posisi berdiri. Terlebih saat ia sudah berdiri dengan jarak yang sangat dekat. “Ada apa?” Ia bertanya lagi. Sempat kulirik sebentar wajahnya. Alisnya terangkat. Sumpah, ia masih tampan seperti dulu. Sayang, ketampanan fisik tak selaras dengan hati dan perbuatannya. “Ana.” Ia memanggilku lagi. Kali ini disertai tangannya yang terulur ingin menyentuhku. Aku refleks mundur. Menghindarinya. “Ma-af, Tuan. A-ku….” “Ada apa? Apa kau merindukanku?” Bola mataku membola seketika. Namun aku tak berani melihat wajahnya. Pertanyaan macam apa itu? “Sepertinya benar, kau merindukanku. Buktinya wajahmu merah.” Serta merta aku menangkup wajah ini. Kemudian mengusap-usapnya. Terdengar tawa keluar dari bibir lelaki itu. Se
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-11
Baca selengkapnya

AKU AKAN MENIKAHINYA

129Tuan Sultan memapahku hingga lantai bawah, mungkin karena melihatku mendadak lemas. Aku pasrah saja karena memang shock. Salahku memang tak melaporkan kehilangan KTP dan semua kartu berharga itu. Kondisiku yang baru sembuh memang tak terpikirkan untuk melapor.Bapak-bapak polisi itu memberikan surat panggilan. Seharusnya aku ikut mereka saat ini juga. Namun Tuan Sultan meminta waktu agar aku ke kantor polisi didampingi seorang pengacara. Mereka mengabulkan karena kami menunjukkan surat keterangan dari rumah sakit jika aku baru saja sembuh.Selepas bapak-bapak polisi itu pergi, aku pun menangis meraung-raung tanpa malu. Rasanya semua yang terjadi membuat diri ini lelah. Belum selesai urusan hati, sekarang harus kembali menghadapi masalah pelik.Apakah Yuni belum puas menyiksaku? Setelah menjualku dengan harga tinggi, masih juga menyeretku dalam masalah? Tidakkah uang yang ia dapatkan itu cukup untuknya bersenang-senang?Padahal ia sudah mendapatkan banyak uang dengan menguras kartu
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-12
Baca selengkapnya

PELAYAN YA PELAYAN

130“Menikah? Apa kau sudah gila?” Michelle melotot tajam. Bola matanya nyaris keluar.“Ya, aku akan segea menikahi Ana dalam waktu dekat. Jadi sebaiknya kau tidak perlu mengganggu kami lagi!”“Apa kau sudah gila? Kau mau menikahinya, lalu bagaimana denganku? Bagaimana dengan anakku? Anak kita, Sultan!” Michelle berteriak .“Anak?” Aku bergumam lirih. Jantungku terasa dikejutkan dengan listrik ribuan volt.Bagaimana tidak? Michelle menyebut tentang anak. Anaknya bersama Tuan Sultan. Itu artinya hubungan mereka sudah sangat jauh. Mereka … ah, tentu saja. Mereka sudah bertunangan. Pasti sudah sangat sering melakukannya.“Ya, anak! Apa Sultan belum memberitahumu jika aku tengah mengandung anaknya?” Michelle beralih padaku, karena ternyata walaupun lirih, wanita itu bisa mendengar gumamanku.Aku melirik Tuan Sultan yang mengusap wajah.“Kenapa kaget?” Michelle merasa seperti di atas angin. “Kami sudah bertunangan. Wajar bukan, jika aku hamil? Saat kau tidak di sini, kami melakukannya hamp
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-03-13
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1112131415
...
45
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status