126PoV Viola“Aku juga tidak akan tinggal di sini!” Aku berseru seraya berniat pergi dari sana. Namun, Tuan Sultan dengan cepat menahanku dengan menarik tangan ini.“Kau mau ke mana?” Lelaki itu menatapku dengan raut yang tak dapat kuartikan.“Aku juga harus pergi,Tuan! Tidak bisa tetap tinggal di sini!”“Kenapa?” Ia mengangkat kedua tangannya.Keningku berkerut. Dia tanya kenapa? Tunangannya saja ia usir, apalagi aku yang bukan siapa-siapa. Belum lagi kalau papinya datang. Bukan tidak mungkin aku juga diusir seperti anjing.“Dia saja Anda usir, Tuan. Apalagi aku!”Tuan Sultan menatapku sayu, sebelum memejam sebentar dan mengerjap berkali-kali.“Ana, mungkin kau tidak akan mengerti, tapi … bagiku, kau berbeda dengan Michelle. Kamu….” Ia menggantung kalimat. Aku menunggu dengan tak sabar.“Sudahlah, kita masuk dulu. Kamu baru sembuh, bukan? Nanti kujelaskan di dalam.” Ia menatapku sayu. Bicaranya sangat lembut.Sungguh, aku bahkan tak mengenali lagi lelaki ini. Ia yang dulu begitu din
Terakhir Diperbarui : 2023-03-09 Baca selengkapnya