154 “Ini Bang Hisam yang membantu Vio di perusahaan, Bunda. Dan ini Kak Dala, mantan bos Vio dulu sebelum bekerja di perusahaan Mas Alvin.” Tidak salah bukan, aku memperkenalkan mereka dengan kalimat itu? Keduanya tersenyum dan mengangguk ke arah bunda walaupun tersirat rasa tidak puas di wajah mereka dengan kalimat perkenalanku. Terutama Kak Dala. Aku tidak peduli, yang terpenting saat ini aku bisa berkumpul dan memeluk lagi bunda. Kuharap setelah ini aku akan hidup bahagia dengan wanita yang seperti ibu kandung ini, walaupun tanpa kehadiran seorang laki-laki dalam hidupku. Kak Dala dan Bang Hisam pamit keluar setelah memastikan semua berjalan lancar dan sesuai prosedur. Mereka mengerti dan membiarkanku melepas rindu dengan bunda. “Vio, kau tampak kurusan.” Bunda mengusap wajah dan tanganku. Juga memperhatikan tubuhku. Ah, bunda! Bahkan saat baru sadar dari koma ini, beliau begitu memperhatikan keadaanku. Ya, tidak salah jika bunda menilaiku seperti itu. Aku memang merasa bobot t
Last Updated : 2023-03-31 Read more