“Udah cek ke rumah sakit, Dek?”Hana mengangguk, lalu menyendok nasi dan mengunyahnya pelan. Tanpa suara, dia menyimak pembicaraan Faris soal detail acara khataman yang juga akan dilangsungkan tiga bulan lagi. Dua puluh santri yang diajarnya siap untuk mengikuti khataman, juga sepuluh santri dibawah pengasuhan Riza.“Habisin, Han,” bisik Arkan saat melihat Hana makan dengan ogah-ogahan.“Pahit, Mas,” balas Hana sambil bergidik. Nasi di piringnya tinggal satu sendok lagi, namun dia tidak berselera menghabiskannya. Di dalam hati, dia mengingatkan diri untuk makan dari piring yang sama dengan Arkan saja mulai besok.Arkan tidak memaksa lagi dan menghabiskan sisa nasi istrinya. Tidak ada yang memperhatikan mereka. Zara, Aisyah, dan kedua orang tuanya sedang tertawa mendengar kelakar Faris, sementara Keira dan Naura sibuk membicarakan tentang sekolah diniyyah.“Mas dapat kiriman buku dari teman. Kamu mau baca?” tawar Arkan.“Buku apa?” balas Hana ingin tahu. Diangkatnya piring kotornya dan
Last Updated : 2023-02-17 Read more