Mereka tiba di hotel saat jam menunjukkan pukul delapan malam. Dengan lembut, Arkan membangunkan istrinya yang tertidur pulas.“Han, bangun."Hana menggeliat, namun tidak terbangun.“Han, kita dah sampai. Turun dulu yuk. Setelah itu kamu bisa lanjut tidur di kamar.”Perlahan kelopak mata Hana bergetar, lalu terbuka. Hal pertama yang dilihatnya adalah senyum manis Arkan.“Ayo turun dulu.”Hana mengembuskan napas sejenak, lalu meraba meja di sekitar bangkunya.“Ini.” Arkan menyodorkan sebotol air minum. Dia tahu kebiasaan istrinya yang selalu minum setiap kali bangun tidur.Hana mengucapkan terimakasih dengan suara lirih, lalu meneguk air putihnya hingga tandas. Diregangkannya tubuh sejenak, kemudian membuka pintu dan turun.Zara dan Faris berdiri di lobi, sibuk menekuni ponsel masing-masing. Sementara Naura dan Keira bersandar di badan mobil, wajah mereka masih menunjukkan ekspresi mengantuk.“Mas, laper,” bisik Hana malu.Arkan tersenyum, balas berbisik, “Kita check-in dulu, abis itu
Terakhir Diperbarui : 2023-02-13 Baca selengkapnya