All Chapters of Rahasia Suamiku dan Keluarganya: Chapter 81 - Chapter 90

207 Chapters

Bab 81 Tingkah Aneh Mama

"Kamu tidak apa-apa kan, Rah?" tanya Mbak Linda.Aku tersenyum tipis ternyata dua orang wanita yang belum lama aku kenal ini sangat mengkhawatirkan keadaanku."Aku tidak apa-apa kok Mbak, kalian tenang saja ya. Oh iya, apa Kak Dimas tahu soal ini?" tanyaku.Takut saja jika ia tahu soal ini membuat kak Dimas merasa panik dan akan menganggu proses pemulihan tubuhnya."Dia sedang beristirahat, Non. Kita juga tidak memberitahunya sebelum ada kabar yang pasti," jawab Mbak Wati."Rah, maafin kakak ya, harusnya kakak melindungi kamu kemana pun kamu pergi eh malah kakak terluka begini," ucap Kak Dimas tersenyum tipis saat sudah terbangun dari tidurnya."Tidak apa-apa Kak, lagi pula aku akan merasa sangat bersalah seumur hidupku jika kakak sampai terluka parah atau bahkan sampai cacat hanya gara-gara melindungiku," jawabku sambil menggenggam tangannya."Sudah, yang penting kalian berdua selamat," sahut Mama.***Tiga hari aku menginap di rumah sakit, diantara kami pun tidak ada yang berani kel
Read more

Bab 82 Diangkat Anak (Pov Rista)

(Pov Rista Widya)Pada malam itu aku melarikan diri sesaat setelah Sulis membunuh Mas Bayu, lelaki yang kucintai. Aku pun tahu jika cinta ini salah karena ia sudah menikah dan menjadi suaminya Sulis.Terus berlari sambil berderai air mata meninggalkan Mas Bayu yang tergeletak di lantai dengan keadaan bersimbah darah karena luka tusukan diperutnya.Aku tidak memiliki pilihan lain selain menyelamatkan diri, karena saat ini Sulis membawa senjata tajam dan sedang dikuasai oleh amarah. Lagi pula aku tidak ingin mati konyol dengan cara melawan perempuan gila itu."Ibu!""Ibu!"Suara rengekan anak kecil yang kupegang tangannya membuatku menghentikan langkah. Oh Tuhan, ternyata bocah yang kubawa lari sejak tadi bukanlah putriku, melainkan putranya Sulis dengan Mas Bayu."Astaga! Putriku!"Dengan perasaan panik aku melepas genggaman tangan bocah lelaki itu, lalu kembali berlari ke rumah kontrakan untuk menyusul Linda yang sudah pasti dalam bahaya jika bersama dengan Sulis."Linda! Maafkan ma
Read more

Bab 83 Putriku Yang Hilang

(Rista Widya)Setelah memikirkan tawaran Pak Bambang akhirnya aku bersedia menjadi anak angkat sekaligus ibu sambung bagi kedua cucunya. Keputusan ini juga sudah kupikirkan matang-matang, karena aku sudah putus asa mencari Linda kesana kemari tetapi tak kunjung juga ditemukan.Setelah diangkat menjadi putrinya, aku hidup bergelimang harta. Bahkan Pak Bambang membiayai wajahku untuk melakukan operasi plastik, karena wajahku cacat akibat luka tusukan pisau waktu itu.Melihat pantulan diri di cermin usai menjalani operasi plastik, aku seperti terlahir kembali dengan wajah baru dan kehidupan baru. Mungkin jika ada orang yang datang dari masa lalu, ia tidak akan mengenali wajah ini. Dan jika suatu saat nanti aku bertemu lagi dengan Sulis, ia tidak akan menyangka jika aku ini adalah Rista. "Aku belum mati, Sulis! Aku masih hidup tetapi bukan sebagai Rista yang lemah lagi," gumamku sambil tersenyum mengagumi wajah baru ini.Namun, setelah dua bulan Pak Bambang meninggal karena penyakit dia
Read more

Bab 84 Aku Merindukan Bayiku

Selesai makan malam sambil mengobrol panjang lebar kami pun kembali ke ruangan Kak Dimas yang masih terbaring lemah di atas brankar rumah sakit ini.Kini mama terlihat sedang menceritakan pada Kak Dimas siapa sebenarnya Mbak Linda, sambil sesekali mencium dan memeluk anaknya yang hilang berpuluh-puluh tahun yang lalu itu dengan deraian air mata.Namun, Kak Dimas hanya diam sambil melihat wajah mama dan Mbak Linda secara bergantian. Ia tidak mengatakan sepatah kata apapun, tetapi dari raut wajahnya Kak Dimas terlihat ikut bahagia."Mulai sekarang Linda menjadi bagian keluarga kita, kalian yang akur ya." Mama terlihat mengelus rambut Kak Dimas.Aku menatap Kak Dimas, entah kenapa sikap mama terlihat berlebihan. Berbeda jauh saat menerima kabar duka dariku, ketika bayi yang sudah kulahirkan itu tidak mati melainkan di jual oleh Sulis. Dan saat mama melihat kami berhasil lolos dari hutan pun, raut wajahnya tidak sepanik itu.Aku mencoba menepis rasa cemburu di hati, menyakinkan diri jika
Read more

Bab 85 Hukum Sosial

Pagi ini akhirnya, Kak Dimas sudah diperbolehkan pulang oleh dokter karena keadaannya yang sudah membaik. Kami pun juga sudah berkemas tinggal menunggu Kevin kembali dari apotik menebus obat-obatan untuk diminum Kak Dimas di rumah nanti.Mama terlihat begitu bersemangat karena kali ini ia akan ikut mendampingi Mbak Linda mendapatkan keadilan. Ia ingin membawa Mbak Linda dan Mbak Wati sebagai saksi tindak kejahatan Sulis selama ini ke kantor polisi."Apa sudah selesai berkemasnya?" tanya Kevin yang kembali sambil membawa satu kantong kresek kecil berisi obat-obatan."Sudah, ayo kita pergi sekarang." Gegas kami langsung menuju kantor polisi terdekat, kami tidak ingin pulang ke ibukota sebelum kasus Mas Rama dan keluarganya selesai."Bagaimana hasil interogasi Reza kemarin, Pak?" tanya Kevin pada kepala penyidik itu."Kami sudah menginterogasinya tentang kasus ledakan granat itu dan dia sudah mengaku jika ia yang meledakkan benda itu untuk melindungi diri serta melawan para wanita yang
Read more

Bab 86 Rapat Terbuka

Karena selama ini banyak kasus yang segera ditindaklanjuti oleh pihak kepolisian setelah diviralkan di media sosial.Semua bukti telah Kevin kirimkan pada ponsel Iksan. Kiini aku sudah tidak memegang ponsel lagi karena hilang ketika bertarung di tengah hutan waktu itu. Beruntung semua bukti sudah sempat kusalin dan ku kirimkan ke nomor Kevin yang juga seorang polisi.Beberapa menit kemudian postingan Iksan pun sudah dibanjiri beragam komentar dari warga desa ini. Sepertinya mereka percaya dengan video yang kurekam tempo hari di ruangan bawah tanah tempat para wanita itu disekap. Bahkan malam ini kami diminta bersaksi di balai desa untuk memberikan keterangan."Apa salah satu dari mereka ada yang sudah di tangkap?" tanya Iksan."Reza sudah berhasil ditangkap, tetapi Sulis dan Rama sepertinya masih berkeliaran di luar sana," sahut Kak Dimas."Ya, sepertinya Rama masih ada di dalam hutan, sementara Sulis pasti ada di rumah sakit saat ini, karena terakhir kali kami bertemu perempuan itu d
Read more

Bab 87 Menyusul Mas Rama

Kini hanya tinggal kami dan beberapa orang teman Iksan yang tersisa, mereka juga sudah diberitahu jika Rama dan anak buahnya akan melarikan diri dari desa ini dengan menyeberangi danau."Ayo, kita susul mereka ke danau sekarang juga!" titah Kak Dimas. "Baiklah, untuk menghemat waktu kita gunakan mobilku saja," jawab Iksan sambil menunjuk ke arah mobil Jeep yang terparkir di depan kantor balai desa ini.Sangat tidak memungkinkan jika menyusul Rama menggunakan mobil Kevin, karena mobilnya itu tidak akan bisa melaju dengan kecepatan tinggi di jalanan yang terjal dan banyak bebatuan. "Aku ikut," ujarku sambil berusaha masuk ke dalam mobil."Sarah, kamu tunggu saja disini bersama dengan Mama, Mbak Linda dan Mbak Wati ya, lagi pula ini kan tugas lelaki." Kak Dimas membujukku untuk tidak ikut.Aku berdecak kesal, ia pikir enak apa jika harus menunggu dan terus berdiam diri di sini?"Tidak, Kak. Aku mau ikut, apakah kakak lupa jika Rama itu suamiku? Dan dia juga yang sudah menjual anakku!
Read more

Bab 88 Kaki Mas Rama Terluka

Aku yakin lelaki itu pasti terluka parah karena terlalu lama berada di dalam hutan. Aku mengambil pisau dari dalam ransel kecil yang kubawa, lalu berlari mengejar lelaki itu dan saat tubuhku sudah mendekat aku menendang punggung Mas Rama dengan kencang hingga membuat ia terhuyung karena tidak bisa menjaga keseimbangan tubuhnya.Kebetulan di depan sana ada sebuah jurang setinggi kurang lebih tiga meter, akhirnya tubuh Mas Rama pun jatuh ke bawah jurang itu.Tidak ingin melewatkan kesempatan, aku pun berjalan menuruni jurang menghampiri Mas Rama yang terkapar di atas tanah. Untuk kedua kalinya aku menendang tubuh Mas Rama hingga ia mengerang kesakitan. "Aaaargghh!"Ia berusaha untuk membalikkan tubuhnya, tetapi aku tidak tinggal diam segera menginjak punggungnya dengan sebelah kakiku."Mau pergi kemana kamu, Mas?" tanyaku, kali ini kami sama-sama berada di bawah jurang. Sementara Kak Dimas dan yang lainnya berada di atas sana."Sa-Rah, to-long Mas." Dengan terbata-bata Mas Rama memint
Read more

Bab 89 Mas Rama Tertangkap

"Aaaaakkk!""Aaak!"Mulutku menganga sambil terus meronta dengan cara memukul-mukul tangan Mas Rama. Tetapi bukannya dilepaskan, ia malah semakin mempererat cengkramannya."Sarah, kita lihat saja siapa yang akan mati saat ini," bisiknya tepat di samping telingaku.Saat ini wajah Mas Rama begitu dekat dengan wajahku. Kesempatan ini kugunakan untuk membalas serangannya dengan cara mencubit lehernya dengan kedua tanganku."Aaarrggghhh!"Ia mengerang kesakitan saat kuku-kukuku menancap di lehernya. Akhirnya cengkraman tangan Mas Rama pun terlepas karena saat ini ia merintih sambil memegangi lehernya. Gegas aku berdiri lalu menendang organ vitalnya dengan sekuat tenaga. "Aaaargghh!"Mas Rama mengerang kesakitan sambil berguling-guling di tanah. Sementara aku meraba-raba permukaan tanah untuk mencari pisau yang terpental entah kemana."Sarah?""Dimana kamu?"Terdengar suara Kak Dimas dari atas sana, aku menengadah lalu berteriak dengan melambai-lambaikan kedua tanganku."Kak Dimas! Aku di
Read more

Bab 90 Diarak ke Rumahnya

Semoga saja video itu segera viral dan menyebar ke seluruh penjuru dunia, hingga orang-orang di muka bumi ini membencinya."Dasar biadab! Ayo kita arak saja dia!"Satu orang warga mengikat kedua tangan Mas Rama ke belakang dengan kencang, lalu satu orang lagi mengalungkan tali pada lehernya dengan tambang panjang.Tali tersebut pun ditarik hingga mau, tidak mau Mas Rama harus berjalan mengikuti tali itu. Sungguh malang nasibmu Mas, kini kamu persis seperti hewan peliharaan yang sedang ditarik oleh pemiliknya."Ayo jalan! Kita datangi rumahmu itu!""Ya benar, siapa tahu masih ada tahanan wanita yang disembunyikan di dalam rumah itu!"Mas Rama diarak menuju rumahnya, semakin lama semakin banyak juga warga yang berdatangan. Bahkan warga luar daerah saja banyak yang berdatangan menggunakan motor. "Tolong, aku sudah tidak kuat! Kakiku terluka karena digigit binatang buas. Tolong, tolong aku, luka ini harus segera di tangani!" teriak Mas Rama dengan wajah memelas.Dari kakinya yang terluk
Read more
PREV
1
...
7891011
...
21
DMCA.com Protection Status