Pemuda itu masih melongo menatap wajahku, matanya yang bulat ditambah lubang hidungnya yang kembang kempis membuatku ingin tertawa kencang."Lihat ini," ujarku menyeringai tipis."I-ini, paspor Sulis Mbak?" tanya pemuda itu."Kamu nanya? Kamu bertanya-tanya?" Aku memperagakan seseorang yang sedang viral di media sosial.Pemuda yang berdiri di hadapanku ini malah terbahak dengan wajah menengadah."Ketawa lagi, kutendang ke jurang tubuhmu nanti." Aku mendelikkan mata lalu berjongkok melihat ban motor yang pecah tak berbentuk."Gila sih ini, Mbak emang pandai! Aku malah nggak kepikiran dari tadi," sahutnya mengacungkan ke dua jempolnya ke arahku."Yaelah, gini-gini aku juga pinter kali," ucapku tersenyum tipis."Sudahlah, sekarang kita pikirkan bagaimana caranya kita pulang. Apa kamu bawa ponsel?" tanyaku."Bawa dong, bentar aku hubungi Iksan dulu," jawabnya sambil merogoh ponsel dari dalam sakunya."Oh iya kita belum sempat kenalan, siapa namamu?" tanyaku lagi."Mau tahu aja apa mau tah
Read more