"Sarah, barusan Mbak sudah menyuruh satpam untuk membelikan popok dan baju ganti untuk anakmu, Rah." ujar Mbak Wati masuk ke dalam kamar.Aku mengangguk tidak terpikirkan sama sekali untuk membelikan barang-barang untuk bayi ini."Oh iya, mau kamu kasih nama siapa bayimu, Rah?" tanya Mbak Wati."Adinda, Mbak.""Sejak hamil aku ingin sekali menamai putriku dengan nama itu," jawabku sambil tersenyum menatap wajah bayi ini.Matanya yang bulat dan jernih menatapku, gerakan mulutnya yang sedang menghisap dot membuatku semakin gemas saja."Nama yang cantik, tapi nama panjangnya siapa, Rah? Apa kamu akan memakai nama ayahnya untuk nama panjang Adinda?" tanya Mbak Wati lagi."Tidak, aku tidak ingin memakai nama bajingan itu di belakang nama putriku! Ayah macam apa yang tega menjual darah dagingnya sendiri, Mbak?!" jawabku ketus.Mengigat Rama, ingin sekali aku memutar waktu agar tidak menikah dengan lelaki bernama Rama itu dan ia menjadi ayah dari putriku. Tetapi sayang aku tak mampu memutar
Read more