Frank menggertakkan gigi. Dadanya sesak menahan kebenaran yang belum bisa ia ungkapkan sekarang. "Kau pernah menyelamatkanku. Apa salahnya jika aku membalasnya kali ini?" bisiknya, menjaga suara agar tidak keluar dari ruangan. "Kau sudah membalasnya, Tuan, saat aku tersengat lebah. Kita sudah impas." Frank tertawa kecut. "Itu tidak sebanding." "Anggap saja sebanding. Jadi sekarang, kita tidak ada hubungan lagi. Permisi." Sebelum Frank menahannya, Kara berjalan cepat keluar ruangan. Wajahnya agak pucat dan hatinya berdebar. Ia sadar betul, begitu lepas dari cengkeraman Frank, ia memang harus menghadapi segala sesuatunya seorang diri. Demi Louis dan Emily, ia harus menjadi ibu yang tangguh dan pemberani. "Kara!" hardik Frank, berharap gadis itu akan menghentikan langkah. Namun, Kara tidak gentar. Ia mengumpulkan beberapa barang penting dari meja kerjanya lalu pergi. Frank hanya bisa menyaksikan punggungnya menghilang dari balik kaca dengan tangan terkepal erat. "Tuan," panggi
Baca selengkapnya