Kara pun mengusap pipi gembul Emily, membantu sang putri mengeringkan wajah. "Bibi butuh waktu untuk menyendiri. Hatinya sekarang sedang kacau. Tapi nanti, dia pasti bisa tersenyum lagi." Emily mengembuskan napas panjang. Setelah turun dari gendongan Kara, ia menatap Philip. "Terima kasih banyak, Philip. Kalau bukan karenamu, kita tidak akan tahu Bibi berniat mencuri karyaku." Philip mengangguk. "Sebenarnya, itu hanya kebetulan. Aku melihat dia melakukan live streaming. Jadi, aku diam-diam menontonnya. Semoga saja dari insiden ini, dia bisa belajar dan sadar." Louis mengangguk setuju. "Bibi sangat terpukul. Dia pasti kapok. Tapi Emily, aktingmu tadi benar-benar keren." Sementara Louis mengacungkan jempol, Emily mengerucutkan bibir. "Itu bukan akting. Aku memang kesal kepada Bibi. Coba kalau yang dicuri adalah desain gedung atau mobil punyamu, kamu juga pasti kesal." “Ya, kalau aku berada di posisimu dan Barbara bukan bibi kita, aku pasti sudah melaporkannya ke polisi.” Louis men
Baca selengkapnya