#SdmsBab 31 Sikap Bulik Erni"Buruan!" desakku. Melihat Mas Hilam tak kunjung membuka suara. "Jadi ... Yang harus Mbak lakukan sekarang adalah .... "Mas Hilman dengan sengaja memperlambat ucapannya. Sehingga membuatku semakin penasaran dengan hal yang ia maksudkan. Hal yang katanya lebih penting dari Sarah dan harus dilakukan saat ini juga.Hmmm ? "Bisa cepet gak, sih?!" tegurku. Bisa-bisanya dalam keadaan sakit begitu masih bercanda. Haduh! Suami siapa, sih, ini?"Makanya jangan dipotong," sanggah Mas Hilman."Astagaaaah! Kenapa jadi aku yang salah?" kesalku. Bukannya meminta maaf, Mas Hilman malah memasang wajah tanpa dosa. Ia tetap santai meski rasa jengkelku sudah di ubun-ubun. "Jadi, yang lebih penting dari Sarah sekarang ya ngurusin aku, Mbak. Aku, kan, lagi sakit." Melas Mas Hilman yang membuatku semakin dongkol. "Aduh!" Reflek Mas Hilman menyetuh keningnya setelah aku menoyornya. Lalu dengan langkah kesal aku berjalan menuju sofa di pojokan ruangan. Betul-betul dibuang
Read more