Akhirnya Ku MenemukanmuUrung masuk ke dalam ruangan, aku mematung di depan pintu. Bukan ingin menguping, hanya saja aku tak enak mengganggu obrolan mereka yang sepertinya sedang serius."Lihatlah penampilanmu, jauh berbeda dari ketika kamu kerja sama orang tuamu.""Itulah perbedaannya. Dan kamu ngga akan pernah bisa memahami apa yang kualami karena kamu ngga ngerasain sendiri.""Jangan sampailah. Hidup sudah enak begini, ngapain cari susah.""Bukan cari susah. Hanya saja, ketika kebahagiaan yang dilihat banyak orang hanya sebuah kebahagiaan semu, untuk apa dipertahankan? Bahagia yang sebenarnya adalah ketika kita bisa bersama dengan orang yang benar-benar kita harapkan kehadirannya. Aku tidak membahas soal rumah tanggaku dengan Alisya. Jelas aku dan Alisya bahagia saat itu. Hanya saja kepergiannya yang menyisakan luka, dan keberadaan Sania di tengah pernikahanku yang kedua sungguh membuatku merasa frustasi.Cinta lama yang mati-matian kupendam, tiba-tiba saja muncul dan memporak-por
Baca selengkapnya