PoV EMILYAku meletakkan beberapa kotak kue dan roti di atas jok sebelah kiri. Akhirnya, untuk pertama kalinya, aku mengendarai mobil baru ini. Agak deg-degan juga, karena sudah lama nggak nyetir. Dan sekalinya nyetir, malah mobil baru yang masih super mulus.Setelah semuanya beres, aku melaju ke kantor lama. Aku ingin bertemu Pak Ahmad, Mbak Astri dan teman-teman lamaku. Mobil meluncur mulus di aspal yang halus. Untung saja semalam tidak hujan, pagi menjelang siang ini cuaca cerah, seperti hatiku. Naik mobil baru, hendak menemui calon suami. Uhukk…Aku terbatuk sendiri ketika kosa kata itu melintas dalam pikiranku. Tiba-tiba merasa malu pada diriku sendiri karena sebelumnya, aku sempat berpikir untuk kabur dan menghindar darinya. Tapi Mas Arfan rupanya begitu cepat bergerak. Dia benar membuktikan bahwa dia mencintaiku. "Kalau sudah serius, suruh dia ngelamar kamu, Em. Mama nggak suka anak gadis Mama pacaran lama-lama.""Dih, aku nggak pacaran, Ma.""Nggak pacaran gimana kalau dia be
Read more