Maira masih terkejut dengan tamparan yang dilayangkan Devi lalu dibuat kaget lagi dengan pertanyaan Ibunya. Ali yang melihat putrinya shok, langsung mendekat dan mendekap wanita tersebut. "Udahlah, Bu! Jangan tanyakan itu dulu," seru Ali.Dewi menghela napas, ia ikut memeluk anaknya. Maira terisak di dalam dekapan kedua orang tua itu. Setelah tangisan reda, mereka melepaskan pelukan."Bu, Pak, ini udah mau sore. Mendingan aku pamit buat jualan dulu ya, doain biar laris," ucap Maira. Walau dia masih sesegukan, Dewi akhirnya mengizinkan wanita itu untuk pergi. Tetapi ia ingin menemaninya. "Jangan, Bu. Aku mau pake sepeda, kan jualan lumayan banyak, kalau di jinjing yang pegel juga," larang Maira.Dewi menghela napas, ia akhirnya mengizikan sang putri untuk pergi sendiri."Kamu boleh pergi setelah kita makan," kata Ali.Maira mengangguk sebagai jawaban. Wanita itu juga menghapus jejak air mata yang berada di pipi. Dewi melihat hal tersebut menghela napas, ia menggenggam jemari sang an
Baca selengkapnya