Home / Rumah Tangga / Bucin berujung Sengsara / Chapter 71 - Chapter 80

All Chapters of Bucin berujung Sengsara: Chapter 71 - Chapter 80

145 Chapters

Bocah!

Selama mereka berdua makan tidak ada yang berinisiatif membuka pembicaraan. Syaila yang masih sedikit tercengang mendapatkan perlakuan-perlakuan manis dari Batara, sementara Batara terlalu bingung untuk bagaimana cara memulai pembicaraan."Wah! ada Mba Syaila sama Pak Batara." Entah muncul dari mana. Makhluk yang sebisa mungkin Syaila hindari berdiri di harapannya-lagi.Batara melihat dengan jelas, bagaimana perubahan raut wajah Syaila. Tapi ia juga tidak bisa mengusir mereka hanya karena ingin menjaga kenyamanan Syaila. Walau bagaikan pun mereka adalah rekan bisnisnya."Wah, kalian dekat juga, yah?" ucap Maya. Tangannya sengaja menggandeng Azka romantis.Tatapan muak Syaila ia perlihatkan. Namun kemudian Batara yang menyahut, "Iya, kami sudah dekat lama."Maya terkekeh. "Tuh, Mas. Mba Syaila udah punya gandengan. Jadi kamu enggak usah khawatir Mba Syaila bakalan sendirian dan ganggu kita."Kepala Syaila sudah mendidih. Bahkan saat tadi siang bertemu dengan Maya, saat pertama kalinya
last updateLast Updated : 2023-04-15
Read more

Lampu hijau dari calon mertua

Syaila tidak bisa tidur semalaman. Ini semua gara-gara Batara. Tidak, bukan karena hatinya yang sudah tersentuh sehingga isi kepalanya penuh dengan pria itu. Namun, setelah dipikir cukup panjang. Apakah pria itu benar-benar bisa dipercaya? Ia sudah cukup banyak bercerita kepada pria yang lebih muda darinya itu.Sial! Seharusnya ia memang jangan terlalu cepat percaya, apalagi pada pria yang baru ia kenali setahun terakhir ini."Nak?!" Syaila terhenyak saat suara Yunita meninggi, muncul dari arah dapur."Kenapa, Ma? Kok teriak-teriak?" Keningnya berkerut. Ia bahkan belum pernah melihat ibunya itu marah sampai meninggikan suaranya. Kesalahan apa yang membuat wanita itu terlihat sangat kesal padanya."Kamu ini kenapa? Itu Geino dari tadi manggil-manggil. Nyariin kaos kakinya."Rupanya soal Geino. Ia tidak mendengar suara panggilan Geino dari atas. Saking asiknya ia melamun."Iya, maaf. Aku masih ngantuk." Syaila berdiri untuk menyusul sang putra. Kebiasaan Geino memang suka lupa menaruh k
last updateLast Updated : 2023-04-16
Read more

Trauma yang kembali terulang

"Biasanya kalau pagi makan bubur ya?" Batara nyeletuk. Tinggal mereka berdua di dalam mobil, selepas Batara mengantarkan Geino ke sekolah. Sekarang mobil hitam itu melaju menuju kantor Syaila.Wanita di sampingnya menggeleng. "Enggak. Apa aja, kenapa emang?" Syaila balik bertanya."Enggak apa-apa si. Biar kalau main ke rumah kamu lagi enggak bingung harus bawa apa."Ada banyak jalan menuju Roma. Ada banyak cara untuk taklukin janda. Anaknya sudah akrab, calon mertua sudah terlihat menerima. Jadi sekarang Batara harus lebih sering mengambil perhatian Syaila."Ouh. Kayaknya pak Batara besok enggak usah jemput lagi. Saya enggak enak, besok mobil saya selesai dibengkel, orang bengkelnya udah hubungin saya tadi," jelas Syaila.Ah, seharusnya Batara tidak memberi langsung nomor orang bengkelnya, biar saja mobil Syaila menginap seminggu atau bahkan sebulan. Agar ia bisa memiliki alasan untuk bertemu Syaila setiap hari."Syukur kalau gitu. Tapi omong-omong, jangan panggil saya bapak. Panggil
last updateLast Updated : 2023-04-16
Read more

Tidak perlu mengemis pembenaran

"Kan udah gue bilang, Sya. Lo jangan berurusan lagi sama mereka. Jadi gini kan? Dia itu udah rencanain ini dari awal."Syaila menghela napas. Melirik sekilas televisi yang menyala, yang menayangkang pemberitaan yang sangat panas minggu ini."Liat noh muka lo ada di mana-mana," imbuh Nadira.Hari minggu seperti ini seharusnya Syaila pakai untuk jalan-jalan atau sekedar lari pagi. Tapi entah inisiatif dari mana, Nadira berkunjung, bahkan matahari belum terbit untuk sekedar mengomelinya perihal kejadian tadi malam.Jika ditanya, Syaila memang takut orang-orang akan mempercayai berita bohong itu. Tapi setelah mendengar perkataan Batara semalam, hatinya sedikit tenang. Katanya, "Tidak perlu khawatir tentang pandangan orang lain terhadap kamu. Mereka sudah jelas membenci kamu, maka ucapan mereka juga berisi kebencian. Orang-orang memang suka sekali menyalahi kodrat mereka sebagai manusia, menghakimi orang lain. Memangkas habis kepercayaan diri. Mereka tahu itu akan menyakiti kamu, tapi ped
last updateLast Updated : 2023-04-21
Read more

Prioritas utama

Syaila berinisiatif untuk jalan-jalan ke angkringan di pinggir jalan tidak jauh dari rumahnya. Di rumah tidak ada siapa-siapa. Mamanya dan Geino belum juga pulang, dan Nadira juga pamit yang katanya mau menemui seseorang. Jadi daripada ia tidak tahu harus melakukan apa-apa, menikmati segelas teh hangat bersama gorengan sepertinya ide yang bagus.Menjelang siang tidak terlalu banyak orang yang berkunjung, Syaila sedikit lega. Ia tidak perlu menaikan maskernya jika orang-orang mulai menyadari kehadirannya. Atau cemoohan itu akan ia dengar lagi."Enggak usah takut. Saya jagain, atau perlu saya pukul mereka yang berani nyakitin kamu."Syaila menoleh saat tahu-tahu, pria berkaos hitam juga topi yang menempel di kepalanya sudah duduk berhadapan dengannya."Pak Batara ngapain di sini?" Syaila semakin kebingungan ketika laki-laki itu sudah menyeruput kopi susunya. Sejak kapan pria itu ada di sini?"Saya tahu kamu celingukan dari tadi, saat kamu tadi ragu-ragu masuk seperti orang buruan polis
last updateLast Updated : 2023-04-21
Read more

Brondong

Syaila sudah tahu konsekuensi nya setelah kejadian sabtu malam itu. Senin pagi Nadira memberitahu nya bahwa banyak kliennya yang ingin membatalkan kerja sama. Email yang masuk membeludak. Bahkan wanita itu bolak balik keluar kantor untuk mengadakan meeting dadakan bersama perusahaan lain. Beberapa perusahaan percaya dengan penjelasan Syaila mengenai skandal yang beredar pekan ini. Tapi ia juga tidak bisa memungkiri jika berita itu sudah terdengar oleh banyak pihak.Tentu saja perusahaan yang akan menjalin kerja sama dengan Syaila akan berpikir dua kali karena berita itu. Ia pun tidak bisa menyalahkan mereka jikalau mereka menolak. Setelah seharian penuh mengurusi semuanya, akhirnya Syaila bisa duduk untuk sekedar menetralkan deru napasnya. Karena setelah ini ia harus memeriksa data bulanan yang sudah dikirim dari divisi keuangan.Rasanya lelah sekali. Apalagi Syaila harus berbesar hati menerima kenyataan bahwa tidak sedikit perusahaan besar yang membatalkan kerja sama bersamanya. "
last updateLast Updated : 2023-04-24
Read more

Anak baik

Karena kesibukannya kemarin, sampai pulang larut malam. Syaila lupa untuk bilang kepada Nadira agar mengosongkan jadwal hari ini. Tadi pagi Geino datang ke kamarnya untuk menginfokan lagi bahwa hari ini adalah hari dimana anak itu akan mengikuti lomba. Syaila sudah berjanji untuk datang, namun tidak lama setelah anak itu keluar kamar, email dari Nadira masuk. Berisi jadwal untuk hari ini.Masalah kemarin belum terselesaikan semuanya, maka ada beberapa urusan yang harus Syaila tuntaskan.Wanita itu turun dari kamarnya. Di meja makan sudah ada Geino dan Yunita yang sepertinya sedang menunggu kehadirannya untuk sarapan bersama."Mama mau berangkat bareng nenek?"Syaila tidak tega jika harus memberi tahu bahwa dirinya tidak bisa hadir ke perlombaan putranya. Anak itu sudah sangat antusias dari jauh-jauh hari karena akan ditonton mama dan neneknya. Tapi bagaimana lagi?"No, maafin mama. Tapi hari ini mama masih banyak kerjaan. Mama masih banyak masalah yang harus mama selesaikan di kantor.
last updateLast Updated : 2023-04-24
Read more

Seperti ayah dan anak

Mengucap syukur, Syaila akhirnya menyelesaikan meeting dua jam lebih awal dari jadwal sebelumnya. Ia buru-buru tancap gas menuju sekolahan Geino. Ia berharap dirinya masih sempat menonton Geino agar anak itu senang.Sampainya di sekolah, ia berjalan diantara kerumunan siswa yang berlalu lalang. Sangat padat, sehingga Syaila kesulitan untuk keluar.Perlombaan antar sekolah ini biasanya di adakan setahun sekali. Dan masing-masing sekolah akan bergantian menjadi tuan rumah. Karena itu, perlombaan kali lebih spesial, sebab sekolah Geino menjadi tuan rumahnya. Syaila melarikan atensinya ke sana ke mari. Mencari dimana ruangan yang menjadi tempat perlombaan sains. "Dek, kalau ruangan lomba sains di ruangan sebelah mana?" Syaila mencegat salah satu murid yang seragamnya sama dengan Geino. Gadis pendek berambut panjang itu menjawab dengan senyum ramah, "Ibu bisa belok kiri, ada ruangan Bk lurus. Nanti ada tulisan di pintu dan panitia yang jaga di depan. Tapi lomba sains sepertinya sudah se
last updateLast Updated : 2023-04-26
Read more

saya, Kamu, dan Kita

Di pagi yang sangat membahagiakan, Batara sudah menjinjing dua bungkus bubur spesial. Tapi ada yang berbeda, pria itu tidak datang ke kantornya sendiri melainkan ke kantor Syaila. Semalam Batara hampir kehabisan nafas saat Syaila mengirimkan pesan secara pribadi padanya. Wanita itu berterima kasih, setelah dua hari lalu ia memberikan bunga dan satu box kue keju. Ia sampai keheranan, mengapa reaksi Syaila sampai terlambat dua hari? Maksudnya, wanita dua anak itu sudah lama menyimpan nomor nya, tapi mengapa baru malam tadi mengucapkan terima kasih. Tidak, Batara tidak mengharapkan ucapan terima kasih dari Syaila, ia hanya sedikit aneh.Oh, apakah Syaila sudah terkesan pada nya? Kemarin ia tahu Syaila memperhatikannya begitu lama, saat ia mengobrol dengan Geino. Atau saat ia memberitahu bahwa mamanya ia antar pulang karena kelelahan. Batara menyadarinya, tentu saja. Bahkan ia mati-matian menahan rasa ledakan di hati nya.Dan yang lebih mengejutkan, Syaila mengajaknya sarapan pagi bersam
last updateLast Updated : 2023-04-26
Read more

Tidak ada batasan lagi

Waktu berjalan lebih cepat. Mungkin benar kata orang, jika kita berada di sisi orang-orang yang kita sayangi semuanya seolah bergerak lebih cepat dari yang kita bayangkan. Hubungan Syaila dan Batara semakin dekat. Wanita itu juga sudah mendapat restu dari calon mertuanya. Status janda yang ia sandang tidak menjadi masalah untuk keluarga Batara yang notabene nya keluarga terpandang.Dan Syaila baru menyadari itu. Batara, pemuda yang ia temui sebagai HRD satu tahun lalu adalah pemaris satu-satunya keluarga Baghawanta. Perusahaan properti yang merambah ke setiap penjuru Asia. Usaha dibidang kuliner juga tidak main-main, lebih dari 20 cabang restoran yang tersebar di provinsi Indonesi. Dan perusahaan yang dipegang langsung oleh Batara sekarang adalah miliknya sendiri, karena dia bilang, Batara sudah tertarik dengan dunia komunikasi secara tidak langsung sejak dari kelas menengah.Dia suka banyak teman, namun tidak suka berbicara secara langsung. Karena jujur saja sangat melelahkan. Itu s
last updateLast Updated : 2023-04-27
Read more
PREV
1
...
678910
...
15
DMCA.com Protection Status