Syaila tahu meski berat, ia harus terus menjalani hidupnya. Kembali merasa sepi setelah ia menyerah pada takdir yang lagi-lagi tidak adil untuknya. Kesialannya bertambah saat maminya Aksa tiba-tiba mengajaknya makan siang, datang ke kantornya bersama Geino. Wajah dengan penuh tipu muslihat itu persis seperti senyum manis yang putranya perlihatkan sekarang kepadanya. "Kamu kan paling suka makanan Jepang, Sya. Kaya Geino," kata pria itu. Syaila sudah muak sekali. Tapi ia tidak mungkin memperlihatkan rasa bencinya di depan Geino. Atau anak itu akan meniru prilaku orang tuanya nanti. Ya, meski sebenarnya keluarga Azka memang patut mendapat perlakuan buruk darinya. "Udah gak suka," ucap syaila singkat. Menyingkirkan makanan mentah dengan bahan ikan itu. Atensinya beralih pada sang putra. "Kenapa bolos, Nak?"Geino mengangkat wajahnya. Menatap sang ibu dengan ekspresi datar seperti biasanya. "Gurunya ada rapat, Ma.""Ooh, mama kira bolos. Soalnya gak biasanya kamu mau diajak pergi. Apala
Terakhir Diperbarui : 2024-10-29 Baca selengkapnya